Anda di halaman 1dari 20

Environ Health Perspect 114:759762 (2006)

Case Report: A Case of WoodSmokeRelated Pulmonary


Disease

Anggota PBL 7
Gabriela Stephanie P
2012.060.067
Betharia Susi
2012.079.070
Audrey Amily
2012.060.071
Irvin Marcel
2012.060.088
Wilson Julian
2012.060.143
Florence Audina
2012.060.146
Christianti
2012.060.165

Stefanie Louissa
2012.060.166
Jonathan
2012.060.176
Alfredo Bambang
2012.060.193
Yustinus Harianto
2012.060.195
Maria Gracia Devita W.
2012.060.196
Sally Sudjono
2012.060.210

Anthracosis
Paling sering menyebabkan PPOK
Penyebab tersering adalah asap dari
hasil pembakaran bahan baku batu bara,
contohnya kayu bakar.
Pemeriksaan dilakukan dengan
spirometri, bronkoskopi, dan radiologi.
Manifestasi klinis seringkali baru muncul
setelah terpapar dalam jangka waklu
yang panjang

Gejala Klinis
Pada pasien anthracosis ditemui
pembengkakan dan kongesti yang
membuat penyempitan bronkus
Adanya sekresi mukus berwarna merah
gelap dan mukopurulen pada kedua
bronkus dan pelebaran kelenjar mucus
Didapati adanya deposit hitam yang
banyak pada saluran pernafasan
Epitel saluran nafas menjadi rapuh dan
mudah berdarah
Hasil biopsy menunjukkan adanya sel
radang

Kasus
Laki-laki
53 Tahun
Dari Mexico

Dirujuk ke RS
karena Batuk
Kronis dan
Nodul pada
Paru

Riwayat demam, menggigil, penurunan berat badan, nyeri sendi, kemerahan dan sinusitis
disangkal
Tidak ada hewan peliharaan, jamur, tidak bepergian akhir-akhirini
Konsumsi rokok, alkohol dan NAPZAdisangkal

Riwayat Pekerjaan: Bekerja di pabrik batu bara pada saat berusia


18-26 tahun. Pasien mengaku menghabiskan waktu 10-12 jam
membakar kayu dan berdiri di dekat api. Sangat banyak asap dan
ia tidak menggunakan masker
Riwayat bekerja di pertambangan, konstruksi /lingkungan pekerjaan
yang berkaitan dengan asbes disangkal

Kasus
PF: TTV Normal
Auskultasi Paru: Wheezing post
ekspirasi

Tidak ada tanda-tanda COPD


Lab: Pemeriksaan darah rutin
normal

Mikrobiologi: Tidak ada


pertumbuhan Mycobacterium
tuberculosis dari sputum selama 56

hari
Serologi jamur negatif

Spirometri dan Radiologi


Terjadinya obstruksi paru
Gambaran radiologi abnormal :
Bayangan putih bronkovaskular yang jelas
pada regio paracardiac dan parahilar
Adanya gambaran konsolidasi, fibrosis,
atelectasis, dan deviasi trakea

Lymphadenopathy, Penebalan septum, Penebalan Pleura,


Nodul pada paru

Pembahasan
Adanya gambaran partikel hitam pada
bronkus menunjukkan adanya inhalasi
asap batu bara berkepanjangan
Pada pria, penderita anthracosis
tersebut terbiasa dengan pembakaran
batu bara di tempat kerjanya. Didapati
tidak adanya ventilasi pada tempat
kerja, sehingga asap hasil pembakaran
tersebut terkumpul dalam ruangan

Para penderita tidak pernah melakukan


pemeriksaan paru dari awal dan tidak
menyadari gejala hingga gejala tersebut
menjadi parah
Penyakit anthracosis ini sendiri didapati
pada negara-negara yang memiliki
tingkat polusi yang tinggi, yaitu China,
India, Saudi Arabia, Indonesia, dll.
WHO sudah mendapatkan laporan
mengenai penyakit anthracosis ini sendiri
dan didapati penyakit ini banyak terjadi
pada negara berkembang.

Pengendalian Lingkungan
Kerja
Pembatasan waktu kerja dan rotasi
pekerjaan
Mengurangi paparan debu batu bara
Ventilasi : Mengurangi terkumpulnya asap
hasil pembakaran
Jendela yang cukup, Cerobong asap,
Membuka pintu dan jendela setelah
bekerja
Screening terhadap para pekerja secara
berkala

Pengendalian Pekerja
Sosialisasi dan edukasi / membuat
peraturan mengenai penggunaan APD
(Masker)
Hindari asap hasil pembakaran
Peka terhadap gejala-gejala penyakit paru
yang mulai timbul

Referensi
1. Diaz, Janet V., et al. Case report: a case of
wood-smoke-related pulmonary disease.
Environ Health Perspect 114:759762. 2006
2. Torres-Duque, C., Maldonado, D., PrezPadilla, R., Ezzati, M., & Viegi, G. Biomass
fuels and respiratory diseases: a review of
the evidence. Proc Am Thorac Soc. 2008
3. Kim, Y. J., Jung, C. Y., Shin, H. W., & Lee,
B. K. Biomass smoke induced bronchial
anthracofibrosis: presenting features and
clinical course. J.R. Med.2008
4.

Amoli, K. Anthracotic airways disease: Report of 102


cases. Tanaffos. 2009

Anda mungkin juga menyukai