Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH ILMU KEPERAWATAN DASAR I

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

Disusun Oleh: Kelompok III


1. ATIKA DHIAN LESTANTI
2.
3.
4.
5.

SINTIA MARIA
DIANA AYU
CHYNTIA KHAIRANI
GITA ROSALINA

6. LISDA FAUZIAH
7. IRA MALASARI
8. WILDA AGUSTINA
9. MEILANY JULVA SERA
10. AHMAD RIZQI LUBIS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


JL. Harapan No. 50 Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan
TAHUN AJARAN 2015 - 2016

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji hanya bagi Allah yang telah melimpahkan Taufik dan Hidayah kepada kita,
sehingga kita masih dapat menghirup nafas ke islaman sampai sekarang ini. Shalawat dan
salam semoga tercurah pada junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW yang telah
berjuang dengan semangatnya yang begitu mulia yang telah membawa kita dari jaman
Jahilliyah kepada jaman Islamiyah.
Dengan mengucap Alhamdulillah kami dapat menyusun makalah yang berjudul
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN. Kami ucapkan banyak terima kasih
kepada Dosen Pembimbing Ilmu Dasar Keperawatan I yang telah membimbing kami dalam
setiap materi tentang anatomi fisiologi sistem pencernaan, tidak lupa teman-teman yang
senantiasa kami banggakan yang semoga kita selalu dalam lindungan Allah serta dapat
berjuang dijalan Allah SWT.
Kami menyadari tentunya makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu kami mohon saran
dan kritik yang sifatnya membangun tentunya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, Desember 2015


Penyusun, Kelompok III

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anatomi adalah suatu ilmu yang mempelajari susunan tubuh manusia dengan jalan
memotong dan menguraikan bagian-bagian tubuh dan hubungan bagiannya satu
sama lain, sedangkan Fisiologi adalah mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia
dalam keadaan normal. Tubuh terbentuk atas atas banyak jaringan dan organ,
masing-masing dengan fungsinya yang khusus untuk dilaksanankan. Fisiologi sistem
pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ yang terdiri dari; mulut, faring,
esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem
pencernaan itu akan bekerja sesuai dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan
untuk mencerna semua makanan yang masuk ke dalam tubuh.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dari sistem pencernaan?
2. Apa fungsi sistem pencernaan?
3. Bagaimana gambaran garis besar dari saluran pencernaan?
4. Apa saja organ-organ yang terdapat dalam system pencernaan?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Dari rumusan masalah di atas tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui:
1. Pengertian dari sistem pencernaan.
2. Apa fungsi sistem pencernaan.
3. Gambaran garis besar dari saluran pencernaan.
4. Organ-organ yang terdapat dalam sistem pencernaan.
5. Metabolisme energi beserta interaksinya
6. Indikator pemenuhan kebutuhan dasar manusia
D. Manfaat Penulisan Makalah

Manfaat dari makalah ini adalah:


1. Bagi lembaga, dapat menambah referensi perpustakaan STIKIM, khususnya
dalam hal pengetahuan fisiologi pencernaan manusia.
2. Bagi mahasiswa, hasil penulisan makalah ini dapat berfungsi sebagai
pengetahuan yang bisa dijadikan pedoman dalam memahami tentang fisiologi
pencernaan manusia.
3. Bagi masyarakat, hasil penulisan makalah ini dapat memberi pengetahuan
tentang fisiologi pencernaan manusia.
E. Metode Penyusunan
Metode penyusunan dalam makalah ini menggunakan dua metode, yaitu:
1. Referensi Buku
Kelompok dalam penyusunan makalah ini menggunakan metode pencarian
materi menggunakan sumber referensi buku.
2. Browsing Internet
Kelompok dalam penyusunan makalah ini menggunakan metode pencarian
internet dengan sumber terpercaya yaitu karya tulis dalam bentuk pdf.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari bab I, II, dan III, sebagai berikut:
Bab I Pendahuluhan, terdiri dari: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penulisan makalah, manfaat penulisan makalah,
metode penyusunan, sistematika penulisan.
Bab II Pembahasan, terdiri dari: Pengertian sistem pencernaan, fungsi sistem
pencernaan,

gambaran

besar

sistem

pencernaan, organ-organ sistem pencernaan,


metabolisme pada tubuh manusia, indikator
pemenuhan kebutuhan nutrisi sesuia tumbang.
Bab III Penutup, terdiri dari : Simpulan dan saran.

BAB II
PEMBAHASAN
A

Pengertian Sistem Pencernaan


Sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses makanan
sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun

secara kimia. System pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan (alimentar),
yaitu tuba muscular panjang yang memrentang dari mulut sampai anus, dan organorgan aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung empedu dan
pancreas. Saluran pencernaan yang terletak di bawah area diafragma disebut saluran
grastrointestinal. Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah
mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam keadaan normal.
B.

Fungsi Sistem Pencernaan


Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit
bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan
berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.
Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan
makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil
sehingga absorpsi dapat berlangsung.
5. Absorpsi adalah penggerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran
pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh
tubuh.
6. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga
bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.

C. Gambaran Besar Saluran Pencernaan


1. Dinding saluran terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral)
ke arah luar. Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai fungsi regia.
a. Mukosa (membrane mukosa) tersusun dari tiga lapisan.
1) Epithelium yang melapisi berfungsi untuk perlindungan, sekresi, dan
absorpsi. Di bagian ujung oral dan anal saluran, lapisannya tersusun dari
dari

epithelium

skuamosa

bertingkat

tidak

terkeranisasi

untuk

perlinndungan. Lapisan ini terdiri dari epithelium kolumnar simple dengan


sel goblet di area tersebut yang dikhususkan untuk sekresi dan absorpsi.
2) Lamina propria adalah jaringan ikat areolar yang menopang epithelium.
Lamina ini mengandung pembuluh darah, limfatik, nodular limfe, dan
bebrapa jenis kelenjar.
3) Muskularis mukosa terdiri dari lapisan sirkular dalam yang tipis dan lapisan
otot polos longitudinal luar.
b. Submukosa
Submukosa terdiri dari jaringan ikat areolar yang mengandung pembuluh
darah, pembuluh limfatik, beberapa kelenjar submukosal, dan pleksus serabut
saraf, serta sel-sel ganglion yang disebut pleksus meissner (pleksus
submukosal). Submukosa mengikat mukosa ke muskularis eksterna.
c. Muskularis
Muskularis eksterna terdiri dari dua lapisan otot, satu lapisan sirkular dalam
dan satu lapisan longitudinal luar. Konstraksi lapisan sirkular mengkonstruksi
lumen saluran dan kontraksi lapisan longitudinal memperpendek dan
memperlebar lumen saluran. Konstraksi ini mengakibatkan gelombang
peristalsis yang meenggerakkan isi saluran kearah depan.
1) Muskularis eksterna terdiri dari otot rangka di mulut, faring, dan esophagus
attas, serta otot polos pada saluran selanjutnya.
2) Pleksus auerbach (pleksus mienterik) yang terdiri dari serabut saraf dan
ganglion parasimpatis, terletak diantara lapisan otot sirkular ddalam
longitudinal luar.
d. Serosa
Serosa (adventisia), lapisan keempat dan paling luar yang disebut juga
peritoneum viseral. Lapisan ini terdiri dari membrane serosa jaringan ikat
renggang yang dilapisi epithelium skuamosa simple. Di bawah area diafragma
dan dalam lokasi tempat epithelium skuamosa dan menghilang dan jaringan
ikat bersatu dengan jaringan ikat di sekitarna area tersebut disebut sebagai
adventisia.
2. Peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah membrane erosa
terlebar dalam tubuh.
a. Peritoneum Parietal

Peritonium parietal melapisi rongga abdominopelvis.


b. Peritonium Viseral
Peritoneum viseral membungkus organ dan terhubungkan ke peritoneum parietal
oleh berbagai lipatan.
c. Rongga Peritoneal
Rongga Peritoneal adalah ruang potensial antara visceral dan peritoneum
parietal.
d. Mesenterium dan Omentum
Mesentrium dan Omentium adalah lipatan jaringan peritoneal berlapis ganda
yang merefleks balik dari peritoneum visceral. Lipatan ini berfungsi untuk
mengikat organ-organ abdominal satu sama lain dan melabuhkannya ke dinding
abdominal belakang. Pembuluh darah limfatik, dan saraf terletak dalam lipatan
peritoneal.
1) Omentum besar adalah lipatan ganda berukuran besar yang melekat pada
duodenum, lambung dan usus besar. Lipatan ini tergantung seperrti celemek
di atas usus.
2) Omentum kecil menopang lambung dan duodenum sehingga terpisah dari
hati.
3) Mesokolon melekatnya kolon ke dinding abdominal belakang.
4) Ligamen falsimoris melekatkan hati ke dinding abdominal depan dan
difragma.
e. Retroperitoneal
Organ yang tidak terbungkus peritoneum, tetapi hanya tertutup olehnya disebut
retroperitoneal (di belakang peritoneum). Yang termasuk retroperitoneal antara
lain; pankreas, duodenum, ginjal, rectum, kandung kemih, dan beberapa organ
reproduksi perempuan.
D. Organ-Organ Sistem Pencernaan
1. Mulut, Faring Dan Esofagus
a. Mulut
Mulut adalah jalan masuk menuju system pencernaan dan berisi organ asesoris
yang berfungsi dalam proses awal pencernaan. Bagian luar yang sempit dari
mulut antara gusi serta gigi dengan bibir dan pipi disebut Vestibula. Otot untuk
mengunyah yaitu maseter, temporalis, dan pterigoid medial dan lateral. Pada

rongga mulut terjadi pencernaan secara mekanis (dilakukan oleh gigi) dan
kimiawi (enzime amilase). Didalam mulut makanan dihancurkan sehingga
dapat ditelan dengan mudah, yang terdiri dari; palatum (langit-langit mulut),
kelenjar saliva (ludah), gigi dan lidah.

a. Gambar rongga mulut

1. Palatum (Langi-langit mulut)


Terdiri dari:
a. Palatum durum (palatum keras) yang tersusun dari tajuk-tajuk platum
dari sebelah tulang maksilaris dan bagian belakang terdiri atas tulang
palatum.
b. Palatum mole (palatum lunak) ditengah dari palatum mole menggantung
keluar sebuah prosessur berbentuk krucut yang disebut uvul. Disebelah
kanan dan kiri terdapat tonsil.
2. Kelenjar Saliva (Ludah)
a. Menghasilkan air liur yang mengandung enzim pencernaan disebut
amilase. Keluarnya air liur dirangsang oleh adanya makanan dalam
mulut, melihat, mencium, dan memikirkan makanan. - 1 liter air liur
dihasilkan setiap hari. Air liur membasahi makanan sehingga
memudahkan proses makanan. Disekitar rongga mulut terdapat 3 buah
kelenjar ludah yaitu :

Kelenjar Parotis
Kelenjar Submaxilaris
Kelenjar Sublingualis

b. Kelenjar Saliva

Ketiga kelenjar saliva tersebut mengeluarkan air liur untuk yang


mengandung enzim ptialin atau amilase yang berguna mengubah amilum
menjadi maltosa.
Fungsi saliva (Air liur) :
1.) Membasahi makanan
2.) Melindungi selaput rongga mulut dari asam, basa, panas dan dingin.
3.) Membunuh mikroorganisme
4.) Mencerna makanan secara kimiawi
5.) Makanan dimulut kemudian dibentuk menjadi lembek dan bulat disebut
bolus
6.) Kemudian bolus dengan bantuan lidah didorong menuju faring.

b.

Gigi
Gigi terletak di rahang atas (maxila) dan rahang bawah (mandibula). Sebuah
gigi mempunyai mahkota, leher dan akar (radik) terbuat dari bahan yang

sangat keras disebut dentin dan dalam strukturnya terdapat rongga pulpa.
Secara mekanik memecahkan makanan menjadi partikel yang lebih kecil,
membentuk bolus makanan, lalu bolus tersebut kemudian ditelan. Ada 2
macam gigi :

c. Gambar Gigi

a.) Gigi sulung (gigi sementara) atau yang disebut juga gigi susu mulai
tumbuh pada anak umur 6-8 bulan, jumlahnya 20 buah lengkap pada
umur 2,5 tahun, 10 pada tiap rahang, 1 karina atau gigi taring, 2 molar
atau graham.
b.) Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya
lebih banyak yaitu 32 buah, 16 pada tiap rahang, ditengah kesamping
berturut-turut : 2 insisivus, 1 taring, 2 premolar (graham depan) dan 3
molar (graham belakang) yang berangsur-angsur mengganti gigi
sementara.
Gigi seri (insisivus) untuk memotong makanan
Gigi taring (kaninus) untuk menusuk dan mengoyakkan makanan
Gigi graham (premolare dan molare) berfungsi untuk mengunyah
makanan yang sudah terpotong-potong.

b. Faring
Faring atau tekak terletak di belakang hidung, mulut, dan laring
(tenggorokan). Faring berupa saluran yang berbentuk kerucut dari bahan
membrane berotot (muskulo membranosa) dengan bagian terlebar di sebelah
atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai diketinggian vertebra servikal
keenam, yaitu ketinggin tulang rawan krikoid, tempat faring bersambung
dengan usofagus. Dalam faring ini terjadi proses menelan (deglutisi)
menggerakkan makanan dari faring menuju esofagus.
Faring manusia secra konvensional dibagi menjadi tiga bagian: nasofaring,
orofaring, dan laringofaring.

Faring merupakan bagian dari sistem

pencernaan dan juga sistem pernafasan; itu juga penting dalam vokalisasi.
Bagian-bagian faring :
Nasofaring (Nasopharynx)
Nasofaring adalah bagian yang paling ke arah kepala faring. Ia meluas dari
dasar tengkorak ke permukaan atas langit-langit lunak. Amandel faring,
lebih sering disebut sebagai kelenjar gondok, adalah struktur jaringan
limfoid yang terletak di dinding posterior nasofaring. Polip atau lendir dapat
menghambat nasofaring, seperti dapat hambatan akibat infeksi saluran
pernapasan atas. Tabung Eustachian yang menghubungkan telinga tengah
dengan faring, terbuka ke dalam nasofaring. Pembukaan dan penutupan
tabung Eustachian berfungsi untuk menyamakan tekanan udara di telinga
tengah dengan suasana ambient.
Aspek anterior nasofaring berkomunikasi melalui choanae dengan rongga
hidung. Pada dinding lateral adalah ostia faring tabung pendengaran, agak
berbentuk segitiga, dan dibatasi belakang oleh keunggulan perusahaan,
tubarius torus atau bantal, yang disebabkan oleh ujung medial tulang rawan
dari tabung yang mengangkat selaput lendir. Dua lipatan muncul dari
pembukaan tulang rawan. Lipatan salpingopharyngeal, lipatan vertikal

selaput lendir membentang dari bagian inferior torus dan mengandung otot
salpingopharyngeus. Salpingopalatine flip, lipatan kecil memanjang dari
bagian superior dari torus ke langit-langit dan mengandung ototlevator veli
palatini. Tensor veli palatini adalah lateral levator dan tidak memberikan
kontribusi kali lipat, karena asal mendalam untuk pembukaan tulang rawan.
Orofaring (Oropharynx)
Karena makanan dan udara melewati faring, flap dari jaringan ikat yang
disebut epiglotis menutup lebih glotis ketika makanan ditelan untuk
mencegah aspirasi. Orofaring dilapisi oleh epitel berlapis keratin non
skuamosa. Orofaring atau mesopharynx terletak di belakang rongga mulut,
membentang dari uvula ke tingkat tulang hyoid. Ini membuka anterior,
melalui faucium tanah genting, ke dalam mulut, sedangkan pada dinding
lateral, antara lengkungan palatoglossal dan lengkungan Palatopharyngeal,
adalah tonsilpalatine. Dinding anterior terdiri dari dasar lidah dan
Valleculaepiglottic. Dinding lateral terdiri dari tonsil, fossa tonsil, dan tonsil
(faucial) pilar. Dinding superior terdiri dari permukaan inferior langit-langit
lunak dan uvula.

Laringofaring (Hipypharynx)
Laringofaring berfungsi sebagai lorong untuk makanan dan udara dan
dilapisi dengan epitel skuamosa berlapis. Hal ini dipersarafi oleh pleksus
faring. Hipofaring atau laringofaring adalah bagian ekor dari faring; itu
adalah bagian dari tenggorokan yang terhubung ke kerongkongan. Itu
terletak lebih rendah epiglotis dan meluas ke lokasi di mana jalur umum ini
menyimpang ke dalam jalur saluran pernapasan (laring) dan pencernaan
(esofagus). Pada saat itu, laringofaring kontinu dengan kerongkongan

posterior. Kerongkongan melakukan makanan dan cairan ke perut; udara


masuk laring anterior. Selama menelan, makanan memiliki hak jalan. Dan
saluran udara sementara berhenti. Sesuai kasar ke daerah yang terletak di
antara tulang leher keempat dan keenam, batas superior dari laringofaring
adalah pada tingkat tulang hyoid. Laringofaring mencakup tiga lokasi
utama: sinus piriformis, daerah postcricoid, dan dinding posterior faring.

d. Gambar Faring

c. Esofagus (kerongkongan)
Esophagus adalah tuba muscular, panjangnya sekitar 25 cm dan berdiameter
2,54 cm. esofagus berawal pada area laringofaring, melewati difragma dan
hiatus esophagus (lubang) pada area sekitar vertebra toraks kesepuluh, dan
membuka kearah lambung. Fungsi esophagus menggerakkan makanan dari
faring

ke

lambung

melalui

gerak

peristalsis.

Mukosa

esophagus

memproduksi sejumlah besar mukus untuk melumasi dan melindungi


esofagus.

e. Gambar esofagus

2. Lambung
Regia-regia lambung terdiri dari bagian jantung, fundus, badan organ, dan
bagian pilorus. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui
otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam
keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam
kerongkongan.
A. Bagian jantung lambung adalah area di sekitar pertemuan esophagus dan
lambung.
B. Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esophagus.
C. Badan lambung adalah bagian yang terilatasi di bawah fundus, yang
membentuk dua pertiga bagian lambung. Tepi meial badan lambung yang
konkaf disebut kurvatur kecil: tepi lateral badan lambung yang konveks
disebut kurvatur besar.
D. Bagian pylorus lambung menyempit di ujung bawah lambung dan
membuka ke duodenum. Antrum pylorus mengarah ke mulut pylorus
yang dikelilingi sfinger pylorus muscular tebal. Lambung berfungsi
diantaranya dalah sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara
ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim, memproduksi
kimus dan mucus, factor intrinsic (menghasilkan vitamin B12), disgesti
protein, dan absorpsi.

f. Gambar lambung

3. Usus Halus
Gambaran umum mengenai usus halus adalah tuba terlilit yang merentang
dari sfingter pylorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan
usus besar. Diameter usus halus kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3-5 m.
Secara umum proses pencernaan dalam tubuh adalah dimulaidari lambung
melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang
merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam
duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus
halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk
berhenti mengalirkan makanan. Dinding usus kaya akan pembuluh darah
yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding
usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu
melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga
melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Fungsi usus halus adalah diantaranya secara selektif mengabsorpsi produk
digesti,

usus halus juga mengakhiri proses pencernaan makanan yang

dimulai di mulut dan lambung. Proses ini diselesaikan oleh enzim usus dan
enzim pancreas serta dibantu empedu dalam hati.

g. Gambar usus halus

4. Pankreas
Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar :
o Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
o Pulau pankreas, menghasilkan hormon. Pankreas melepaskan enzim
pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam
darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein,
karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam
bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk
inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran
pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium
bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara
menetralkan asam lambung.

h. Gambar Pankreas

5. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi,
beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari
makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah
yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang
bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam
hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh
kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati melakukan proses
tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi,
darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.

i. Gambar hati

6. Kandung Empedu dan saluran Empedu


Empedu memiliki 2 fungsi penting :
Membantu pencernaan dan penyerapan lemak.

Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin (Hb)
yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

j. gambar empedu beserta salurannya

7. Usus Besar
Begitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian
nutrient telah dicerna dan di absorpsi dan hanya menyisakan zat-zat yang
tidak tercerna. Usus besar tidak memiliki vili, plicae cilculares (lipatan
sirkular) dan diameternya lebih lebar, panjantnya lebih pendek, dan daya
renggangnya lebih besar disbandingkan usus halus. Usus besar terdiri dari
sekum (kantong tertutup yang menggantung di bawah area katup ileosekal),
kolon (kolon asenden, kolon tranversa, kolon desenden), rectum (bagian
saluran dengan panjang 12-13cm, yang berakhir pada saluran anal dan
membuka ke eksterior di anus.
Usus besar berfungsi diantaranya adalah:
1. Usus besar mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus
yang tersisa dan mengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.
2. Usus besar hanya memproduksi mucus. Sekresinya tidak mengandung
enzim atau hormone pencernaan.

3. Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa


dan memproduksi sedikit kalori nutrient bagi tubuh dalam setiap hari.
Bakteri juga memproduksi vitamin (K, riboflavin, dan tiamin) dan
berbagai gas.
4. Usus besar juga mengekskresi sisa dalam bentuk feses.

8. Rektum dan Anus

k. Usus besar

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah
kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja
disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon
desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan
untuk buang air besar (BAB). Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa
menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami
kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah
keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan

sebagian lannya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar
anus tetap tertutup.

l. gambar rectum &


anus

m. Gambar system pencernaan pada


manusia

E. Metabolisme Tubuh Manusia

Metabolisme menyangkut semua proses fisik dan kimia yang terjadi dalam tubuh
yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan. Reaksi kimia yang terjadi
memungkinkan tubuh mengeluarkan dan menggunakan energy yang berasal dari
makanan, mengubah suatu zat menjadi zat lain dan menyiapkan sisa-sisa untuk
diekskresi. Ada kurang lebih seribu macam reaksi kimia yangh terjadi dalam suatu
sel tubuh.
Energi diperoleh dari zat-zat gizi makro penghasil energi: karbohidrat, lemak, dan
protein. Agar dapat digunakan oleh jaringan tubuh, sebagian zat-zat gizi sumber
energy ini terlebih dahulu harus dipecah melalui proses pencernaan menjadi
molekul-molekul lebih kecil, seperti monosakarida, asam lemak bebas, dan asam
amino. Molekul-molekul kecil ini kemudian diangkut melalui darah ke jaringanjaringan tubuh untuk segera digunakan, atau disimpan sebagai glikogen, protein, dan
trigliserida. Simpanan ini memungkinkan jaringan tubuh memperoleh energy,
walaupun suplai melalui saluran cerna terbatas (misalnya pada waktu puasa). Di
samping itu alkohol juga digunakan tubuh sebagai sumber energi. Dalam metabolism
energi, karbohidrat, lemak, protein, dan alcohol saling berinteraksi. Sebagian besar
vitamin dalam metabolism berfungsi sebagai koenzim, sedangkan sebagian besar
mineral sebagai kofaktor. Koenzim dan kofaktor membantub fungsi enzim.
Metabolisme energi dikontrol oleh hormone-hormon terutama glucagon, insulin, dan
tiroid.
1. Definisi Metabolisme
Metabolisme adalah proses pemecahan zat-zat gizi di dalam tubuh untuk
menghasilkan energy atau untuk pembentukan struktur tubuh. Suatu rentetan
reaksi kimia dari awal hingga akhir yang terjadi alam metabolisme dinamakan
jalur metabolisme. Jalur metabolisme. Jalur metabolisme terdiri atas reaksireaksi anabolisme dan katabolisme. Reaksi anabolisme adalah reaksi
membangun dari ikatan sederhana ke ikatan lebih besar dan kompleks misalnya
glukosa diubah menjadi glikogen; asam lemak dan gliserol diubah menjadi

trigliserida; serta asam amino menjadi protein. Proses anabolisme memerlukan


energi.
Reaksi katabolisme adalah reaksi yang memecah ikatan kompleks menjadi ikatan
lebih sederhana. Reaksi katabolisme biasanya melepaskan energi. Contoh reaksi
katabolisme adalah pemecehan glikogen menjadi glukosa, trigliserida menjadi
gliserol dan asam lemak serta protein menjadi asam amino.
2. Peranan Enzim dan Koenzim dalam Metabolisme
Metabolisme selalu membutuhkan enzim untuk membantu reakai-reaksi yang
terjadi. Kadang-kadang enzim membutuhkan pembantu berupa koenzim.
Enzim adalah protein khusus yang berperan sebagai katalisator dalam reaksi
kima, tetapi tidak mengalami perubahan selama proses berlangsung. Koenzim
adalah zat organik bukan protein yang membantu aktivitas enzim. Banyak
koenzim yang bagian strukturnya terdiri atas vitamin B.
3. Proses Metabolisme
Metabolisme zat-zat energy karbohidrat, lemak, dan protein beserta interaksinya
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Pencernaan karbohidrat menghasilkan glukosa. Sebagian dari glukosa disimpan
sebagai glikogen, dan sebagian dibawa ke otak dan lain-lain sel. Di dalam sel
glukosa mengalami glikolisis, yaitu dipecah menjadi piruvat dan asetil KoA
untuk menghasilkan energy. Asetil KoA memasuki siklus TCA (Krebs) dan RTE
(Rantai Transpor Elektron) untuk menghasilkan lebih banyak energi. Glukosa
melalui piruvat dapat diubah menjadi gliserol dan melalui asetil KoA menjadi
asam lemak. Jadi kelebihan karbohidrat dapat diubah menjadi lemak
(lipogenesis).
Pencernaan lemak menghasilkan gliserol dan asam lemak. Sebagian kembali
dirakit kembali dalam hati dan disimpan sebagai lemak di dalam sel-sel lemak.
Sebagian dari asam lemak diubah menjadi asetil KoA, memasuki siklus TCA dan
RTE untuk menghasilkan energi atau membentuk bahan-bahan keton. Sebagian
dari gliserol diubah menjadi piruvat yang dapat diubah menjadi glukosa atau
asetil KoA untuk menghasilkan energi.

Pencernaan protein menghasilkan asam amino. Sebagian besar asam amino


digunakan untuk pembangunan protein tubuh. Bila ada kelebihan atau bila tidak
tersedia cukup karbohidrat dan lemak untuk kebutuhan energi, sebagian dari
asam amino dipecah melalui jalur yang sama dengan glukosa untuk
menghasilkan energi. Asam amino lain, langsung memasuki siklus TCA untuk
menghasilkan energi.
Asetil KoA memegang peranan sentral dalam metabolisme energi. Semua
metabolisme energi melalui asetil KoA. Walaupun karbohidrat, lemak, dan
protein memasuki siklus TCA melalui jalur yang berbeda, cara menghasilkan
energy setelah itu adalah sama untuk ketiga jenis zat gizi pembentuk energi.
Di antara berbagai ikatan mengandung energi.

n. Metabolisme Energi

F. INDIKATOR PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI SESUAI TUMBANG


1. Makanan Bayi

ASI merupakan makanan ideal bagi bayi berusia 1-2 tahun hingga usia 4 bulan
bayi hanya perlu ASI sebagai makanan satu-satunya dan setelah itu ASI diberi
bersamasama makanan mereka. 4-12 bulan mulai dikenalkan dengan makanan
padat. 8 bulan ke atas mulai bisa memakan makanan orang dewasa.
Daftar Makanan Bayi
Susu ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI
atau susu formula.

Sereal dan roti Sereal dicampur dengan susu. Dilanjutkan dengan roti dan
sereal lainnya.. Dilanjutkan dengan sereal bayi sampai 18 bulan.

Buah dan sayur dijus lunak, buah dn sayur yang sudah dimasak. Sayur
dan buah bisa diberikan 4 kali sehari termasuk jus.

Daging

dan

sumber

protein

lain. Daging

giling dan

daging yang

dipotong, daging sapi, telur, ikan, kacang, polong-polongan, keju. Daging


ataupun protein diberikan 2 kali sehari.
2. Toodler dan Preschool
Rata-rata anak-anak toddler atau preschool umumnya membutuhkan :

Susu, 2 atau 3 kali dalam 1 hari. Dalam I kali minum kira-kira setengah
gelas.

Daging, 2 kali atau lebih dalam 1 hari.

Sereal dan roti ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari.1 kali pemberian kira-kira '/21 potong roti atau '/2 gelas bubur.

Sayur dan buah-buahan, 4 kali atau lebih dalam 1 hari. Itu meliputi
sekurang-kurangnya 1 kali atau lebih pemberian jeruk dan 1 kali pemberian
sayuran hijau/kuning.

3. Anak Sekolah

Anak sekolah membutuhkan jumlah yang sama dengan penyediaan makanan


dasar yang dibutuhkan oleh anak usia preschool. Tapi kebutuhan lebih banyak
darianakpreschool.
Contoh :
Susu satu gelas, daging 6-8 potong, sayur 1/3 - 1/2 gelas, roti 1 - 2 iris, sereal '/2
- 1 mangkok.
4. Adolesence
Remaja membutuhkan energi untuk kebutuhan mereka dan didalam makanannya
membutuhkan susu, daging, sayuran hijau dan kuning. Orang tua dianjurkan
memberikan sayur dan buah.
5. Dewasa Muda
Harus terjadi keseimbangan antara intake makanan dengan jumlah kalori yang
keluar, khususnya pada wanita hamil dan menyusui.
Wanita hamil dan menyusui membutuhkan :

Protein

Calsium dan fosfor

Magnesium 150 mg/hari

Besi

Iodine 175 mg/hari

Seng 5 mg lebih banyak dari kebutuhan seharinya untuk pembentukan


jaringan baru.

6. Midle Age Adult (Dewasa Tengah)


Intake kalori perlu dikurangi karena penurunan BMR, pertumbuhan sudah
lengkap dan aktivitas berkurang. Penurunan intake bertujuan mencegah obesitas.
Mereka sebaiknya berhati-hati dalam memilih makanan. Makanan yang
dianjurkan makanan rendah lemak, unggas, ikan, kacang, dan telur hanya boleh 3

kali seminggu. Sayur, buah, sereal dan roti kasar dapat memenuhi kebutuhan
serat dan protein.
7. Manula
Terjadi perubahan fisiologis seperti: kurangnya gigi, kurangnya kemampuan
merasa dan mencium yang dapat berpengaruh pada kebiasaan makanan.
Perubahan fisiologis lainnya adalah:

Penurunan sekresi empedu dan asam lambung

Penurunan peristaltik

Berkurangnya sirkulasi

Menurunkan toleransi glukosa

Menurunkan massa tulang

BB turun

Pedoman nutrisi untuk manula menurut Raab dan Raab:


a.

Mengurangi konsumsi lemak dengan minum susu rendah lemak, memakan


lebih banyak unggas-unggasan dan ikan dari pada daging merah. Batas porsi
daging adalah 4-6 ons perhari. Tambahan lemak yang terbatas dari butter,
margarin, dan salad berminyak.

b. Konsumsi makan penutup seperti buah segar atau kalengan, puding yang
dibuat dari susu rendah lemak lebih baik dari pada mengkonsumsi pie,
biscuit, cake atau es krim.
c.

Yakinkan bahwa intake daging, unggas, ikan, telur dan keju cukup, karena
konsumsi makanan ini berkurang pada manula.

d. Karena toleransi glukosa menurunkan konsumsi karbohidrat komplek seperti


roti, sereal, beras, pasta, kentang dan kacang-kacangan lebih baik dari
makanan yang banyak mengandung gula.

e.

Mengkonsumsi sekitar 800 mg kalsium untuk mencegah kerapuhan tulang.


Susu dan produk-produknya seperti keju, yoghurt, sup krim, puding susu,
produk susu yang dibekukan adalah sumber kalsium yang utama.

f.

Cukup konsumsi vitamin D untuk mempertahankan keseimbangan kalsium.


Didapatkan dari susu. Bila susu dan produknya tidak dapat mentoleransi
defesiensi laktosa, suplemen vitamin D bisa diberikan.

g. Diet rendah garam pada manula yang menderita hipertensi dan penyakit
kardiovaskuler. Hindari sup kalengan, kecap, mustar, garam, rokok dan lainlain.
h. Penggunaan aspirin dapat menurunkan intake daging dan kebutuhan zat besi
akan meningkat.
i.

Kesulitan mengunyah buah-buahan dan sayur-sayuran dapat menyebabkan


defesiensi vitamin A dan C, mineral dan serat. Buah dan sayur yang
dipotong, sayur berdaun hijau lebih baik. Dan mengganti daging, unggas,
ikan yang susah dikunyah.

j.

Memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi


dan mengurangi penggunaan zat-zat laxatif.

Makanan sebaiknya :
a.

Menarik, warna lebih ditonjolkan untuk menimbulkan selera makan.

b. Memasak makanan dengan baik, agar mudah dikunyah oleh gusi.


c.

Menyedikan zat-zat makanan yang penting, baru kemudian yang


bergula/karbohidrat.

d. Tidak menyediakan teh, kopi pada sore dan malam hari yang dapat membuat
insomnia.

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pembahasan dalam bab 2 makalah ini, maka kesimpulan dari makalah ini
adalah:
1. Pengertian dari sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk
melakukan proses makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel
tubuh secara fisika maupun secara kimia.
2. Pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau
kerja system pencernaan dalam keadaan normal.
3. Fungsi utama dari sistem pencernaan ini adalah untuk menyediakan makanan, air,
dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.
Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
(1) Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut,
(2) Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.
makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan (menelan),
(3) Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang
menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan,
(4) Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul
kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung,
(5) Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran
pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan
oleh tubuh,
(6) Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga
bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.

4. Gambaran Besar Saluran Pencernaan adalah terdiri dari :


(1) dinding saluran terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga
sentral) ke arah luar. Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai
fungsi regia,
(2) Peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah membrane
serosa terlebar dalam tubuh.

5. Organ-organ system pencernaan adalah Rongga Oral, Faring Dan Esofagus,


lambung, usus halus, pancreas, hati, kandung empedu, usus besar, rectum dan
anus.
6. Metabolisme adalah proses pemecahan zat-zat gizi di dalam tubuh untuk
menghasilkan energy atau untuk pembentukan struktur tubuh.
7. indikator pemenuhan kebutuhan nutrisi sesuai tumbang itu berdasarkan usia mulai
dari bayi hingga ke manula berbeda-beda sesuai kebutuhannya
B Saran
Dalam penyusunan makalah berjudul sistem pencernaan kelompok turut
menyarankan kepada:
1. Mahasiswa Keperawatan
Diharapkan dalam penyusunan makalah ini dapat dipertimbangkan juga sebagai
rangka pembelajaran mengenai sistem pencernaan.
2. Perawat
Diharapkan sebesar-besarnya dengan adanya penyusunan makalah ini kepada
perawat dalam kegiatannya memperhatikan aspek masalah yang terjadi pada
klien yang memiliki masalah pada sistem pencernaannya.

DAFTAR PUSTAKA

Bibliography
Almatsier, S. (2013). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka
Utama.
F.Weller, B. (2013). Kamus Keperawatan Bailliere. Singapore: PT.Salemba
Medika.
T.Laksman, D. (2005). Kamus Anatomi . Jakarta: PT.Kesaint Blanc Indah Corp.

Anda mungkin juga menyukai