NIM
: 1008012010
Non
selektif
:
fenoksibenza
min, 10mg
2x/hari
Alfa-1,
short
acting
:
prazosin,
2mg 2x/hari
Alfa-1,
long
acting
:
terazosin, 5
atau
10mg/hari,
Doxazosin
4 / 8mg/hari
Alfa-1a,
selektif
: tamsulosin,
0,2-0,4 mg
1x/hari,
alfuzosin
10mg/hari
Mekanisme
Nama obat
kerja
memblok
Prazosin
Mekanisme kerja obat
reseptor
Memblok reseptor 1-adernergic didalam jaringan
adrenergik
stromal prostatic (prazosin, terazosin, doksazosin)
1
dan memblok reseptor 1A didalam prostat
sehingga
(tamsulosin).
mengurangi
Dosis : 2 mg 2x sehari.
faktor
Indikasi : retensi urin, gagal jantung, anti
dinamis
hipertensi dan penyakit vascular.
pada BPH
Kontraindikasi
: hipotensi ortostatik, tidak
dan
disarankan untuk gagal jantung kongestif akibat
akhirnya
obstruksi mekanik (misal stenosis aortik)
berefek
Peringatan
relaksasi
dosis pertama menyebabkan kolaps karena
pada otot
hipotensi (oleh karena itu harus istirahat ditempat
polos
tidur), usia lanjut dosis mula mula dikurangi
prostat.
pada gagal ginjal.
Interaksi
penghambat ACE : meningkatkan efek hipotensi.
Alkohol : meningkatkan efek hipotensif,
meningkatkan efek sedative dari indoramin.
Efek Samping
hipotensi, sedasi, pusing, kantuk, lemah, lesu,
depresi, sakit kepala, mulut kering, mual, sering
berkemih, takikardia, palpitasi.
Nama dagang: Redupress
Terazosin
Mekanisme Kerja :
memblok 1 dengan efek minimal pada 2; hal ini
mengakibatkan penghambatan postsynaptic peripher,
dengan akibat menurunkan arterial tone. Terazosin
merelaksasi otot halus pada leher kandung urin,
Doksazosin
Mekanisme Kerja
antagonis adrenergic alfa-1 perifer mendilatasi
arteri atau vena.
Indikasi
hipertensi , BPH.
Kontraindikasi
hypersensitive.
Efek samping
hipotensi postural, sakit kepala, kelelahan, vertigo
dan edema.
Dosis : 1 mg sehari,
Nama
dagang
:
Cardura
Tamsulosin
Mekanisme kerja :
menghambat pembentukan dihidrotestosteron (DHT)
dari testosteron, yang dikatalisis oleh enzim 5redukstase di dalam sel-sel prostat.
Dosis : 0,2-0,4 mg 1 x/hr.
Efek samping :
Pusing, sakit kepala, gelisah, hipotensi ortostatik,
Alfuzosin (generic)
Mekanisme kerja :
Dosis : oral, Tablet harus ditelan seluruhnya
dengan segelas air. Dosis yang dianjurkan adalah
10 mg 1 tablet perhari, diberikan segera setelah
makan sore. Pengobatan tambahan untuk kateter
pada retensi urin akut yang berkaitan dengan
hipertrofi prostat jinak. Dosis yang dianjurkan
adalah 10 mg 1 tablet perhari, diberikan setelah
makan, sejak hari pertama kateterisasi. Pengobatan
diberikan selama 3 sampai 4 hari, misalnya 2
sampai 3 hari saat kateter digunakan dan 1 hari
setelah dilepaskan.
Efek samping : Umum (1%-< 10%): sensitif
terhadap cahaya, sensasi sakit kepala, sakit kepala,
mual, sakit pada perut/lambung, asteniaTidak
umum (0,1%-< 1%): sakit kepala, mengantuk,
takikardi, palpitasi, hipotensi ortostatik, sinkop,
diare, mulut kering, ruam kulit, pruritus,
kemerahan/rasa panas, edema, nyeri pada dada.
Interaksi obat : antihipertensi alfa-bloker
(prazosin, urapidil, minoksidil)
Peringatan : Seperti alfa-1 bloker, pengobatan
pada obat antihipertensi, hipotensi ortostatik dapat
terjadi beberapa jam setelah minum obat,
kemungkinan disertai dengan gejala-gejala (sakit
Doksazosin
Mekanisme Kerja
antagonis adrenergic alfa-1 perifer mendilatasi
arteri atau vena.
Indikasi
hipertensi , BPH.
Kontraindikasi
hypersensitive.
Efek samping
hipotensi postural, sakit kepala, kelelahan, vertigo
dan edema.
Dosis : 1 mg sehari,
Nama
dagang
Cardura
Fenoksibenzamin
Farmakodinamik
Fenoksibenzamin
bekerja
dengan
mengurangi jumlah adrenoreseptor yang tersedia
untuk dirangsang
Farmakokinetika
fenoksibenzamin diabsorbsi hanya 2030% dengan waktu paruh kurang dari 24 jam
Fenoksibenzamin per oral diabsorbsi dalam bentuk
aktif sebanyak 20-30% saja.
Fenooksibenzamin per oral mudah larut dalam
lemak dan pemberian dosis besar dapat terjadi
penumpukan dalam lemak.
Pada pemberian IV mulai kerjanya 1-2 jam.
Waktu paruh hambatan sekitar 24 jam dan masih
terlihat efek hambatannya setelah 3-4 hari.
Indikasi
Hipertensi ringan sampai dengan sedang,
hiperplasia prostatik jinak. Hiperplasia prostatik
jinak diterapi dengan pembedahan atau
menggunakan alfa bloker atau dengan anti
androgen finasteride
Kontra Indikasi
Alfabloker harus dihindari pada pasien
dengan riwayat hipotensi postural dan micturition
syncope
Penggunakan terapi :
pengobatan feokromositoma
Sediaan : dalam bentuk kapsul 10 mg untuk
pemberian oral.
Golongan Obat
Mekanisme kerja
Inhibitor
5- Mekanisme kerja dari
reductase
obat
ini
adalah
mengurangi volume
prostat
dengan
menurunkan
kadar
hormon testosteron.
5-reduktase inhibitor
digunakan jika pasien
tidak dapat mentolerir
efek samping dari
alfa blocker.
Obat
ini
pada
akhirnya
akan
mengurangi ukuran
prostat
15-25%
setelah terapi 6-12
bulan.
Nama obat
Finasterid
Mekanisme Kerja Obat :
Memblok enzim 5 reduktase steroid tipe
II, sebuah enzim intraselular
yang
mengubah testosterone menjadi androgen
5 Dihidrotestosteron (DHT).
Dosis : 1-5 mg/hari.
Efek samping :
Impotensi, Libido dan volume ejakulat
menurun, nyeri dan tegang payudara.
Interaksi obat : Tidak ada interaksi
penting yang dilaporkan.
Peringatan
Obstruksi
kemih,
kanker
prostat,
menggunakan kondom bila pasangan
seksual sedang hamil atau diharapkan
hamil.
Indikasi : Hiperplasia prostat ringan.
Nama dagang : Proscar
Tamsulosin-Hydrochlorid
(TAMSULOSINI
HYDROCHLORIDUM)
Dutasterid
(Dutasteridum)
Mekanisme Kerja: menghambat
enzim 5 alfa reduktase, yaitu enzim
yang
mengubah
testorteron
menjadi
5-dehidrotestosteron
(5DHT). 5DHT berperan utama
dalam
proses
hiperplasia
(pertambahan jumlah sel) prostat.
Efek samping : penurunan libido,
disfungsi
ereksi,
gangguan
ejakulasi dan pembesaran payudara
pada pria (ginekomastia).
Indikasi : Hiperplasia prostat
ringan.
Sediaan : Kapsul
Dosis : Avodart: 0,5 mg(1
kapsul/hari) /0,4 mg
Nama dagang : Avodart,
Duodart
Flutamid
Mekanisme Kerja Obat
Memblok
dihidrotestosteron
pada
reseptor intraselularnya.
Indikasi : Tumour flase pada terapi
kanker prostat dengan gonadorelin.
Kontraindikasi : insufisiensi hati dan
anak
Dosis : 3x250mg/hari
Peringatan : Penyakit jantung (retensi
Na dan edema); pantau fungsi hati
(hepatotoksik).
Interaksi obat : Antikoagulan : efek
warfarin ditingkatkan.
Efek samping : Ginekomastia (kadang
disertai galaktorea), mual, muntah, diare,
nafsu makan naik, insomnia, libido
menurun.