ABSTRACT
Sulfametoksazol is antibacterial drugs in sulfonamide grup. The purpose of this
lab to doing sampel preparation for semi solid form for quantitative analyze
sulfametoksazol, choose methods analyze coumpond with amin aromatis fuctional
grup and determine the levels of sulfametoksazol. Nitrimetri titration is a method
of assay quantitatively using a standard solution of Sodium Nitrite and based on
the reaction of the reaction between the diazotized primary aromatic amine with
nitrous acid under acidic conditions to form a diazonium salt. Determination of
sulfamethoxazole done 3 times with an average grade of 16.49%.
Keywords : Sulfametoksazol, Titration, Nitrimetri, Content
PENDAHULUAN
Metode titrasi Nitrimetri merupakan metode penetapan kadar secara
kuantitatif dengan menggunakan larutan baku Natrium Nitrit dan didasarkan pada
reaksi diazotasi yakni reaksi antara amina aromatik primer dengan asam nitrit
dalam suasana asam membentuk garam diazonium. Dalam Nitrimetri, berat
ekivalen suatu senyawa sama dengan berat molekulnya karena 1 mol senyawa
bereaksi dengan 1 mol asam nitrit dan menghasilkan 1 mol garam diazonium
(Gandjar, 2007)
Titrasi diazotasi ini sangat sederhana dan sangat berguna untuk enetapkan
kadar kadar senyawa antibiotik sulfonamida dan juga senyawa senyawa
anasetika lokal golongan asam amina benzoat. Metode titrasi diazotasi disebut
juga nitrimetri yaitu metode penetapan kadar secara kualitatif dengan
menggunakan larutan baku NaNO.
Metode ini didasarkan pada reaksi diazotasi yakni reaksi antara amina
aromatik primer dengan asam nitrit dalam suasana asam membentuk garam. Titik
akhir titrasi diazotasi tercapai apabila pada penggoresan larutan yang dititrasi pada
pasta kanji iodida atau kertas kanji iodida akan terbentuk warna biru juga
( Gandjar, 2007 )
Sulfametoksazol merupakan obat antibakteri golongan sulfonamid. Obat ini
biasa dikombinasi dengan trimetoprim untuk meningkatkan potensinya, dengan
nama generik kotrimoksazol, tetapi sulfametoksazol sangat sukar larut dalam air.
Kelarutannya 1 : 3400 (Nichols, 1995)
METODE
Alat
Beaker glass, batang pengaduk, buret dan statif, corong, erlenmeyer, mortar dan
stamper, neraca analitis, penangas air, pipet tetes, plat tetes, spatel
Bahan
Asam Sulfanilat, Aquadest, Es, HCl 4N, KBr, Metilen blue, Natrium Nitrit 0,1N,
Pasta kanjiiodide,Sulfametoksazol, Seng(II), Treopelin OO
Pembuatan Pasta Kanji Iodida
Sebanyak 750 mg KI dilarutkan dalam 5 ml air. Sebanyak 2 g ZnCl2 dilarutkan
dalam 10 ml air. Kedua larutan dicampurkan dan ditambah 100 ml air. Larutan
dipanaskan hingga mendidih. Tambahkan suspensi 2 g pati dalam 35 ml air dan
diaduk. Didihkan selama 2 menit lalu didinginkan
Pembuatan Natrium Nitrit 0,1 N dalam 1 L
Timbang dengan seksama 7,3 gram NaNO2. Larutkan dengan aquadest ad 1000
mL.
Standarisasi NaNO2 dengan asam sulfanilat
Asam sulfanilat ditimbang sebanyak 100 mg, kemudian masukkan dalam
Erlenmeyer dan ditambahkan dengan larutan HCl 4N sebanyak 5 mL dan
aquadest sebanyak 25 mL kemudian dikocok hingga larut. Kemudian asam
sulfanilat dititrasi dengan larutan natrium nitrit hingga mencapai titik akhir
dengan terjadinya perubahan warna menjadi biru kehijaun. Lakukan sebanyak 2
kali/diplo.
Penetapan Kadar Sulfametoksazol dalam salep
Sampel sulfametoksazol yang akan diukur kadarnya ditimbang sebanyak 400 mg
kemudian dilarutkan dalam 16mL asam asetat glasial , 32 mL aquadest dan 12 mL
dan dikocok hingga larut dalam Erlenmeyer kemudian dipanaskan di penangas air
sambil sesekali digoyang-goyang untuk memudahkan pemisahan vaselin, setelah
zat aktif larut, larutan dibiarkan dingin pada suhu kamar dan akan terlihat vaselin
memadat pada permukaan larutan.Vaselin dipisahkan dari larutan. Kemudian
larutan didinginkan hingga suhu 150C dan ditambahkan KBr. Setelah dingin
ditambahkan indicator yaitu trepeolin oo 5 tetes dan metilen blue 3 tetes.
Kemudian dititrasi dengan larutan NaNO2 hingga terjadi perubahan warna menjadi
biru kehijaun. Dilakukan sebanyak 3x.
Hasil
Standarisasi NaNO2 dengan asam sulfanilat
No
Perlakuan
Hasil
1 Menimbang asam sulfanilat Larutan bening
dan dilarutkan dalam 25mL
aquadest dan ditambahkan
Gambar
dengan HCl 4N
2 Didinginkan hingga mencapai
suhu
150C
,
kemudian
ditambahkan
KBr
dan
ditambahkan
indicator
(tropeolin dan metilen blue)
1
Massa asam sulfanilat
100mg
Volume akhir titrasi
7.2mL
1 mL NaNo2 0,1 N 17,319 mg Asam Sulfanilat
2
100mg
7Ml
100 mg
173.19
[N NaNO2] = 0.081N
Penetapan Kadar Sulfametoksazol dalam salep
No
Perlakuan
Hasil
1 Menimbang 400 mg sampel Larutan bening
dan dilarutkan dalam 32mL
aquadest dan ditambahkan
dengan HCl 4N
2 Dipanaskan di atas penangas
air
Gambar
Vaselin terpisah,
larutan bening
Perubahan warna Erlenmeyer
dari warna ungu
menjadi
biru
kehijauan
V1 = 3.2mL
V2 = 3.25 mL
V3 = 3.2 mL
Erlenmeyer 2
Erlenmeyer 3
Penetapan Kadar
1
Sampel 1 :
16.45%
Volume x N x BE
x 100
massa sampel
Sampel 2 :
16.62%
Sampel 3 :
Volume x N x BE
x 100
massa sampel
Volume x N x BE
x 100
massa sampel
16.35%
Kadar rata rata
16.45 +16.62 +16.35
3
= 16.49%
larutan
baku
dengan
PEMBAHASAN
sering
molitas
maloritasnya
Nitrimetri
merupakan
normalitasnya.
dinyatakan
(M)
karena
sama
dengan
Dalam
nitrimetri
reduksi
dengan
metode
Senyawa-senyawa
titrasi
diazotasi.
yang
dapat
adalah
menjadi
Analisa
suatu
zat
atau
yang
primer
salah
senyawa
dahulu
primer.
terlebih
satunya
yaitu
sulfametoksazol.
Penetapan
kadar
senyawa
dilakukan
untuk
ini,
ini
dilakukan
anasisa
secara
sediaan
sulfametoksazol.
yang
semi
biasanya
solidsenyawa
Golongan
digunakan
secara
manusia.
Mempunyai
spectrum
asam
golongan
sulfametaksazol
larutan.
ini.
praktikum
dilakukan
kali
penetapan
ini
kadar
Setelah
itu
didinginkan
menjadi
asam
dan
aktif,
mampu
memilih
metode
dapat dituliskan:
amin
aromatis,
menghitung
dalam
dan
konsentrasi
sediaan
mampu
zat
semisolid
aktif
dengan
nitrimetri.
(Zulfikar, 2010).
Percobaan
ini
digunakan
membentuk
garam
diazonium
(Wiadnya, 2012).
Titrasi
di
digunakan
titik
ahkir
meyakinkan
titrasi.
apakah
Untuk
benar-benar
indikator
terjadi
nitrit
warna
berlebih
maka
perubahan
warna
maka
reaksiya :
(Zulfikar, 2010).
Keuntungan
indikator
Apabila
larutan
sulfametoksazol
luar
adalah
pemakaian
perubahan
praktis
karena
kita
menggoreskan,
dan
jika
menggunakan
indicator
harus
perhtungan
tidak
dalam
menunjukkan
16,49 %.
jangan
pembentukan
Titrasi
yang
kadar
terlalu
cepat
garam
karena
diazonium
dilakukan
bereaksi
Prosesnya
yaitu,
asam
sulfanilat
dengan
begitu
tidak
100mg
dalam
apabila
yang
rata-rata
tersebut
normalitas
didapatkan
pada
dan
dimasukkan
volume
dikonversikan
NaNO2
menjadi
bahwa
adalah
0,081
kenormalan
N.
Hasil
sempurna
sampel
karena
ditambahkan
dapat
pasta
garam
KBr
menguap.
kanji-KI
harus
Bila
langsung
adalah 16,49%.
KESIMPULAN
No.1.
solid
sampel
Sulfametoksazol