Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

MEDAN ELEKTROMAGNETIS
(TEE 212 P)

UNIT I

DISTRIBUSI FLUKS LISTRIK PADA INTI DENGAN FEMM

Nama

: Khonsa Imaroh

NIM

: 13/352818/TK/41306

Kel. hari/jam

: Rabu / 13.00

Tgl. Praktikum

: 20 April 2016

LABORATORIUM LISTRIK DASAR


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO & TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK UGM
YOGYAKARTA
2016

TUJUANPERCOBAAN

Mengetahuidistribusimagnetpadarangkaianmagnetis

Mengetahuikorelasiantaracelahudarapadapenampangdengannilaifluksdanrapat
fluksyangdihasilkan

ANALISADANPERHITUNGAN
Padapercobaaniniingindianalisisdistribusimagnetpadasebuahrangkaianmagnetis.

Gambar tersebut adalah benda dengan bentuk permukaan persegi yang terbuat dari
silicon iron. Panjang dan lebarnya adalah 20 cm, tebal penampangnya adalah 5 cm dan lebar
celahnya adalah satu cm. Pada bagian kiri terdapat lilitan kawat yang akan dialiri arus dengan
jumlahlilitan200.Arusyangmelewatidibuatbernilai4Ampere.

1.

Kurvakerapatanfluksterhadapkuatmedanmagnet(BH)

Pada kurva BH terlihat kerapatan fluks meningkat (naik dan mengarah ke kanan)
artinya seberapa jauh pengaruh kerapatan fluks (B) terhadap kenaikan kuat medan (H).
Kerapatan fluks (B) naik dengan cepat diikuti kenaikan kuat medan (H) sampai mencapai nilai
400 At/m dan kerapatan fluks (B) mencapai 1,2 T. Pada titik ini terjadi saturasi (kejenuhan),
sehingga kenaikan kuat medan (H) tidak banyak berpengaruh terhadap kenaikan kerapatan
fluks(B),bahkanhampirtidakadakenaikan.
Kurva BH menunjukkan hubungan antara sifat magnetik suatu bahan dengan
permeabilitas.
Permeabilitas (
permeability
)
adalah kemampuan suatu benda untuk dilewati
garis gaya magnet. Permeabilitas dinyatakan dengan simbol (mu). Benda yang mudah
dilewati garis gaya magnet disebut memiliki permeabilitas tinggi. Berdasarkan hasil dari kurva
kerapatan fluks terhadap kuat medan magnet (BH) dapat dilihat permeabilitas suatu bahan
yangtidaklinearkemudianmenjadilinear.

MMF
MMF adalah singkatandariMagnetomotiveForce(mmf)ataugayagerakmagnet(ggm).
Gaya gerak magnet adalah perbedaan potensial magnet yang cenderungmenggerakkanfluks,
dapatdihitungdengan,
F=Ni

F adalah gaya, N adalah jumlah lilitan dan i adalah besarnya nilai arus yang melewati
kawat tersebut. Semakin besar arus yang mengalir di dalam suatu kumparan, semakin besar
kuat medannya. Begitu juga semakin banyak lilitan kawatnya, semakin banyak dihasilkangaris
gayamagnet.

Pada kurva BH jumlah kuat medan (H) sama dengan gaya gerak magnet (Ni) dibagi
denganpanjangbahan(l)ditempatkanpadasumbuhorizontaldarigrafik.

H=Ni/l

Sedangkan pada sumbu vertikal, jumlah kerapatan fluks (B) sama dengan total fluks
dibagidenganluaspenampangbahan.
B=/A

Karena H = Ni/l dan B = /A maka terlihat bahwa kuat medan (H) sebanding dengan
gayagerakmagnet(Ni)dankerapatanfluks(B)sebandingdengangarisfluks().

HisteresisMagnet
Berdasarkanhasildarikurva BHbisadidapatkansifatmagnetyaitufenomenahisteresis
magnet. Sebagaimana istilah umum histeresis berarti ketertinggalan antara input dan output
dalam sistem karena perubahan arah. Dalam sistem magnet histeresis terlihat dalam bahan
ferromagnetik yang cenderung tetap termagnetisasi atau masih ada magnet sisa pada bahan
setelahgayamagnetdihilangkan.
Jika arus dialirkan pada suatu kumparan elektromagnetik, maka akan timbul medan
magnet di sekitarnya, ketika arus dinaikkan maka medan magnet yang timbul akan meningkat
sampai titik konstan, hal ini menandakan bahwa inti feromagnetik telah mencapai maksimal.
Jika arus dihentikan, fluks magnetik tidak sepenuhnyahilangkarenabahanintielektromagnetik
masihmempertahankansifatkemagnetan.
Kemampuan untuk mempertahankan sifat magnet setelah arus dihentikan disebut
retentivity,
sedangkan jumlah fluks magnetik yang masih ada disebut
Magnetisme Residual.
Ketika fluks telah mencapai maksimal (jenuh) dan arusditurunkanmakaakanterjadipelebaran
nilai H (
Coersive Force).
Sifat
retentivity, Magnetisme Residual
dan
Coersive Force
dijelaskan
padakurvahisteresisyangditunjukkanpadagambarberikut

2.

HasilRunning(Simulasi)
Berdasarkanhasilrunning(simulasi)didapatkangambarsepertiberikut

FluksMagnetik
Gambar di atas merupakan fluks magnetik yang melewati
silicon iron
dan celah udara
pada rangkaian magnetik. Fluks magnetik adalah ukuran atau jumlah medan magnet (B) yang
melewati luas penampang tertentu (A). Fluks yang melewaticelahudaramerupakanfluksyang
bocor. K
ebocoranfluksterjadikarenaadabeberapafluksyangtidakmenembusintibesi(
silicon
iron
). Kebocoran fluks menyebabkan rugi daya sehingga diusahakan nilainya sekecil mungkin
namun hal ini menyebabkan nilai arus saturasi pada inti dapat meningkat sehingga inti tidak
mudahrusak.


3.

AnalisisDensityPlot
Pada tugas ketigaakandilihatsebarannilainilaibesaranmagnetpadaobyekyangdiuji.

Berikutadalahhasilnya.

Warna yang mendekati ungu tua menjelaskan bahwa densitas fluks di area tersebut
bernilai tinggi, sedangkan semakin pudar warnanya (kuning atau mendekati putih) berarti
densitasfluksdiareatersebutbernilairendah.
Hal ini dapat dijelaskan sebagaikarenakerapatanfluksmagnetik(magneticfluxdensity)
adalah fluks magnetik per satuan luas pada bidang yang tegak lurus dengan fluks magnet
tersebut. Maka, semakin besar luas area penampangnya, maka akan semakin lemah nilai
kerapatanfluksmagnetpadaareatersebut.
Efektivitas medan magnetik dalam pemakaian sering ditentukan oleh besarnya
kerapatan fluks magnetik, artinya fluks magnetik yang berada pada permukaan yang lebih
luas kerapatannya rendah dan intensitas medannya lebih lemah, sedangkan pada permukaan
yanglebihsempitkerapatanfluksmagnetikakankuatdanintensitasmedannyalebihtinggi.
Denganrumushitung,

Secara jelas dapat dikatakan bahwa besar nilai kerapatan fluks magnetik berbanding
terbalikdenganluasareapenampangsuatuobyek.
Pada percobaan ini juga turut dilihat bagaimana intensitas fluks pada obyek yang
sedangdiujiini.

H = NxI
L
Hadalahkuatmedan,Nadalahbanyaknyalilitan,IadalahbesarnyaarusdanLadalah
panjangnya.Darirumusinidapatdikatakanbahwanilaikuatmedanberbandinglurusdengan
banyaklilitandanbesarnyaarus,danjugaberbandingterbalikdenganpanjang.

4.

AnalisisArahDistribusiFlux
Padapercobaanini,ingindiamatibagaimanaarahdistribusiflukspadaobyekpersegi

yangsedangdiuji.Pengujiandilakukandengancaramenjalankansimulasidalambentuk
VectorPlot.
Hasilyangdiperolehadalaharahdistribuifluksdenganarahmelawanjarumjam
(counterclockwise).

Halinibenarkarenasaatmengatursettinglilitankawatpadaobyekini,bagiankiridiatur
bernilai360sedangkanbagiankanandiaturbernilai+360.Dengannilaiini,arahaliranfluks
dapatdiprediksidenganmenggunakanaturantangankanan.


Denganmengaplikasikanaturanini,makadapatdiketahuifluksakanmengalirdengan
arahberlawananjarumjamatau
counterclockwise.
HukumLensmengatakanbahwaarusinduksimengalirpadapenghantarataukumparan
denganarahberlawanandengangerakanyangmenghasilkannya,ataumedanmagnetyang
ditimbulkannyamelawanperubahanfluksmagnetyangmenimbulkannya.

HukumLensdapatdigambarkansebagaiberikut.

Jika kutub magnet U didekatkan pada kumparan, maka garis gaya magnet akan
bertambah dengan arah dari B keA.HukumLensmengatakanbahwaketikamunculgarisgaya
magnet, akan muncul pula garis gaya magnet dengan arah A ke B untuk menentang
pertambahan garis gaya tadi. Garis gaya magnet yang baru ini ditimbulkan dari arus induksi
pada kumparan. Sebaliknya, jika kutub U dijauhkan (atau kutub S didekatkan), hal yang
berkebalikanakanterjadi.
Dengan hukum Lens yang berlaku ini, maka nilai total fluks akan selalu konstankarena
setiap ada perubahan akan selalu diikuti oleh timbulnya garis gaya magnet dari arah yang
berkebalikanuntukmenghilangkannilaigarisgayatersebut.

5.

Menghitungjumlahfluksmagnetdanrapatfluksmagnetpadacelah

a.

Tampilanhasilperhitungan
software

Berdasarkanhasilperhitungansoftwaredidapatkan
Normalflux=0.000274112Webers
AverageB.n=0.182741Tesla

b.

Nilaifluksdanrapatflukspadacelahudara
Pada percobaan ini akan dihitung jumlah fluks magnet dan rapat fluks magnet pada

celah. Dengan asumsi nilai fluks konstan pada sepanjang rangkaian (karena magnetis seri),
maka fluks juga bisa diukur pada salah satu ujung celah udara. Dengan FEMM, akan diukur
nilaifluksdanreratadensitasmedanmagnetpadasalahsatuujungcelahudara.
Untuk mencari fluks dan rapat fluks diperlukan nilai reluktansi yang dijelaskan sebagai
berikut.

Reluktansi
Reluktansi adalah besarnya fluks magnet yang dihasilkan dalam kumparan bergantung
dari besaran. Rangkaian magnetik terdiri dari beberapa bahan yang bersifat magnet
masingmasing memiliki permeabilitas dan panjang lintasan yang tidak sama. Maka setiap
bagian mempunyai reluktansi yang berbeda pula, sehingga reluktansi total adalah jumlah dari
reluktansimasingmasingbagian.

l
r0A


RapatFluks
RapatFluksadalahjumlahgarisgayatiapsatuanluasyangtegakluruskuatmedan.Flux
densitydapatdirumuskansebagaiberikut,

Berikutadalahhasilperhitunganberdasarkanrumusdiatas:
Diketahui:

=360t

=4A

Ketebalan

=3cm

l1

=ltop+lleft+lbottom=15+15+15cm=45cm=0,45m

l2

=lright=15cm=0,15m

la

=lairgap=1cm=0,01m

Sehingga:

1 =

l1
r0A1

0.45m
7000410751023102

= 34.10463kA/W b


2 =

l2
r0A2

l3
0A3

0.01m
410751023102

0.15m
7000410 51023102
7

= 11.36821kA/W b

3 =

= 5305.16477kA/W b

total = 1 + 2 +
3 = 5350.63761kA/W b

total

3604
= N.I
= 5350.6376110
3 = 0.0002691W b

total

2.69110
B = A = 510
= 0.1794T
2
3102

Sedangkandarihasilsimulasi,nilainyaadalahsebagaiberikut:
Normalflux

=0.000274112Wb

Averageb.n

=0.182741T

Keduahasildaripenghitunganmatematisdanhasilsimulasimemangtidak
sama.Namunnilaiinidapatdikatakansamadanbenar,karenapadakenyataan(hasilsimulasi)
akanselaluadakebocoranfluks.
Jika dihubungkan korelasi antara besarnya celah udara dengan nilaifluksyangmuncul,
semakin besar celah udara, maka semakin tinggi nilai reluktansi yang muncul pada
air gap,

sehingga nilai fluks yang muncul semakin rendah nilainya. Semakin besar celah udaranya,
semakinbesarjugakemungkinanterjadifluksbocorsehingganilaiflukssemakinrendah.

6.

Perbandinganhasildistribusifluksdannilaibesaranmagnetisyangdihasilkan
Pada tugas 6 ingin dibandingkan hasil distribusi fluks dan nilai besaran magnetisnya

saat celah udara dipersempit sebesar 2.5 milimeter dari 1 sentimeter menjadi 0.75 sentimeter
dengansaatcelahdiperlebarsebesar7.5milimeterdarisentimetermenjadi1.75sentimeter.

Dari hasil yang diperoleh saat simulasi dengan FEMM, besar nilainilainya adalah
sebagaiberikut:
Celahmulamula=1cm

Celahdiperpendek=0.75cm

Celahdiperpanjang=1.75cm

Normalflux=0.000274112Wb

Normalflux=0.00036126Wb

Normalflux=0.000161231Wb

AverageB.n=0.182741T

AverageB.n=0.24084T

AverageB.n=0.107488T

Berdasarkan hasil simulasi dengan FEMM yaitu garis fluks, warna, dan nilai kerapatan
fluks dapat diketahui bahwa semakin pendek celah udara maka semakin besar kerapatan
fluksnya dikarenakan fluks bocornya sedikit begitu pula sebaliknya semakin lebar celah udara
makasemakinkecilkerapatanfluksnyadikarenakanfluksbocornyayangbesar.

Berikutadalahhasilyangdidapatkanmelaluiperhitunganmatematis:

a.

Celahdiperpendek2.5mm,sehinggajarakantarcelahmenjadi0.75cm

Diketahui:

=360t

=4A

Ketebalan

=3cm

l1

=ltop+lleft+lbottom=15+15+15cm=45cm=0,45m

l2

=lright=15cm=0,15m

la

=lairgap=0.75cm=0,0075m

Sehingga:


1 =

l1
r0A1

0.45m
7000410 51023102

= 34.10463kA/W b

l2
r0A2

0.15m
7000410 51023102

= 11.36821kA/W b

l3
0A3

0.0075m
410751023102

2 =

3 =

= 3978, 873577kA/W b

total = 1 + 2 +
3 = 4024, 346417kA/W b

total

4
3604
= N.I
=
=
3
,
5
7822

1
0
= 0, 000357822W b
3

4024,34641710
total

B = A =

3,57822104
51023102

= 0, 238548T

b.

Celahdiperanjang7.5mm,sehinggajarakantarcelahmenjadi1.75cm

Diketahui:

=360t

=4A

Ketebalan

=3cm

l1

=ltop+lleft+lbottom=15+15+15cm=45cm=0,45m

l2

=lright=15cm=0,15m

la

=lairgap=1.75cm=0,0175m

Sehingga:


1 =

l1
r0A1

0.45m
7000410 51023102

= 34.10463kA/W b

l2
r0A2

0.15m
7000410 51023102

= 11.36821kA/W b

l3
0A3

0.0175m
410751023102

2 =

3 =

= 9284.038347kA/W b

total = 1 + 2 +
3 = 9329.511187kA/W b

total

4
3604
= N.I
=
=
1
,
5
43489

1
0
= 0.0001543489W b
3

9284.0838210
total

B=

1,543489104
51023102

= 0.1028993T

Keduahasildaripenghitunganmatematisdanhasilsimulasimemangtidaksama.
Namunnilaiinidapatdikatakansamadanbenar,karenapadakenyataan(hasilsimulasi)akan
selaluadakebocoranfluks.
Dapat diamati bahwa saat celah diperpendek, nilai fluks yang muncul lebih besar
daripada saat celah diperlebar. Nilai rerata flux densityjugalebihbesarsaatcelahdiperpendek
daripada saat celah diperlebar. Hal tersebut membuktikan bahwa semakin pendekcelahudara
maka semakin besar kerapatan fluksnya begitu pula sebaliknya semakin lebar celah udara
makasemakinkecilkerapatanfluksnya.
Dalam proses konversi energi yang menyangkut mesin dengan elemen bergerak
(berputar) seperti transduser atau motor pada inti besinya (core) akan terdapat celah udara.
Melalui celah udara ini dapat berlangsung proses konversi dari energi listrik ke energimekanik
atau sebaliknya. Untuk inti yang memiliki celah udara, berikut adalah perhitungan yang bisa
digunakan:


DimanaNi=FadalahMMFataumagnetomotiveforce(gayagerakmagnet).
Daripenyederhanaan,didapatkan,

Ni=(Rc+Rg)=F

DenganRcdanRgadalahsebagaiberikut,

Normalnyanilai

c>>

0sehinggasebagianbesarrangkaianmagnetismendapat
pengaruhyangsignifikandarireluktansicelahudara(Rg,reluctanceairgap)daripada
reluktansiinti(Rc,reluctancecore).

GRAFIKDANGAMBAR

Tugas1:TampilanhasilkurvaBH

Gambar1.Plotbiasa.

Gambar2.Plotlogaritmik.

Tugas2

:Tampilanhasilrunning

Tugas3:
TampilanhasilDensityPlotdengangap1cm

Tugas4
:
Tampilanhasilsimulasidistribusiflux

Tugas5:Menghitungjumlahfluksmagnetdanrapatfluksmagnetpadacelah
a.

Tampilanhasilperhitungan
software

Tugas6:

Perbandinganhasildistribusifluksdannilaibesaranmagnetisyangdihasilkan
a.

Celahdiperpendek

b.

Celahdiperpanjang

KESIMPULAN
1. Sebuahmagnetmemilikisifathisteresis,yaitumasihadanyasisasifatkemagnetanpada
suatubahan(feromagnetik)setelahgayamagnetdihilangkan.
2. Selaluadaperbedaansaatmenghitungfluksantarakalkulasimatematisdengan
percobaan.Haliniterjadikarenaadanyakebocoranfluks.
3. Nilai kerapatan fluks dipengaruhi oleh luas area penampang. Semakin besar luas area
penampangnya, maka akan semakin lemah nilai kerapatan fluks magnet pada area
tersebut.
4. Nilaikuatmedanberbandinglurusdenganbanyaklilitandanbesarnyaarus,danjuga
berbandingterbalikdenganpanjang.
5. Sesuai hukum Lenz, nilai total fluks akan selalu konstan karena setiap ada perubahan
akan selalu diikuti oleh timbulnya garis gaya magnet dari arah yang berkebalikan untuk
menghilangkanperubahantersebut.
6. Arahaliranfluksdapatdiprediksidenganmenggunakanaturantangankanan(right
handsrule).
7. Saat celah udara diperpendek, nilaifluksyangmuncullebihbesar.Sebaliknyajikacelah
udaradiperlebar,nilaifluksyangmuncullebihkecil.
8. Saat celahudaradiperpendeknilairerataflux densitaslebihbesar.Sebaliknyajikacelah
udaradiperlebar,nilaireratafluxdensitaslebihkecil.
9. Semakin besar celah udara, semakin tinggi nilai resistansi yang muncul, semakin tinggi
kemungkinanterjadikebocoranfluks,sehingganilaifluksyangterukursemakinrendah.

REFERENSI
1. https://en.wikipedia.org/wiki/Magnetomotive_force
2. https://mulyonoabdullah.wordpress.com/
3. https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4d/Ehysteresis.PNG/270pxEh
ysteresis.PNG
4. http://1.bp.blogspot.com/0AEb6gkpBM/UGUFuzyNS3I/AAAAAAAAAgU/682IOsPy8/s
1600/gbr1.jpg
5. http://rizaelectrical.blogspot.co.id/2012/09/induktansibersamadanoperasidasar.html
6. https://modalholong.wordpress.com/2011/01/12/magnetism/
7. http://kusumandarutp.blogspot.co.id/2015/06/reluktansimagnetpadarangkaian.html
8. https://id.wikipedia.org/wiki/Fluks_magnetik
9. http://www.allaboutcircuits.com/textbook/directcurrent/chpt14/permeabilityandsaturati
on/
10. https://en.wikipedia.org/wiki/Righthand_rule
11. https://en.wikipedia.org/wiki/File:Manoderecha.svg

Anda mungkin juga menyukai