Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

ANALISIS MATERI AQIDAH AKHLAK


KELAS XI
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Materi dan Desaiin Pembelajaran Aqidah Akhlak MTs/MA
DosenPengampu:
Agus Zaenul Fitri, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok VII
1. Irfan Saechudin

(2811123112)

2. Khoirun Hidayatun Anisah (2811123118)


3. Levy Hafidzah Shofif

(2811123126)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) 5-D
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) TULUNGAGUNG
TahunAkademik 2014/2015

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT.atas segala rahmat
dan ridha-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam
semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Atas jasa
beliau kita dapat keluar dari kegelapan menuju cahaya terang dengan
pancaran nur Ilahi.
Penulisan makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan,
dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak DR. Maftukhin, M.Ag selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Bapak Agus Zaenul Fitri, M.Pd selaku dosen pengampu matakuliah
Materi dan Desain Pembelajaran Aqidah Akhlak MTs/MA
3. Segenap teman-teman PAI-5D yang telah memberikan semangat dan
membantu dalam penyelasaian makalah ini.
4. Dan semua pihak yang turut membantu dan memotivasi hingga
selesainya makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan dari
semua pihak dalam penyempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, sehingga dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak, sehingga dapat membuka cakrawala
berpikir serta memberikan setitik khasanah pengetahuan. Demikianlah
penulisan makalah ini, apabila ada kekurangan kami mohon maaf.
Amiin-amiinyaRabbal Alamin
Tulungagung, 25 Oktober 2014

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................
A. PENDAHULUAN.....................................................................................................
1. Latar Belakang.........................................................................................................
2. Fokus Pembahasan...................................................................................................
3. Tujuan Pembahasan..................................................................................................
B. PEMBAHASAN..........................................................................................................
1. Ruang Lingkup Materi Akidah Akhlah....................................................................
2. Kategori Materi Akidah Akhlak yang Paling Sulit..................................................
3. Kompetensi Dasar dan Indikator..............................................................................
4. Srtategi.....................................................................................................................
5. Metode......................................................................................................................
6. Media......................................................................................................................
C. ANALISIS..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
B.

Menanamkan pengetahuan dan kecakapan dengan

cara yang cepat dan tepat memerlukan penguasaan teori-teori. Teoriteori tesebut berupa teori mengajar yang dapat diterapkan dalam
perencanaan pengajaran. Perencanaan pengajaran disesuaikan dengan
materi yang akan diajarkan.
C.

Mengajar mata pelajaran Aqidah Akhlak bukanlah

perbuatan yang sederhana, bila ingin menerapkan prinsip-prinsip cepat


dan tepat. Dalam hal ini menguasai materi, kesulitan akan muncul dari
perkembangan ilmu tersebut serta sifat dari ilmu itu sendiri.1
D.

Dengan demikian guru harus bisa menguasi materi

dengan baik. Karena keberhasilan dalam pembelajaran ditentukan oleh


guru itu sendiri, untuk mencapai keberhasilan tersebut maka seorang
guru harus mampu mengusai materi yang akan diajarkan serta
memilih strategi, metode dan media yang tepat. Oleh karena itu
analisis materi sangat diperlukan untuk bisa mengetahui srategi,
metode, dan media yang tepat.
E.
2. Fokus Pembahasan
a. Apa sajakah ruang lingkup materi aqidah akhlak kelas XI MA?
b. Apa kategori materi aqidah akhlak kelas XI MA yang paling sulit?
c. Bagaimanakah kompetensi dasar dan indikator dari materi aqidah
akhlak kelas XI?
d. Bagaimanakah strategi yang tepat dalam pembelajaran aqidah
akhlak kelas XI MA?
e. Bagaimakah metode yang tepat dalam pembelajaran aqidah akhlak
kelas XI MA?
f. Bagaimanakah media yang tepat dalam pembelajaran aqidah
akhlak kelas XI MA?
1 Binti Maunah, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009)
1-3.

F.
3. Tujuan Pembahasan
a. Untuk mengetahui apa sajakah ruang lingkup materi aqidah akhlak
kelas XI MA.
b. Untuk menegetaui apa kategori materi aqidah akhlak kelas XI MA
yang paling sulit.
c. Untuk mengetahui bagaimanakah kompetensi dasar dan indikator
dari materi aqidah akhlak kelas XI.
d. Untuk mengetahui bagaimanakah strategi yang tepat dalam
pembelajaran aqidah akhlak kelas XI MA.
e. Unutk

mengetaui

bagaimakah

metode

yang

tepat

dalam

pembelajaran aqidah akhlak kelas XI MA?


f. Bagaimanakah media yang tepat dalam pembelajaran aqidah
akhlak kelas XI MA?
G.

H. PEMBAHASAN
1. Ruang Lingkup
I. Mata pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah Aliyah adalah
salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang merupakan
peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta
didik di Madrasah Tsanawiyah/SMP. Peningkatan tersebut dilakukan
dengan cara mempelajari dan memperdalam akidah-akhlak sebagai
persiapan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi dan
untuk hidup bermasyarakat dan/atau memasuki lapangan kerja. Pada
aspek akidah ditekankan pada pemahaman dan pengamalan prinsipprinsip akidah Islam, metode peningkatan kualitas akidah, wawasan
tentang aliran-aliran dalam akidah Islam sebagai landasan dalam
pengamalan iman yang inklusif dalam kehidupan sehari-hari,
pemahaman tentang macam-macam tauhiid seperti tauhiid uluuhiyah,
tauhiid

rubuubiyah,

tauhiid

ash-shifat

wa

al-afal,

tauhiid

rahmuaniyah, tauhiid mulkiyah, dan lain-lain serta perbuatan syirik


dan implikasinya dalam kehidupan. Aspek akhlak, di samping berupa
pembiasaan dalam menjalankan akhlak terpuji dan menghindari
akhlak tercela sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, juga
mulai diperkenalkan tasawuf dan metode peningkatan kualitas
akhlak.2
J.

Ruang

lingkup

mata

pelajaran

aqidah

akhlak di Madarasah Aliyah kelas XI adala sebagai


berikut:
a. Aspek Aqidah (keimanan)
b. Aaspek Akhlak
K.

Ruang Lingkup materi Adidah Akhlak di

Madrasah Aliyah kelas XI (Modul Al Hikmah kurikulum


KTSP) adalah sebagai berikut:
a. Memahami Tsawuf
2 Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam tahun 2013 tentang kurikulum
2013 Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab di Madrasah

b. Membiasakan

perilaku

terpuji

(adil,

ridha,

amal

shaleh, persatuan dan kerukunan)


c. Akhlak erpuji dalam pergaulan remaja
d. Menghindari perilaku tercela (ishraf, tabdzir, dan
fitnah)
L.
2. Kategori Materi Akidah Akhlak yang Paling Sulit
M.

Pada dasarnya manusia dibekali tuhan

berupa akal yang bervariasi. Kesulitan seseorang dalam


memahami

suatu

masalah

maupun

perkara

yang

dihadapinya juga demikian. Orang satu dengan yang


lainnya pasti juga mempunyai strategi maupun metode
sendiri dalam memahami atau menyelesaikan masalah
yang dihadapinya. Misalkan pada materi akidah akhlak
Madrasah Aliyah (MA) kelas XI yaitu Memahami
Tasawuf seorang guru harus pandai-pandai menyajikan
meteri kepada peserta didik dengan semudah mungkin.
Agar

tujuan

pembalajaran

dapat

tercapai

dengan

maksimal.
N.
paling

Alasan kenapa materi ini dianggap yang


sulit

karena

jika

melihat

konteks

pembahasannya, materi ini membahas tentang jiwa


seseorang. Pembenahan atau pembentukan jiwa yang
hanya berpandangan bahwa dunia seisinya tiada apaapa. Dan dijiwa mereka hanya memikirkan keagungan
Allah. Selain itu tasawuf juga bertujuan untuk mencapai marifat
dengan cara fana. Arti fana ialah leburnya pribadi pada kebaqaan
Allah di mana perasaan keinsanan lenyap diliputi rasa ketuhanan
dalam keadaan aman. Ketika itu antara diri dan Allah menjadi satu
dalam baqanya, dalam pengertian seolah-olah manusia dan Tuhan
sama. Sehingga tumbuhlah akhlak terpuji yang dilakukan
mereka sebagai gambaran bahwa mereka hanyalah

milik Allah dan segala sesuatu yang mereka


hanyalah untuk Allah.

lakukan

Sedangkan tingkatan iman

manusia itu adalah beragam adakalanya masih pada


tingkat

syariat,

hakikat

dan

marifat.

Sedangkan

memahami tasawuf merupakan salah satu jalan untuk


mencapai marifat billah. Semua berawal dari hati atau
jiwa hanya untuk Allah yang di realisasikan berupa
perilaku atau akhlakul karimah. Inti dari materi ini
sebenarnya

mengajarkan

kepada

siswa

untuk

senantiasa berakhlakul karimah yang dilakukan hanya


untuk Allah. Dan untuk membentuk jiwa peserta didik
tidaklah membutuhkan waktu yang sedikit. Dari situlah
kenapa materi memahami tasawuf merupakan materi
yang sulit.
O.
3. Kompetensi Dasar dan Indikator dalam materi Memahami
Tasawuf
P.

Kompentsi dasar materi Akidah Akhlak dalam materi

tasawuf adalah sebagai berikut:3


a.1 Menjelaskan pengertian, asal-usul dan istilah-istilah dalam
tasawuf
a. Menjelaskan pengertian tasawuf
b. Menjelaskan asal-usul tasawuf
c. Memahami istilah-istilah dalam tasawuf
a.2 Menejelaskan fungsi dan peranan tasawuf dalam kehidupan
modern
a. Menyebutkan fungsi tasawuf dalam kehidupan modern
b. Menjelaskan peranan tasawuf dalam kehidupan modern
a.3 Menunjukkan contoh-contoh perilaku bertasawuf
Q.

Memberikan contoh-contoh perilaku tasawuf

3 Team Musyawarah Guru Bina PAI Madrasah Aliyah, Modul Al Hikmah Akidah
Akhlak Kelas XI Kurikulum KTSP, (Bojonegoro: Akik Pustaka, 2013), 2.

a.4 Menerapkan tasawuf dalam kehidupan


R.

Memberikan contoh-contoh penerapan tasawuf dalam

kehidupan
S.
4. Strategi
T.

Macam-macam strategi yang digunakan untuk mata

pelajaran Akidah Akhlak pada materi Tasawuf yaitu sebagai berikut:


a. Contextual Teaching and Learning (CTL)
U.

CTL merupakan konsep belajar yang beranggapan

bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan


secara alamiah, artinya belajar akan lebih bermakna jika anak
bekerja dan mengalami sendiri apa yang dipelajarinya, bukan
hanya sekedar mengetahuinya. Pembelajaran tidak hanya sekedar
kegiatan mentransfer pengetahuan dari guru kepada siswa, tetapi
bagaimana siswa mapu memaknai apa yang dipelajari itu.4
V.

Dalam pembelajaran kontekstual tugas guru adalah

memfasilitasi siwa dalam menemukan sesuatu yang baru


(pengetahuan dan keterampilan) melalui pembelajaran sendiri
bukan apa kata guru. Siswa benar-benar mengalami dan
menemukan sendiri apa yang dipelajari sebagai hasil rekontruksi
sendiri. Dengan demikian, siswa akan lebih produktif dan inovatif.5
W.

Dalam menggunakan strategi CTL guru mengaitkan

materi tasawuf pada kehidupan sehari-hari. Misalnya guru


menjelaskan materi tentang tasawuf dengan memberikan manfaat
dalam setiap kegiatan,
tahapan

tahapan

yang

contohnya guru menjelaskan tentang


dilakukan

oleh

para

sufi

untuk

membersihkan hati mereka salah satunya dengan tobat, dari materi


tersebut siswa dapat meniru apa yang dilakukan oleh para sufi
4 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT Grafindo
Persada, 2007) 293.
5 Ibid,...94

dalam

kehidupan sehari-hari, dari situ siswa diminta untuk

mengaplikasikan atau menerapkan dalam keidupan sehari-hari. Jadi


siswa dapat memahami apa yang dipelajari dari materi tasawuf
tersebut.
X.
b. Learning Cycle (CL)
LC merupakan model pembelajaran yang

Y.

dapat mengembangkan atau memperkaya konsep


yang telah dimiliki siswa sebagai awal kognitifnya. LC
merupakan salah satu model pembelajaran yang
cocok untuk membelajarkan siswa dengan berangkat
dari pengetahuan awal siswa. Dengan penggunaan
LC

dapat

terwujud

keteraturan

dalam

proses

pembalajaran.
Z.

LC

merupakan

rangkaian

tahap-tahap

kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa


sehingga pembelajar dapat menguasai kompetensikompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran
dengan jalan berperan aktif.6
AA.

Dalam menggunakan strategi LC guru

membangkitkan
terhadap

minat

materi

pertanyaan

dan

tasawuf

yang

keingintahuan
dengan

berhubungan

siswa

mengajukan

dengan

materi

tersebut. Guru merangsang agar siswa dapat berfikir


dan merespon peretannyaan yang telah diajukan.
Dalam

hal

ini

siswa

memberikan

penjelasan

mengenai tasawuf dengan kalimat atau pemikiranya


sendiri sehingga dengan mendengarkan penjelasan
siswa

secara

kritis

guru

memberi

definisi

dan

penjelasan tentang tasawuf melalui penjelasan siswa


6 Anissatul Mufarokah, Strategi Dan Model-Model Pembelajaran,
(Tulungagung: STAIN Tulungagung Press, 2013), 155-156.

dulu sebagai dasar. Dengan demikian strategi ini


lebih menekankan pada aspek kognitif yaitu tentang
pemahaman

peserta

didik

mengenai

pengertian

tasawuf.
AB.
5. Metode
AC.

Dalam rangka efektifitas dan efisiensi pembelajaran

materi memahami tasawuf ada beberapa metode pembelajaran yang


dipergunakan, antara lain:
a. Metode ceramah
AD.

Metode ceramah diartikan sebagai suatu cara

penyampaian bahan secara lisan oleh guru di muka kelas. Peran


murid

disini

memperhatikan,

sebagai
dan

penerima

mencatat

pesan,

mendengarkan,

keterangan-keterangan

guru

bilamana diperlukan.7
AE.

Untuk penjelasan uraian guru dapat mengunakan

metode ini dengan memakai alat-alat pembantu seperti gambargambar, peta, film, slide, dan sebagainya. Namun demikian, yang
utama tetap penerangan secara lisan. Hal ini juga diungkapkan oleh
Mahfuz Sholahuddin dkk., bahwa metode ceramah adalah suatu
cara penyampaian bahan pelajaran secara lisan oleh guru didepan
kelas atau kelompok. Metode ini adalah metode mengajar yang
paling tua dan paling banyak digunakan disekolah-sekolah dapat
dipandang sebagai cara yang paling mengena bagi usaha untuk
penyampaian informasi.8
AF.
dengan

Dalam penyampaian materi memahami tasawuf


mengimplementasikan

mateode

ceramah

guru

mememberikan penjelasan mengenai pengertian, fungsi, serta


7 M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta:
Ciputat Press, 2002), 34.
8 Acmad Patoni, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Bina Ilmu,
2004), 110-111

istilah-istilah dalam tasawuf kepada peserta didik. Untuk


memahami tasawuf maka perlu adanya penjelasan mengenai
pengertian tasawuf, fungsi dan istilah-istilah dalam tasawuf terlebih
dahulu. Tanpa adanya penjelasan mengenai hal-hal tersebut maka
peserta didik akan sulit merima dan memahami materi tasawuf.
AG. Keunggulan metode ceramah ini adalah9 :
1) Penggunaan waktu yang efisien dan pesan yang disampaikan
dapat sebanyak-banyaknya
2) Pengorganisasian kelas lebih sederhana, dan tidak diperlukan
pengelompokan siswa secara khusus.
3) Dapat memberikan motivasi dan dorongan terhadap siswa dalam
belajar
4) Fleksibel dalam penggunaan waktu dan bahan, jika bahan
banyak sedangkan waktu terbatas dapat dibicarakan pokokpokok permasalahannya saja, sedangkan bila materi sedikit
sedangkan waktu masih panjang, dapat dijelaskan lebih
mendetail.
AH. Kelemahan metode ceramah ini adalah10 :
1) Guru

seringkali

mengalami

kesulitan

dalam

mengukur

pemahaman siswa sampai sejauh mana pemahaman mereka


tentang materi yang diceramahkan.
2) Siswa cenderung bersifat pasif dan sering keliru dalam
menyimpulkan penjelasan guru
3) Bilamana guru menyampaikan bahan sebanyak-banyaknya
dalam tempo yang terbatas, menimbulkan kesan pemaksaan
terhadap kemampuan siswa
4) Cenderung membosankan dan perhatian siswa berkurang,
karena guru kurang memperhatikan fakto-faktor psikologis
siswa, sehingga bahan yang dijelaskan menjadi kabur.
9 M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran....34
10 Ibid...35

AI.
b. Metode Cerita
AJ.

Metode cerita mengandung arti suatu cara dalam

menyampaikan materi pelajaran dengan menceritakan secara


kronologis tentang bagaimana terjadinya suatu hal, yang
menuturkan perbuatan, pengalaman atau penderitaan orang lain
baik yang sebenarnya terjadi ataupun hanya rekaan saja. Metode
cerita yang disampaikan merupakan salah satu metode pendidikan
yang masyhur dan terbaik, sebab kisah itu mampu menyentuh jiwa
jika didasarkan oleh keputusan hati yang mendalam.11
AK.

Metode

kisah

adalah

metode

yang

banyak

menceritakan suatu peristiwa untuk menyampaikan pesan-pesan


yang terkandung didalamnya, misalnya kisah para nabi dan rasul
dan umat terkemuka zaman dahulu. Dalam kisah itu tersimpan
nilai-nilai etis, pedagogis, religius, kepemimpinan dan perjuangan
dan memungkinkan siswa mampu meresapinya.12
AL.

Metode cerita dicantumkan sebagai alternatif pada

hampir semua pokok bahasan, karena selain aspek kognitif, tujuan


bidang studi adalah aspek afektif yang secara garis besar berupa
tertanamnya akidah Islam dan pengalamannya dalam kehidupan
sehari-hari yang memiliki nilai-nilai akhlak yang mulia.13
AM.

Implementasi

dari

metode

cerita/kisah

pada

penyampaian materi tasawuf adalah guru dalam pembelajaran


memberikan kisah atau cerita mengenai asal-usul tasawuf,
menceritakan perkembangan tasawuf dan menceritakan tasawuf di
11 Mizan, Macam-macam Metode Pembelajaran, http://www.mizanpoenya.co.cc/2011/02/metode-kisah-dalam-pendidikan.html, diakses 27 Oktober
2014 pukul 14.30 WIB
12 Agus Zaenul Fitri, Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam (Bandung:
ALFABETA, 2013), 29.
13 Cahib Thoha, Sifuddin Zuhri dan Syamsudin Yahya, Metodologi Pengajaran
Agama Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004) 96.

10

masyarakat modern. Dari cerita yang disampaikan oleh guru


tersebut maka siswa dapat mengetahui dan memahami asal usul
tawasawuf, perkembangannya serta peran tasawuf di masyarakat.
AN.
c. Metode tanya jawab
AO.

Metode tanya jawab ialah penyampaian pesan

pengajaran dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan


siswa memberikan jawaban, atau sebaliknya siswa diberi
kesempatan bertannya dan guru yang menjawab pertanyaan. Dalam
kegiatan belajar mengajar melalui tanya jawab, guru memberikan
pertanyaan-pertanyaan atau siswa diberikan kesempatan untuk
bertanya terlebih dahulu pada saat memulai pelajaran, pada saat
pertengahan atau pada akhir pelajaran. Bilamana metode tanya
jawab ini dilakukan secara tepat akan meningkatkan perhatian
siswa untuk belajar secara aktif.14
AP.

Dalam materi tasawuf setelah guru menjelaskan

tentang pengertian, fungsi, dan istilah-istilah dalam tasawuf maka


guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik seputar materi
taswuf. Misalnya, guru bertanya kepada peserta didik, Apa yang
kalian ketahuai tentang tawawuf?, apa fungsi tasawuf?, dan
seterusnya. Dengan bertanya demikian guru dapat mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi tasawuf.
AQ.
AR.
AS. Keuntungan metode tanya jawab adalah sebagai berikut:15
1) Memberi kesempatan pada murid-murid untuk dapat menerima
penjelasan lebih lanjut.
2) Guru dapat dengan segera mengetaui kemajuan muridnya dari
behan yang telah diberikan
14 M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran...43
15 Binti Maunah, Metode Pengajaran,...131

11

3) Pertanyaan-pertanyaan yang sulit dan agak baik dari murid


dapat mendorong guru untuk memahami lebih mendalam dan
mencari sumber-sumber lebih lanjut.
AT.

Sedangakan kelemahan metode ini adalah:16

1) Waktu yang digunakan dalam pelajaran tersita dan dapat kurang


terkontrol secara baik oleh guru karena banyaknay pertanyaan
yang timbul dari siswa
2) Kemungkinan terjadi penyimpangan perhatian siswa bilamana
terdapat pertanyaan atau jawaban yang tidak berkenaan dengan
sasaran yang dibicarakan
3) Jalanya pengajaran kurang dapat kekoordinir secara baik karena
timbulnya pertanyaan-pertanyaan dari siswa yang mungkin tidak
dapat dijawab secara tepat, baiak oleh guru maupun oleh siswa.
AU.
d. Metode pemahaman dan penalaran (al-marifal wa al-nadhariyah)
AV.

Metode

ini

adalah

metode

mendidik

dengan

membimbing anak didik untuk dapat memahami problema yang


dihadapi dengan menemukan jalan keluar yang benar dari berbagai
macam kesulitan dengan melatih anak didik menggunakan
pikirannya dalam mendata masalah, dengan cara memilah-memilih,
membuang mana yang salah, meluruskan yang bengkok, dan
mengambil yang benar.17
AW.

Dalam

penyampaian

materi

tasawuf

guru

memberikan bimbingan terhadap peserta didik untuk berperilaku


terpuji yang terdapat dalam tasawuf seperti sabar, tawakal, ridha
dan lain-lain. Dimana hal tersebut dapat menyelesaikan problema
kehidupan pada masa modern saat ini.
AX.
e. Metode Uswatun Hasanah
16 M. Bsyiruddin, Metodologi Pembelajaran,...44
17 Agus Zenul Fitri, Manajemen Kurikulum,...29

12

AY.

Metode ini termasuk metode tertua dan tergolong

paling sulit dan mahal. Bahan metode ini, pendidikan agama


disampaikan melalui contoh teladan yang baik dari pendidiknya,
sebagaimana yang telah dilakukan para nabi terdahulu.
AZ.

Metode uswatun hasanah besar pengaruhnya dalam

misi pendidikan agama Islam, bahkan menjadi faktor penentu. Apa


yang dilihat dan didengar orang dari tingkah laku guru agama, bisa
menambah

daya

didiknya,

tetapi

sebaliknya

bisa

pula

melumpuhkan daya didiknya, apabila ternyata yang nampak itu


bertentangan dengan yang didengarnya. Dalam hubungan masalah
ini Athiyah Al Abrasyi mengatakan bahwa perbandingan antara
guru dengan murid, adalah ibarat tongkat dengan bayangannya.
Kapankah bayangan itu akan lurus kalau tongkatnya sendiri
bengkok.
BA.

Dalam dunia pendidikan modern istilah metode

uswatun hasanah sering disebut dengan metode imitasi atau tiruan.


Dilihat dari segi bentuknya maka metode ini merupakan bentuk
yang non-verbal dari metode pendidikan agama Islam.18
BB.

Dalam materi akidah akhlak khususnya tasawuf yang

disampaikan oleh guru dengan metode-metode sebelumnya seperti


metode ceramah, cerita/kisah, dan tanya jawab maka dalam metode
uswatun hasanah ini guru sebagai contoh atau panutan dimana apa
yang dilakukan dan dijelaskan guru akan ditiru oleh peserta didik.
BC.

Namun demikian teladan yang diberikan tidak hanya

dari guru saja melainkan bisa juga dari tokoh-tokoh tasawauf.


Misalnya guru meberikan kisah mengenai pengalaman spiritual
Robiah Al-Adawiyah, Al Ghazali dan tokoh-tokoh tasawuf
lainnya. Dalam kisah yang dituturkan oleh guru tersebut terdapat
nilai-nilai akhlak yang bisa ditiru oleh peserta didik.
BD. Kelebihan metode uswatun hasanah adalah:19

18Achmad Patoni, Metodologi Pendidikan...133-134

13

1) Akan memudahkan peserta didik dalam menerapkan ilmu yang


dipelajari di sekolah.
2) Agar tujuan pendidikan lebih terarah tercapai dengan baik.
3) Bila keteladanan dalam lingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat baik, maka tercipta situasi yang baik.
4) Tercipta hubungan harmonis antara guru dan siswa.
5) Secara tidak langsung guru dapat menerapkan ilmu yang
diajarkannya.
6) Mendorong guru untuk selalu berbuat baik karena akan dicontoh
siswanya.
BE. Kekurangan metode uswatun Hasanah adalah:20
1) Jika figur yang mereka contoh tidak baik, maka mereka
cenderung untuk mengikuti tidak baik.
2) Jika teori tanpa praktek menimbulkan vebalisme.
BF.
6. Media
BG.

Dalam pembelajaran Akidah Akhlak mencakup nilai

suatu perbuatan, sifat-sifat terpuji dan tercela menurut ajaran agama,


membicarakan berbagai hal yang langsung ikut mempengaruhi
pembentukan sifat-sifat pada diri seseorang, maka ada beberapa media
pengajaran yang dapat membantu pencapian pengajaran akidah
akhlak. Media yang sesuai dengan mata pelajaran Akidah Akhlak
adalah sebagai berikut:21
a. Melalui bahan bacaan atau bahan cetak
BH.

Melalui

bahan

ini

siswa

akan

memperoleh

pengalaman dengan membaca, belajar melalui simbol-simbol dan


pengertian-pengertian dengan menggunakan indra penglihatan.
19 Binti Maunah, Metode Pengajaran,...105
20 Ibid,...106
21 Chabib Thoha, Saifuddin Zuhri dan Syamsudin Yahya, Metodologi
Pengajaran...133-134

14

Yang termasuk media ini buku teks akhlak, buku teks agama
pelengkap, bahan bacaaan umum seperti majalah, koran, dan
sebagainya.
BI.

Dalam pembelajaran tasawuf media yang digunakan

melalui bahan bacaan atau cetak contohnya adalah buku-buku


tentang tasawuf serta buku-buku tentang akidah akhlak.
b. Melalui alat-alat audio visual
BJ.

Melalaui

media

ini

siswa

akan

memperoleh

pengalaman secara langsung dan mendekati kenyataan, misalnya


dengan alat-alat dua dan tiga dimensi atau pun dengan alat-alat
teknologi modern seperti televisi, radio, internet dan sebagainya.
Ini semua untuk mempercepat sasaran yang ingin dicapai.
BK.

Media

audio

visual

yang

digunakan

dalam

pembelajaran akidah akhlak kuhususnya materi tasawuf contohnya


adalah video tentang kesabaran dalam kehidupan, video tentang
orang yang menjalani taubat dan lain-lain,
c. Melalui contoh-contoh kelakuan
BL.

Melalui profil guru yang baik, dalam menyampaikan

bahan pengajaran diharapkan siswa bisa meniru tingkah laku guru,


misalnya mimik, berbagai gerakan badan dan anggota badan,
dramatisasi, suara dan perilaku sehari-sahari. Melalui contohcontoh ini guru dapat mengajarkan bagaimana sifat-sifat terpuji
yang diperankan tokoh-tokoh, yang menjadi panutan. Misalnya
bagaimana bicara yang baik, bergaul dengan teman, dan sifat-sifat
terpuji lainnya.
d. Melalui media masyarakat dan alam sekitar
BM.

Untuk

memperoleh

suatu

pemahaman

dan

pengalaman komprehensif, guru dapat membawa anak keluar kelas


untuk memperoleh pengalaman langsung dan masyarakat maupun
alam sekitar.
BN.
BO.

15

BP.
BQ. Bentuk-bentuk media yang dimaksudkan, diantaranya:
1) Peninggalan dan pengalaman kegiatan masyarakat.
a. Berbagai objek/tempat peninggalan sejarah, seperti para wali,
bekas-bekas kerajaan Islam dan musium.
b. Berbagai

dokumentasi

sejarah

keagamaan.

Kegiatan

keagamaan, perayaan hari-hari besar agama dan sebagainya.


2) Dari kenyataan alam
BR.

Yaitu melibatkan siswa pada kegiatan darma

wisata, berkemah, menikmati keindahan alam dan membawa


siswa ke planetarium untuk melihat gambaran penataan alam
semesta.
3)Dari contoh kelakuan masyrakat
BS.

Siswa dapat diajak berkunjung ke tokoh-tokoh ulama

masyarakat agam yang homogen dan kelembaga-lembaga


pendidikan Islam.
BT.
BU.
BV.

16

BW.

Analisis
BX. Pada hakikatnya yang dimaksud dengan ilmu

tasawuf adalah ilmu yang dapat memberi tuntunan


kepada manusia mengenai bagaimana cara mengenal dan
mendekatkan diri kepada Tuhan (Allah Swt) dengan
sebaik-baiknya sehingga bisa berada sedekat mungkin
denganNya. Adapun yang menjadi pembahasan materi
tasawuf adalah pengertian tasawuf, karakteristik tasawuf,
maqamat dalam tasawuf serta tasawuf dalam kehidupan
modern. Dimana pembahasan tersebut bertujuan unutk
membentuk kepribadian yang baik dan bersih hingga
dekat dengan Allah Swt.
BY. Menurut analisis yang diambil dari buku alhikmah materi yang paling sulit untuk disampaikan
adalah memahami tasawuf.

Dari materi tersebut

membahas tentang tata cara atau jalan agar manusia


dapat bersih hatinya dari segala penyakit hati agar siswa
menerapkannya. Dan dari materi tersebut tidak lepas dari
peran guru untuk mendampingi siswa agar tidak terjadi
kesalahan persepsi atau faham yang akan menjadikan
siswa keluar dari aturan-aturan syariat agama.
BZ. Sedangkan dalam pencapaian tujuan materi
tersebut dibutuhkan pendidikan dan pengajaran yang baik
terhadap siswa. Pembelajaran yang baik itu adalah suatu
proses pembelajaran yang terdapat umpan balik antara
pengajar dan pelajar serta peran guru sebagai pengajar
itu

merupakan

tonggak

utama

dalam

suksesnya

pembelajaran. Guru harus mengetahui kebutuhan siswa,


model siswa dan kondisi siswa agar materi tasawuf dapat
diterima dengan baik.
CA. Tercapainya hasil pembelajaran tidak lepas dari
strategi, metode dan media belajar yang diterapkan oleh

17

guru, jadi guru harus pandai dalam mencari strategi,


metode dan media dalam menyampaikan materi. Jika
salah dalam pemilihan strategi, metode dan media
pembelajaran akan berimbas pada tujuan pembelajaran
yang tidak tercapai serta menjadi suatu permasalahan
yang berkepanjangan. Jadi seorang guru harus bijak
terhadap langkah yang diambilnya.
CB. Dari pembahasan di atas juga sudah dibahas
beberapa contoh strategi dan metode yang di gunakan
dalam pembelajaran materi akidah akhlak. Dari analisis
yang telah dilakukan strategi yang cocok untuk diterapkan
dalam materi akidah akhlak yang bertema memahami
tasawuf yaitu dengan strategi LC dan CTL sedangkan
metode yang digunakan dalam penyampaian materi ini
adalah metode ceramah, cerita, tanya jawab dan uswatun
hassanah. Media yang digunakan adalah melalui bahan
bacaan atupun cetak, melalui alat-alat audio visual,
melalui contoh-contoh perilaku dan media masyarakat
dan alam sekitar.
CC. Akan tetapi seorang guru harus pandai memilih
strategi, metode dan media yang sesuai dengan individuindividu seorang guru, belum tentu antara guru satu
dengan

yang

lain

akan

sama

dalam

pengguanaan

strategi, metode maupun media yang digunakan. Serta


melihat situasi dan kondisi siswa itu sendiri.
CD.Dari uraian diatas bertujuan untuk memudahkan
seorang guru dalam pemilihan strategi, metode maupun
media agar guru tidak merasa terberatkan akan tugas
yang dilakukannya. Selain itu untuk memudahkan guru
untuk berlaku bijak dalam melangkah. Hal ini bertujuan
untuk

tercapainya

pembelajaran

18

khususnya

mata

pelajaran akidah akhlaq kelas XI yang terbilang materi


yang cukup sulit yakni memahami tasawuf.

19

CE.

DAFTAR PUSTAKA

CF.
CG.
CH. Fitri, Agus Zaenul. Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam,
Bandung: ALFABETA, 2013.
CI.

Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam tahun 2013 tentang


kurikulum 2013 Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab di Madrasah

CJ.

Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT
Grafindo Persada, 2007.

CK. Maunah, Binti. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Yogyakarta:


Teras, 2009.
CL. Mufarokah, Annisatul. strategi dan model-model pembelajaran.
Tulungagung: STAIN Tulungagung Press, 2013.
CM. Patoni, Achmad Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT.
Bina Ilmu, 2004.
CN. Team Musyawarah Guru Bina PAI Madrasah Aliyah, Modul Al
Hikmah Akidah Akhlak Kelas XI Kurikulum KTSP. Bojonegoro: Akik
Pustaka, 2013.
CO. Thoha, Cahib, Sifuddin Zuhri dan Syamsudin Yahya, Metodologi
Pengajaran Agama Islam,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
CP. Usman, M. Basyiruddin. Metodologi Pembelajaran Agama Islam.
Jakarta: Ciputat Press, 2002.
CQ. Mizan, Macam-macam Metode Pembelajaran, http://www.mizanpoenya.co.cc/2011/02/metode-kisah-dalam-pendidikan.html,
27 Oktober 2014 pukul 14.30 WIB
CR.

20

diakses

Anda mungkin juga menyukai