PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
Kacang tanah merupakan tanaman kelompok legumenosa (kacangkacangan) yang memiliki keunikan pada pembentukan polongnya. Jika pada
tanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan
lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas tanaman dan
tumbuh serta berkembang juga berada pada bagian atas tanaman pula, tetapi pada
kacang tanah meskipun bunga terbentuk pada bagian atas tanaman namun
kemudian untuk tumbuh dan berkembang, bunga tadi harus berada di dalam
tanah dengan cara membentuk ginofor.
Dengan harus membentuk ginofor inilah maka akan banyak menimbulkan
kendala bagi kacang tanah untuk memproduksi polong karena ginofor yang
dihasilkan oleh sebuah bunga memiliki ukuran yang terbatas yakni 15 cm. Oleh
karena itu jika ginofor terbentuk pada ketinggian lebih dari 15 cm maka akan
sangat kecil peluang ginofor tersebut untuk berubah menjadi sebuah polong.
Karena pertumbuhan dan perkembangan ginofor menjadi polong
memerlukan kondisi kelembaban dan cahaya sebagaimana yang ada di dalam
tanah. Oleh karena itu melalui upaya pemangkasan batang atau cabang tanaman
maka diharapkan akan muncul cabang-cabang baru ke arah samping sehingga
dapat lebih memperendah posisi atau tempat munculnya bunga (berjarak kurang
dari 15 cm dari permukaan tanah). Sehingga apabila bunga tersebut tumbuh dan
berkembang menjadi ginofor maka ginofor tadi akan dapat mencapai tanah dan
akan dapat tumbuh serta berkembang menjadi sebuah polong.
Kemudian dengan didukung oleh penambahan zat makanan berupa
penambahan unsur phosphor, yang banyak berperan pada fase pertumbuhan
generatif atau perkembangan organ generatif, maka nantinya diharapkan akan
lebih banyak lagi bunga yang dihasilkannya.
Dengan demikian maka perlu kiranya dilakukan pengkajian terhadap
upaya pemangkasan tanaman yang didukung oleh penambahan pupuk phospor
terhadap kacang tanah. Apalagi sampai saat ini ketersediaan kacang tanah di
Indonesia dapat dikatakan masih tergolong cukup rendah karena belum mampu
mencukupi kebutuhan masyarakat, sehingga untuk tujuan tersebut pemerintah
Indonesia harus mengimpor kacang tanah dari beberapa negara. Pada tahun 2001
saja angkaimpor kacang tanah tercatat sebesar 118.758 ton biji kering atau senilai
35,528 ribu USD (Anonimous, 2002).
B. TUJUAN
Adapun tujuan proposal ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh
waktu pemangkasan bunga terhadap benih kacang tanah.
: Plantae,
Divisi
: Tracheophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Magnoliophyta
Ordo
: Leguminales
Famili
: Papilionaceae
Bangsa
: Aeschynomeneae
Genus
: Arachis
Spesies
: Arachis hypogeae L.
Menurut Ingale (2011) kacang tanah berasal dari Amerika Selatan. Kacang
tanah dapat hidup baik pada wilayah tropis dengan suhu sedang hingga panas
(maksimal
32oC).
Kacang
tanah
dapat
bersimbiosis
dengan
beberapa
daripada batang utama tipe tegak, biasanya panjang batang utama tipe tegak,
biasanya panjang batang utama antara 33-50cm. Kacang tanah tipe tegak lebih
disukai karena umurnya genjah. Kacang tanah tipe tegak lebih mudah dipungut
hasilnya daripada kacang tanah tipe menjalar (Aak,2006).
Kacang tanah merupakan sumber nutrisi yang baik bagi manusia. Kacang
tanah menyediakan banyak protein yang dapt membantu pertumbuhan dan
perkembangan manusia. Protein yang terdapat di kacang tanah merupakan protein
yang tidak terdapat pada hewan dan tidak di produksi oleh tubuh manusia,
sehingga mengkonsumsi kacang dapat membantu peyediaan nutrisi yang tidak
bisa di produksi oleh tubuh manusia (Atasie, 2009).
Menurut Suprapto (dalam Evita,2012), faktor-faktor yang menyebabkan
rendahnya produksi kacang tanah adalah pengolahan yang kurang optimal
sehingga drainasenya buruk dan strukturnya padat, pemeliharaan tanaman yang
kurang optimal, serangan hama dan penyakit, penanaman varietas yang
berproduksi rendah, mutu benih yang rendah dan periode kekeringan yang cukup
lama terjadi pada fase pengisian polong. Penurunan produksi ini pada umumnya
disebabkan oleh penurunan luas lahan dan produktivitas lahan penanaman kacang
tanah yang terus menurun. Karena itu maka upaya peningkatan produksi kacang
tanah harus melalui intensifikasi, salah satunya dengan pemupukan (Raja ,2013).
Tanaman kacang tanah membutuhkan unsur hara esensial seperti N, P, dan
K untuk pertumbuhan dan produksinya. Fosfor merupakan unsur hara esensial
yang dibutuhkan dalam jumlah yang cukup banyak oleh tanaman. Fosfor sendiri
berperan aktif pada fase generatif seperti berperan dalam mempercepat
pembungaan dan pemasakan buah (Rajadkk, 2013). Usaha untuk memperkuat
jaringan tanaman agar dapat mempertahankan diri dari serangan patogen dapat
dilakukan dengan pemupukan kalium. Pupuk kalium dalam bentuk KCl dapat
membantu memperkuat jaringan tanaman serta mempertebal dinding sel
epidermis sehingga mampu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan
patogen secara mekanis. Sudir dkk (dalam Nurhayati, 2012).
Agustina (2000) mengatakan bahwa kebutuhan nutrisi kacang tanah dapat
diberikan dengan pupuk anorganik, organik bahkan biofertilizer. Seperti tanaman
legum lainnya, kacang tanah dapat bersimbiosis dengan baik bersama Rhizobium
sp. Simbiosis yang terjadi antara tanaman kacang tanah dan rhizobium dapat
mengurangi penggunaan pupuk urea anorganik. Pupuk organik dapat diberikan
agar kondisi fisik, biologi dan kimia tanah dapat terjaga kesehatannya. Bahan
organik juga berfungsi sebagai bahan makanan untuk mikroba-mikriba yang ada
dalam tanah.
Aplikasi P, Ca dan B dapat mempengaruhi tinggi tanaman, berat total
tanaman dan berat biji per 100 gram. Unsur hara P berfungsi sebagai penentu
kauliatas dari produksi kacang dan dapat membantu pertumbuhan tanaman lebih
spesifik lagi pada masa generatif. Unsur hara Ca memiliki peran lebih spesifik
dalam proses pembentukan buah atau polong. Bila kekuranagn unsur Ca maka
akan berakibat menghasilkan polong yang kosong. Unsur Boron (B) banyak
berperan dalam proses fisiologis dari tanaman seperti sintesis protein dan lain
sebagainya (Kabir, 2013).
Dalam budidaya kacang tanah tidak hanya diperluakan peberian pupuk,
tapi juga pengolahan lahan sangat diperlukan. Saat lahan sudah mengalami
pengolahan akan memudahkan ginofor pada kacang tanah masuk kedalam tanah
dan membentuk polong. Selain untuk memnudahkan ginofor masuk ke dalam
tanah, kondisi tanah gembur akan memudahkan akar untuk tumbuh sehingga
serapan hara dan air dapat maksimal. Pada saat pemanenan kondisi tanah yang
gembur memberi kemudahan pada petani untuk mencabut kacang dengan tingkat
kehilangan polong kacang tanah yang kecil karena tertinggal dalam tanah
(Habiby, 2013).
B. FRUIT SET
Proses penyerbukan bunga kacang tanah terjadi pada malam hari yaitu
sebelum bunga mekar. Proses penyerbukannya yaitu:Tabung kelopak bunga
tumbuh memanjang kira-kira ukuran 5-7 cm, setelah mencapai umur dewasa.
Ujung tabung kelopak bunga yang semula menguncup terjadi gerakan spontan
karena adanya dorongan dari gerakan benang sari. Kuncup itu kemudian terkuak
bersamaan dengan mekarnya standar mahkota bunga mengelilingi dan melindungi
benang sari, karena adanya getaran maka serbuk sari berguguran. Di antara sekian
banyak serbuk sari yang berguguran, ada yang jatuh di dalam kemudian masuk
melalui tangkai panjang dan terjadi proses kapilarisasi yaitu serbuk sari menuju
pada bakal buah. Akhirnya terjadi pembuahan.
Tanaman kacang tanah melakukan penyerbukan sendiri. Penyerbukan
silang pada tanaman kacang dapat terjadi tapi dalam jumlah yang sangat
rendah.Setelah terjadi pembuahan, bakal buah tumbuh memanjang dan sisebut
ginofora. Mula-mula ujung ginofora yang runcing mengarah ke atas tapi setelah
tumbuh memanjang, ginofora tadi mengarah ke bawah (positif geotropic) dan
terus ke dalam tanah. Setelah polonh terbentuk maka proses pertumbuhan
ginofora yang memanjang berhenti. Ginofora dapat tumbuh memanjang dan
mencapai ukuran 6-17 cm. ginofora itu dapat masuk ke dalam tanah yang tipe
pertumbuhannya tegak, ginofora yang terbentuk panjang. Ginofora yang tidak
dapat masuk menembus tanah, akhirnya tidak dapat menembus polong.
C. SEED SET
Proses pembungaan mengandung sejumlah tahap penting, yang semuanya
harus berhasil dilangsungkan untuk memperoleh hasil akhir yaitu biji. Bunga pada
kacang tanah bertipe menjalar.
Menurut Elisa (2004) tahapan dari pembungaan meliputi :
1.
Inisiasi bunga
Adalah tahap ketika perubahan morfologis menjadi bentuk kuncup
Tanpa pemangkasan
Pemangkasan 1 minggu setelah berbunga (MSB)
Pemangkasan 2 minggu setelah berbunga (MSB)
Pemangkasan 3 minggu setelah berbunga (MSB)
Pemangkasan 4 minggu setelah berbunga (MSB)
D. PELAKSANAAN
Adapun pelaksanaan praktikum adalah pembersihan lahan dan pembuatan
bedengan. Bedengan di duat dengan ukuran 2mx1m dilakukan di lahan basah
fakultas pertanian. Kemudian dilakukan pemupukan pupuk kandang setelah itu
dilakukan penanaman. Setelah penanaman di lakukan penyiraman, dan diamati
dan dilakukan ke lima perlakuan tersebut.
E.PENGAMATAN
a. Jumlah biji dalam polong
Jumlahbijidalampolongdiamatidenganmenghitungsemuabiji yang
terdapatdalampolong
b. Berat polong
Beratpolongdihitungdenganmenimbangbobottiappolong.
c. Uji viabilitas
Ujiviabilitasbenihdilakukandenganmengecambahkanbenihpada media
optimum.
d. Uji Vigor
Uji vigor benihdilaukandenganmengecambahkanbenihpada media
suboptimum.
A. Tinggitanaman
Perlakuan
Rata rata
A1
A2
B1
B2
C1
C2
D1
D2
E1
E2
82,5
62
54,95
58,76
69
67
63,4
61
59
68
B. Jumlahcabang primer
Perlakuan
Rata-rata
A1
A2
B1
B1
C1
C2
D1
D2
E1
E2
26,5
10
10
15,3
18,67
9
15,4
7
10
13
C. Jumlahginofor
Perlakuan
Rata-Rata
A1
A2
B1
B1
C1
C2
D1
D2
E1
E2
58,5
54
14,5
38
74,3
52
6
9
10
50
D. Jumlahpolong
Perlakuan
Rata- Rata
A1
A2
B1
B1
C1
C2
D1
D2
E1
E2
67,5
63,4
20
34
44
36
39
9
69
39
4.2 Pembahasan
Pemangkasan dapat mendorong lebih cepat tumbuhnya tunas baru, yang
berpotensi untuk berbunga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemangkasan
selain dapat meningkatkan hasil bunga juga dapat memperbaiki kualitas bunga
dan penampilan atau figur tanaman menjadi lebih baik tetapi dapat juga
mengadakan produksi bunga menurun. (Satsijah, 2008).
Tunas lateral merupakan subyek pengamat korelasi oleh tunas apikal sehungga
jika tunas apikal dipangkas maka hanya tunas lateral paling atas yang tumbuh
denagn cepat sehingga tunas basal tetap terhambat.Penghambatan tunas lateral
tergantung pada konsentrasi hormon auksin yang diberikan pada permukaan
batang yang dipotong. Sebuah pemberian auksin eksogen pada sebuah tanaman
yang dipotong akan merangsang prtumbuhan pucuk tanaman (Wilkins,
2004). Dominasi pucuk dapat dihilangkan yang pemangkasan. Auksin dibentuk
ujung batang dan ujung akar dari mana ia bergerak ke bagian lain dari tanaman
hasil akhir dari konsentrasi auksin berhubungan dengan pemangkasan.
Pertumbuhan dan juga diferensiasi jaringan dan alat-alat (Anonim, 2010)
untuk
pertumbuhan
generatif,
namun
dipergunakan
untuk
tanaman tomat
dapat mempercepat
pembungaan yang lebih awal. Dimana jumlah buah sangat berkaitan dengan
jumlah cabang tanaman.pengaturan jumlah cabang dapat memberikan jumlah
buah paling banyak. Hal ini disebabkan karena setiap cabang utama akan
terbentuk rangkain buah.
Lewis
(1990)
mengatakan
bahwa
pemangkasan
dapat
menjaga
adalah auksin. Auksin dibentuk di koleoptil atau ujung batang dan akar yang
berfungsi pada pemanjangan tunas apikal (tunas pertama yang tumbuh cepat),
akibat dari dominansi apikal, yaitu terhambatnya pertumbuhan tunas lateral (tunas
ketiak daun). Untuk itu pemangkasan tunas apikal perlu dilakukan agar tunas
lateral dapat tumbuh. Pada variabel jumlah cabang utama pada tanaman
menunjukkan
pengaruh
penambahan
jumlah
cabang
setelah
dilakukan
Pemangkasan
pada
tunas
apikal
akan
merangsang
tumbuhnya
tunas
DAFTAR PUSTAKA