Anda di halaman 1dari 4

Metode MPHAST

METHODOLOGY FOR PARTICIPATORY ASSESMENT PARTICIPATORY


HYGIENE SANITATION TRANSFOMATION (MPA PHAST)
Methodology for Participatory Assesment Participatory Hygiene Sanitation
Transfomation yang kemudian disingkat dengan MPA PHAST merupakan salah satu upaya
pendekatan atau pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan. MPA PHAST diartikan
sebagai transformasi hidup bersih dan sanitasi dengan menggunakan metode partisipasi. MPA
mempunyai tujuan fokus pada perencanaan sarana air bersih dan sanitasi. Sedangkan PHAST
mempunyai tujuan fokus pada perubahan perilaku hidup bersih dan sehat serta pencegahan
penyakit.
Model pembangunan ini dilakukan dengan melibatkan masyarakat dalam perencanaan,
pelaksanaan sampai dengan evaluasi dalam kurun waktu tertentu, sesuai dengan kemampuannya
berdasarkan hasil musyawarah dan mufakat diantara masyarakat itu sendiri. Keuntungan dari
metode yang berbasis masyarakat seperti MPA-PHAST ini adalah akan menjamin keberlanjutan
penggunaan sarana. Karena masyarakat sasaran terlibat aktif, tercipta rasa memiliki yang tinggi
dari masyarakat terhadap sarana yang tersedia, sehingga ada kemauan untuk memanfaatkan dan
memelihara sarana dengan memberikan biaya untuk pengoperasian dan pemeliharaan sarana.
Dengan berbasis masyarakat diharapkan masyarakat miskin, dan juga perempuan akan terlibat
dalam pembangunan sarara tersebut.
Oleh sebab itu, mereka wajib dilibatkan secara intensif dalam proses pengambilan
keputusan, mulai dari tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, pemeliharaan,
pemantauan dan evaluasinya.
Tiga Alasan Utama Perlunya Melibatkan Partisipasi Masyarakat
1. Partisipasi masyarakat merupakan suatu alat untuk memperoleh informasi mengenai kondisi,
kebutuhan, dan sikap masyarakat setempat.
2. Masyarakat akan lebih mempercayai program atau proyek jika merasa dilibatkan dalam proses
persiapan dan perencanaan karena mereka tahu seluk beluk proyek dan akan mempunyai rasa
memiliki terhadap proyek tersebut.

3. Mendorong adanya partisipasi umum banyak negara karena timbul anggapan bahwa merupakan
suatu hak demokrasi bila masyarakat dilibatkan dalam pembangunan masyarakat mereka sendiri.
Beberapa program yang menggunakan metode pendekatan dengan MPA PHAST ini
adalah WSLIC (Water and Sanitation for Low Income Coumunities) dan kebijakan nasional
AMPL (Air Minum dan Penyehatan Lingkungan). Dalam suatu program atau proyek perlu
dilakukan orientasi tentang MPA PHAST. Dalam materi ini, kami memberikan contoh tentang
orientasi pendekatan MPA PHAST pada Kebijakan Nasional AMPL.
Tujuan Orientasi Metode
1) Memperkenalkan MPA-PHAST sebagai piranti assessment dalam perencanaan, pelaksanaan
dan monitoring-evaluasi program.
2) Memberikan pemahaman kerangka kerja MPA-PHAST dalam siklus proses pembangunan
program yang berbasis masyarakat.
3) Memperoleh umpan balik untuk menemukan teknik-teknik yang efektif dalam penggunaan
MPA-PHAST
Keluaran
1) Meningkatnya pemahaman peserta terhadap konsep dan metode MPA-PHAST sebagai alat
perencanaan, monitoring,

evaluasi

dan

pengambilan

keputusan

pembangunan

proyek

yang berkelanjutan.
2) Meningkatnya pemahaman tentang kerangka kerja MPA-PHAST
3) Meningkatnya pengetahuan peserta tentang tata cara penggunaan piranti MPA-PHAST
4) Meningkatnya komitmen untuk penerapan prinsip partisipatori dalam perencanaan dan
pengelolaan pembangunan AMPL berbasis masyarakat sesuai dengan relevansi antara MPAPHAST dengan Kebijakan.
Metode yang digunakan dapat terdiri dari:
1) Ceramah,
2) Curah pendapat (brainstorming),
3) Penugasan,
4) Diskusi kelompok,

5) Simulasi dan praktek penerapan MPA-PHAST,


6) Presentasi dan tanya jawab.
Alat dan bahan/materi:
Alat
- Komputer,
- Proyektor, dan layer,
- Kain rekat,
- Metaplan,
- Spidol,
- Kertas flipchart,
- Selotif,
- Alat alat simulasi piranti MPA-PHAST
Bahan/materi pokok meliputi
-

Konsep pemberdayaan masyarakat dalam proses pembangunan AMPL yang berkelanjutan

Konsep kesetaraan akses (perempuan, laki-laki, kaya dan miskin) dalam pembangunan AMPL

Kerangka kerja MPA-PHAST dalam perencanaan, pelaksanaan konstruksi,monitoring, evaluasi


dan pengambilan keputusan pembangunan AMPL yang berkelanjutan

Piranti MPA-PHAST: Klasifikasi Kesejahteraan, Pemetaan sosial, Ladder-2, Ladder-1,


Countamination route, Transect Walks, Tinjauan Pengelolaan Pelayanan, Kantung Suara,
Pengambilan Keputusan, dll.

Alat praktek/simulasi penggunaan piranti MPA-PHAST


Peserta
Jumlah peserta diharapkan tidak lebih dari 30 orang agar memudahkan pengorganisasian dan
pendalaman diskusi. Orientasi ini dapat diikuti oleh unsur-unsur :

Instansi terkait AMPL Pusat,

Instansi terkait AMPL - Provinsi/Kabupaten/Kota,

LSM/Perguruan Tinggi/Tokoh Masyarakat

Pihak lain yang peduli pembangunan AMPL

Dan pihak lain yang dianggap perlu

Anda mungkin juga menyukai