3. Mendorong adanya partisipasi umum banyak negara karena timbul anggapan bahwa merupakan
suatu hak demokrasi bila masyarakat dilibatkan dalam pembangunan masyarakat mereka sendiri.
Beberapa program yang menggunakan metode pendekatan dengan MPA PHAST ini
adalah WSLIC (Water and Sanitation for Low Income Coumunities) dan kebijakan nasional
AMPL (Air Minum dan Penyehatan Lingkungan). Dalam suatu program atau proyek perlu
dilakukan orientasi tentang MPA PHAST. Dalam materi ini, kami memberikan contoh tentang
orientasi pendekatan MPA PHAST pada Kebijakan Nasional AMPL.
Tujuan Orientasi Metode
1) Memperkenalkan MPA-PHAST sebagai piranti assessment dalam perencanaan, pelaksanaan
dan monitoring-evaluasi program.
2) Memberikan pemahaman kerangka kerja MPA-PHAST dalam siklus proses pembangunan
program yang berbasis masyarakat.
3) Memperoleh umpan balik untuk menemukan teknik-teknik yang efektif dalam penggunaan
MPA-PHAST
Keluaran
1) Meningkatnya pemahaman peserta terhadap konsep dan metode MPA-PHAST sebagai alat
perencanaan, monitoring,
evaluasi
dan
pengambilan
keputusan
pembangunan
proyek
yang berkelanjutan.
2) Meningkatnya pemahaman tentang kerangka kerja MPA-PHAST
3) Meningkatnya pengetahuan peserta tentang tata cara penggunaan piranti MPA-PHAST
4) Meningkatnya komitmen untuk penerapan prinsip partisipatori dalam perencanaan dan
pengelolaan pembangunan AMPL berbasis masyarakat sesuai dengan relevansi antara MPAPHAST dengan Kebijakan.
Metode yang digunakan dapat terdiri dari:
1) Ceramah,
2) Curah pendapat (brainstorming),
3) Penugasan,
4) Diskusi kelompok,
Konsep kesetaraan akses (perempuan, laki-laki, kaya dan miskin) dalam pembangunan AMPL