PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengelolaan Usaha Boga
Pengelolaan Usaha Boga adalah pengaturan suatu kegiatan penyelenggaraan
di bidang makanan dalam jumlah yang lebih besar daripada penyelenggaraan
makanan untuk keluarga atau minimal 25 orang secara komersial. Tujuan penglolaan
usaha boga : sesuai dengan sifatnya yang komersial, Pengelolaan Usaha Boga
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan sesuai dengan prinsip ekonomi dengan
melakukan usaha di bidang penyelenggaraan makanan dengan berdasarkan pada etika
berbisnis.
2.2 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Mendirikan Usaha Boga
Untuk mendirikan suatu usaha atau perusahaan harus memenuhi syarat-syarat
khusus sesuai dengan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, maupun pemda dimana
perusahaan tersebut akan didirikan. Syarat-syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
Memiliki Akta Pendirian Perusahaan dari Departemen Perdagangan yang
disahkan oleh Notaris setempat.
Memiliki SIUK (Surat Izin Usaha Kepariwisataan)
Untuk mendapatkan SIUK diperlukan syarat-syarat sebagai berikut:
- Surat permohonan izin prinsip membangun dari walikota
- Surat permohonan SIUK
3
- gaya hidup
b) Hubungan Sosial dipengruhi oleh kebiasaan-kebiasaan jamuan didalam
masyarakat, dengan menyediakan hidangan yang sesuai untuk membantu terjadinya
hubungan sosial.
c) Tujuan makan penyelenggaraan hidangan yang mempunyai tujuan tertentu,
dengan dalam jumlah yang besar. misalnya catering, hajatan, dll.
3) Bakery
Bakery adalah suatu usaha boga yang menyediakan berbagai macam kue dan roti.
Bakery ada berbagai macam olahan yaitu :
a) Kue basah
b) Kue Kering
c) Cake
d) Pastry
e) Roti
B. Menurut Prosesnya:
1) Usaha Boga Makanan Mentah
adalah usaha boga yang menjual atau memasarkan bahan makanan mentah
atau belum siap untuk dikonsumsi. Seperti contohnya; ikan asin, terasi,
tepung
2) Usaha Boga Makanan Setengah Jadi
adalah usaha boga yang menjual atau memasarkan bahan makanan
setengah jadi. Seperti contohnya; mie, bihun, soun, tempe, tahu
3) Usaha Boga Makanan Jadi
adalah usaha boga yang menjual atau memasarkan product makanan yang
siap untuk langsung dikonsumsi. Seperti contohnya; gula, kecap,
minuman, makanan
C. Menurut Sifatnya:
1) Usaha
boga
yang
bersifat
komersial.
Jenis usaha boga ini menekankan peda pencari keuntungan yang sebesarbesarnya . Sebagai contoh ialah restoran, kafataria, dan perekanan.
2) Usaha
boga
yang
bersifat
semikomersial
Di sini lebih ditekankan pada tujuan ideal, yang berarti untuk memenuhi
kepentingan orang banyak. Tetapi di samping itu dilakukan juga langkahlangkah komersial, yaitu mencari laba guan menutupi biaya-biaya yang harus
dikeluarkan untuk memelihara kelangsungan hidup usaha tersebut. Sebagai
contoh kafetaria industri, kafetaria mahasiswa dan asrama.
3) Usaha
yang
bersifat
sosial
Pasal 10 :
3) Minuman
a) Panas
b) Dingin
c) Kemasan
4) Makanan Awet
a) Dimaniskan Contoh makanan yang dimaniskan yaitu manisan, selat, sirup
b) Diasinkan Contoh makanan yang diasinkan yaitu ikan asin, telur asin
c) Dikeringkan Contoh makanan yang dikeringkan yaitu sale pisang, kerupuk,
dendeng
d) Diasap Contoh makanan yang diasap yaitu bandeng asap, ikan asap, daging
asap, dll
Catatan :
A1 Pelayanan makanan sampai dengan 49 orang yang dikelola oleh keluarga sebagai
pekerjaan sampingan misalnya rantangan dan sebagainya. Surat izin dibebaskan jadi
tidak terkena pajak.
A2 Pelayanan makanan 50 250 orang harus ada surat izin
A3 Pelayanan sampai dengan 500 orang lebih harus ada surat izin
10
b) Buat pula rencana pembelian bahan baku untuk memproduksi hidangan yang
akan dipasarkan.
c) Tentukan perkiraan biaya tetap untuk upah, listrik, air dan bahan bakar.
d) Menetukan laba yang diinginkan
e) Menentukan harga jual
2.9 Manajemen Dalam Usaha Boga
Dalam mengelola usaha boga sangat diperlukan adanya manajemen yang tepat dan
terarah agar usaha yang kita lakoni berjalan secara selaras dan mencapai tujuan.
Untuk itu ada beberapa hal yang perlu kita ketahui, yaitu:
Dasar - Dasar Manajemen:
1) Adanya kerja sama di antara sekelompok orang dalam ikatan formal
2) Adanya tujuan bersama serta kepentingan yang sama akan dicapai
3) Adanya pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab yang teratur
4) Adanya hubungan formal dan ikatan tata tertib yang baik
5) Adanya sekelompok orang dan pekerjaan yang akan dikerjakan
6) Adanya human organization (hubungan insan secara organisasi).
Pentingnya Manajemen
Merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan:
Unsur-unsur manajemen ada 6 yaitu:
1) Man (manusia)
2) Money (keuangan)
11
3) Method (metode)
4) Machine (alat)
5) Materialis (bahan)
6) Market (pemasaran).
2.10 Alur Kerja Manajemen Usaha Boga
Alur kerja manajemen usaha boga dibedakan sesuai dengan sistem pelayanannya
yaitu alur kerja usaha kantin dan alur kerja pesanan makanan.
a) Usaha kantin dengan sistem pelayanan di tempat sehingga membutuhkan
ruang makan untuk melayani konsumen yang memesan hidangan dan makan
di tempat yang telah disediakan.
b) Pesanan makanan dengan sistem pelayanan outside atau inside catering
dimana sistem pelayanannya diantar ke tempat pemesan atau diambil oleh
pemesan pada waktu yang telah ditentukan atau disepakati bersama.
2.11 Teknik Pemasaran Produk Usaha Boga
Strategi pemasaran diawali dengan penentuan harga pasar, yakni masyarakat yang
dituju. hal-hal yang berhubungan dengan pangsa pasar yaitu :
1) Konsumen yang dituju
a) Anak sekolah
b) Karyawan pabrik
c) Masyarakat umum
2) Jenis makanan yang sedang digemari masyarakat, misalnya makanan cepat saji.
12
13
Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah harga minimum yang harus diterapkan oleh
produsen agar tidak mengalami kerugian. sedangkan harga penjualan adalah harga
yang dapat memberikan keuntungan bagi produsen. hal tersebut dikarenakan adanya
selisih antara harga penjualan dengan harga pokok penjualan. Penentuan besarnya
harga penjualan dapat dipertimbangkan dengan harga produk sejenis yang ada di
pasar.
Rumus : Total biaya produksi Harga Pokok Penjualan (HPP) = Total hasil
Produksi
Total biaya Break Even Point (BEP) = Harga jual perkemasan
Break Even Point (BEP) terjadi jika total biaya sama dengan nilai jual produk
usaha boga. BEP adalah titik impas penjualan. keuntungan yang diperoleh produsen
adalah jika semua produk terjual habis. Contoh : * penjualan bikang - hasil jadi = 60
buah
1. Biaya tetap (dalam satu hari)
= Rp 10.000,00
a) Tenaga kerja
b) Perawatan alat = Rp 2000,00
c) Listrik = Rp 2000,00
d) Bahan bakar = Rp 7.000,00
e) Plastik = Rp 3.000,00
Total = Rp 24.000,00
2. Biaya tidak tetap - biaya bahan baku = Rp 22.000,00 - biaya tambahan = Rp
24.000,00
14
15
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengelolaan usaha boga adalah pengaturan suatu kegiatan penyelenggaraan dibidang
makanan dalam jumlah yang lebih besar dari pada penyelenggaraan makanan untuk
keluarga atau minimal 25 orang secara komersial.
Penggolongan usaha boga dibagi berdasarkan bentuk, proses, sifat dan sesuai dengan
peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.712/MEN.KES.PER/X/1986
yang tertuang pada bab VI Pasal 9 dan 10.
17
3.2 Saran
Untuk membuat usaha dibidang boga tidak selamanya membutuhkan modal yang
besar, yang terpenting adalah adanya keinginan dan kreatifitas berinovasi seunik
mungkin untuk menraik minat masyarakat luas agar usaha dapat terus berjalan dan
berkembang.
18