Makalah k3
Makalah k3
PENDAHULUAN
keperluan
suplai/pasokan (delivery)
pekerjaan
konstruksi sejak
pabrikan,
bangunan
atau
bentuk
fisik
lainnya
direncanakannya.
Pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian
kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan
beserta
pengawasan
yang
kerja
dan lingkungan.
Kegiatan
proyek
konstruksi
bahaya,
jenis, teknologi,
mobilisasi
kapasitas
dan beragam
tahun
2007
menurut
jamsostek
tercatat
65.474
kecelakaan
yang
mengakibatkan 1.451 orang meninggal, 5.326 orang cacat tetap dan 58.697
orang cedera. Data kecelakaan tersebut mencakup seluruh perusahaan
yang menjadi anggota jamsostek dengan jumlah peserta sekitar 7 juta orang
atau sekitar 10% dari seluruh pekerja di Indonesia. Dengan demikian
angka kecelakaan mencapai 930 kejadian untuk setiap 100.000 pekerja
setiap tahun. Oleh karena itu jumlah
diperkirakan jauh
lebih
besar.
kecelakaan
Bahkan
menurut
keseluruhannya
penelitian world
akibat
kecelakaan
meyakinkan
Menurut
Kepmenaker
05
tahun
dibutuhkan,
bagi
pengembangan,
BAB II
KAJIAN TEORI
4. http://www.ftsl.itb.ac.id/kk/manajemen_dan_rekayasa_konstruksi/wpcontent/uploads/2007/05/makalah-reini-d-wirahadikusumah.pdf
Ditulis Oleh: Reini D. Wirahadikusumah
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penulisan makalah ini, untuk mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan, kami mempergunakan metode studi pustaka. Metode studi pustaka
atau literatur ini dilakukan dengan cara mendapatkan data atau informasi tertulis
yang bersumber dari buku-buku, dan berbagai artikel diinternet yang menurut
kami dapat mendukung penelitian ini.
BAB IV
PEMBAHASAN
Secara Keilmuan
Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
4.1.1
Tujuan K3
Tujuan dari k3:
o Melindungi kesehatan, keamanan dan keselamatan dari tenaga
kerja.
o Meningkatkan efisiensi kerja.
o Mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
4.1.2
4.1.3
4.1.4
4.1.5
masih rendah.
b) Hambatan dari sisi perusahaan:
Perusahaan yang biasanya lebih menekankan biaya produksi atau
operasional
dan
meningkatkan
efisiensi
pekerja
untuk
4.1.6
dingin.
keadaan yang sangat bising.
keadaan udara yang tidak normal.
Kerusakan penglihatan
Pemindahan barang yang tidak hati-hat sehingga melukai
pekerja
Peralatan kurang lengkap dan pengamanan sehngga melukai
pekerja
4.1.7
pada
klase
pembangunannya
serempak
dengan
nuklir
dan
sebagainya.
Perencanaan
dan
4.2.3
2003,
pemerintah
mengeluarkan
UU
13/2003
tentang
11
Kekurangankekurangan
penerapan
pedoman
tersebut
di
tentunya
lapangan,
serta
sangat
dapat
12
4.2.4
Terbentur
Kecelakaan ini terjadi pada saat seseorang yang tidak diduga
ditabrak atau ditampar sesuatu yang bergerak. Contohnya: terkena
pukulan palu, ditabrak kendaraan, benda asing material.
Membentur
Kecelakaan yang selalu timbul akibat pekerja yang bergerak
terkena atau bersentuhan dengan beberapa objek. Contohnya:
terkena sudut atau bagian yang tajam, menabrak pipa-pipa.
13
Contoh dari caught on adalah kecelakaan yang timbul bila baju dari
pekerja terkena pagar kawat. Sedangkan contoh dari caught
between adalah kecelakaan yang terjadi bila lengan atau kaki dari
pekerja tersangkut bagian mesin yang bergerak.
-
Terbakar
Kondisi ini terjadi akibat sebuah bagian dari tubuh mengalami
kontak dengan percikan bunga api, atau dengan zat kimia yang
panas.
14
4.2.5
Pencegahan :
-
2. Faktor Lingkungan
-
Pencegahan:
-
3. Faktor Teknis
15
dan
alat
berat,
penggalian,
pembangunan,
Pencegahan:
4.2.6
16
Identifikasi Bahaya
17
18
Pembina
K3
merupakan
salah
satu
penyangga
19
Pekerjaan Pengelasan
Scaffolding
Bekerja diketinggian
20
disusun
pedoman
Keselamatan
Konstraktor/Sub
Kontraktor.
Sub kontraktor harus memenuhi standar keselamatan yang telah
ditetapkan.
Setiap sub kontraktor harus memiliki petugas K3.
Pekerja Sub kontraktor harus dilatih mengenai K3 secara
berkala.
Contractor Safety:
21
mitra
yang
membantu
kegiatan
operasi
kecelakaan
dalam
perusahaan.
-
Kontraktor
rawan
terhadap
menjalankan kegiatannya.
-
bagi
operasi
perusahaan
dan
berakibat
kecelakaan perusahaan.
-
Untuk
meyakinkan
bahwa kontraktor
yang
bekerja
22
Undang
undang
Perlindungan
Konsumen
23
sifat
bahaya
proyek
misalnya
bahaya
kebakaran,
25
salah satu penyakit ini berhak mendapat jaminan kecelakaan kerja baik pada
saat masih dalam hubungan kerja maupun setelah hubungan kerja berakhir
(sampai maksimal 3 tahun). Pada umumnya, penyakit-penyakit tersebut
adalah sebagai akibat terkena bahan kimia yang beracun yang berasal dari
material konstruksi yang apabila terkena dalam waktu yang cukup lama dapat
mengakibatkan penyakit yang serius. Penyakit yang mungkin timbul juga
termasuk kelainan pendengaran akibat kebisingan kegiatan konstruksi, serta
kelainan otot, tulang dan persendian yang sering terjadi pada pekerja
konstruksi yang terlibat dalam proses pengangkutan material berbobot dan
berulang, dan penggunaan peralatan konstruksi yang kurang ergonomis.
Dengan demikian, perlindungan tenaga kerja dalam bentuk jamsostek
secara legal dapat dikatakan memadai. Namun, besarnya pembayaran jaminan
tersebut sering kali tidak memadai. Sebagai contoh, biaya-biaya transportasi
dan perawatan di rumah sakit akibat kecelakaan kerja yang sudah tidak sesuai
lagi dengan tingginya kenaikan harga yang terjadi pada saat ini.
4.4 Alat Pelindung Diri
Perlengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko
kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiridan orang di
sekelilingnya.
Adapun bentuk peralatan dari alat pelindung:
a) Safety helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda-benda yang dapat
melukai kepala.
b) Safety belt
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat trasportasi.
c) Penutup telinga
Berfungsi sebagai penutu telinga ketika bekerja di tempat yang bising.
d) Kaca mata pengamanan
Berfungsi sebagai pengamanan mata ketika bekerja dari percikan.
e) Pelindung wajah
26
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang dilakukan,
maka
kurangnya
pengetahuan
kesehatan kerja.
27
melakukan
tindakan
pencegahan
dan
perbaikan,
5.2 Saran
1. Program K3 harus lebih ditingkatkan lagi supaya para pekerja lebih
merasa aman dan nyaman.
2. Perusahaan harus lebih lagi mensosialisasi- kan program K3 untuk
meningkatkan dukungan
pekerja
terhadap
program
K3 yang
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013. Modul K3L (Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan) dan
Hukum. Balikpapan: Program Studi Teknik Sipil.
Sekretariat Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, 2008.
Himpunan Peraturan Perundang Undangan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Jakarta: Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I
http://haris08.community.undip.ac.id/2012/06/03/k3-konstruksi-bangunan/
http://www.ftsl.itb.ac.id/kk/manajemen_dan_rekayasa_konstruksi/wpcontent/uploads/2007/05/makalah-reini-d-wirahadikusumah.pdf
28
LAMPIRAN
29
30
31
3. Rambu Rambu K3
32
33
34