0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
167 tayangan2 halaman
Lorazepam digunakan untuk mengobati ansietas, insomnia, status epileptikus, dan prabedah. Dapat menyebabkan efek samping seperti mengantuk, kelemahan otot, dan amnesia. Harus digunakan dengan kehati-hatian pada kelompok berisiko seperti lansia, bayi, ibu hamil, dan pasien dengan gangguan hati atau paru-paru.
Lorazepam digunakan untuk mengobati ansietas, insomnia, status epileptikus, dan prabedah. Dapat menyebabkan efek samping seperti mengantuk, kelemahan otot, dan amnesia. Harus digunakan dengan kehati-hatian pada kelompok berisiko seperti lansia, bayi, ibu hamil, dan pasien dengan gangguan hati atau paru-paru.
Lorazepam digunakan untuk mengobati ansietas, insomnia, status epileptikus, dan prabedah. Dapat menyebabkan efek samping seperti mengantuk, kelemahan otot, dan amnesia. Harus digunakan dengan kehati-hatian pada kelompok berisiko seperti lansia, bayi, ibu hamil, dan pasien dengan gangguan hati atau paru-paru.
Indikasi: pengguanaan jangka pendek pada ansietas atau insomnia, prabedah,
status epileptikus merupakan suatu keadaan di mana terjadi serangan epilepsi yang terus menerus, atau berulang, oleh karena seringnya kejadian sehingga kesadaran pasien tidak pulih diantara dua serangan yang terjadi. Peringatan: Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau mengoperasikan mesin, hamil, menyusui, bayi, lansia, penyakit hati dan ginjal, penyakit pernapasan, kelemahan otot, riwayat penyalahgunaan obat atau alkohol, kelainan kepribadian yang nyata, kurangi dosis pada lansia dan debil, hindari pemakaian jangka panjang, peringatan khusus untuk injeksi intravena, porfiria. Kontraindiksi: depresi pernapasan, gangguan hati berat, miastenia gravis, insufisiensi pulmoner akut, kondisi fobia dan obsesi, psikosis kronik, galukoma sudut sempit akut, serangan asma akut, trimester pertama kehamilan, bayi prematur; tidak boleh digunakan sendirian pada depresi atau ansietas dengan depresi. Efek samping: mengantuk, kelemahan otot, ataksia, reaksi paradoksikal dalam agresi, gangguan mental, amnesia, ketergantungan, depresi pernapasan, kepala terasa ringan hari berikutnya, bingung. Kadang-kadang terjadi; nyeri kepala, vertigo, hipotnsi, perubahan salivasi, gangguan saluran cerna, ruam, gangguan penglihatan, gangguan libido, retensi urin, dilaporkan juga kelainan darah dan sakit kuning, pada injeksi intravena terjadi: nyeri, tromboflebitis dan jarang apneu atau hipotensi. Dosis: Oral: ansietas 14 mg/hari dosis terbagi. Lansia atau debil setengah dosisdewasa. Insomnia yang berkaitan dengan ansietas, 12 mg sebelum tidur. ANAK tidak dianjurkan. Injeksi intramuskular atau injeksi intravena lambat ( ke dalam vena yang besar); serangan panik akut 25-30 mg/kg bb, diulangi setiap 6 jam bila perlu. ANAK tidak di anjurkan. Ativan (Sunthi Sepuri) Tablet 0,5 mg, 1 mg, 2 mg (P) Lorex (Dexa Medica) Tablet 0,5 mg, 1 mg (P) Merlopan (Mersifarma) Tablet 0,5 mg, 1 mg, 2 mg (P) Renaquil (Pratapa Nirmala) Tablet 05, mg, 1 mg (P)