Anda di halaman 1dari 22

ANALISA FILM LIFE IS BEAUTIFUL

KELOMPOK 1
ALFIONITA WIKA K
HANIFAH DANURRASMAH
LANGGENG HUZAIN Al

P27227014031
P27227014039
P27227014043

Maruf
NAJMIA NASAVILA

P27227014049

DATA / IDENTITAS FILM :


Judul Film

: Life is Beautiful

Genre

: Drama Romantis

Sutradara

: Roberto Benigni

Penulis Naskah
Produser

: Roberto Benigni, Vincenzo Cerami

: Gianluigi Braschi Elda Ferri

Pemeran

Roberto Benigni sebagai Guido Orefice

Nicoletta Braschi sebagai Dora


Sergio Bustric sebagai Ferruccio Papini
Giustino Durano sebagai Guidos Uncle
Marisa Paredes sebagai Doras Mother
Giuliana Lojodice sebagai Principal
Amerigo Fontani sebagai Rodolfo
Pietro De Silva sebagai Bartolomeo
Francesco Guzzo sebagai Vittorino
Raffaella Lebboroni sebagai Elena
Giorgio Cantarini sebagai Giosue Orefice

Musik

Marisa Paredes sebagai Madre Di Dora


: Nicola Piovani

Sinematografi

: Tonino Delli Colli

Penyunting

: Simona Paggi

Studio

: Cecchi Gori Group

Distributor

: Miramax Films

Tanggal Rilis : 20 Desember 1997 (Italia), 23 Oktober 1998


(Amerika)
Durasi

: 118 menit

Negara

: Italia

Bahasa

: Italia Jerman Inggris

Produksi

Cecchi

Gori

Group

Melampo
Cinematografica

Tiger

Cinematografica

SINOPSIS
Life Is Beautiful ini bercerita tentang Sosok ayah bernama
Guido Orefice (diperankan Roberto Benigni) yang menjadi sentral
cerita dan dikisahkan dalam dua sesi, saat masih lajang dan
sesudah menikah. Guido adalah seorang pemuda Yahudi yang
bermigrasi ke Italia, tepatnya di daerah Arezzo tahun 1939. Saat
itu gerakan fasis masih begitu kuat, yang tergambarkan dalam
opening scene yang menggelitik serta adanya seorang ayah
yang memanggil dua anak lelakinya dengan nama tokoh besar
saat

itu,

Benito

dan

Adolf!

Sementara

tujuan

utamanya

membuka toko buku belum tercapai, Guido bekerja sebagai


pelayan hotel-resto milik pamannya. Di daerah yang baru dan
dalam pertemuan yang tak terduga-duga, Guido langsung jatuh
hati pada seorang guru cantik, Dora (Nicoletta Braschi).
Dari cara dan upaya untuk memenangkan cinta Dora inilah
bisa dilihat Guido sebagai karakter yang cerdas, kreatif, sekaligus
jenaka. Dia

dapat melihat peluang

sekecil

apapun

untuk

dimanfaatkan guna memperoleh perhatian dari wanita idaman


yang kerap dia panggil Princippesa (Sang Putri) itu. Dora yang
sebenarnya sudah dijodohkan dengan pemuda yang sederajat
pun mengambil keputusan untuk kawin lari dengan Guido.
Kisah melenting 5 tahun kemudian saat Eropa tengah
dicekam ketakutan akan Perang Dunia II, khususnya terhadap
kekuatan militer Jerman yang agresif. Masa ketika orang-orang
Yahudi menghadapi ancaman genosida yang diusung Sang
Fuhrer, Adolf Hitler. Bayang-bayang ketakutan ini pun akhirnya
harus dirasakan pula oleh Guido, ketika dia dan anaknya, Giosue
(Giorgio Cantarini), beserta sang paman ditangkap tentara
Jerman.

Dora

yang

sebenarnya

tidak

ikut

diciduk

karena

teridentifikasi bukan seorang Yahudi, memaksa untuk ikut naik ke


kereta demi bisa bersama dengan suami dan anaknya menuju
kamp konsentrasi. Di tempat itu orang-orang Yahudi yang masih

kuat dipekerjakan secara paksa. Sedangkan Yahudi tua, Yahudi


kecil, dan Yahudi difabel yang dianggap sebagai orang-orang tak
bernilai digiring untuk mengikuti ritual 'mandi bersama'. Istilah
yang dikenal untuk pembantaian masal dalam sebuah kamar
gas!
Pada babak inilah kisah berkembang semakin menarik,
berbanding lurus dengan derajat ketegangan yang semakin
meningkat. Menariknya adalah bagaimana di tengah kengerian
dan suasana yang mencekam dalam kamp konsentrasi Guido
dengan otak kreatifnya berupaya membuat Giosue tetap tidak
kehilangan keceriaannya sebagai seorang bocah. Menurutnya,
adalah tidak pantas jiwa seorang anak yang masih murni
dicemari dengan pemandangan hidup yang mengerikan. Inilah
jiwa sebenarnya dari film ini, yaitu menerbitkan sukacita,
semangat, dan optimisme di tengah situasi yang teramat
memedihkan. Situasi di mana aroma kematian terasa begitu
menyengat dan begitu dekatnya.
Caranya adalah dengan 'menerjemahkan' kepada Giosue
bahwa kepergian mereka di tempat itu tak lain adalah liburan
yang telah lama dipersiapkan untuk merayakan ulang tahun
Giosue. Guido menerangkan kalau di dalam kamp ini, mereka
tengah berada di dalam sebuah permainan besar. Mereka dan
para tawanan lain adalah peserta. Sedangkan orang-orang
berseragam, bersenjata, dan berbahasa aneh di sana sini itu
sebagai panitia dan pengawasnya.
Peraturan

'permainannya'

adalah

mereka

harus

mengumpulkan poin hingga mencapai angka 1000 untuk menjadi


juara pertama dan mendapatkan grand prize berupa sebuah
tank! Lengkap dengan pantangan-pantangan yang disampaikan
Guido dalam salah satu adegan paling memorable, ketika Guido
mengajukan diri sebagai penerjemah tentara Jerman untuk para

tawanan. Penerjemah yang sama sekali tidak paham bahasa


Jerman!

Pada suatu malam yang sangat dingin, di mana pakaian


tidak memadai, serta kekurangan makanan, anaknya mulai
merasakan penderitaan dan kebosanan yang amat sangat. Sang
anak ingin menghentikan permainan tersebut dan berkata: "Saya
tidak

mau

melanjutkan

permainan

ini."

Guido

merasakan

perasaan sang anak. Lalu dengan wajah sedih dan memelas


Guido berkata kepada sang anak: "Baiklah kita menyerah kalah,
mari kita hentikan permainan ini," sambil membereskan pakaian
dan perlengkapan yang dimilikinya, yaitu selimut kumal, baju
kotor dan sepatu bututnya. Kemudian Guido berjalan gontai ke
arah pintu keluar kamar sambil berkata lirih kepada sang anak:
"Kita kalah..., dan hadiah sebuah tank akan diambil oleh orang
lain." Sang anak menatap ayahnya dan tiba-tiba berseru: "Tidak
ayah, saya ingin memenangkan permainan ini dan mendapatkan
hadiah sebuah tank!"
Pada suatu saat sang anak bertanya kepada sang ayah
setelah

mendengar

berita

dari

temannya,

Gianluca

dan

Bartolomeo, bahwa penghuni di kamp konsentrasi ini akan


dibakar hidup-hidup di dalam oven dan kemudian menjadi bahan
pembuat kancing dan sabun! Guido tercenung lalu menjawab
dengan jenaka: "Masak sih temanmu si Gianluca dan Bartolomeo

akan dijadikan bahan kancing dan sabun?" "Kalau begitu mari


kita cuci tangan dengan sabun yang terbuat dari Gianluca."
Kemudian Guido mencopot salah satu kancing bajunya dan
menjatuhkannya ke lantai dingin dan kotor seraya berkata:
"Lihat, si Bartolomeo jatuh." Sang anak tertawa.
Suatu

hari

tiba-tiba

pasukan

Jerman

melakukan

pembunuhan massal di kamp konsentrasi tersebut, setelah


mengetahui

bahwa

pasukan

sekutu

akan

menguasai

kota

Auschwitz. Guido harus menyelamatkan anak dan istrinya. Maka


mereka berdua melarikan diri dari kamar untuk mencari tempat
persembunyian. Guido menyembunyikan sang anak di dalam
sebuah kotak kecil. Guido berkata: "Nak, hari ini adalah puncak
permainan. Kita harus menang. Kamu harus bersembunyi di
dalam kotak ini dan jangan sampai terlihat oleh siapa pun karena
semua orang akan mencarimu, kamu harus mendapatkan hadiah
tank." Maka Guido memasukkan sang anak ke dalam kotak
tersebut.

Lalu

Guido

mencari

ibu

dari

sang

anak

untuk

menyelamatkannya pula. Sementara itu proses eksekusi atau


pembantaian sedang berlangsung dengan keji. Pembunuhan
massal dengan cara memasukkan para tawanan ke kamar gas
dan kemudian membakar mayatnya. Abu mayat beterbangan di
atas kota Auschwitz. Namun malang bagi Guido, dia tertangkap
oleh tentara Nazi. Dia digelandang oleh seorang tentara Nazi.
Dan ketika mereka berjalan bertepatan melewati kotak kecil di
mana

sang

anak

bersembunyi,

serta

moncong

senapan

mengarah di belakang kepala Guido, sang anak menatap dari


lubang persembunyiannya. Seketika Guido tersadar bahwa ia
sedang diawasi anaknya, dan ia langsung berjalan dengan sikap
tegak layaknya tentara yang sedang berparade sambil memberi
hormat.
Sang anak merasa senang. Dua menit kemudian terdengar
suara tembakan menyalak di batik tembok. Guido ditembak

mati.... Namun sang anak belum menyadari. Ia masih tetap


bersembunyi, sesuai pesan sang ayah. Tiga jam kemudian, tibatiba terdengar suara menderu-deru. Sebuah tank Amerika lewat
di depan tempat persembunyian sang anak. Sang anak langsung
meloncat keluar sambil menatap tank Amerika tersebut: "Inilah
hadiahku, aku menang ayah...." Tank tersebut berhenti, seorang
tentara

Amerika

mengikutsertakannya

mengangkat
masuk

memenangkan permainan ini.

ke

anak
dalam

tersebut
tank.

Sang

dan
anak

KONFLIK DAN SOLUSI DALAM FILM


1. Konflik
Perbedaan agama, perbedaan kelas sosial, hubungan Guido
dengan Dora yang tak pernah direstui ibu Dora hingga
akhirnya Guido dan Dora memutuskan kawin lari.
Solusi
Dengan hati yang baik, kerja keras, dan pantang menyerah
(plus tons of prayers if you're believer), Guido menunjukkan
pada kita bahwa manusia dapat meraih apapun yang
diinginkannya.
2. Konflik
Pada suatu hari pasukan Nazi menciduk dirinya dan Giosu
dan mengirim mereka ke kamp konsentrasi khusus Yahudi.
Solusi
Guido mengkondisikan anaknya dengan mengatakan bahwa
mereka sedang bermain perang-perangan, sehingga anaknya
termotivasi untuk menang.
3. Konflik
Pada suatu malam yang sangat dingin, di mana pakaian tidak
memadai, serta kekurangan makanan, anaknya mulai
merasakan penderitaan dan kebosanan yang amat sangat.
Sang anak ingin menghentikan permainan tersebut.
Solusi
Guido mencoba memotivasi anaknya dengan berkata bahwa
hadiah tank akan dimenangkan oleh orang lain, hingga sang
anak pun kembali bersemangat.
4. Konflik
Giosue mendengar bahwa penghuni kamp konsentrasi akan
dibakar hidup-hidup di dalam oven dan kemudian menjadi
bahan pembuat kancing dan sabun.
Solusi
Guido menghibur anaknya dengan menjatuhkan kancing dan
akan menggunakan sabun yang terbuat dari temantemannya.
5. Konflik
Pasukan Jerman melakukan pembunuhan massal di kamp
konsentrasi.
Solusi

Guido menyembunyikan sang anak di dalam sebuah kotak


kecil dan mencoba menyelamatkan istrinya dengan
menyusup ke barak tahanan wanita.
ANALISIS FILM LIFE IS BEAUTIFUL MENURUT TEORITEORI HUMANISTIK
1. Abraham Maslow
Abraham Maslow mengeluarkan teori mengenai hierarki
kebutuhan manusia, yakni sebagai berikut:
a. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan yang paling dasar
dan bersifat homeostatik (menjaga keseimbangan unsurunsur fisik) seperti makanan, istirahat, seks dan lainnya.
Kebutuhan

ini

(kelaparan

dan

ditinggalkan

sangat

kuat

haus)
dan

dalam

maka

semua

orang

keadaan

absolut

kebutuhan

mencurahkan

lain

semua

kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan ini.


Dalam film tersebut, Guido sempat mengambil enam butir
telur saat pertama kali bertemu dengan Dora. Tindakan
yang sebenarnya merupakan hadiah dari Dora ini tentu
didasari akan adanya kebutuhan fisiologis.
b. Kebutuhan akan Rasa Aman
Kebutuhan ini muncul ketika kebutuhan

fisiologis

terpuaskan, dan bersifat pemuasan pada hal keamanan,


stabilitas, keteraturan, kebebasan dari rasa takut maupun
cemas. Pada dasarnya, kebutuhan ini adalah kebutuhan
untuk

mempertahankan

hidup,

karena

fisiologis

itu

mempertahankan untuk jangka pendek dan rasa aman


mempertahankan untuk jangka panjang. Contoh-contoh
bentuk rasa aman antara lain: kebutuhan pekerjaan dan
gaji

yang

tetap,

keagamaan

yang

merujuk

pada

keseimbangan hidup, dan keselamatan ketika terjadi


bencana.
Dalam film, Guido berusaha sebisa mungkin membuat
suasana pelik dan menderita sebagai akibat dari ancaman
Nazi dengan bercerita pada anaknya, Joshua bahwa ini

semua hanya permainan. Ia, Joshua, dan orang-orang lain


memiliki kebutuhan akan rasa aman, salah satunya
diwujudkan Guido dengan berpikir positif dan berusaha
membuat orang lain tersenyum.
c. Kebutuhan akan Kasih Sayang
Kebutuhan ini muncul ketika kebutuhan fisiologis dan
keamanan terpuaskan. Kebutuhan ini menjadi tujuan yang
dominan ada pada manusia karena orang sangat peka
terhadap penolakan kesendirian kehilangan sahabat atau
cinta, maka kebutuhan ini penting sepanjang hidup.
Menurut Maslow, cinta tidak sama dengan seks, cinta
adalah hubungan sehat antara sepasang manusia yang
melibatkan persaan saling menghargai, menghormati dan
mempercayai.
Tidak mudah bagi Guido untuk bisa mendapatkan cinta
dan hati Dora, guru sekolah cantik pujaan hatinya. Apalagi
Dora sebenarnya adalah tunangan pejabat fasis yang
menghalangi usaha Guido mendirikan toko buku. Namun
bermula dari kebutuhan akan kasih sayang, Guido mampu
melakukan banyak hal untuk mendapatkan cinta Dora,
salah satunya dengan mencari perhatiannya, dengan
membuatnya masuk ke mobilnya saat hujan deras, dan
membawa Dora dan berbicara banyak hal di suatu tempat.
d. Kebutuhan akan Penghargaan Diri
Kepuasan kebutuhan ini akan menimbulkan perasaan dan
sikap percaya diri, rasa diri berharga, mampu berguan dan
penting.

sebaliknya

frustrasi

akan

membuat

dirinya

canggung, inferior, pasif dan lainnya. Kebutuhan ini


memiliki dua jenis, yaitu kebutuhan untuk bisa menghargai
diri

sendiri

dan

kebutuhan

untuk

mendapatkan

penghargaan dari orang lain.


Guido dalam film Life is Beautiful betul-betul mampu
menghargai dirinya sendiri. Dengan demikian ia akan
dengan mudahnya menghargai orang lain. Salah satunya

adalah ketika membuat kesalahan dengan menjatuhkan


pot ke seorang pejabat Fasis, ia kemudian meminta maaf
kepadanya dan bersifat jenaka, meski si pejabat marahmarah. Hal ini berarti sangat asertif pada diri sendiri dan
mampu membuat orang di sekitarnya tersenyum.
e. Kebutuhan akan Aktualisasi Diri
Sesudah semua kebutuhan dasar

terpenuhi,

maka

muncullah kebutuhan aktualisasai diri yang membuat


seseorang

mampu

untuk

potensinya.

Aktualisasi

memperoleh

kepuasan

diri

memaksimalkan
adalah

dengan

potensi-

keinginan

dirinya

sendiri

untuk
(self

fulfillment) untuk menyadari semua potensi dirinya, untuk


menjadi apa saja yang ia dapat lakukan dan untuk menjadi
kreatif serta bebas mencapai puncak prestasi potensinya.
Salah satu perilaku Guido yang menunjukkan kebutuhan
aktualisasi diri adalah ketika ia berjuang sedemikian rupa
untuk mendirikan sebuah toko buku. Tak berat memang,
namun idealisme tentang toko buku tersebut membuatnya
bertahan dan terus berjuang.
2. Carl Rogers
Struktur Kepribadian
1) Organisme
Makhluk hidup : organisme adalah makhluk lengkap

dengan fungsi fisik dan psikologiknya.


Realitas subyektif : organisme menanggapi dunia
seperti yang diamati atau dialaminya. Realita adalah
medan persepsi yang sifatnya subyektif, bukan

fakta benar-salah.
Holisme : organisme adalah satu kesatuan sistem,
sehingga

perubahan

mempengaruhi

bagian

pada
lain.

satu

bagian

Setiap

akan

perubahan

memiliki makna pribadi dan bertujuan, yakni tujuan

mengaktualisasi,

mempertahankan,

mengembangkan diri.
2) Medan Fenomena
Keseluruhan pengalaman

baik

internal

dan

maupun

eksternal, disadari maupun tidak disadari dinamakan


medan fenomena. Medan fenomena adalah seluruh
pengalaman pribadi seorang sepanjang hidupnya di
dunia, sebagaimana persepsi subyektifnya.
3) Self
Konsep pokok dari teori kepribadian Rogers adalah self,
sehingga dapat dikatakan bahwa self merupakan satusatunya struktur kepribadian yang sebenarnya. Self
adalah konsep menyeluruh yang ajeg dan terorganisir
tersusun dari persepsi ciri-ciri mengenai i atau me
dengan orang lain dan berbagai aspek kehidupan,
berikut dengan nilai-nilai yang terlibat pada persepsi
itu. Self menggambarkan konsepsi orang mengenai
dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi
bagian dari dirinya.
Guido memiliki medan fenomena yang sangat luas
dengan berbekal segudang pengalamannya, baik itu
pahit maupun manis, mulai dari rem mobil yang blong,
perang yang mengancam jiwa, menikah dan berbahagia
dengan Dora hingga mempunyai Joshua, sang anak. Hal
ini membuatnya berkembang sebagai organisme dan
mampu

mengaktualisasikan

dirinya

dengan

baik.

Medan fenomena yang luas membuatnya memiliki


konsep

diri

yang

baik,

sehingga

tidak

terjadi

disonansi/keadaan yang inkongruen, dari yang dia


harapkan dengan kenyataannya. Hasilnya, ia mampu
mengaktualisasikan dirinya dengan baik, salah satunya
adalah dengan berperilaku jenaka, membuat kamp

pengungsian Nazi seakan sebuah permainan untuk


mendapatkan sebuah tank saja.

3. Rollo May
a. Being in The World
Dalam rangka memahami bagaimana keberadaan kita
di dunia, ada 3 hal yang menjadi perhatian:
1. Umwelt (lingkungan/sensasi fisik yang

mampu

membuat kita merasa sakit, senang, lapar, dsb.)


Dalam berbagai perilakunya, Guido berusaha untuk
menyadari apa dan bagaimana ia di dunia ini. Dalam
hal

unwelt,

Guido

sempat

merasa

lapar,

yang

membuatnya sadar bahwa ia adalah makhluk hidup


yang membutuhkan makanan. Oleh karena itu ia
sempat mengambil sebuah roti dari seorang anak
kecil.
2. Mitwelt (hubungan kita dengan orang lain)
Guido banyak berinteraksi dengan orang lain, yang
juga membuatnya sadar bahwa ia adalah manusia,
makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Salah
satunya adalah saat ia berinteraksi dengan Dora,
mulai dari berkenalan dengan cara yang aneh,
hingga akhirnya menikah dan memiliki seorang anak.

3. Eigenwelt

(hubungan

kita

dengan

diri

sendiri

(introspeksi, evaluasi, dan usaha untuk memahami


diri sendiri)
Eigenwelt tidak secara langsung disadari oleh Guido,
terutama dalam rangka menyadari bahwa ia adalah
seseorang,

yang

butuh

bereksistensi.

Namun

demikian, Guido sempat berusaha memahami dirinya


sendiri dan mengevaluasinya, salah satu caranya
adalah lewat puisi-puisi dan syair yang ia buat.
Pribadi yang sehat hidup dalam Umwelt, Mitwelt, dan
Eigenwelt sekaligus.Manusia beradaptasi dengan dunia
alamiah,

berhubungan

dengan

orang

lainsebagai

manusia, dan memiliki kesadaran mendalam tentang


apakah makna semua pengalaman ini bagi dirinya.

b. Nonbeing
Kehadiran di dalam dunia mensyaratkan kesadaran diri
sebagai

makhluk

yang

hidup

dan

eksis.

Namun

kesadaran ini dapat membawa manusia pada kesadaran


akan

sesuatu

yang

menakutkan,

yaitu

ketidakhadiran/ketiadaan. Dalam konteks ini, potensi


akan kematian seringkali mendorong manusia untuk
hidup

secara

bertahan

dan

pasrah.

Namun

perlu

disadari bahwa ketiadaan (kematian) merupakan bagian


yang tak terpisahkan dari kehadiran kita di dunia.
Berbicara mengenai nonbeing, Guido sempat berada
dalam situasi dekat dengan kematian. Ia bahkan sempat
mengetahui bahwa pamannya telah meninggal dunia di
kamp pengungsian Nazi. Namun yang terjadi adalah
bahwa ia tidak gentar dan menyadari, toh pada
akhirnya semua orang akan mati. Berawal dari sinilah ia
kemudian berusaha menghibur orang lain, terutama
Joshua sang putra, dengan membuatnya seolah-olah
hanya cerita saja. Hasilnya, Joshua mampu tersenyum di
tengah situasi yang tidak kondusif tersebut.
4. Ludwig Binswanger
Binswanger
mengungkapkan

sturktur-struktur

eksistensialisme yakni sebagai berikut:


a. Ada di Dunia (dasein)
Ada-di-dunia (Dasein) adalah keseluruhan eksistensi
manusia, bukan merupakan milik atau sifat seseorang.
Sifat dasar dari Dasein adalah keterbukaannya dalam
menerima dan memberikan respon terhadap apa yang
ada

dalam

kehadirannya.

Manusia

tidak

memiliki

eksistensi terlepas dari dunia dan dunia tidak memiliki


eksistensi terlepas dari manusia. Dunia dimana manusia
memiliki eksistensi meliputi 3 wilayah, yaitu:

1) Umweit (dunia biologis, lingkungan)


Dunia objek disekitar kita, dunia natural. Yang
termasuk dalam umwelt diantaranya kebutuhankebutuhan biologis, dorongan-dorongan, naluri-naluri,
yakni dunia yang akan terus ada, tempat dimana kita
harus menyesuaikan diri. Akan tetapi umwelt tidak
diartikan

sebagai

melainkan

dorongan-dorongan

dihubungkan

dengan

semata

kesadaran-diri

manusia.
2) Mitweit (dunia bersama)
Dunia perhubungan antar manusia dengan manusia
yang lain. Di dalamnya terdapat pe rhubungan antar
berupa

interaksi

makna.

Dalam

manusiawi
perhubungan

yang

mengandung

tersebut

terdapat

perasaan-perasaan seperti cinta dan benci yang tidak


pernah bisa dipahami hanya sebagai sesuatu yang
bersifat biologis semata.
3) Eigenwelt (dunia milik sendiri)
Adalah kesadaran diri, perhubungan diri dan secara
khas hadir dalam diri manusia.
Ketiga hal tersebut adalah usaha manusia untuk
menyadari ke-ada-annya di dunia. Dalam film Life is
Beautiful,

hal

ini

telah

dijelaskan

pada

bagian

sebelumnya.
b. Ada Melampaui Dunia
Analisis eksistensial mendekati

eksistensi

manusia

dengan tidak memakai pandangan lain selain bahwa


manusia ada di dunia, memiliki dunia, ingin melampaui
dunia. Akan tetapi, Binswanger mengartikan hal ini
sebagai kemauan untuk mengungkapkan begitu banyak
kemungkinan yang dimiliki manusia untuk mengatasi
dunia yang disinggahinya dan memasuki dunia baru.

Istilah melampaui/mengatasi dunianya dikenal juga


dengan transendensi yang merupakan karakteristik
khas dari eksistensi manusia serta merupakan landasan
bagi kebebasan manusia.
Analisis film mengenai hal ini berkaitan langsung
dengan usaha Guido yang memiliki keinginan dan
motivasi yang kuat, terutama untuk belajar. Salah satu
contohnya adalah bagaimana ia berjuang untuk bisa
mendapatkan

tanda

tangan

pejabat

fasis

demi

mendirikan sebuah toko buku. Ia tak kehabisan akal dan


berpikir out of the box dengan caranya sendiri, dan
itulah dunianya.
c. Dasar Eksistensi
Manusia dapat hidup dengan bebas, akan tetapi bukan
berarti tanpa adanya batas-batas. Salah satu batas
adalah

dasar

eksistensi

ke

mana

orang-orang

dilemparkan. Kondisi keterlemparan ini, yakni cara


manusia menemukan dirinya dalam dunia yang menjadi
dasarnya, merupakan nasibnya. Manusia harus hidup
sampai nasibnya berakhir untuk mencapai kehidupan
yang otentik. Keterlemparan juga diartikan sebagai
keadaan diperdaya oleh dunia, dengan akibat orangorang menjadi terasing dari dirinya sendiri.
d. Rancangan Dunia
Rancangan
dunia
seseorang
menentukan

cara

bagaimana ia akan bereaksi terhadap situasi-situasi


khusus serta ciri sifat dan simpton macam mana yang
akan dikembangkannya. Batas-batas dari rancangan
tersebut mungkin sempit, dan mengerut atau mungkin
lebar dan meluas. Binswanger mengamati bahwa jika
rancangan dunia dikuasai oleh sejumlah kecil kategori,
maka

ancamannya

dibandingkan

bila

akan

lebih

rancangan

cepat

dunia

dialami

terdiri

dari

bermacam-macam kategori.

Pada

umumnya, orang

memiliki lebih dari satu rancangan dunia.


Guido memiliki banyak sekali rancangan dunia, sebagai
akibat dari segudang pengalaman menarik yang ia
dapatkan selama hidupnya, mulai dari kejadian-kejadian
lucu rem blong, kehujanan bersama Dora, berjibaku
dengan tentara Nazi, hingga perpisahannya dengan
Dora

di

kamp

pengungsian.

Hal

ini

membuatnya

memiliki jalan pikir sekaligus kedewasaan yang tinggi,


sehingga

tidak

mudah

merasa

tertekan,

walau

sebenarnya banyak sekali tekanan yang ia rasakan.


e. Cara-Cara Ada Dunia
Ada banyak cara yang berbeda untuk ada di dunia,
setiap

cara

merupakan

menginterpretasikan,

dan

Dasein

mengungkap

memahami,
dirinya.

Di

antaranya, cara jamak (dengan menjalin hubunganhubungan formal, kompetisi, dan perjuangan), cara
tunggal (untuk dirinya sendiri), dan cara anonimitas
(tenggelam di tengah orang banyak). Biasanya orang
tidak

hanya

memiliki

satu

cara

eksistensi,

tetapi

banyak.
Tak jauh berbeda dengan analisis yang sebelumnya,
Guido

memiliki

banyak

sekali

cara

untuk

bisa

beraktualisasi diri hingga membuatnya merasa ada di


dunia. Terkadang ia bergumul dengan dirinya sendiri
dan mengeluarkan puisi-puisi dan syair indahnya. Pada
kesempatan

lain,

ia

tak

canggung

ketika

harus

berinteraksi dengan orang lain, mulai dari penjaga


kantor, pejabat Fasis, Dora, dan kesemuanya itu ia
lakukan dengan caranya sendiri yang mampu membuat
banyak

orang

tersenyum.

Dengan

cara

itulah

ia

beraktualisasi, bereksistensi, merasa ada dan dihargai

oleh orang lain, hingga akhirnya ia meninggal dunia di


kamp pengungsian Nazi.

ANALISIS FILM LIFE IS BEAUTIFUL BERDASARKAN ALQURAN DAN HADIST


1. Menggambarkan bagaimana dia mampu menentukan pilihan,
sikap, dan reaksi tas kejaidian yang menimpa anak dan
dirinya
Di

antara

kebahagiaan

manusia

adalah

menentukan

pilihannya dengan Allah dan diantara kebahagiaan manusia


adalah keridhoanya pada apa yang Allah tentukan. Dan di
antara tanda kesengsaraan manusia adalah ia meninggalkan
Allah dalam pilihannya. Dan di antara tanda kesengsaraan
manusia

adalah

kemarahaannya

pada

apa

yang

Allah

tetapkan atas dirinya (HR. Imam Ahmad )


2. Kemampuan mengendalikan hati dan pikiran
Rosululloh bersabda : Sesungguhnya di dalam tubuh anak
Adam terdapat segumpal daging, Jika ia baik maka baiklah
tubuh itu seluruhnya, dan anggota anggota tubuh yang lain
akan membuatnya baik, Ia adalah Hati
Dari hadits di atas bisa di pahami, bahwa dalam tubuh
manusia

yang

paling

pokok

adalah

hati.

Ia

adalah

pemimpimpin yang di patuhi dalam dunia tubuh. Anggota


tubuh lainya hanyalah bagikan rakyat yang saling dukung
mendukung.
Dengan demikian jika ingin meraih sukses sesuai dengan
agama yang kita anut, tentu Akal dan Hati tidak boleh
dipisah-pisahkan apalagi yang satunya dibuang jauh-jauh.
Hanya menggunakan Akal, hati menjadi kering selalu berfikir
benar-salah, sementara hanya berfikir dengan hati hanya
mempertimbangkan baik dan buruk tanpa peduli benar dan
salah. Yang Baik tentu harus benar dan sebaliknya yang
benar tentu harus baik.

3. Meskipun secara fisik dia terbelenggu namun ia dapat


berpikir merdeka
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surah Al-Imran Ayat 173
: (yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan rasul) yang
kepada

mereka

ada

orang-orang

yang

mengatakan:

Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk


menyerang kamu, Karena itu takutlah kepada mereka, Maka
perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka
menjawab: Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah
adalah sebaik-baik Pelindung.
Insya Allah jika kita bertawakal ke Allah SWT, maka Dia akan
menjadi Penolong dan Pelindung kita. Setelah merenungi ayat
ini, tidak lagi kita perlu takut. Kita bisa melangkah di muka
bumi ini dengan langkah yang berani. Bukan berani karena
rasa takabur atau sombong, tetapi berani karena Allah
menjadi Penolong dan Pelindung.
4. Berpusat pada prinsip, tanpa memiliki prinsip yang kuat dan
benar, maka rintangan dan cobaan tersebut niscaya akan
menggilas dirinya
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Rabb kami
ialah Allah"

kemudian mereka istiqomah pada pendirian

mereka , maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan


mengatakan) : "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah
kamu merasa

sedih;

dan bergembiralah

kamu dengan

(memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu".


(QS. Fushilat: 30)
5. Memiliki pandangan baik atas kondisi tidak baik yang tengah
mereka

hadapi.

Tentunya

di

samping

agar

selamat,

dimaksudkan pula untuk dalam kondisi apapun tetap dapat


bersyukur, tetap bersemangat, tetap optimis, dan tidak
menyerah dengan keadaan

6. Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu


alaihi

wasallam

bersabda

Allah

subhanahu

wataala

berfirman : Aku (akan memperlakukan hamba-Ku) sesuai


dengan

persangkaannya

kepada-Ku

(H.R.

Bukhari

dan

Muslim).
Maknanya : Allh Taala akan memperlakukan seorang hamba
sesuai dengan persangkaan hamba tersebut kepada-Nya, dan
Dia akan berbuat pada hamba-Nya sesuai dengan harapan
baik atau buruk dari hamba tersebut, maka hendaknya
hamba tersebut selalu menjadikan baik persangkaan dan
harapannya kepada Allh Taala. (Lihat kitab Faidhul Qadr
(2/312) dan Tuhfatul Ahwadzi (7/53).
Imam Nawawi dalam syarah Shahih Muslim berkata : Para
ulama mengatakan : makna husnu dzon kepada Allah adalah
yakin

bahwa

Allah

akan

merahmatinya

dan

mengampuninya. Kemudian dia mengatakan pula : Al-Qadhi


berkata : mengampuninya jika seorang hamba meminta
ampun,

menerimanya

mengabulkannya

jika

jika

seorang

seorang

hamba

hamba

bertaubat,

memohon,

dan

mencukupinya jika seorang hamba meminta. Ada pula yang


mengatakan

bahwa

maksudnya

adalah

mengharap

pengampunan. (14/210)
7. Rangkaian nilai positif dari seorang ayah yang sangat
mengasihi putranya
Hak anak atas orang tuanya, hendaklah orang tuanya
memberi nama yang baik kepadanya, dan mendidiknya
dengan baik, dan menempatkannya (tempat
tempat yang baik/shaleh.

tinggal) di

Anda mungkin juga menyukai