Anda di halaman 1dari 55

TUGAS PENGGANTI UTS

STATISTIKA LANJUT

Widyastuti, S.Psi., M.Si., Psikolog


Ahmad Ridfah, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Nur Akmal, S.Psi., MA

Oleh:
Andi Fauziah Nurazisah
220701501008
Psikologi B

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
ANALISIS DESKRIPTIF

Setelah data diuji menggunakan SPSS, hasil analisis deskriptif yang didapatkan
adalah :

a. Mean
Mean merupakan nilai rata rata dari sebuah data, kemudian Setelah diuji
menggunakan SPSS dapat diketahui bahwa Mean dari data Shyness, School
Well Being, Modal Psikologis, dan Student Engagement, adalah :
a) Mean untuk data Shyness, adalah 74,00
b) Mean untuk data School Well Being, adalah 28,17
c) Mean untuk data Modal Psikologis, adalah 81,17
d) Mean untuk data Student Engagement, adalah 76,28

b. Standar Deviasi
Standar Deviasi merupakan nilai akar kuadrat dari Variance, Setelah diuji
menggunakan SPSS dapat diketahui bahwa Standar Deviasi dari data Shyness,
School Well Being, Modal Psikologis, dan Student Engagement, adalah :
a) Standar Deviasi untuk data Shyness, adalah 16,125
b) Standar Deviasi untuk data School Well Being, adalah 2,706
c) Standar Deviasi untuk data Modal Psikologis, adalah 12,858
d) Standar Deviasi untuk data Student Engagement, adalah 10,95
c. Kuartil 1
Percentile atau Kuartil adalah nilai-nilai yang menyekat kumpulan data
menjadi empat bagian kelompok data yang terdiri dari 25% amatan, Adapun
setelah diuji menggunakan SPSS, dapat diketahui bahwa hasil nilai Kuartil 1
dari data Shyness, School Well Being, Modal Psikologis, dan Student
Engagement, adalah :
a) Kuartil 1 untuk data Shyness, adalah 63,25
b) Kuartil 1 untuk data School Well Being, adalah 26,00
c) Kuartil 1 untuk data Modal Psikologis, adalah 77,00
d) Kuartil 1 untuk data Student Engagement, adalah 69,00

d. Kuartil 3
Percentile atau Kuartil adalah nilai-nilai yang menyekat kumpulan data
menjadi empat bagian kelompok data yang terdiri dari 25% amatan, Adapun
setelah diuji menggunakan SPSS, dapat diketahui bahwa hasil nilai Kuartil 3
dari data Shyness, School Well Being, Modal Psikologis, dan Student
Engagement, adalah :
a) Kuartil 3 untuk data Shyness, adalah 88,00
b) Kuartil 3 untuk data School Well Being, adalah 29,25
c) Kuartil 3 untuk data Modal Psikologis, adalah 86,75
d) Kuartil 3 untuk data Student Engagement, adalah 85,00

e. Diagram Pie dari Data Demografi


a) Usia
Usia

6%
6%
16 Tahun
33% !7 Tahun
18 Tahun
19 Tahun

56%

Berdasarkan output di atas, diperoleh bahwa hasil frekuensi responden


yang berusia 16 Tahun berjumlah 6 orang dengan persentase sebanyak
33%, kemudian dengan umur 17 Tahun berjumlah 10 orang dengan
Persentase sebanyak 56%, dengan umur 18 tahun berjumlah 1 orang
dengan Persentase 5%, dan yang berumur 19 tahun berjumlah 1 orang
dengan persentase 5%. Dapat disimpulkan bahwa frekuensi responden
berdasarkan usia terbanyak adalah usia 17 Tahun dan yang terkecil adalah
usia 18 dan 19 tahun yang hanya berasal dari 1 responden.

b) Jenis Kelamin
Jenis Kelamin

39%

Perempuan
Laki-laki

61%

Berdasarkan output data diatas yang berupa diagram dan table deskriptif,
dapat diketahui bahwa frekuensi responden yang berjenis kelamin laki laki
sebanyak 7 orang dengan persentase sebesar 39%, dan frekuensi
responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 11 orang dengan
persentase 61%. Oleh karena itu, diperoleh kesimpulan bahwa dari total
keseluruhan data yang terkumpul, jumlah responden yang berjenis kelamin
laki laki lebih sedikit dibandingkan responden perempuan.

c) Suku
Suku

11%

33% Bugis
Makassar
Toraja

56%

Berdasarkan output diatas, diperoleh data demografi yang ditinjau dari


suku dengan frekuensi responden yang bersuku bugis sebanyak 6 orang
dengan persentase sebesar 33%, kemudian responden yang bersuku
Makassar sebanyak 10 orang dengan persentase sebesar 56%, dan yang
bersuku Toraja berjumlah 2 orang dengan Persentase 11%, Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa frekuensi responden terbanyak yang
bersuku Makassar, dan frekuensi responden terkecil yaitu responden yang
bersuku toraja.

d) Asal Sekolah
Asal Sekolah

6%

SMAN 19 MAKASSAR
SMAN 5 MAKASSAR

94%

Berdasarkan output diatas, diperoleh data demografi yang ditinjau dari asal
sekolah dengan frekuensi responden yang berasal sekolah SMAN 19
Makassar sebanyak 17 orang dengan persentase 94%, dan responden yang
berasal dari SMAN 5 Makassar, sebanyak 1 orang dengan persentase 6%,
Dengan demikian, disimpulkan bahwa frekuensi responden terbanyak
adalah yang berasal dari SMAN 19 Makassar, dan yang tersedikit adalah
yang berasal dari SMAN 5 Makassar.

e) Kelas
Kelas
11% 6%

X
XI
XII

83%

Berdasarkan output di atas, diperoleh data demogrefi yang ditinjau dari


kelas dengan frekuensi responden yang berada di kelas X berjumlah 1
orang dengan persentase 6%, dan yang berada di kelas XI berjumlah 15
orang dengan persentase 83%, kemudian yang berada di kelas XII
berjumlah 2 orang dengan persentase 11%, artinya dapat diambil
kesimpulan bahwa frekuensi responden terbanyak adalah yang berada di
kelas XI, dan frekuensi responden paling sedikit yang berasal dari kelas X.

f. Diagram Pie Norma berdasarkan kuartil


a) Shyness

Shyness
Q1
28%
Q3
40%

Q2
32%

Diagram Pie Shyness diatas menunjukkan Q1 sebesar 63,25 dengan


persentase sebesar 28%, yang berarti tingkat Shyness rendah berada
dibawah 63,25 kemudian Q2 sebesar 71,50 dengan persentase sebesar
32%, yang berarti tingkat Shyness sedang berada diantara 63,25 – 88
dan Q3 sebesar 88 dengan persentase 40%, yang berarti tingkat
Shyness tinggi berada diatas 88 (lebih besar dari 88)

b) School Well Being

School Well-Being
Q1
Q3 31%
35%

Q2
34%

Diagram Pie School Well-Being diatas menunjukkan Q1 sebesar 26


dengan persentase sebesar 31%, yang berarti tingkat School Well-
Being rendah berada tepat 26 atau < 26 (lebih kecil dari 26),
kemudian Q2 sebesar 28,50 dengan persentase sebesar 34%, yang
berarti tingkat School Well-Being sedang berada tepat 28,50 (diantara
26 – 29,25), dan Q3 sebesar 29,25 dengan persentase 35%, yang
berarti tingkat School Well-Being tinggi, berada tepat atau diatas
29,25

c) Modal Psikologis
Modal Psikologis
Q1
Q3 32%
36%

Q2
33%

Diagram Pie Modal Psikologis diatas menunjukkan Q1 sebesar 77.00


dengan persentase 31%, yang berarti tingkat Modal Psikologis
rendah, berada tepat 77 atau < 77 (lebih kecil dari 77), Q2 sebesar
80.00 dengan persentase 33%, yang berarti tingkat Modal Psikologis
sedang berada tepat di 80,00 atau 77 < 80 < 86,75 (diantara 77 –
86,75), dan Q3 sebesar 86,75 dengan persentase sebesar 36%, yang
berarti tingkat Modal Psikologis Tinggi berada diatas 86,75.

d) Student Engagement

Student Engagement

30% Q1
37% Q2
Q3

33%

Diagram Pie Student Engagement diatas menunjukkan nilai Q1 sebesar


69 dengan persentase sebesar 30%, yang berarti tingkat Student
Engagement Rendah, berada tepat 69 atau < 69 (lebih kecil dari 69),
kemudian nilai Q2 sebesar 75,50 dengan persentase sebesar 33%,,
yang berarti tingkat Student Engagement Sedang berada tepat 75,50
atau 69 < 75,50 < 85 (berada diantara 69 – 85), kemudian nilai Q3
sebesar 85.00 dengan persentase 37%, artinya tingkat Student
Engagement Tinggi berada diatas 85.

g. Crosstab data demografi dan data hasil penormaan


Crosstab adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara dua variabel
atau lebih. Ketika tabel hanya menunjukkan hubungan antara dua variabel
kategorikal, crosstab juga dikenal sebagai tabel kontingensi. Tabulasi
frekuensi berfungsi untuk memberikan ringkasan penghitungan yang
mudah digunakan untuk sekumpulan data yang memfasilitasi interpretasi
berbagai aspek dari data tersebut.

a) Crosstab data Shyness


 Usia dan Norma Shyness

Setelah crosstab data Usia dan Norma Shyness diolah


menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan bahwa :

 Responden yang paling banyak berada di tingkat Shyness


Rendah adalah yang berusia 17 Tahun
 Responden yang paling banyak berada di tingkat Shyness
Sedang adalah yang berusia 17 tahun
 Responden yang paling banyak berada di tingkat Shyness
Tinggi adalah yang berusia 16 dan 17 Tahun.

 Jenis Kelamin dan Norma Shyness


Setelah crosstab data Jenis Kelamin dan norma shyness diolah
menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan bahwa :
 Jenis kelamin perempuan adalah Jenis Kelamin yang
paling mendominasi semua tingkat Shyness, baik
Tingkat Shyness rendah, Tingkat Shyness sedang, dan
Tingkat Shyness tinggi

 Suku dan Norma Shyness

Setelah crosstab data Suku dan norma shyness diolah


menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan bahwa :
 Suku Makassar merupakan suku yang paling
mendominasi tingkat Shyness rendah dan Shyness
sedang
 Suku Toraja merupakan suku yang oalling mendominasi
tingkat Shyness Tinggi

 Asal Sekolah dan Norma Shyness


Setelah crosstab data Asal Sekolah dan norma shyness diolah
menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan bahwa Responden
yang berasal dari SMAN 19 Makassar merupakan Responden yang
paling mendominasi tingkat Shyness rendah, sedang, dan tinggi

 Kelas dan Norma Shyness

Setelah crosstab data Kelas dan norma shyness diolah


menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan bahwa Responden
yang berada di kelas XI merupakan responden yang paling
mendominasi di semua tingkat Shyness, yaitu tingkat Shyness
rendah, sedang, dan tinggi.

b) Crosstab data School Well-being


 Usia dan Norma School Well-being
Setelah crosstab data Usia dan norma School well-being diolah
menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan bahwa :
 Responden yang berusia 16 tahun merupakan responden yang
paling mendominasi di tingkat School Well-being rendah
 Responden yang berusia 17 tahun merupakan responden yang
paling mendominasi di tingkat School Well-being sedang dan
tinggi
 Jenis Kelamin dan Norma School Well-being

Setelah crosstab data Jenis Kelamin dan norma School well-being


diolah menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan bahwa :
 Responden yang berjenis kelamin Laki laki merupakan
responden yang paling mendominasi di tingkat School well
being rendah
 Responden yang berjenis kelamin Perempuan merupakan
responden yang paling mendominasi di tingkat School
Well-being sedang dan tingkat School well-being tinggi.
 Suku dan Norma School Well-being

Setelah crosstab data Suku dan norma School well-being diolah


menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan bahwa :
 Responden yang bersuku Bugis dan Toraja merupakan
responden yang paling mendominasi di tingkat School
well-being rendah
 Responden yang bersuku Makassar merupakan responden
yang paling mendominasi di tingkat School well-being
sedang dan School well-being tinggi.

 Asal Sekolah dan Norma School Well-being

Setelah crosstab data Asal Sekolah dan norma School well-being


diolah menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan bahwa :
 Responden yang bersekolah di SMAN 19 Makassar
merupakan responden yang paling mendominasi di semua
tingkat School well-being, yaitu School well-being rendah,
sedang, dan yang tinggi.
 Kelas dan Norma School well-being

Setelah crosstab data kelas dan norma School well-being diolah


menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan bahwa :
 Responden yang berada di kelas XI merupakan responden
yang paling mendominasi di semua tingkat School well-
being, yaitu School well-being rendah, sedang, dan yang
tinggi.

c) Crosstab data Modal Psikologis


 Usia dan Norma Modal Psikologis

Setelah crosstab data Usia dan norma Modal Psikologis diolah


menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan bahwa :
 Responden yang berusia 17 tahun merupakan responden
yang paling mendominasi di semua tingkat Modal
Psikologis, yaitu Modal Psikologis rendah, sedang, dan
yang tinggi.

 Jenis Kelamin dan Norma Modal Psikologis

Setelah crosstab data Jenis Kelamin dan norma Modal Psikologis


diolah menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan bahwa :
 Responden yang berjenis kelamin Perempuan merupakan
responden yang paling mendominasi di semua tingkat
Modal Psikologis, yaitu Modal Psikologis rendah, sedang,
dan yang tinggi.

 Suku dan Norma Modal Psikologis

Setelah crosstab data Suku dan norma Modal Psikologis diolah


menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan bahwa :
 Responden yang bersuku Makassar merupakan responden
yang paling mendominasi di semua tingkat Modal
Psikologis, yaitu Modal Psikologis rendah, sedang, dan
yang tinggi.

 Asal Sekolah dan Norma Modal Psikologis

Setelah crosstab data Asal Sekolah dan norma Modal Psikologis


diolah menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan bahwa :
 Responden yang bersekolah di SMAN 19 Makassar
merupakan responden yang paling mendominasi di semua
tingkat Modal Psikologis, yaitu Modal Psikologis rendah,
sedang, dan yang tinggi.

 Kelas dan Norma Modal Psikologis

Setelah crosstab data Kelas dan norma Modal Psikologis diolah


menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan bahwa :
 Responden yang berada di kelas XI merupakan responden
yang paling mendominasi di semua tingkat Modal
Psikologis, yaitu Modal Psikologis rendah, sedang, dan
yang tinggi.

d) Crosstab data Student Engagement


 Usia dan Norma Student Engagement

Setelah crosstab data Usia dan norma Student Engagement diolah


menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan bahwa :
 Responden yang berusia 16 tahun merupakan responden
yang paling mendominasi di tingkat Student Engagement
Rendah.
 Responden yang berusia 17 tahun merupakan responden
yang paling mendominasi di tingkat Student Engagement
Sedang.
 Sedangkan, untuk tingkat Student Engagement tinggi,
responden yang paling mendominasi adalah responden
yang berusia 16, 18, dan 19 tahun.

 Jenis Kelamin dan Modal Student Engagement


Setelah crosstab data Jenis Kelamin dan norma Student
Engagement diolah menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan
bahwa :
 Responden yang berjenis kelaminn Laki - laki merupakan
responden yang paling mendominasi di tingkat Student
Engagement Rendah dan tingkat Student Engagement
Tinggi
 Responden yang berjenis kelamin Perempuan merupakan
responden yang paling mendominasi di tingkat Student
Engagement Sedang.

 Suku dan Modal Student Engagement

Setelah crosstab data suku dan norma Student Engagement diolah


menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan bahwa :
 Responden yang bersuku Makassar dan suku Toraja
merupakan responden yang paling mendominasi di Tingkat
Student Engagement rendah
 Responden yang bersuku Makassar merupakan responden
yang paling mendominasi di tingkat Student Engagement
sedang, dan Student Engagement tinggi.

 Asal Sekolah dan Norma Student Engagement

Setelah crosstab data Asal Sekolah dan norma Student Engagement


diolah menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan bahwa
Responden yang bersekolah di SMAN 19 Makassar, merupakan
responden yang paling mendominasi di semua tingkat Student
Engagement, yaitu Student Engagement yang rendah, sedang, dan
yang tinggi,

 Kelas dan Norma Student Engagement

Setelah crosstab data Kelas dan norma Student Engagement diolah


menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan bahwa Responden
yang saat ini sedang berada di kelas Xi, merupakan responden
yang paling mendominasi di semua tingkat Student Engagement,
yaitu Student Engagement yang rendah, sedang, dan yang tinggi,

UJI ASUMSI

Semua model statistik memiliki satu atau lebih asumsi tentang data yang
digunakan untuk dianalisis. Uji asumsi merupakan salah satu persyaratan pada
statistika yang sifatnya harus dipenuhi pada analisis dari regresi linear berganda
dengan basis ordinary least square atau OLS. Beberapa asumsi sangat sederhana
dan mudah. Sebagai contoh, chisquare mengasumsikan bahwa data bersifat
kategorikal dan setiap sel dalam analisis terdiri dari pengamatan independen.
ANOVA satu arah mensyaratkan bahwa variabel dependen adalah interval dan
variabel independen adalah kategorikal. Namun, asumsi lainnya lebih kompleks
dan melibatkan satu atau lebih operasi statistik.
a. Uji Normalitas

Pa
da tabel diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa :
 Shyness
Setelah data diolah menggunakan SPSS, didapatkan nilai Sig. sebesar
0.526, artinya nilai tersebut lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan
data berdistribusi normal.
 Modal Psikologis
Setelah data diolah menggunakan SPSS, didapatkan nilai Sig. sebesar
0.039, artinya nilai tersebut lebih kecil dari 0.05 maka dapat disimpulkan
data terdistribusi tidak normal.
 School Well-being
Setelah data diolah menggunakan SPSS, didapatkan nilai Sig. sebesar
0.873, artinya nilai tersebut lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan
data berdistribusi normal.
 Student Engagement
Setelah data diolah menggunakan SPSS, didapatkan nilai Sig. sebesar
0.958, artinya nilai tersebut lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan
data berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas
Setelah dilakukan uji normalitas dan diketahui data tersistribusi normal,
Selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Setelah diuji homogenitas
menggunakan SPSS, dapat dilihat nilai secara keseluruhan nilai Sig. lebih
besar dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data bersifat Homogen.

ANALISIS INFERENSIAL

1. Hipotesis 1
Analisis : Analisis Regresi Ganda
Dependent : Student Engagement
Independent : School Well-being

H0 : Tidak ada pengaruh signifikan yang ditimbulkan oleh School well-being


terhadap Student Engagement
Ha : Adanya pengaruh signifikan yang ditimbulkan oleh School well-being
terhadap Student Engagement

a) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Dasar pengambilan keputusan :


Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05, maka tidak berdistribusi normal
Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05, maka berdistribusi normal

Sebelum dilakukan Uji Analisis Regresi Sederhana, maka dilakukan Uji


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test, kemudian didapatkan nilai Sig.
sebesar 0,200 yang lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan
bahwa hasil nilai residual terdistribusi normal.

b) ANOVA Table pada Deviation from Linearity


Dasar pengambilan keputusan :
Deviation from Linearity Sig. < 0,05 maka tidak linearitas
Deviation from Linearity Sig. > 0,05 maka linearitas

Selanjutnya, Berdasarkan ANOVA Table pada Deviation from Linearity


diperoleh nilai Sig. 0,363 > 0,05 maka data bersifat linear, sehingga
memenuhi uji asumsi Analisis Regresi Sederhana

c) Model Summary

Berdasarkan tabel Model Summary diperoleh nilai korelasi/hubungan (R)


sebesar 0,566 dan (R Square) sebesar 0,32 yang berarti pengaruh yang
ditimbulkan oleh School well-being terhadap Student Engagement adalah
sebesar 32%

d) Tabel ANOVA

Dasar pengambilan keputusan :


Sig. < 0,05, maka H0 ditolak
Sig. > 0,05, maka H0 diterima

Berdasarkan tabel ANOVA diperoleh nilai F hitung sebesar 7.538 dengan


tingkat signifikansi sebesar 0,014 < 0,05 maka ada pengaruh yang
ditimbulkan oleh School well-being terhadap Student Engagement,
sehingga Ha diterima.

e) Coefficients

Berdasarkan tabel Coefficients diperoleh nilai Constant (a) sebesar 11,762


sedangkan nilai School Well-being (b / koefisien regresi) sebesar 2.290,
sehingga persamaan regresinya dapat ditulis :
Y = a +bX
Y = 23.601 + 2.290X

Persamaan tersebut berarti :


1) Konstanta bernilai 11,762 artinya nilai konsisten variabel Student
engagement bernilai sebesar 11,762.
2) Koefisien regresi sebesar 2.290 berarti bahwa setiap penambahan 1%
nilai School well-being, maka nilai Student Engagement bertambah
sebesar 2.290. Koefisien regresi diatas bernilai positif, sehingga arah
pengaruhnya adalah positif.
Kesimpulan yang dapat diambil dari table Coefficients diperoleh nilai
signifikansi yaitu sebesar 0,014 < 0,05, maka artinya ada pengaruh yang
ditimbulkan oleh School well-being terhadap Student Engagement,
sehingga Ha diterima.

2. Hipotesis 2
Analisis : Uji Independent sample T Test
Dependent : Student Engagement
Independent : Jenis Kelamin Laki-laki dan Perempuan

H0 : Tidak ada perbedaan data Student Engagement ditinjau dari Jenis


kelamin Laki laki dan Perempuan
Ha : Terdapat perbedaan data Student Engagement ditinjau dari Jenis kelamin
Laki laki dan Perempuan

a) Uji Normalitas

Dasar pengambilan keputusan :


Sig. < 0,05, maka tidak berdistribusi normal
Sig. > 0,05, maka berdistribusi normal

Sebelum dilakukan Uji Independent Sample T Test, maka dilakukan uji


Normalitas terlebih dahulu, kemudian setelah datanya diolah, diketahui
bahwa Berdasarkan tabel Test of Normality diperoleh nilai Sig. sebesar
0,875 > 0,05 dan 0,140 > 0,05, maka data berdistribusi normal, sehingga
memenuhi uji asumsi One Sample t Test

b) Uji Homogenitas

Dasar pengambilan keputusan :


Sig. < 0,05, maka tidak berdistribusi normal
Sig. > 0,05, maka berdistribusi normal

Berdasarkan output diatas, dapat diketahui bahwa Berdasarkan tabel Test


of Homogenity diperoleh nilai Sig. lebih besar dari 0,05, maka data
berdistribusi normal, sehingga memenuhi uji asumsi One Sample t Test.

c) Independent Samples Test


Dasar pengambilan keputusan :
Sig. (2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak
Sig. (2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima

Setelah diuji menggunakan SPSS, diperoleh table Independent Samples


Test, berdasarkan tabel Independent Sample Test diperoleh nilai Sig. (2-
tailed) sebesar 0,613 > 0,05, maka Tidak ada perbedaan data schoo
ditinjau dari Jenis kelamin Laki laki dan Perempuan, hingga H0 diterima
dan Ha ditolak.

3. Hipotesis 3 :
Analisis : Uji Independent sample T Test
Dependent : Shyness
Independent : Suku Bugis dan Suku Makassar

H0 : Tidak ada perbedaan data Shyness antara suku Bugis dan suku Makassar
Ha : Terdapat perbedaan data Shyness antara suku Bugis dan suku Makassar

a) Uji Normalitas

Dasar pengambilan keputusan :


Sig. < 0,05, maka tidak berdistribusi normal
Sig. > 0,05, maka berdistribusi normal

Sebelum dilakukan Uji Independent Sample T Test, maka dilakukan uji


Normalitas terlebih dahulu, kemudian setelah datanya diolah, diketahui
bahwa Berdasarkan tabel Test of Normality diperoleh nilai Sig. sebesar
0,886 > 0,05 dan 0,646 > 0,05, maka data berdistribusi normal, sehingga
memenuhi uji asumsi One Sample t Test

b) Uji Homogenitas

Dasar pengambilan keputusan :


Sig. < 0,05, maka tidak berdistribusi normal
Sig. > 0,05, maka berdistribusi normal

Berdasarkan output diatas, dapat diketahui bahwa Berdasarkan tabel Test


of Homogenity diperoleh nilai Sig. lebih besar dari 0,05, maka data
berdistribusi normal, sehingga memenuhi uji asumsi One Sample t Test.

c) Independent Sample Test

Dasar pengambilan keputusan :


Sig. (2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak
Sig. (2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima

Setelah diuji menggunakan SPSS, diperoleh table Independent Samples Test,


berdasarkan tabel Independent Sample Test diperoleh nilai Sig. (2-tailed)
sebesar 0,609 > 0,05, maka Tidak ada perbedaan data Shyness antara suku
Bugis dan suku Makassar, hingga H0 diterima dan Ha ditolak.

4. Hipotesis 4
Analisis : Uji T Test
Dependent : School well-being
Independent : Responden kelas XI

H0 : Rata rata antara data tingkat School Well-being berdasarkan responden


Kelas XI sama dengan 40
Ha : Rata rata antara data tingkat School Well-being berdasarkan responden
Kelas XI tidak sama dengan 40

a) Uji Normalitas

Dasar pengambilan keputusan :


Sig. < 0,05, maka tidak berdistribusi normal
Sig. > 0,05, maka berdistribusi normal

Berdasarkan tabel Test of Normality diperoleh nilai Sig. sebesar 0,352 >
0,05 maka data berdistribusi normal, sehingga memenuhi uji asumsi One
Sample t Test

b) One Sample Test


Dasar pengambilan keputusan :
Sig. (2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak
Sig. (2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima

Berdasarkan tabel One-Sample Test diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar


0,000 < 0,05, maka Rata rata antara data tingkat School Well-being
berdasarkan responden Kelas XI tidak sama dengan 40, sehingga H0
ditolak, dan Ha diterima.

5. Hipotesis 5
Analisis : Uji T Test
Dependent : Student Engagement
Independent : Suku Makassar

H0 : Rata rata antara data tingkat Student Engagement berdasarkan responden


bersuku Makassar sama dengan 55
Ha : Rata rata antara data tingkat Student Engagement berdasarkan responden
bersuku Makassar tidak sama dengan 55

a) Uji Normalitas
Dasar pengambilan keputusan :
Sig. < 0,05, maka tidak berdistribusi normal
Sig. > 0,05, maka berdistribusi normal

Setelah data diolah menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan bahwa


dari tabel Test of Normality diperoleh nilai Sig. sebesar 0,999 > 0,05 maka
data berdistribusi normal, sehingga memenuhi uji asumsi One Sample t
Test.

b) One Sample Test

Dasar pengambilan keputusan :


Sig. (2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak
Sig. (2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima

Berdasarkan tabel One-Sample Test diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar


0,000 < 0,05, maka Rata rata antara data tingkat Student Engagement
berdasarkan responden bersuku Makassar tidak sama dengan 55, sehingga
H0 ditolak, dan Ha diterima.

6. Hipotesis 6
Analisis : Uji T Test
Dependent : Shyness
Independent : Jenis kelamin Perempuan

H0 : Rata rata antara data tingkat Shyness berdasarkan responden yang


berjenis kelamin Perempuan sama dengan 15
Ha : Rata rata antara data tingkat Shyness berdasarkan responden yang
berjenis kelamin Perempuan tidak sama dengan 15

a) Uji Normalitas

Dasar pengambilan keputusan :


Sig. < 0,05, maka tidak berdistribusi normal
Sig. > 0,05, maka berdistribusi normal

Setelah data diolah menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan


bahwa dari tabel Test of Normality diperoleh nilai Sig. sebesar 0,299 >
0,05 maka data berdistribusi normal, sehingga memenuhi uji asumsi
One Sample t Test.

b) One Sample Test


Dasar pengambilan keputusan :
Sig. (2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak
Sig. (2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima

Berdasarkan tabel One-Sample Test diperoleh nilai Sig. (2-tailed)


sebesar 0,003 < 0,05, maka Rata rata antara data tingkat Shyness
berdasarkan responden yang berjenis kelamin Perempuan tidak sama
dengan 15, sehingga H0 ditolak, dan Ha diterima.

7. Hipotesis 7
Analisis : Analisis Varians One Way Anova
Dependent : School Well-being
Independent : Suku Bugis, Makassar, dan Suku lainnya

H0 : Tidak terdapat perbedaan antara School Well-Being antara Suku


Bugis, Makassar, dan Suku lainnya
Ha : Terdapat perbedaan antara School Well-Being antara Suku Bugis,
Makassar, dan Suku lainnya

a) Uji normalitas

Dasar pengambilan keputusan :


Sig. < 0,05, maka data terdistribusi tidak normal
Sig. > 0,05, maka data terdistribusi normal

Setelah data diolah menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan


bahwa dari tabel Test of Normality diperoleh nilai Sig. sebesar 0,573 >
0,05 maka data berdistribusi normal, sehingga memenuhi uji asumsi
One Way ANOVA

b) Uji Homogenitas

Dasar pengambilan keputusan :


Sig. < 0,05, maka tidak berdistribusi normal
Sig. > 0,05, maka berdistribusi normal

Berdasarkan output diatas, dapat diketahui bahwa Berdasarkan tabel


Test of Homogenity diperoleh nilai Sig. lebih besar dari 0,05, maka
data berdistribusi normal, sehingga memenuhi uji asumsi One Way
ANOVA

c) One Way ANOVA


Dasar pengambilan keputusan :
Sig. < 0,05, maka H0 ditolak
Sig. > 0,05, maka H0 diterima

Berdasarkan tabel One Way ANOVA diperoleh nilai Sig. 0,350 > 0,05,
maka Tidak terdapat perbedaan antara School Well-Being antara
Suku Bugis, Makassar, dan Suku lainnya, sehingga H0 diterima, dan
Ha ditolak.

8. Hipotesis 8 :
Analisis : Analisis Varians One Way Anova
Dependent : Student Engagement
Independent : Usia 16, 17, dan usia lainnya

H0 : Tidak terdapat perbedaan antara Student Management dengan


Usia 16, 17, dan Usia lainnya
Ha : Terdapat perbedaan antara Student Management dengan Usia 16,
17, dan Usia lainnya

a) Uji Normalitas
Dasar pengambilan keputusan :
Sig. < 0,05, maka data terdistribusi tidak normal
Sig. > 0,05, maka data terdistribusi normal

Setelah data diolah menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan


bahwa dari tabel Test of Normality diperoleh nilai Sig. sebesar 0,208 >
0,05 maka data berdistribusi normal, sehingga memenuhi uji asumsi
One Way ANOVA

b) Uji homogenitas

Dasar pengambilan keputusan :


Sig. < 0,05, maka tidak berdistribusi normal
Sig. > 0,05, maka berdistribusi normal

Berdasarkan output diatas, dapat diketahui bahwa Berdasarkan tabel


Test of Homogenity diperoleh bahwa semua nilai Sig. lebih besar dari
0,05, maka data berdistribusi normal, sehingga memenuhi uji asumsi
One Way ANOVA

c) One Way ANOVA


Dasar pengambilan keputusan :
Sig. < 0,05, maka H0 ditolak
Sig. > 0,05, maka H0 diterima

Berdasarkan tabel One Way ANOVA diperoleh nilai Sig. 0,291 > 0,05,
maka Tidak terdapat perbedaan antara Student Management dengan
Usia 16, 17, dan Usia lainnya, sehingga H0 diterima, dan Ha ditolak.

9. Hipotesis 9 :
Analisis : Analisis Varians Two Way Anova
Dependent : School Well-being
Independent : Usia dan Jenis Kelamin

H0 : Tidak terdapat perbedaan antara School Well-Being ditinjau dari


Usia dan Jenis Kelamin
Ha : Terdapat perbedaan antara School Well-Being ditinjau dari Usia
dan Jenis Kelamin

a) Uji Normalitas

Dasar pengambilan keputusan :


Sig. < 0,05, maka data terdistribusi tidak normal
Sig. > 0,05, maka data terdistribusi normal

Setelah data diolah menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan


bahwa dari tabel Test of Normality diperoleh nilai Sig. sebesar 0,840 >
0,05 maka data berdistribusi normal, sehingga memenuhi uji asumsi
Two Way ANOVA

b) Uji Homogenitas

Dasar pengambilan keputusan :


Sig. < 0,05, maka tidak homogen
Sig. > 0,05, maka homogen

Berdasarkan output diatas, dapat diketahui bahwa Berdasarkan tabel


Levene's Test of Equality of Error Variances diperoleh bahwa semua
nilai Sig. lebih besar dari 0,05, maka data berdistribusi normal,
sehingga memenuhi uji asumsi Two Way ANOVA

c) Tests of Between-Subjects Effects


Dasar pengambilan keputusan :
Sig. < 0,05, maka H0 ditolak
Sig. > 0,05, maka H0 diterima

Setelah dilakukan pengolahan data menggunakan SPSS, dapat diambil


Kesimpulan bahwa :
1) Diperoleh nilai Sig. sebesar 0,134 > 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa Tidak terdapat perbedaan antara School
Well-Being ditinjau dari Usia
2) Diperoleh nilai Sig. sebesar 0,087 > 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa Tidak terdapat perbedaan antara School
Well-Being ditinjau dari Jenis Kelamin
3) Diperoleh nilai Sig. sebesar 0,628 > 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak ada interaksi antara Usia dan Jenis
Kelamin dalam menentukan School Well-being
4) H0 diterima, Ha ditolak.

10. Hipotesis 10
Analisis : Chi Square
Dependent : Suku
Independent : Jenis Kelamin

H0 : Tidak terdapat perbedaan dari Suku ditinjau dari Jenis Kelamin


yaitu laki-laki dan perempuan
Ha : Terdapat perbedaan dari Suku ditinjau dari Jenis Kelamin yaitu
laki-laki dan perempuan

a) Chi square test

Dasar pengambilan keputusan :


Sig. < 0,05, maka H0 ditolak
Sig. > 0,05, maka H0 diterima

Setelah data diolah menggunakan SPSS, kemudian didapatkan tabel


Chi-Square Tests pada Pearson Chi-Square, dari table tersebut
kemudian diperoleh nilai Asymp. Sig 0,393 > 0,05 maka tidak
terdapat perbedaan dari Suku ditinjau dari Jenis Kelamin yaitu laki-
laki dan perempuan, sehingga H0 diterima, dan Ha ditolak.

11. Hipotesis 11
Analisis : Uji Mann-Whitney
Dependent : Modal Psikologis
Independent : Jenis Kelamin

H0 : Tidak terdapat perbedaan Modal Psikologis ditinjau dari Jenis


Kelamin yaitu laki-laki dan perempuan
Ha : Terdapat perbedaan Modal Psikologis ditinjau dari Jenis Kelamin
yaitu laki-laki dan perempuan

Asumsi normalitas dimisalkan tidak normal, sehingga digunakan uji


non parametrik Mann-Whitney.

a) Uji Mann-Whitney

Dasar pengambilan keputusan :


Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak
Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima

Setelah dilakukan pengolahan data menggunakan SPSS, kemudian


dapat diketahui bahwa Berdasarkan tabel Test Statistics diperoleh
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,179 > 0,05 maka tidak ada perbedaan Modal
Psikologis antara Jenis Kelamin laki-laki dan perempuan, sehingga H0
diterima, dan Ha ditolak.
12. Hipotesis 12
Analisis : Uji Kruskal Wallis
Dependent : School Well-being
Independent : Suku

H0 : Tidak terdapat perbedaan School Well Being ditinjau dari Suku


Bugis dan Suku Makassar.
Ha : Terdapat perbedaan School Well Being ditinjau dari Suku Bugis
dan Suku Makassar.

(Hipotesis ini berbeda dengan hipotesis 7 karena hipotesis ini hanya


membedakan antara suku bugis dan suku makassar)

a) Uji Normalitas

Dasar pengambilan keputusan :


Sig. < 0,05, maka H0 ditolak
Sig. > 0,05, maka H0 diterima

Setelah data diolah dan diuji asumsi normalitas menggunakan SPSS,


dapat dilihat bahwa Normalitas Suku 0,002, sehingga lebih kecil dari
0,05 (0,002 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi
Tidak Normal sehingga dilakukannya uji Nonparametrik Kruskal
Wallis

b) Uji Kruskal Wallis


Dasar pengambilan keputusan :
Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak
Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima

Setelah dilakukan pengolahan data menggunakan SPSS, kemudian


dapat diketahui bahwa Berdasarkan tabel Test Statistics diperoleh
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,869 > 0,05 maka Tidak terdapat perbedaan
School Well Being ditinjau dari Suku Bugis dan Suku Makassar,
sehingga H0 diterima, dan Ha ditolak.

13. Hipotesis 13
Analisis : Analisis Varians dua jalur
Dependent : Shyness
Independent : Jenis Kelamin dan Suku

H0 : Tidak terdapat perbedaan Shyness ditinjau dari Suku dan Jenis


Kelamin
Ha : Terdapat perbedaan Shyness ditinjau dari Suku dan Jenis Kelamin

a) Uji Normalitas
Dasar pengambilan keputusan :
Sig. < 0,05, maka data terdistribusi tidak normal
Sig. > 0,05, maka data terdistribusi normal

Setelah data diolah menggunakan SPSS, dapat diambil kesimpulan


bahwa dari tabel Test of Normality diperoleh nilai Sig. sebesar 0,052 >
0,05 maka data berdistribusi normal, sehingga memenuhi uji asumsi
Two Way ANOVA

b) Uji Homogenitas

Dasar pengambilan keputusan :


Sig. < 0,05, maka tidak homogen
Sig. > 0,05, maka homogen

Berdasarkan output diatas, dapat diketahui bahwa Berdasarkan tabel


Levene's Test of Equality of Error Variances diperoleh bahwa semua
nilai Sig. lebih besar dari 0,05, maka data berdistribusi normal,
sehingga memenuhi uji asumsi Two Way ANOVA
c) Two Way ANOVA

Dasar pengambilan keputusan :


Sig. < 0,05, maka H0 ditolak
Sig. > 0,05, maka H0 diterima

Setelah dilakukan pengolahan data menggunakan SPSS, dapat diambil


Kesimpulan bahwa :
1) Diperoleh nilai Sig. sebesar 0,102 > 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa Tidak terdapat perbedaan antara Shyness
ditinjau dari Suku
2) Diperoleh nilai Sig. sebesar 0,526 > 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa Tidak terdapat perbedaan antara Shyness
ditinjau dari Jenis Kelamin
3) Diperoleh nilai Sig. sebesar 0,817 > 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak ada interaksi antara Suku dan Jenis
Kelamin dalam menentukan Shyness
4) H0 diterima, Ha ditolak.

KESIMPULAN
1. Data diambil dari :
Tanggal 8 Mei 2023 hingga tanggal 18 Mei 2023

2. Data diambil dengan :


Cara turun lapangan ke SMAN 19 Makassar, dan meminta tolong anak SMA
untuk mengisi kuisioner

3. Jumlah responden berhasil dikumpulkan adalah 45

4. Jumlah responden yang diolah datanya setelah disaring adalah 19

5. Jumlah hipotesis yang dibuat adalah 13 hipotesis.

6. Uji Asumsi yang dilakukan adalah :

a. Uji Normalitas
b. Uji Homogenitas

7. Uji-uji hipotesis yang digunakan adalah

a. Analisis regresi Ganda


b. Uji Independent sample T Test
c. Uji T Test
d. Analisis Varians One Way Anova
e. Analisis Varians Two Way Anova
f. Chi Square
g. Uji Mann-Whitney
h. Uji Kruskal Wallis

8. Software yang digunakan untuk mengolah data adalah SPSS

9. H0 yang diterima sebanyak 9 dan H0 yang ditolak sebanyak 4

DAFTAR PUSTAKA
Choi, D. A., Tagore, P., Siddiq, F., Park, K., & Ewing, R. (2020). Descriptive
statistics and visualizing data. In Basic Quantitative Research Methods for
Urban Planners (pp. 107-132). Routledge.

Cooksey, R. W., & Cooksey, R. W. (2020). Descriptive statistics for summarising


data. Illustrating statistical procedures: Finding meaning in quantitative data,
61-139.

Bock, T. (2018, August 29). What is a Crosstab? Retrieved May 22, 2023, from
Displayr website: https:/www.displayr.com/what-is-a-crosstab/

Statistics - Quartiles and Percentiles. (2020). Retrieved May 22, 2023, from
W3schools.com website:
https://www.w3schools.com/statistics/statistics_quartiles_and_percentiles.php

Freddi Sarman. (2020). Cara mencari mean, median dan modus menggunakan
SPSS [YouTube Video]. Retrieved from https://www.youtube.com/watch?
v=9uvOKEDtPHs

Data, K. (2020). Cara Mudah Membuat Tabulasi Silang (Crosstabs)

Menggunakan SPSS [YouTube Video]. Retrieved from

https://www.youtube.com/watch?v=OJVLL6PS3dA

Hu, Y., & Plonsky, L. (2021). Statistical assumptions in L2 research: A systematic


review. Second Language Research, 37(1), 171-184.

Psikologi UNM. (2023). PBL Presentasi Tugas Statistika Lanjut [YouTube

Video]. https://www.youtube.com/watch?v=AGZIyH1Mj8w

Sahid Raharjo. (2017). Uji Regresi Linear Sederhana dengan SPSS Sangat Detail
[YouTube Video]. Retrieved from https://www.youtube.com/watch?
v=BacUGgAMIWE&t=424s

LAMPIRAN
Nomor Email NIM Kesediaan Usia Jenis Kelamin Suku Shyness School Well-being Modal Psikologis Student Enggagement Asal Sekolah Kelas Kesungguhan
1 andinurinayah06@gmail.com 220701501008 Ya 17 tahun Perempuan Bugis 43 28 77 81 SMAN 5 MAKASSAR XII Ya
2 llolita819@gmai.com 220701501008 Ya 17 tahun Perempuan Makassar 49 31 92 81 SMAN 19 Makassar X Ya
3 husendaengbarani@gmail.com 220701501008 Ya 16 tahun Laki-laki Makassar 64 26 65 60 Sma Negeri 19 XI Ya
4 nurafdalahfadhil@gmail.com 220701501008 Ya 17 tahun Perempuan Bugis 81 28 85 73 SMA Negeri 19 Makassar XI Ya
5 desipetrus73@gmail.com 220701501008 Ya 17 tahun Laki-laki Bugis 61 23 44 54 SMAN 19 MAKASSAR XI Ya
6 gustavosirajuddin@gmail.com 220701501008 Ya 16 tahun Laki-laki Makassar 69 27 79 72 SMAN 19 MAKASSAR XI Ya
7 muhammadikram09388@gmail.com220701501008 Ya 18 tahun Laki-laki Makassar 68 29 79 90 SMA NEGERI 19 MAKASSAR XI Ya
8 yugasetiadi@gmail.com 220701501008 Ya 16 tahun Laki-laki Toraja 98 26 79 69 SMA Negeri 19 Makassar XI Ya
9 wafiq.icha16@gmail.com 220701501008 Ya 17 tahun Perempuan Makassar 71 27 98 85 SMAN 19 MAKASSAR XI Ya
10 muhammadfauzaan.03@gmail.com 220701501008 Ya 16 tahun Laki-laki Makassar 60 29 93 100 SMA 19 NEG MAKASSAR XI Ya
11 almayyy24@gmail.com 220701501008 Ya 19 tahun Perempuan Bugis 74 34 103 86 SMAN 19 MKSR XI Ya
12 shintanela2006@gmail.com 220701501008 Ya 16 tahun Perempuan Toraja 96 26 85 69 sma negri 19 makassar XI Ya

b. Lampiran foto
13
a. Tabulasi data

azrilmloe.69@gmail.com 220701501008 Ya 16 tahun Perempuan Makassar 82 30 77 78 SMAN 19 MAKASSAR XI Ya


14 alhidayatbur@gmail.com 220701501008 Ya 17 tahun Laki-laki Makassar 72 29 81 77 Sman Negri 19 mks XI Ya
15 artikap67@gmail.com 220701501008 Ya 17 tahun Perempuan Makassar 67 29 75 85 SMAN 19 MAKASSAR XI Ya
16 ninakhairina29@gmail.com 220701501008 Ya 17 tahun Perempuan Bugis 86 24 79 70 SMAN 19 MAKASSAR XI Ya
17 andinchan6@gmail.com 220701501008 Ya 17 tahun Perempuan Bugis 97 29 85 74 SMAN 19 MAKASSAR XI Ya
18 nurulkhafiqaini02@gmail.com 220701501008 Ya 17 tahun Perempuan Makassar 94 32 85 69 SMAN 19 Makassar XII Ya

Anda mungkin juga menyukai