TATA LAKSANA
3.1.
bila
masih
membersihkannya.
7. Dokumen pasien
ada,
petugas
(Informed
anesthesi
consent,
hasil
membantu
pemeriksaan
Asesmen Pra-Bedah
A. Pemeriksaan pra bedah dan perencanaan pra bedah yang
terdokumentasi.
b.
c.
Dispneu
d.
e.
f.
g.
Riwayat anaesthesia
Melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai
Melakukan evaluasi hasil pemeriksaan laboratorium
Anestesiolog sebaiknya membiarkan pasien untuk mengajukan
pertanyaan
5. Mencatat kegelisahan pasien
6. Menginformasikan rencana pembiusan
D. Perioperatif pada usia lanjut
Seseorang yang berumur 65-79 tahundisebut usia lanjut, begitu juga usia
80-90 tahun mereka juga termasuk usia lanjut. Secara fisiologis dmiana
pengelompokkan umur sangat bervariasi, sebab semakin bertambah umur
semakin rentan terhadap penyakit. Variasi pengelompokkan umur ini
Anamnesis
b.
Pemeriksaan fisis
c.
Pemeriksaan penunjang
d.
e.
Foto dada
f.
Elektrokardiogram
g.
h.
i.
b.
b.
c.
Risiko operasi
d.
e.
f.
g.
ANAMNESA.
2.
PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan fisik rutin meliputi: keadaan umum, kesadaran,
anemis / tidak, BB, TB, suhu, tekanan darah, denyut nadi, pola dan
frekuensi pernafasan.
b. Dilakukan penilaian kondisi jalan nafas yang dapat menimbulkan
kesulitan intubasi
3.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
2.
* 1 jam I
: 50%
* 1 jam II
: 25%
* 1 jam II
: 25 %
3.
4.
5.
6.
Penatalaksanaan :
1.
2.
3.
4.
6.
7.
b.
c.
Pada penderita bayi atau anak yang belum terpasang akses intravena,
induksi dilakukan dengan inhalasi memakai agent inhalasi yang tidak
iritasi atau merangsang jalan nafas seperti halothane atau sevoflurane.
8.
9.
3.3.
pemeriksaan
laboratorium
standard
atau
pemeriksaan