Anda di halaman 1dari 17

Cabang Linguistik &

Manfaat Linguistik Bagi


Guru Bahasa
Pertemuan Ketiga
By Munif

1429/02/10

Pertemuan Ketiga-Munif

Cabang Linguistik
z
z
z
z
z
z
z

Berdasarkan Pembidangannya
Berdasarkan Sifat Telaahnya
Beradasarkan Pendekatan Objeknya
Berdasarkan hubungannya dengan ilmu lain
Berdasarkan penerapannya
Berdasarkan aliran dan teori yang mendasarinya
Berdasarkan tatarannya (aspeknya)

1429/02/10

Pertemuan Ketiga-Munif

1. Berdasarkan Pembidangannya
General Linguistics
(Linguistik Umum)

Applied Linguistics
(Linguistik Terapan)

Menjelaskan secara umum semua bahasa manusia yang bersifat


alamiah, shg menghasilkan teori umum ttg bahasa.
Membahas ciri umum bahasa manusia secara sederhana, umum,
tepat dan objektif.
Menginformasikan scr umum ttg teori, prosedur kerja, dan fahamfaham yang berkembang dalam linguistik.
Berusaha untuk menerapkan hasil penelitian linguistik untuk
keperluan praktis, atau memecahkan persoalan praktis yang
berhubungan dengan bahasa, bahasa dijadikan alat.
Contoh: dalam pengajaran bahasa dan penerjemahan

Linguistik

1429/02/10

Theoritical Linguistics
(Linguistik Teoritis)

Mengutamakan penelitian bahasa dari segi internal, meneropong


bahasa dari kegiatan-kegiatan yang dijumpai dalam bahasa, melihat
bahasa sebagai bahasa bukan sebagai alat.
Bedakan dengan teori linguistik (menguraikan bagaimana cara yang
seharusnya dipakai untuk meneliti, dan menganalisis bahasa)

History ofl Linguistics


(Sejarah Linguistik)

Uraian kronologis tentang perkembangan linguistik dari masa ke


masa, shg bisa diketahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapai

Pertemuan Ketiga-Munif

2. Berdasarkan Sifat Telaahnya

Mikrolinguistik

Linguistik yang sifat telaahnya lebih sempit,


dan bersifat internal, hanya melihat bahasa
sebagai bahasa, dan meneropong kegiatankegiatan yang dijumpai dalam bahasa saja

Makrolinguistik

Bersifat luas dan sifat telaahnya bersifat


eksternal.
Meneropong kegiatan bahasa pada bidangbidang lain, seperti ekonomi, sejarah, politik,
dan lain-lain.
Bahasa sebagai alat untuk melihat bahasa dari
sudut pendangan di luar bahasa

Linguistik

1429/02/10

Pertemuan Ketiga-Munif

1. Berdasarkan Pendekatan Objeknya


Deskriptif

Melihat bahasa apa adanya, yakni bahasa yang hidup sekarang.


Bahasa dipaparkan secara objektif apa adanya

Historis Komparatif

Linguistik
Contrastive Linguistics
(Linguistik Kontrastif)
Robert Lado

Linguistik Sinkronis
Ferdinand De Saussure

Linguistik Diakronis
1429/02/10

Membandingkan dua bahasa atau lebih pada periode yang


berbeda, contoh membandingkan bahasa Indonesia dan Bahasa
Melayu pada tahun 1928, 1945, dan sekarang.
Bedakan dengan linguistik historis (historical Linguistics), dan
sejarah linguistik (history of linguistics).
Sejarah linguistik: Membahas perkembangan ilmu linguistik.
Linguistik historis: Membicarakan perkembangan suatu bahasa
atau bahasa-bahasa sejak awal sampai dengan sekarang.
Jika linguistik historis-komparatif membandingkan bahasa-bahasa
dari periode ke periode, maka linguistik kontrastif membatasi diri
pada perbandingan bahasa-bahasa pada periode tertentu, seperti
membandingkan bahasa Jawa, Sunda, dan Madura pada masa
kerajaan Majapahit.
Cari perbedaan dan persamaan dalam fonologi, morfologi, dan
sintaksis
Membahas suatu bahasa pada periode tertentu tanpa
membandingkan dengan periode lain maupun bahasa lain.
Membahas perkembangan suatu bahasa dari periode ke periode.
Identik dengan Linguistik Historis
Pertemuan Ketiga-Munif

4. Berdasarkan Hubungannya dengan ilmu lain


z

Psikolinguistik
z Mempelajari bahasa berdasarkan kondisi kejiwaan penutur
bahasa.
z Dikupas tentang pemerolehan bahasa.
z Bahasa juga bisa dipakai untuk menganalisis kondisi psikologis
seseorang.
Sosiolinguistik
z Membahas tentang bahasa dalam kehidupan manusia secara
kolektif, termasuk variasi bahasa (dialek).
z Examines the interaction between these two aspects of human
behavior; use of language and the social organization of behavior
Antropolinguistik (Etnolinguistik)
z Mempelajari hubungan antara bahasa, penggunaan bahasa, dan
kebudayaan pada umumnya.
Dst

1429/02/10

Pertemuan Ketiga-Munif

5. Berdasarkan Penerapannya
z

Dialektologi
z Mempelajari serta membandingkan bahasa-bahasa yang masih
serumpun untuk mencari persamaan dan perbedaan.
z Bisa juga diartikan sebagai studi variasi bahasa berdasarkan
geografi.
z Tidak sama dengan studi tentang dialek.
Leksikologi=leksikografi=etimologi (ilmu tentang kosa kata)
z Membahas tentang sejarah kata.
z Mempelajari munculnya suatu kata dalam suatu bahasa, perubahan
makna, dan bagaimana cara menggunakan kata itu dalam
kehidupan.
z Hasilnya bisa berupa kamus bahasa
Leksikostatistik=Glotokronologi
z Mempelajari umur suatu kata, dengan menggunakan rumus-rumus
statistik.
z Dapat dimanfaatkan untuk menentukan bahasa induk atau bahasa
proto.

1429/02/10

Pertemuan Ketiga-Munif

5. Berdasarkan aliran atau teori yang mendasarinya

z
z
z
z

Linguistik Struktural
Linguistik Transformasional
Linguistik Pragmatik
Dan lain-lain

1429/02/10

Pertemuan Ketiga-Munif

5. Berdasarkan aspek atau tatarannya

z
z
z
z

Fonologi
Morfologi
Sintaksis
Semantik

1429/02/10

Pertemuan Ketiga-Munif

Penggolongan Linguistik yang lain


1.
2.

3.

4.

5.

Ilmu tentang bahasa atau ilmu-ilmu tentang aspek-aspek bahasa; dan dalam hal ini bahasa
digunakan dalam arti harfiyah. Inilah yang disebut pure linguistik atau linguistik murni.
Ilmu-ilmu tentang bahasa; dan dalam hal ini, istilah bahasa digunakan dalam arti metaforis
atau kiasan. Contoh ilmu yang termasuk kategori ini adalah kinesik dan paralinguistik. Kinesik
adalah ilmu tentang gerak tubuh/kial/ body language, seperti anggukan kepala, isyarat tangan
dan lain-lain. Paralinguistik adalah ilmu yang memusatkan perhatiannya pada aktifitas-aktifitas
tertentu yang mengiringi pengucapan bahasa, seperti desah nafas, decak, ketawa, batukbatuk kecil, bentuk-bentuk tegun seperti ehm, anu, apa itu, apa ya dan lain sebagainya.
Ilmu-ilmu yang salah satu dasarnya adalah bahasa. Contohnya adalah fonetik, etnolinguistik,
psikolinguistik dan sosiolinguistik. Fonetik mempelajari salah satu unsur bahasa yaitu bunyi
bahasa sebagai objek kajian utamanya. Etnolinguistik atau antropolinguistik adalah ilmu yang
meneliti seluk beluk hubungan aneka pemakaian bahasa dengan pola kebudayaan dalam
masyarakat tertentu atau ilmu yang mencoba mencari hubungan antara bahasa, penggunaan
bahasa dan kebudayaan pada umumnya. Psikolinguistik mempelajari seluk beluk aneka
pemakaian bahasa dengan perilaku akal budi manusia atau ilmu yang mempelajari bahasa
sebagai akibat latar belakang kejiwaan penutur bahasa. Sosiolinguistik adalah ilmu yang
mempelajari seluk beluk pemakaian bahasa dengan perilaku sosial, atau ilmu yang mmpelajari
hubungan antara aspek sosila dengan kegiatan berbahasa.
Ilmu tentang pendapat-pendapat mengenai bahasa. Contohnya metalinguistik, yakni ilmu yang
membicarakan seluk beluk bahasa yang dipakai untuk menerangkan bahasa yang tercermin
dalam istilah studi teori linguistik, studi metode linguistik dan lain-lain.
Ilmu-ilmu mengenai ilmu bahasa. Yang termasuk kategori ini adalah studi-studi yang
mengkhususkan dirinya pada ilmu linguistik itu sendiri, sperti studi tentang sejarah perjalanan
ilmu linguistik, studi linguistik pada abad ke dua puluh dan lain-lain.

1429/02/10

Pertemuan Ketiga-Munif

10

Manfaat Linguistik Bagi Guru Bahasa


z

Linguistik termasuk juga psikolinguistik dan sosiolinguistik- membekali guru


tentang teori-teori seputar hakikat bahasa, proses berbahasa, pemerolehan
bahasa, penggunaan bahasa secara aktual dalam komunikasi sehari-hari dan lainlain yang bisa dijadikan asumsi dasar atau panduan dalam menentukan
pendekatan, metode dan teknik pembelajaran bahasa termasuk di dalamnya
adalah pengorganisasian materi.
Linguistik membekali guru dengan kemampuan untuk menganalisis aspek-aspek
bahasa (fonologi, morfologi, sintaksis, semantik) yang berguna dalam
mengantisipasi berbagai kemungkinan hambatan yang dihadapi dalam kegiatan
pembelajaran bahasa.
Pada dasarnya metodologi pengajaran bahasa adalah cabang linguistik terapan
yang menitikberatkan perhatiannya pada kemungkinan teori-teori linguistik
dipakai, dimanfaatkan atau dipraktekkan dalam proses pembelajarn bahasa.
Dalam bahasa Jos Daniel Parera, ada istilah yang disebut linguistik edukasional
yang diartikan sebagai suatu cabang linguistik terapan yang khusus menganalisis,
menerangkan dan menjelaskan tentang praktek pelaksanaan pengajaran bahasa
yang berlandaskan teori-teori kebahasaan.
Idealnya, seorang guru bahasa (asing) adalah juga seorang linguis atau
praktisi/penerap linguistik yang menguasai dengan baik bahasa siswa maupun
bahasa asing yang diajarkannya dalam semua aspeknya.
Perkembangan ilmu linguistik yang begitu cepat membawa perubahan-perubahan
mendasar yang berkenaan dengan pengajaran bahasa. Ini berarti linguistik sangat
berperan dalam memberikan arahan tentang berbagai metode pengajaran bahasa

1429/02/10

Pertemuan Ketiga-Munif

11

Mengenai kaitan linguistik dan pengajaran bahasa,


Soenardji menjelaskan sebagai berikut: Analisis
ilmiah atas berbagai gejala yang terumuskan
menjadi kaidah fonologik, morfologik dan sintaktis
diproses menjadi bahan ajar dalam pengajaran
bahasa. Hasil pembahasan akademik dan hasil
penelitian yang punya bobot teoritik kebahasaan
ditransfer menjadi dalil-dalil pemandu pemakaian
bahasa yang baik dan benar melalui kegiatan
pendidikan bahasa. Kalau kita umpamakan linguistik
dan pengajaran sebagai dua kutub, maka antara
dua kutub itu perlu adanya penyambung yang dapat
melayani keduanya dengan sebaik-baiknya. Sarana
pelayanan itu adalah suatu disiplin baru yang
disebut linguistik terapan

1429/02/10

Pertemuan Ketiga-Munif

12

Bagi kepentingan pengajaran bahasa


linguistik terapan tersebut memusatkan
perhatiannya pada:
z

1429/02/10

Butir-butir teoritik yang mempunyai keabsahan


kuat dalam linguistik, dan
Berbagai kemungkinan dan alternatif untuk
memandu pelaksanaan pengajaran bahasa.
Kemungkinan dan alternatif itu diupayakan agar
seiring dan sejalan dengan butir teoritik dalam
linguistik.

Pertemuan Ketiga-Munif

13

Secara lebih transparan, Ramelan


menjelaskan tentang kegunaan linguistik
terhadap pengajaran bahasa, antara lain:
z

1429/02/10

Memberi pijakan tentang prinsip-prinsip


pengajaran bahasa asing, termasuk didalamnya
pendekatan, metode dan teknik.
Memberi arahan atau pijakan mengenai isi/materi
bahasa yang akan diajarkan yang didasarkan
pada diskripsi bahasa yang mendetail, termasuk
cara mempresentasikan.

Pertemuan Ketiga-Munif

14

Selanjutnya Ramelan menyatakan, jika para linguis struktural percaya


akan sumbangan linguistik terhadap pengajaran bahasa, maka linguis
transformsional tidak pernah mengklaim demikian. Menurut yang
terakhir, linguistik adalah suatu ilmu yang otonom, yang mencoba
mempelajari bahasa sebagai alat komunikasi yang digunakan manusia
tanpa mempertimbangkan kemungkinan teori mereka tentang bahasa
dapat diterapkan pada pengajaran bahasa. Ini mungkin tidak dapat
dilepaskan dari sikap Chomsky sendiri (tokoh transformasional),
bahkan dia pernah menyatakan dalam suatu konferensi guru-guru
bahasa, bahwa seorang linguis tidak pernah bermaksud menyibukkan
dirinya dalam persoalan-persoalan pengajaran bahasa (linguists never
intended to address themselves to thee problem of teaching a
language)
Meskipun demikian, banyak penganut tranformasional yang percaya
bahwa aspek kreatif bahasa yang ada pada diri seseorang (salah satu
tinjauan aliran ini) dapat diterapkan pada pengajaran bahasa, misalnya
dengan melatih siswa untuk menciptakan dan menghasilkan kalimatkalimat dalam bahasa yang sedang mereka pelajari.

1429/02/10

Pertemuan Ketiga-Munif

15

Sementara kesepakatan linguis struktural tentang


peranan linguistik terhadap pengajaran bahasa,
juga tidak terlepas dari sikap Bloomfield. Disamping
dia seorang linguis, dia juga seorang yang ahli di
bidang pengajaran bahasa. Hal ini ditunjukkan dari
perhatiannya yang besar terhadap pengajaran
bahasa-bahasa modern. Bahkan dia sangat
mengkritik penggunaan metode tata bahasa
terjemahan (grammar-translation method).
Menurutnya tujuan utama pengajaran bahasa asing
harus didasarkan pada penguasaan oral bahasa
tersebut. Dari sini lahir suatu pendekatan yang
terkenal dengan Oral-Aural Approach

1429/02/10

Pertemuan Ketiga-Munif

16

Renungkan dan Diskusikan


z

Bagaimana kedudukan ilmu Balaghah dalam


struktur ilmu linguistik?
Perlukah guru bahasa Arab mempelajari,
budaya bangsa Arab, sejarah bahasa Arab
dan dialek-dialeknya? Mengapa?
Sebutkan contoh manfaat langsung yang
diperoleh guru bahasa Arab dalam
mempelajari linguistik?

1429/02/10

Pertemuan Ketiga-Munif

17

Anda mungkin juga menyukai