Anda di halaman 1dari 2

BAB 2.

TINJAUAN PUSTAKA
Penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus tanpa diimbangi oleh
pupuk organik akan memberikan pengaruh buruk terhadap tanah dan
menyebabkan bahan organik tanah menurun, sehingga produktifitas lahan juga
menurun serta kehilangan unsur hara makro dan mikro. Kompos azolla, fosfat
alam, dan abu sekam padi merupakan pupuk organik pengganti pupuk anorganik,
karena pupuk organik tersebut memiliki kandungan unsur hara makro. Pemberian
pupuk organik berbasis azolla, fosfat alam, dan abu sekam merupakan salah satu
cara untuk memperbaiki unsur hara makro maupun mikro didalam tanah
(Sambodo dkk., 2014).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka perbaikan kualitas
sifat fisik, kimia dan biologi tanah adalah dengan cara penggunaan pupuk organik.
Pupuk organik tidak seperti halnya pupuk anorganik yang dapat menyediakan
kebutuhan hara tanaman secara cepat. Pupuk organik memerlukan waktu untuk
dapat memenuhi kandungan hara dalam tanah. Waktu yang diperlukan oleh bahan
organik sehingga menjadi pupuk organik yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman
dikarenakan diperlukan waktu oleh mikroba untuk melakukan proses dekomposisi
bahan organik. Banyak bahan organik yang tersedia dialam yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan organik, setiap sisa-sisa tubuh makhluk hidup dapat
dimanfaatkan untuk bahan pembuatan pupuk organik. Bahan organik yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber pupuk organik adalah Azolla. Azolla sering
ditemukan di lingkungan lahan pertanian terutama npada sawahsawah yang biasa
digenangi. Pertumbuhan Azolla dilahan sawah pada masa produksi tanaman padi
lebih dianggap sebagai tanaman pengganggu (gulma), sehingga penanganan
Azolla dilakukan sebagaimana terhadap gulma lainnya. Pengendalian Azolla di
lahan sawah biasanya dilakukan dengan cara teknis mekanik, yaitu mengeluarkan
Azolla dari dalam lahan secara mekanik baik dengan menggunakan alat ataupun
secara manual (Sudjana, 2014)
Pemupukan sebagai salah satu bagian usaha intensifikasai pertanian
bertujuan menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman guna

meningkatkan produksi dan mutu hasil tanaman. Bahan pupuk organik yang dapat
dibuat untuk meragamkan bahan pupuk organik antara lain biomassa tanaman
paku air yaitu Azolla microphylla dan Lemna polyrhiza. Tanaman air ini termasuk
tanaman penambat N2 udara. Pemakaian azolla disamping sebagai sumber N, juga
bermanfaat terhadap ketersediaan beberapa unsur lain dalam bentuk senyawa
organik yang telah diserap Azolla. Di dalam rongga-rongga kamar daunnya
tersimpan hidup Anabaena azolla secara mutualistik, yang mampu memfiksasi N 2
udara (Rahmawati dan Widyasunu, 2013).
Penambahan

Azolla

dalam

bentuk

kompos

akan

lebih

mudah

didekomposisi oleh mikroba diharapkan dan dapat menambah suplai nitrogen


yang dibutuhkan untuk tanaman. Selain itu proses mineralisasi akan lebih cepat
terjadi. Bahan organik yang telah mengalami proses dekomposisi dapat digunakan
sebagai pupuk. Pupuk yang terbuat dari bahan organik disebut pupuk organik atau
kompos. Salah satu bahan yang dapat digunakan untuk pembuatan kompos adalah
Azolla pinnata. Ganggang dari kelompok ini dapat berfungsi sebagai salah satu
sumber N alternatif bagi tambuhan. Azolla merupakan tanaman jenis paku air
yang hidupnya bersimbiosis dengan Cyanobacteria yang dapat memfiksasi N2.
Tanaman ini secara tidak langsung mampu mengikat nitrogen bebas yang ada di
udara dan dengan bantuan mikroorganisme Anabaena azollae, nitrogen bebas
yang diikat dari udara akan diubah menjadi bentuk yang tersedia bagi tumbuhan.
Simbiosis ini menyebabkan Azolla mempunyai kualitas nutrisi yang baik (Rosiana
dkk., 2013).

Anda mungkin juga menyukai