Anda di halaman 1dari 22

Obstetri anastesi

Dr. Imam Sudrajat Sp.An MSi Med

Anastesi obstetri
Masuk

RS hari H
2 kehidupan yaitu janin dan ibu
Perubahan fisiologi ibu
Resiko muntah, regurgitasi & aspirasi
Efek obat barier plasenta janin
Penyulit lain PE/E? asma?

Perubahan fisiologi
Perubahan sistem respirasi
Ventilasi semenit (50%), RR (15%), TV
(40%)
Keburuhan O2 (30-40%)
Mukosa napas vaskuler, oedem, mudah
rusak
FRC turun (15-20%)
MAC turun
Hiperventilasi lebih cepat terinduksi obat
inhalasi

Sistem hemodinamika & kardiovaskuler


Vol darah , plasma (40-59%), SDM (1520%) anemia relatif/hemodilusi, faktor2
pembekuan keuntungan : mencukupi
kebutuhan uterus, unit fetoplacenter,
mengisi reservoir vena, melindungi
perdarahan saat partus, hiperkoagulopati
Partus N 400-600 mL,SC 1000 mL, tranfusi?
SV naik, HR naik CO naik ( 30-40%) : hati2
Decomp. Cordis, peny.jantung valvula,
koroner. Kompresi aortocaval, posisi left
lateral
Placental auto tranfusi 300-500 mL

Perubahan lain
Ginjal

: RBF naik, GFR naik, Ur-Cr turun 40%


GIT : Tek gaster ,sekresi HCL , GE
junction berubah, cholin esterase turun
efek Scoline memanjang. Pengosongan
lambung lambat NGT, Anti H2, anti
emetikpra induksi
SSP dan perifer. Progesteron naik, endorpin
naik MAC turun, ruang epidural nyempit,
sensitivitas pusat, perifer naik dosis
dikurangi.

Perubahan lain
Supine

hipotensive syndrom : kehamilan >


15 mgg, hipotensi, muka pucat,
berkeringat, mual muntah, CO turun,
oklusi V.cava inferior, pembesaran
uterus.
Tek V.C inf pintasan plexus paravertebra
pelebaran vena epidural ruang ED
menyempit penekanan LCS di subArach
efek pompa memperluas penyebaran
obat anestesi lokal melebihi segmen.

ANESTESI BEDAH CAESAR


Pemilihan

anestesia untuk melakukan seksio


sesaria tergantung alasan dari operasi
tersebut, derajat urgensinya, keinginan dari
pasien.
Dokter anestesi harus dapat memilih yg aman
dan nyaman untuk ibu, sedikit mempengaruhi
bayi erta yg dpt membuat mudah opearator.
Survey data di amerika serikat thn 1992
menunjukkan 84% dgn regional (spinal 40%,
epidural 44%, general 17%) berbeda dgn
survey 1981 (spinal 34%, epidural 21%,
general 41%)

ANESTESI

Tiga teknik anestesi yg dapat


digunakan :
- Anestesi lokal secara infiltrasi +/- suplemen
- Anestesi regional
- Anestesi umum
Sebelum memulai anestesi periksa :
- antasid, penghisap lendir, ketersediaan
darah, oksigen, dan asisten yg dpt
melakukan penekanan krikoid.
- Buatlah jalur IV besar dgn NS / RL

Letakkan pengganjal pada meja


operasi, dibawah sisi kanan pasien
sehingga ia dapat miring ke kiri kirakira sebesar 15-20 derajat.
Selalu siap untuk melakukan
tindakan anestesi umum dan
reusitasi yg segera untuk ibu dan
bayi.
-

ANESTESI LOKAL
Anestesi lokal secara infiltrasi. Beri dosis yg
aman dan +adrenalin 1:200.000 (0,1 ml
adrenalin 1:1000 dlm 20 ml LA)
Beri oksigen pada ibu. Dgn jarum 100mm
infiltrasi pada dua sumbu panjang kulit yg akan
diinsisi. Injeksi 5ml kedalam peritoneum visceral
bebas dan uterus pada tempat insisi di segmen
uterus bawah.
Tenagkanlah pasien, jelaskan masih merasa
sensasi raba
Suplementasi -> efek pada janin, sampai
plasenta diklem -> narkotik/sedatif dosis kecil.
Suplementasi paling aman : N2O dlm O2
Ketamin -> hati-hati, dosis analgetik sebesar
0,25 mg/kg BB

Keuntungan teknik anestesi lokal


infiltrasi
Aman

terutama pada ibu hamil dlm


kondisi yg jelek dan mereka yg
hipotensi
Ada penurunan jumlah perdarahan
akibat pemberian adrenalin
Teknik yg tepat untuk operator/dokter
anestesi tunggal kendati suplementasi
lain paling baik dihindari
murah

Kerugian teknik anestesi lokal


infiltrasi
Tdk

selalu merupakan teknik yg tepat


dan ibu hamil mungkin mengalami
perasaan tak nyaman yg berat
Perlu waktu untuk melakukannya dan
memberikan lapangan bedah yg sedikit
Memerlukan pengalaman, sebagian dari
dokter bedahnya
Teknik ini mungkin cocok jika dokter
bedah yg amat berpengalaman hanya
didukung oleh anestesi yg terbatas.

ANESTESI BLOK REGIONAL


Dapat

dipakai blok epidural (ekstradural)


atau spinal (subaraknoid)
Kombinasi teknik spinal + epidural lazim
dipakai di Inggris karena kelebihan
berupa blok subarakhnoid dense, dengan
potensial menganestesi bagian atas
melalui anestesi epidural jika diperlukan.
Teknik epidural juga dapat dipakai untuk
analgesia pasca operatif
Teknik kombinasi ini jarang dilakukan di
negara berkembang

ANESTESI EPIDURAL
Epidural

secara teknik lebih sulit untuk


dikerjakan dibanding spinal dan memerlukan
peralatan yang lebih spesifik
Ada kemungkinan komplikasi yg signifikan dan
potensial serta teknik ini membutuh kan
dokter anestesi dan asisten yg berpengalaman
Kelebihan : cocok utk pemakaian jangka
panjang (mengurangi nyeri pasca bedah
caesar) sebagai pilihan utk pasien dgn kondisi
jelek anestesi lokal dosis berulang, dpt
meminimalkan instabilitas kardiovaskular
Timbulnya anestesi lebih lama : blok
subarakhnoid

Anastesi Spinal
-

1.

Pasien dalam kondisi sadar -> jalan napasnya


aman.
Bayi tidak tersedasi dan biasanya lahir kondisi
baik.
Cepat memberikan anastesi dan memberikan
kondisi bedah yang baik dengan mengurangi
perdarahan akibat tindakan bedah.
Dapat kurangi nyeri untuk beberapa jam setelah
bedah.
Teknik murah dan cocok untuk hampir semua
kasus kecuali:
Hipovolemia yg tidak diresusitasi sebelum
operasi.

Jelaskan pada pasien mengenai teknik anastesi


yg akan anda lakukan dan kelebihannya. Ada
banyak variasi teknik anastesi spinal untuk
populasi pasien yg berbeda (dan juga antar
dokter bedah yg berbeda).
- Pastikan pasien memahami bahwa sensasi
nyeri akan hilang dan dia akan tetap merasakan
sensasi tekanan dan tarikan yg mungkin tidak
menyenangkan.
- Persiapan yg disebutkan perlu dilakukan, yaitu
antasid, akses IV, bantal, pengisap lendir,
asisten yg dapat memberikan tekanan krikoid,
obat-obatan GA dan resusitasi lengkap serta
peralatan untuk ibu dan bayi, oksigen sampai
bayi lahir dan darah untuk transfusi. Permukaan
-

Poin anastesi lokal dan regional


-

Atropine juga bermanfaat untuk melawan rasa tidak


nyaman dan mual yg dirasakan pasien saat dilakukan
tindakan traksi peritonium.
Jika ergometrin dipakai untuk merangsang kontraksi
uterus setelah persalinan, obat dapat menyebabkan
vomitus, beri secara lambat IV, lebih baik lewat drip.
Oksitoksin lebih baik, bisa dalam bentuk drip dengan
dosis 10-20 unit dalam 1000 mL infus dengan kecepatan
2-3 mL/ menit atau 5-10 unit IV bolus lambat.
NB. Jika obat ini salah digunakan sebelum persalinan,
konstriksi uterus dapat berbahaya bagi si bayi. Tidak
perlu memberikan oksitoksin sampai setelah bayi lahir.

Anastesi Umum (GA)


-

Anastesi umum dibutuhkan jika ada kontraindikasi anastesi


spinal atau jika pasien menolak
Risiko utama -> pengendalian jalan napas, aspirasi -> isi
lambung dan aspirasi asam hanya sebanyak 30 mL sudah ->
pneumonitis asam fatal.
Pastikan anda dapat memasang jalur IV dengan baik, berikan
antasid dan baringkan.
Pasien ke lateral kiri. Jika dalam kondisi gawat darurat disertai
risiko signifikan terjadi aspirasi -> memasukkan pipa
nasogastrik besar.
Selalu berikan urutan induksi secara cepat disertai
preoksigenasi dan obat diberikan secara injeksi bolus sesuai
berat badan pasien. Pertahankan tekanan krikoid sampai yakin
jalan napas aman dan kedua paru sudah bisa ventilasi.

Lakukan mintoring secara ketat. Ukur tekanan


darah minimal setiap 5 menit dan ukur
frekuensi nadi secara kontinyu.
Problem yang lazim timbul. Intubasi seringkali
lebih sulit dibanding pasien tidak hamil,
terutama jika pasien gemuk oleh karena
konsumsi O2 yang tinggi maka tidak boleh
melakukan intubasi terlalu lama. Pastikan
anda memiliki asisten terlatih yg dapat
diandalkan.
Pemulihan. Karena ada risiko aspirasi, maka
ibu harus diekstubasi dalam posisi miring ke
salah satu sisi, saat pasien sadar -> jalan
napas dapat dikendalikan dengan baik.

Komplikasi khusus
-

Rencana bila intubasi gagal harus ada dalam pikiran dan telah
dibahas.
Jika anda tak berhasil memasukkan introduser dan peralatan
intubasi lainnya, ventilasi ibu dengan memakai masker wajah
sampai pernapasan kembali spontan.
Pertahankan tekanan krikoid sepanjang waktu.
Tindakan paling aman -> bangunkan pasien -> anastesi spinal.
Alternatif -> ketamin.
Ingatlah bahwa bayi juga mengalami sedasi.
Apapun yg terjadi, jangan biarkan pasien anda meninggal atau
mengalami kerusakan otak hanya karena anda tak mampu
melakukan intubasi.

Obat-obat Induksi Anastesia


Thiopental
Thiopental pada umumnya digunakan untuk induksi pada
operasi persalinan, data klinis menunjukkan bahwa
neonatus tak terpengaruh pada pemberian thiopental pada
pemberian bolus intra vena 4-7 mg/ kgBB.
Ketamin
Biasa digunakan untuk induksi pasien asma atau pasien
dengan kecenderungan hipovolemik. Ketamin melalui
plasenta dengan cepat tapi tidak menyebabkan depresi
pada neonatal, bila digunakan dengan dosis 1-1,5 mg/ kgBB.
Bila digunakan lebih dari 2 mg/ kgBB pernah dilaporkan
depresi pada neonatus. Karena efek simpatomimetik, kita
hindari pasien dengan hipertensi.

Propofol
Propofol telah dievaluasi penggunaannya untuk
induksi dan maintenance anastesi selama seksio
sesaria. Untuk induksi digunakan 2-2,5 mg/ kgBB.
Propofol tidak berbeda dengan pemberian
thiopental dengan dosis 4-5 mg/ kgBB. Baik untuk
bayi seperti thiopental. Transfer melalui plasenta
sama dengan thiopental.
Obat MR
Succinyl choline, Pancuronium, Atracurium, dan
Veruconium tidak melalui sawar plasenta, aman
digunakan selama seksio sesaria.

Anda mungkin juga menyukai