EM A M R EM ATIK
Oleh :
Angela Elsynot, S.Ked
Pembimbing I:
dr. M.K. Daradjati, Sp.A
Pembimbing II :
dr. Fransiskus Taolin, Sp.A
Bab IPendahuluan
Demam
Laporan kasus
Identitas pasien :
No. MR : 35 -27-34
Nama : RNU
JK
: Perempuan
Umur : 10 tahun
9 bulan
Alamat
: Rote
MRS
melalui
Poli
anak
RSUD
Prof.
Dr.W.Z.Johannes Kupang dengan keluhan nyeri
pada sendi siku dan lutut sejak tahun SMRS
yakni sekitar bulan September 2015. Menurut
ayah dan ibu pasien, setiap malam sebelum
tidur, pasien selalu meminta untuk mengurut
kedua kaki dan tangannya. Hal ini bahkan
seperti menjadi sebuah kebiasaan sebelum tidur
bagi pasien. Nyeri sendi yang dialami pasien
pada awalnya dirasakan pada sendi lutut kiri
dan kanan. Satu bulan setelahnya (5 bulan
SMRS), nyeri dirasakan di sendi siku tangan kiri
dan kanan serta pada pergelangan tangan kiri
dan kanan.
Nyeri
Riwayat Imunisasi :
Imunisasi dasar pasien sudah tidak diingat lagi oleh
ibunya.
Riwayat Makanan :
Pasien minum ASI sejak lahir. Pasien diberikan susu
formula, pada umur 3 bulan diberikan makanan
pendamping yaitu biskuit dan bubur saring. Pasien
sekarang makan nasi dan lauk pauk, serta sayur.
Orangtuanya mengatakan bahwa nafsu makannya
sangat baik.
Riwayat Tumbuh Kembang:
Ibu tidak mengingat tahapan perkembangan
anaknya saat kecil
Time line
pernapasan: 24 x/menit
suhu : 36,4 0c
TD: 100/60 mmHg
Antropometri : BB : 22,5 kg, TB : 130 cm
IMT/U : gizi baik (diantara -2SD dan -1SD)
Kulit : kulit sawo matang, tidak sianosis, tidak
ikterus, eritema marginatum tidak ada, nodul
subkutan tidak ada.
Kepala
Thoraks :
Pulmo
Inspeksi : pengembangan dada simetris, tidak
Abdomen :
Inspeksi : perut datar, tidak ada massa,
Pemeriksaan Penunjang
Perkembangan pasien selama
perawatan
Pem bahasan
Setelah
Diagnosis awal
dan diagnosis
rujukan di Rote
gondok dalam
dilakukan
anamnesis
pemeriksaan
pemeriksaan
didapatkan
dan
fisis
dan
penunjang,
Anamnesis
: penurunan
berat badan tidak ada,
itu, padakeringat
pembahasan
di malam hari
tidak ada.
ini, diagnosis
gondok
Karena
kasus
Pemeriksaan
dalam tidak
dibahas. Fisis: tidak
teraba
pembesaran
kelenjar tiroid,
Pemeriksaan
penunjang
T3, T4, TSHs dalam batas
normal
Kasus
lelah )
Artritis (Demam, nyeri sendi
pada sendi-sendi besar,
keluhan nyeri sendi yang
berpindah-pindah, bengkak
pada sendi)
Nyeri abdomen
Emosi yang labil dan
iritabilitas
Adanya gerakan involunter
dan tidak terkoordinasi
siku
Keluhan nyeri dada
dan cepat lelah bila
bermain terlalu lama
atau berjalan jauh.
Gampang marah
Kasus
Artritis
(pembengkakan pada
sendi)
Carditis ( murmur)
Eritema marginatum
Nodul subkutan
Korea sydenham
Tidak ditemukan
Kasus
Peningkatan C-
Terdapat peningkatan
C-reactive protein 45
reactive protein
Peningkatan leukosit
Peningkatan ASTO
Peningkatan LED
mg/dL
Leukosit 14.750 uL
ASTO (+200) IU /mL
LED 24 mm/jam
Kriteria mayor:
poliartritis migran
/Poliatralgia
Kriteria minor:
Kasus
Teori
C-reactive protein 45
mg/dL
Menurut kriteria Jones (revisi
American Heart Association 2003)
Leukosit 14.750 uL
suatu demam rematik dapat
ditegakkan apabila memenuhi 2
LED 24 mm/jam
kriteria mayor atau 1 kriteria
Bukti infeksi
mayor dengan 2 kriteria minor.
1 mayor
Kriteria
mayor
:
karditis,
streptokokus group A
poliarthritis
migrans,
korea,+
sebelumnya :
eritema marginatum, dan nodul
minor ASTO (+200) IU /mL
subkutan.
Sedangkan 3
kriteria
minor
terdiri
dari
demam,
athralgia, nyeri perut, epistaksis,
hasil laboratorium: peningkatan
laju endap darah, C-reactive
protein positif, serta peningkatan
jumlah leukosit, EKG : interval P
R memanjang
Penatalaksanaan
Teori
Kasus
Eritromisin 3 x 250
mg/ oral
asetosal 4 x 500 mg
tablet
bed rest.
Kasus
Tidak diketahui pasien
Kasus
Penatalaksanaan (Asetosal)
Teori
Kasus
Pencegahan sekunder
Teori
Kasus
Pada
kasus, pasien
ditatalaksana dengan
pasien tanpa adanya
bukti karditis
Rencana pengobatan
sampai berusia 18
tahun
Pencegahan (profi
laksis sekunder
Teori
Kasus
Pada
kasus, pasien
ditatalaksana dengan
penisilin Benzatin G
600.000
IU
yang
disuntikkan
selama
satu bulan sampai
pasien
berusia
18
tahun
Kesim pulan
Telah dilaporkan satu kasus demam rematik pada anak
perempuan
usia 10 tahun 9 bulan. Diagnosis demam
rematik
ditegakkan
berdasarkan
pada
anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Berdasarkan
anamnesis didapatkan 3 kriteria mayor yakni karditis,
poliarthritis migrans dan korea sydenham. Kriteria minor
pada pasien adalah adanya atralgia, peningkatan C-reactive
protein, leukosit dan peningkatan LED. Pada pemeriksaan
fisik tidak ada temuan yang berarti. Sedangkan pada
pemeriksaan penunjang, didapatkan adanya bukti infeksi
Streptococcus
pada
pasien
yang
ditandai
dengan
peningkatan titer ASTO. Pasien ditatalaksana dengan
eritromisin dan asetosal. Selain itu diberikan suntikan
benzatin penisilin 600.000 IU intramuskuler dan suntikan
pencegahan sekunder pada tanggal 19 Maret 2016.