Namun, dibalik itu semua tersimpan kenangan dan memori indah yang sayang banget untuk
dilupakan dan dilewatkan begitu saja.
Bukan begitu?
Apalagi kalau ada acara reunian.. satu angkatan!
Beuh... pasti seringkali yang dibicarain dan jadi bahan cerita itu masalah kenakalan sekolah
dulu. Hingga tak jarang pula membuat sebagian orang merasa ingin sekali kembali mengulang
masa-masa itu.
Demi memuaskan keinginan yang tak mungkin dilakukan tersebut.
Yuk! kita flashback saja dengan cara mengenang kembali masa-masa kenakalan sekolah dulu.
Berikut beberapa kenakalan anak sekolah yang sering banget dilakukan anak sekolah tahun
90-an.
Alat tulis yang satu ini merupakan alat tulis yang paling banyak dicari dan dibeli oleh anak-anak
sekolah jaman dulu.
Bagaimana mereka tidak tertarik?
Disamping harganya yang terjangkau, ukuranya yang kecil dan mudah dibawa kemana saja ini
lah yang membuat alat tulis ini banyak diminati oleh anak sekolah era 90-an.
Selain dari fungsinya sebagai serutan pensil. Alat tulis yang satu ini juga memiliki fungsi lain,
yaitu sebagai kaca. Meskipun kecil namun cukup bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan
kacanya.
Tak jarang pula, mereka membeli serutan pensil itu bukan karena fungsinya sebagai serutan.
Tapi mereka membeli serutan pensil ini hanya karena membutuhkan kacanya saja.
Hayo lhoo..
Anak sekolah tahun 90-an, terutama para laki-laki disini pasti pada senyum-senyum sendiri
kalau melihat dan teringat alat tulis (serutan pensil) yang satu ini. Iya kan? hihi
Dan untuk para perempuan waktu itu, mungkin seringkali berkata :
"gak sopan!"
"geli banget!"
Serutan pensil ini akan diselipkan diantara tali sepatu atau moncong sepatu bagian depan.
Entah itu dsisipkan diantara tali sepatu yang saling mengait, atau ditempel dengan
menggunakan lem atau perekat lainya yang sejenis.
Kemudian, setelah persiapan sudah matang. Para kaum adam ini akan berjalan menuju target
(perempuan) yang dituju tanpa sepengetahuan si target kalau disepatu para kaum adam ini
terdapat kaca.
Tingkah dan perbuatan ini sering banget dilakuin sama mereka yang biasanya pertama kali
duduk di bangkunya. Ketika teman sebangkunya datang, kemudian menyimpan tas di kursi.
Oh iya..
Kalau jaman dulu, cara menyimpan tas itu biasanya dengan cara mengaitkan kedua tali
punggung yang terdapat pada tas kebagian belakang kursi (seperti kursi sedang menggendong
tas).
Setelah tas disimpan dan dikaitkan, kemudian ancang-ancang mendaratkan bagian belakang
tubuhnya untuk segera duduk di kursi. Seketika itu pula, sang kursi lenyap dari pandangan
hingga akhirnya pantat pun terasa sekali sakitnya ditambah ada sedikit rasa malu.
Sebenarnya, keusilan ini kalau keterlaluan bisa membahayakan korbanya. Apalagi jika si
korban jatuh ke lantainya cukup keras.
Kalau urusan jail yang satu ini, beberapa orang pasti pernah melakukannya.
Hampir semua correction pen atau biasa kita mengenalnya dengan sebutan tipe-x ini suka
sengaja dibuat bocor dibagian ujungnya dengan cara mengiris tipis tepat pada bagian
peganganya (khusus untuk tipe-x yang ditekan) dengan menggunakan silet atau cutter.
Intinya, tipe-x tersebut sengaja dibuat bocor agar ketika tipe-x tersebut ditekan, cairan yang ada
didalamnya bisa menyembur keluar dan mengotori tangan si pemakai tipe-x tersebut.
Tak jarang pula sampai ada yang mengotori pakaian atau seragam sekolah.
Curanpen hanyalah sebatas singkatan pada waktu itu sebagai sebutan terhadap teman yang
seringkali menimbun pensil atau pulpen teman-teman sekelas lainya.
Biasanya dan sebenarnya mungkin hal ini terjadi karena ketidak sengajaan si pelaku saja yang
lambat laun menjadi kebiasaan dan sulit untuk ditinggalkan.
Awalnya hanya berniat meminjam pensil/pulpen ke teman sekelas.
Seharian selama pelajaran berlangsung, pulpen masih dipinjam si pelaku.
Dimana si orang yang meminjamkan pulpen tersebut memang biasanya jarang banget
memperhatikan dan terkadang juga lupa kalau pensil atau pulpenya ada yang meminjam.
Begitu pelajaran berakhir..
Si pelaku lupa kalau itu pulpen dia dapatkan dengan cara meminjam.
Begitupun sebaliknya..
Orang yang meminjamkan pulpen tersebut juga lupa kalau pulpen yang dipake oleh si pelaku
itu pulpen miliknya.
Baru lah setelah pulang atau besoknya ketika tengah berlangsung pelajaran. Si orang yang
meminjamkan pulpen tersebut teringat akan pulpen yang dipinjamkan hari kemarin ke pelaku.
Biasanya si orang yang meminjamkan pensil/pulpen ini bakalan ingat kalau dia lupa tidak
membawa pensil/pulpenya.
Dan si pelaku pun biasanya beralasan kalau pulpenya lupa tidak dibawa dan kadang dengan
polosnya berkata, "hilang entah kemana."
Adapun tindakan curanpen lain yang lebih kreatif, yaitu dengan cara menukarkan isi pulpen
yang sudah kosong dengan isi pulpen yang masih baru (pulpen orang lain).
Hayo lhoo, pernah gak kaya gitu?
Kalau soal keusilan yang satu ini, mungkin sampai sekarang juga masih dilakukan.
Entah kenapa rasanya lucu aja..
Dan benar-benar bisa membuat tertawa terbahak-bahak.
Mungkin karena moment seperti ini "langka" dikalangan anak sekolah.
Kenapa langka?
Karena hanya bisa dilakukan satu kali dalam satu minggu selama mata pelajaran olahraga
berlangsung.
Meskipun sudah tau setiap kali pelajaran olahraga berlangsung pasti selalu ada orang yang usil
melorotin celana, tetap saja ada orang yang suka lupa untuk mengencangkan tali kolornya.
Iya kan?
Waktu sekolah dulu, yang namanya pakai pakaian olahraga, terutama kolor. Talinya selalu di
ikat kencang-kencang agar orang lain yang berniat jail tersebut kesulitan untuk melorotin celana
kita.
Satu yang mungkin paling ngeselin bagi mereka yang seringkali jadi korban adalah..
Ketika celananya diperositin sampai bawah, si celana tersebut di injak oleh kaki.
Nah kalau kenakalan yang satu ini mungkin sudah tak bisa kita temukan lagi disekitaran kita.
Kenapa?
Karena telepon koin sudah jarang sekali ada yang berfungsi dengan baik.
Terlebih sudah jarang yang menggunakannya.
Beda lagi dengan dulu, tahun 90-an!
Dimana telepon koin masih menjadi salah satu alat komunikasi yang digunakan oleh banyak
masyarakat selain dari wartel ataupun telepon rumah. Hampir disetiap sudut keramain selalu
ada yang namanya telepon koin.
Namanya kita, saking terlalu kreatif dan usilnya..
Segala cara, apapun itu selalu bisa kita lakukan.
Salah satunya yaitu mengambil uang dari dalam telepon koin tersebut.
Soal caranya yang bagaimana, sepertinya tidak perlu untuk disebutkan.
Karena penulis tidak mau disebut-sebut sebagai orang yang mengajarkan aksi atau tindakan
pencurian.
Meskipun jumlah uangnya tidaklah seberapa.
Tapi tetep aja itu bukan hak kita!
Dan itu namanya mencuri.
Bukan begitu?
Kenakalan dan keusilan yang satu ini juga terbilang cukup membuat kesal. Mereka, para
tangan-tangan jahil seringkali mengunyah permen karet membuang dan menempelkanya
dimana saja, termasuk di bangku tempat kita duduk.
Adapun yang sudah sangat keterlaluan, yaitu mereka yang menempelkan permen karet ke
rambut teman-temanya sampai nangis-nangis.
Begitu dilaporin ke guru, ujung-ujungnya yang jail juga ikutan nangis hingga beberapa hari
kemudian, kedua orang yang bertentangan ini tidak saling menyapa dan bertanya ~hihi.
Biasanya pas lagi jam istirahat, banyak siswa pergi ke kantin sekolah buat makan..
Abis makan, sebagian pada ngerokok dikantin tersebut.
Umumnya, para senior lah yang suka ngerokok dikantin sekolah.
Meskipun ada juga junior, tapi gak seberapa, mungkin karena takut.
Biasalah, anak sekolahan kan gitu, masih ada senioritas dan sok jago.
Gak cuma di kantin-kantin sekolah, pojokan dan belakang sekolahan..
Kadang di WC juga ada.
Gak cuma asep yang di isep, tapi bau pesing bekas kencing juga ikutan dinikmatin.
Kebayang gak sih kalo ada bekas eek nya? Iyuuwwwhhh!
Nah ini!
Kayanya banyak deh yang males upacara, atau males masuk kelas karena pelajaranya yang
membosankan, bikin ngantuk, atau gara-gara gurunya yang galak dan malesin.
Sebelum gurunya masuk ke kelas..
Beberapa siswa buru-buru keluar, terus bilang ke temen,
13. Darmaji
14. Kabur
Saking malesnya sekolah, nekat lompat pagar sekolahan padahal waktu pulang tinggal
beberapa jam lagi.
Abis lompat pagar..
Ujung-ujungnya mah nongkrong.
Pulangnya tetep aja bareng sama temen-temn yang lain yang ga ikutan kabur.
Ya biar gak dikata kabur dan dianggap sekolah dengan benar.