Potensi Bahan Galian Mineral Batuan Di Kabupaten Solok
Potensi Bahan Galian Mineral Batuan Di Kabupaten Solok
DI KABUPATEN SOLOK
KERTAS KERJA WAJIB(KKW)
Oleh :
NAMA MAHASISWA
NIM
JURUSAN
PROGRAM
:
:
:
:
DIPLOMA
AFANDI
541201 / A
MANAJEMEN
MANAJEMEN PERTAMBANGAN
DAN ENERGI
I (SATU)
Judul
Nama Mahasiswa
NIM
Jurusan
Program Studi
Diploma
Menyetujui
Pembimbing Kertas Kerja Wajib
Mengetahui :
Ketua Program Studi : Manajemen Pertambangan dan Energi
Mengetahui :
Kepala Bidang Pertambangan
Menyetujui :
Kepala Seksi Pemetaan SDM
dan Air Tanah
Rolly Irawan, ST
Nip. 19770528 200312 1 008
Ir. Nofialdi
Nip. 19611126 199303 1 002
KATA PENGANTAR
Pujisyukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Kertas Kerja Wajib
(KKW) dengan judul POTENSI BAHAN GALIAN BATUAN DI
KABUPATEN SOLOK. Kertas Kerja Wajib (KKW) ini disusun sebagai salah
satu syarat kelulusan jenjang Diploma I pada Program Studi Manajemen
Pertambangan dan Energi di PTK Akamigas STEM Cepu.
Kertas Kerja Wajib (KKW) ini dapat terselesaikan atas dukungan, saran,
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis untuk
mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Ir. Toegas S. Soegiarto, MT. selaku Direktur PTK AKAMIGAS
STEM Cepu;
2. Bapak Drs. H. Indra Merdi,MM selaku Kepala Dinas Pertambangan
Energi Kabupaten Solok;
3. Bapak Rolly Irawan, ST selaku Kepala Bidang Pertambangan Dinas
Pertambangan dan Energi Kabupaten Solok;
4. Bapak Ir. Nofialdi selaku Pembimbing Lapangan Dinas Pertambangan dan
Energi Kabupaten Solok;
5. Bapak Dr. Ir. A. Djumarma Wirakusumah selaku Dosen Pembimbing
dalam penyusunan Kertas Kerja Wajib (KKW);
6. Bapak Ir. Apud Djadjulie, MT. selaku Ketua Program Studi Manajemen
Pertambangan dan Energi;
7. Bapak dan Ibu dosen PTK AKAMIGAS STEM Cepu;
8. Serta Rekan-rekan se-angkatan, sehingga terselesaikannya KKW ini tepat
pada waktunya;
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Kertas Kerja Wajib (KKW) ini
masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sangat penulis harapkan guna perbaikan pada masa yang akan
datang. Semoga apa yang dituangkan dalam Kertas Kerja Wajib(KKW) ini
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Cepu,
Mei 2013
Penulis,
AFANDI
NIM 541201
INTISARI
Tujuan penulisan Kertas Kerja Wajib (KKW) ini adalah untuk mengetahui
lebih jauh tentang potensi bahan galian mineral batuan di Kabupaten Solok,
memperluas pengetahuan, menambah pengalaman serta mengadakan
perbandingan antara ilmu yang diperoleh selama belajar di kampus dengan
praktek dan penerapan dilapangan.
Potensi Bahan Galian Mineral Batuan saat ini yang terdapat di Kabupaten
Solok masih membutuhkan data yang begitu akurat supaya dapat digunakan
sebagai mana mestinya untuk membantu dan memajukan kesejahteraan
masyarakat dan kehidupan warga daerah Kabupaten Solok untuk menuju suatu
kabupaten yang mandiri dan sejahtera. Potensi bahan galian mineral batuan
tersebut diantaranya, Andesit, Clay, Marmer, Tanah Urug, Batu Gamping, Pasir,
Granit. Potensi bahan galian mineral batuan di daerah Kabupaten Solok saat ini
sudah ada yang termanfaatkan, namun masih cukup banyak potensi yang masih
belum dimanfaatkan sehingga komoditas mineral batuan memiliki peluang yang
sangat besar untuk dikembangkan.Pengembangan investasi disektor pertambangan
khusus komoditas batuan diharapkan dapat menjadi salah satu sektor yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Solok.
Dari hasil yang dituangkan dalam Kertas Kerja Wajib (KKW) ini,
diketahui bahwa potensi bahan tambang yang potensial di Kabupaten Solok telah
termanfaatkan dan memiliki peluang untuk dikembangkan adalah Tanah Urug,
Batu Gamping, Pasir.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
INTISARI................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... vi
I.
PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
Batuan ............................................................................................................... 17
Penggolongan Bahan Galian............................................................................. 19
Pertambangan.................................................................................................... 20
Dasar Hukum .................................................................................................... 25
V. PENUTUP..................................................................................................... 42
5.1.
5.2.
Simpulan ........................................................................................................... 42
Saran ................................................................................................................. 43
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Solok.................................................. 10
Gambar 2.2 Lambang Kabupaten Solok ............................................................... 11
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Solok .... 15
Gambar 4.1 Andesit di Kecamatan Danau Kembar .............................................. 32
Gambar 4.2 Marmer di Kecamatan Pantai Cermin............................................... 33
Gambar 4.3 Singkapan Batu Gamping di Kecamatan Lembah Gumanti ............. 34
Gambar 4.4 Singkapan Pasir di Kecamatan IX Koto Sei. Lasi............................. 35
Gambar 4.5 Contoh dan singkapan Batu Granit di Kec. Hiliran Gumanti ........... 36
Gambar 4.6 Singkapan Kalsit di Kecamatan Lembah Gumanti ........................... 36
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Produksi rata-rata hasil tambang bahan galian di Kab. Solok .............. 40
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran. 1. Data keberadaan Batu Pecah/Tanah Urug dan potensinya di Kab. Solok
Lampiran. 2. Data keberadaan Batu Gamping dan potensinya di Kab. Solok
Lampiran. 3. Data keberadaan Pasir dan potensinya di Kab. Solok
Lampiran. 4. Daftar nama pemegang izin usaha bahan galian mineral bukan logam dan
batuan di Kab. Solok
vi
I.
1.1.
PENDAHULUAN
beberapa potensi tersebut sudah ada yang dimanfaatkan dan beberapa lagi potensi
yang ada tersebut masih dalam tahap penyelidikan.
Sekaitan dengan hal tersebut diatas guna memenuhi persyaratan wajib
dalam perkuliahan di PTK Akamigas STEM maka penulis mengangkat judul
POTENSI BAHAN GALIAN MINERAL BATUAN DI KABUPATEN
SOLOK
Potensi Bahan Galian Mineral Batuan di Kabupaten Solok sangat erat sekali
kaitannya dengan perkuliahan yang penulis ikuti. Untuk menfokuskan kedalaman
pembahasan dalam Kertas Kerja Wajib (KKW) ini maka penulis memilih dan
membatasi potensi sumber daya mineral yang ada di Kabupaten Solok untuk
dilakukan pengkajian, dimana penulis memilih pembahasan tentang potensi
mineral atau bahan tambang untuk mineral batuan saja.
Adapun alasan penulis memilih mineral batuan adalah karena pemanfaatan
komoditas tambang batuan sangat erat sekali kaitannya dengan pemenuhan
kebutuhan pembangunan di Kabupaten Solok. Pelaksanaan pembangunan fisik
tidak terlepas dari pemanfaatan bahan tambang batuan sebagai salah satu bahan
baku untuk pembangunan tersebut. Selain dari pada itu mineral batuan juga dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai salah satu sektor lapangan kerja.
Dalam penulisan Kertas Kerja Wajib (KKW) ini penulis akan melakukan
pembahasan tentang seluruh potensi untuk komoditas batuan yang ada di wilayah
Kabupaten Solok lengkap dengan data dan keberadaannya atau sebarannya di
Kabupaten Solok, dan selanjutnya penulis akan membahas potensi komoditas
tambang jenis batuan yang paling potensial dan sudah mulai dimanfaatkan atau
diusahakan oleh masyarakat dan menjadi salah satu lapangan pekerjaan bagi
masyarakat. Selain dari pada itu penulis juga akan memberikan data prospek
perseimbangan pemanfaatan atau pengusahaan mineral batuan dimasa yang akan
datang.
Dengan pemaparan dalam Kertas Kerja Wajib (KKW) ini penulis berharap
juga dapat memberikan gambaran guna ajang promosi untuk menarik minat
investasi disektor pemanfaatan dan pengelolaan potensi mineral batuan yang ada
di Kabupaten Solok, sekaligus memberikan pemahaman yang baik bagi penulis
dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang saat ini penulis ikuti.
1.2.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan Kertas Kerja Wajib ini secara umum adalah memenuhi
salah satu syarat kelulusan program studi Manajemen Pertambangan dan Energi
PTK Akamigas STEM, sedangkan tujuan penulisan Kertas Kerja Wajib ini
secara khusus adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mengetahui dan memahami tugas pokok dan fungsi serta kewenangan Dinas
Pertambangan dan Energi Kabupaten Solok
1.3.
Batasan Masalah
Dalam penulisan Kertas Kerja Wajib ini (KKW) penulis melakukan kajian
1.4.
Sistematika Penulisan
Penulisan Kertas Kerja Wajib ini terdiri dari beberapa bab, dengan susunan
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang Latar Belakang, dalam penulisan materi Kertas
Kerja Wajib (KKW) yang diberikan disertai dengan Tujuan, Batasan Masalah dan
Sistematika Penulisan.
b.
2.1.
bahwa Kabupaten Solok secara legalitas formal (de jure) dibentuk dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom
Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah. Daerah ini
terdiri dari 12 Kecamatan 247 (dua ratus empat puluh tujuh) desa dan 6 (enam)
Kelurahan. Berdasarkan kajian historis, yuridis formal dan sosial budaya (de
facto).
Hari jadi Kabupaten Solok ditetapkan tanggal 9 April 1913 dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor 2 Tahun 2009 tentang Penetapan hari
jadi Kabupaten Solok. Penetapan ini antara lain berdasarkan pada fakta sejarah
bahwa pada tanggal tersebut nama Solok pertama kali digunakan sebagai nama
sebuah unit administrasi setingkat kabupaten yakni Afdeeling Solok sebagaimana
disebut dalam Besluit Gubernur Jenderal Belanda yang kemudian dimuat dalam
Staatsblad van Nederlandsch-Indie 1913 Nomor 321. Sejak ditetapkannya nama
Solok setingkat Kabupaten tahun 1913 (walaupun nama daerah administratifnya
berubah-ubah, seperti Bun pada zaman Jepang, Luhak pada zaman kemerdekaan
dan kemudian Kabupaten hingga sekarang), Solok tetap digunakan sebagai daerah
administratif pemerintahan.
Pada tahun 1970, ibukota Kabupaten Solok berkembang menjadi
kotamadya yaitu Kotamadya Solok, namun pusat pemerintahan Kabupaten Solok
tetap berada di Solok. Setelah Kota Solok berubah menjadi Kotamadya, belum
pernah diprogramkan untuk menetapkan ibukota Kabupaten Solok yang baru atau
definitif. Pada tahun 1979 pusat pelayanan pemerintahan Kabupaten Solok pindah
dari Solok ke Koto Baru salah satu nagari di Kecamatan Kubung. Secara faktual
pindah pada tahun 1980, namun secara yuridis ibukota Kabupaten Solok tetap
Solok, dengan 13 Kecamatan Induk, 11 Kantor Perwakilan Kecamatan (KPK),
247 Desa dan 6 kelurahan memiliki luas wilayah 7.084,2 Km2.
Dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah, maka kepada daerah diberikan wewenang yang nyata, luas
dan bertanggungjawab untuk mengurus daerahnya masing-masing. Pada saat itu
juga terjadi lagi penambahan satu kecamatan, sehingga Kabupaten Solok memiliki
14 Kecamatan Induk, 11 Kantor Perwakilan Kecamatan (KPK), 247 Desa dan 6
Kelurahan. Kemudian tahun 2001, Kantor Perwakilan Kecamatan dan Kelurahan
diliquidasi dan diregroping, sehingga Kabupaten Solok menjadi 19 Kecamatan, 86
Nagari dan 520 Jorong. Wilayah administrasi terakhir ini ditetapkan dengan Perda
No. 4 tahun 2001 tentang Pemerintahan Nagari dan Perda No. 5 tahun 2001
tentang Pemetaan dan Pembentukan Kecamatan.
Pada bulan Mei 2001, pusat pelayanan Pemerintahan Kabupaten Solok
mulai pindah dari Koto Baru ke Kayu Aro-Sukarami yang disingkat dengan
Arosuka. Dengan demikian, sudah dua kali pemindahan pusat pelayanan
pemerintahan Kabupaten Solok. Akhir tahun 2003 Kabupaten Solok kembali
dimekarkan menjadi dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok
Selatan
berdasarkan
Undang-Undang
Nomor
38
Tahun
2003
tentangPemekaranWilayah
Kabupaten
Solok Selatan.
Dengan
terjadinya
pemekaran wilayah tersebut, maka sekarang luas Kabupaten Solok menjadi 3.738
Km2 (373.800 Ha).
Kabupaten Solok terdiri dari 14 kecamatan dengan 74 nagari dan 403 jorong.
Kecamatan yang memiliki nagari terbanyak adalah Kecamatan IX Koto Sungai Lasi dan
Kecamatan X Koto Diatas masing-masing memiliki 9 nagari, sedangkan kecamatan
dengan jumlah nagari terkecil terdapat di Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Danau
Kembar dan Kecamatan Junjung Sirih masing-masing hanya memiliki 2 nagari.
Kecamatan yang memiliki jorong terbanyak adalah Kecamatan X Koto Diatas dengan
jumlah 51 jorong dan kecamatan yang memiliki jorong paling sedikit adalah Kecamatan
Payung Sekaki dan Kecamatan Junjung Sirih dengan jumlah masing-masing 11 jorong.
2.2.
Sebelah Utara
Sebelah Barat
berhawa panas,
nas, sedang dan dingin dengan
dengan ketinggian antara 400 M sampai 1.700
M diatas permukaan laut. Daerah yang mempunyai ketinggian antara 400 sampai
500 M diatas permukaan laut meliputi sekitar 37% dan berada pada ketinggian
500 sampai 1000 M meliputi 34% dan
dan berada pada ketinggian 1000 M sampai
1.700 M diatas permukaan taut sekitar 29%.
10
2.3.
2.4.
11
2.5.
sebagai berikut:
Visi
TERWUJUDNYA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK MENUJU
MASYARAKAT SEJAHTERA
Misi
Dalam rangka mewujudkan visi maka ditetapkanlah misi sebagai berikut:
a. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa dan
taat hukum.
b. Meningkatkan kehidupan yang agamais, bermoral dan berbudaya.
c. Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan menciptakan tatanan
perekonomian terpadu berbasis tekhnologi dan pelestarian lingkungan
d. Menciptakan pendidikan berkualitas.
e. Meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat.
f. Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pembangunan di segala
bidang.
g. Mengembangkan
pembangunan
pemberdayaan perempuan.
h. Membangun kepariwisataan.
12
kepemudaan,
olahraga
dan
2.6.
antara 18 derajat Celsius hingga 30 derajat celsius, dimana dapat ditemui daerah
berhawa panas, sedang dan dingin dengan ketinggian antara 400 M sampai 1.700
M diatas permukaan laut. Daerah yang mempunyai ketinggian antara 400 sampai
500 M diatas permukaan laut meliputi sekitar 37% dan berada pada ketinggian
500 sampai 1000 M meliputi 34% dan berada pada ketinggian 1000 M sampai
1.700 M diatas permukaan laut sekitar 29%.
Dengan tipografi yang tidak rata, Kabupaten Solok dianuggerahi empat
buah danau yaitu:
1. Danau Singkarak di Kecamatan X Koto Singkarak seluas + 1129,29 Ha.
2. Danau Diatas di Kecamatan Lembah Gumanti seluas + 17,19 Ha.
3. Danau Dibawah di Kecamatan Lembang Jaya seluas + 16,83 Ha dan
4. Danau Talang di Kecamatan Lembang Jaya + 1,9 Ha
Penduduk
Berdasarkan Data Sensus Penduduk tahun 2011 jumlah penduduk
Kabupaten Solok sebanyak 348.566 jiwa. Perkembangan penduduk masingmasing kecamatan terlihat bahwa Kecamatan Kubung tetap merupakan kecamatan
terbesar jumlah penduduknya yaitu 55.303jiwa, sementara kecamatan Lembah
Gumanti merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk kedua terbanyak yaitu
53.178
selanjutnya Kecamatan Gunung Talang berada pada urutan ketiga dengan jumlah
penduduk sekitar 46.738 jiwa, dengan persentase 13,41%. Sedangkan jumlah
13
penduduk yang paling sedikit adalah Kecamatan Payung Sekaki dengan jumlah
penduduk 8.027 jiwa (2,3%).
2.7.
2.
Pemberian
izin
dan
pelaksanaan
pelayanan
umum
dibidang
14
2.8.
Batuan di dalam Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Solok adalah Bidang
Pertambangan. Oleh karena itu, dalam hal ini yang diuraikan tentang tugas
fungsinya. Berdasarkan Peraturan Bupati Solok Nomor 15 Tahun 2011 tentang
Fungsi Uraian Tugas Satuan Kerja Perangkat Daerah, Kepala Bidang
Pertambangan pada Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Solok
mempunyai fungsi sebagai berikut:
15
Pemberian bahan usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi
serta izin badan usaha jasa pertambangan pada lintas kecamatan
16
Batuan
Menurut Sabardi Musliki (2012), bahan padat yang menyusun kerak bumi
b.
17
c.
18
3.2.
19
3.3.
Pertambangan
20
Umum,
Eksplorasi,
Studi
Kelayakan,
Kontruksi,
Penambangan,
21
22
23
24
yang
dicadangkan
untuk
kepentingan
strategis
nasional.
3.4.
Dasar Hukum
Landasan Konstitusional yang terkait dengan kegiatan pertambangan
termasuk bahan galian batuan adalah UUD 1945 Pasal 33 Ayat (2) dan (3).
Sedangkan Landasan Yuridisnya adalah terutama:
Undang-undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batu Bara.
Undang-undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
Undang-undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.
Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan;
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara.
Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2010 tentang Pengawasan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara.
25
IV. PEMBAHASAN
4.1.
4.1.1. Geomorfologi
Berdasarkan Buku Data Deposit Kabupaten Solok Tahun 2011
bahwa,Wilayah Kabupaten Solok mempunyai kondisi bentang alam yang cukup
bervariasi yaitu berupa dataran tinggi dibagian selatan dan dataran rendah
dibagian utara, dengan ketinggian bervariasi antara 100 m hingga diatas 1500 m
diatas permukaan laut, serta memiliki sebuah gunung api ( Gunung Talang) dan 5
buah danau yaitu Danau Singkarak, Danau Diatas, Danau Dibawah, Danau
Talang dan Danau Tuo.
b.
c.
d.
26
a.
b. SatuanGeomorfologi Perbukitan
Satuan geomorfologi perbukitan tersebar dibagian barat dan bagian timur
yang merupakan bagian dari bukit barisan,
kelompok yaitu:
27
c.
Dataran rendah berada dibagian utara yaitu sekitar Kota Solok sampai
sekitar Danau Singkarak sekitar Nagari Sumani, umumnya merupakan
endapan alluvial.
Dataran Tinggi berada dibagian selatan yaitu sekitar Danau Diatas atau di
sekitar Kecamatan Alahan Panjang, umumnya batuan dasar berupa breksi
vulkanik.
4.1.2. Stratigafi
Berdasarkan Buku Data Deposit Kabupaten Solok Tahun 2011 bahwa,
Susunan stratigafi (susunan batuan) diwilayah Kabupaten Solok yaitu sebagai
berikut:
a.
Endapan Permukaan
Aluvium sungai, kwarter resen terdiri dari lempung, pasir, kerikil dan
bongkah-bongkahan batuan beku,
lainnya.
b.
28
Tufa basalt berupa tufa abu-abu, lapili, tufa basalt berkaca dan pecahan
lava.
Tufa batu apung, khas terdiri dari batu apung putih sampai ke kuningan.
c.
d.
Batu gamping karang, terdapat pada bagian bawah dari anggota bawah
formasi telisa.
29
Batuan Malihan,Trias
Anggota filit dan serpih Formasi Kuantan, terutama terdiri dari serpih dan
filit berwarna kemerah-merahan sampai coklat tua, kwarsit, batu lanau,
rijang abu-abu dan aliran lava bersusun andesit hingga basalt.
Anggota batu gamping Formasi Kuantan, terutama terdiri dari kwarsit dan
batu pasir kwarsa dengan sisipan filit, batu sabak terkersikan, serpih,
batuan gunung api, tufa klorit konglomerat dan rijang coklat.
Anggota batu sabak dan serpih Formasi Tuhur, terdiri dari batu sabak,
serpihan napalan berwarna abu-abu muda sampai tua dengan sisipan rijang
coklat,
radiolarit,
serpih
hitam
terkersikan
dan
lapisan
grewake
termalihan.
f.
30
Semangko (Lampung)
sampai Aceh yang mempunyai arah Tenggara Barat Laut. Sesar Semangko
adalah merupakan sesar aktif.
31
Hasil pengamatan lapangan, daerah yang dilalui oleh zona sesar banyak
dijumpai adanya cermin
cerm sesar, pelurusan pelurusan sungai dan perubahan batuan
yang sangat menyolok. Di
Di beberapa daerah tampak membentuk tebing tebing
curam hingga hampir tegak > 70% serta longsoran tanah dan batuan yang terjadi
didaerah ini seperti yang terdapat di daerah yang dibentuk oleh batuan dari
anggota filit dan serpihan Formasi Kuantan (Pcks).
Beberapa sesar normal banyak dijumpai di daerah penelitian, seperti sesar
di daerah Danau Singkarak Solok, Gunung Talang hingga Surian yang
mempunyai arah sesar Tenggara - Barat laut.
Struktur kekar banyak dijumpai pada batuan yang terdapat di daerah ini
dengan ukuran lebar antara 1-5
1 mm dan panjang antara 0,25 1,5 m dengan arah
tidak beraturan. Sebagian kekar kekar batuan telah terisi oleh kalsit, aksida, besi
atau kuarsa.
4.2.
32
2. Clay// Lempung
Batuan Clay terdapat dibeberapa kecamatan yaitu: Kecamatan Kubung,
Kecamatan Danau Kembar, Kecamatan Bukit Sundi, Kecamatan Lembang Jaya,
Kecamatan X Koto Diatas, Kecamatan Junjung Sirih, Kecamatan IX Koto Sei.
Lasi, Kecamatan Gunung Talang, Kecamatan Pantai
Pantai Cermin, Kecamatan X Koto
Singkarak.. Keberadaan batu lempung (Clay) secara geologi sangat terkait dengan
adanya batuan Sedimen Tersier, formasi Ombilin.
3. Marmer
33
4. Tanah Urug/
Urug Batu Pecah
Batuan Tanah Urug terdapat di Kecamatan Gunung Talang dan Kecamatan
Danau Kembar.. Keberadaan Tanah Urug/Batu Pecah secara geologi sangat terkait
dengan adanya batu pasir Formasi Telisa.
5. Batu Gamping
34
6. Pasir
35
7. Granit
(a)
(b)
Gambar 4.5 (a) Contoh Batu Granit dan (b) Singkapan Batu Granit di
Kecamatan Hiliran Gumanti
(Data Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Solok)
8. Kalsit
Batuan kalsit terdapat di Kecamatan Lembah Gumanti (gambar 4.6)
4.6).
Keberadaan batuan kalsit secara geologi sangat terkait dengan adanya batu pasir
Formasi Kuantan.
36
37
pengendapan
cangkang/rumah
kerang
dan
siput,
38
4.2.2.3. Pasir
Ganesa Komoditi Pasir ini merupakan hasil endapan yang berasal dari
semua jenis batuan. Sumber utamanya adalah
4.3.
Pengusahaan
Dari apa yang telah dijelaskan pada sub bab diatas dapat diketahui bahwa
39
Tabel 4.1 Produksi rata-rata hasil tambang bahan galian di Kabupaten Solok
(Data Dinas Pertambanagn dan Energi Kabupaten Solok, 2011)
Produksi rata-rata (M/tahun)
No
Perusahaan
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
2009
2010
2011
2012
33.750
45.000
6.660
6.411
13.500
25.000
44.732
41.600
Jupri Marabunta
24.000
24.000
6.662
9.608
24.000
12.371
17.843
6.192
24.000
18.774
24.000
Sdr.Mainir Munaf
12.000
2.467
Sdr Suherman
1.267
10
1.908
933
11
5.000
40
4.4.
Prospek Kedepan
Jika dilihat potensi untuk mineral batuan yang ada di wilayah Kabupaten
Solok berdasarkan data yang ada, dapat dikatakan sangat potensial dan juga
sangat banyak jenis mineral batuan yang dapat diusahakan atau dimanfaatkan.
41
V.
5.1.
PENUTUP
Simpulan
Kabupaten Solok memiliki potensi Bahan Galian Mineral Batuan yang
sangat besar dan sangat menguntungkan jika dikelola dan dimanfaatkan dengan
baik. Hal ini terbukti dengan survey-survey yang dilakukan selama PKL (Praktek
Kerja Lapangan) di Kabupaten Solok.
Potensi Bahan Galian Mineral Batuan yang terdapat di daerah Kabupaten
Solok merupakan salah satu potensi yang dapat di kelola dan di manfaatkan
apabila data potensinya sudah akurat, sehingga dapat diminati para investor investor besar yang mau menanamkan modalnya.
Disamping itu mengingat banyaknya cadangan yang terdapat di Daerah
Kabupaten Solok, maka Pemerintah Daerah sudah dapat menjadikan potensi
tersebut sebagai bahan promosi dalam menarik investor luar maupun lokal untuk
mengusahakan pertambangan di wilayah kabupaten ini.
Hasil Penelitian dan upaya pengumpulan informasi dan data potensi bahan
galian mineral batuan di Kabupaten Solok, sesuai dengan tupoksi dari Dinas
Pertambangan dan Energi Kabupaten Solok.
Hasil pengusahaan jenis bahan galian potensial terutama tanah urug/ batu
pecah, batu gamping, pasir, dinilai berhasil mensejahterakan kesejahteraan
masyarakat dan lingkungannya yang juga merupakan tindak lanjut dari tupoksi
Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Solok.
42
5.2.
Saran
Dalam rangka mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran yang
dilakukan
kajian
secara
mendalam
tentang
kemungkinan
pengusahaan bahan-bahan galian secara skala kecil maupun besar, maka perlu
dilakukan
pembinaan
masyarakat
dekat
bahan
galian
tersebut
untuk
pengusaha
dan
masyarakat
lokal
memulai
kajian
43
DAFTAR PUSTAKA
1. Bappeda Kabupaten Solok, 2011, Kabupaten Solok Dalam Angka
2. Dinas Pertambangan dan Energi, Kabupaten Solok, 2010, Potensi Bahan
Galian Kabupaten Solok
3. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Solok, 2011, Data Deposit
Kabupaten Solok
4. Dinas Pertambangan dan Energi, Propinsi Sumbar, 2002, Potensi Bahan
Galian se - Propinsi Sumatera Barat
5. Musliki Sabardi, 2012, Diktat Kuliah Geologi
6. Nursahan, Iwan, Sutisna. D, 2003, Inventarisasi Dan Evaluasi Mineral
Logam di Daerah Kabupaten Solok dan Kab. Pesisir Selatan, DIM,
Bandung
7. Rosidi, H.M.D, Tjokrosaputro and Pendowo, B. 1976, Geologic map of the
Painan and Northeastern of the Muara Siberut Quadrangle, Sumatera, GSI.
8. ------------------- , 2009, Undang undang Nomor 4 tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara
44