Proposal Proses Tugas Akhir 139 Pt. Vale 1
Proposal Proses Tugas Akhir 139 Pt. Vale 1
PROPOSAL PENELITIAN
MAKASSAR
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk kelulusan mata kuliah tugas akhir (TA)
pada Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia
Disetujui Oleh,
Pembimbing I Pembimbing II
Ir. Suriyanto Bakri, S.T., M.T., IPP. Ir. Sitti Ratmi Nurhawaisyah, S.T., M.T.
NIPS. 109 18 1510 NIPS. 109 19 1533
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Pertambangan FTI-UMI
ii
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah segala puji atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian
yang berjudul “PENINGKATAN KADAR NIKEL HASIL REDUKSI SELEKTIF
BIJIH NIKEL LATERIT KADAR RENDAH DI PT VALE INDONESIA TBK”
tepat pada waktunya.
Penulis dengan segala kekurangan dan kerendahan hati menyadari bahwa
dalam proses penulisan laporan ini banyak mengalami kendala, namun berkat
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak serta berkah dari Tuhan Yang Maha Esa,
untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. Nur Asmiani, S.T., M.T., IPP., selaku Ketua Program Studi Teknik
Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia.
2. Ibu Ir. Nur Asmiani, S.T., M.T., IPP., selaku Pembimbing Akademik sekaligus
Pembimbing , Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi
Industri Universitas Muslim Indonesia.
3. Dosen dan Staf Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi
Industri Universitas Muslim Indonesia
4. Teman-teman Angkatan 2020 yang telah berjuang bersama-sama membantu
baik suka maupun duka.
5. Orang Tua tercinta yang telah memberikan nasehat dan dukungan baik secara
materi maupun moral.
6. Seluruh kerabat, sahabat, dan teman yang selalu mensuport dan membantu
dalam kegiatan penelitian penulis.
Akhir kata, penulis menghaturkan maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
penulisan laporan ini masih terdapat banyak kesalahan maupun kekhilafan. Semoga
dikemudian hari, laporan ini dapat memberikan sumbangsih bagi ilmu pengetahuan
dan memberikan manfaat bagi pembacanya.
Billahi Taufik Walhidayah, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Makassar, 27 Desember 2023
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... v
DAFTAR TABEL......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.3 Maksud dan Tujuan............................................................................... 2
1.4 Batasan Masalah................................................................................... 2
1.5 Alat dan Bahan...................................................................................... 2
1.6 Manfaat Penelitian................................................................................ 3
1.7 Waktu, Lokasi dan Kesampaian Daerah .............................................. 4
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Peta Tunjuk Lokasi Penelitian............................................................ 4
2.1 Wilayah Konsensi PT Vale Indonesia Tbk (Sumber: Sustainibility
Report PT Vale Indonesia, 2017......................................................... 6
2.2 Tahapan penambangan yang dilakukan PT Vale Indonesia Tbk (PT
Vale Indonesia Tbk, 2017)................................................................. 7
2.3 Proses pengupasan tanah penutup (Dokumentasi Pribadi)................. 8
2.4 Proses ore mining (Dokumentasi Pribadi).......................................... 9
2.5 Screening station (Dokumentasi Pribadi)........................................... 10
2.6 Reklamasi pada PT. Vale (Dokumentasi Pribadi).............................. 11
2.7 Diagram Biner Fe-S.............................................................................. 14
2.8 Skematik XRF.................................................................................... 16
2.9 Urutan operasi sistem SEM-EDX........................................................... 17
3.1 Bagan alir Penelitian........................................................................... 21
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Rencana Anggaran Biaya Penelitian.................................................. 21
4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian................................................................. 21
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian kerja praktik ini:
1. Bagaimana pengaruh temperatur reduksi terhadap kadar dan perolehan
kembali besi nikel dalam feronikel?
2. Bagaimana pengaruh dosis reduktor antrasit terhadap kadar dan perolehan
kembali besi nikel dalam feronikel?
3. Bagaimana pengaruh waktu tahan reduksi terhadap kadar dan perolehan
kembali besi nikel dalam feronikel?
1. Bijih nikel laterit yang digunakan adalah bijih nikel laterit kadar rendah .
2. Reduktor yang digunakan adalah antrasit.
3. Reduksi selektif bijih nikel laterit dilakukan dengan variasi temperatur 950c,
1050c, 1150cdengan variasi waktu tahan (hoalding time) 60 menit, 90
menit dan 120 menit dengan menggunakan muffle furnace.
1.5 Alat dan Bahan
1.5.1 Alat
1. Muffle furnace;
2. Crucible grafit;
3. Oven;
4. Shaker mill;
2
5. Ball mill;
6. Timbangan;
7. Ayakan;
8. Gauss meter;
9. Magnet;
10. Mortar;
11. Beaker glass;
12. Labu erlenmeyer;
13. Batang pengaduk;
14. Kertas saring;
15. Spatula;
16. Mesin polishing;
17. Mesin X-Ray Fluerecence;
18. Mesin X-Ray Diffraction;
19. Microsop optic;
20. SEM EDX .
1.5.2 Bahan
1. Bijih nikel laterit;
2. Natrium sulfida (Na2s);
3. Antrasit;
4. Air (media quenching);
5. Resin dan binder.
3
1.7 Waktu, Lokasi dan Kesampaian Daerah
4
Gambar 1.1 Peta Tunjuk Lokasi Penelitian
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
Gambar 2. 1 Wilayah Konsensi PT Vale Indonesia Tbk (Sumber: Sustainibility
Report PT. Vale Indonesia, 2017)
7
2.2 Proses Penambangan di PT. Vale
Tahapan penambangan yang dilakukan oleh PT Vale Indonesia Tbk dapat
dilihat pada Gambar 1.1. Metode penambangan yang diterapkan di PT Vale
Indonesia Tbk adalah metode penambangan open cast. Metode ini merupakan
penambangan dengan cara mengupas lapisan tanah penutup material berharga lalu
diangkut ke daerah pembuangan. Aktivitas pengupasan dan penggalian dilakukan
pada suatu permukan kerja yang berbentuk satu atau beberapa jenjang.
Perbedaan open cast mining dengan open pit mining adalah pada open pit
mining tanah penutup dikupas dan diangkut ke suatu daerah pembuangan yang tidak
ada endapan ekonomis di bawahnya, sedangkan pada open cast mining metodenya
hampir sama namun tanah penutup dibuang langsung ke lokasi yang berada di dekat
lokasi penambangan.
Gambar 2.2 Tahapan penambangan yang dilakukan PT Vale Indonesia Tbk (PT
Vale Indonesia Tbk, 2017).
8
lingkungan dan menghindarkan dampak buruk bagi warga sekitar. Untuk itu perlu
memperhatikan kondisi tanah sebelum pengecekan melakukan pembakaran atau
mengecek jenis pohon 8 yang akan ditebang. Kegiatannya dimulai dengan
memangkas pohon-pohon dan vegetasi lainnya dengan gergaji mesin oleh para
petugas tree cutting. Runtuhan pohon dan vegetasi lainnya kemudian didorong oleh
bulldozer untuk dikumpulkan lalu diangkut ke suatu tempat penyimpanan.
Selanjutnya, setelah semua jenis vegetasi tersebut habis, maka alat muat berupa
backhoe atau shovel akan mengupas top soil dengan maksimum tinggi dua meter.
3. Ore Mining
Cadangan mineral tambang PT Vale Indonesia Tbk dibagi ke dalam dua tipe
geologi yang berbeda yaitu East Block dan West Block. Penambangan ROM
dilakukan setelah lapisan penutup dikupas dan lapisan yang mengandung ore telah
tersingkap. Persiapan penambangan dilakukan dengan pembuatan jalan menuju level
yang telah direncanakan kemudian dilakukan penggalian bijih nikel dengan
9
menggunakan alat gali muat backhoe dan shovel serta alat angkut dump truck. Bijih
nikel kadar menengah (medium grade limonite) diangkut dan ditumpuk pada tempat
tertentu. Untuk bijih nikel kadar tinggi (saprolite ore) dengan kadar rata- rata 1,5%
untuk East Block dan 1,6% untuk West Block diangkut menuju stasiun penyaringan
(screening station).
10
Kegiatan penambangan berakhir sampai ore berada di stockpile. Kegiatan
selanjutnya dilakukan oleh pihak pabrik dengan memproses produk hasil dari
screening station atau yang biasa disebut dengan SSP lalu diumpankan ke tanur
pereduksi, dipanaskan, dan dilebur dalam tanur pelebur bertenaga listrik dan
dikonversi menjadi produk nikel dalam matte. Hasil dari proses ini disebut dengan
Dryer Kiln Product (DKP). Pengolahan nikel pada akhirnya menghasilkan nikel
berkadar 78% Ni dan dikemas dalam kemasan (bag) dengan kapasitas 3 ton nikel
matte yang diangkut ke Pelabuhan Balantang. Kegiatan berkunjung ke screening
station dilakukan pada tanggal 24 Desember 2021 di daerah Petea. Stasiun
penyaringan (screening station) dapat dilihat pada Gambar.
5. Stockpile
Kegiatan penambangan berakhir sampai ore berada di stockpile dilakukan
oleh pihak pabrik dengan memproses produk hasil dari screening station lalu
diumpankan ke tanur pereduksi, dipanaskan, dan dilebur dalam tanur pelebur
bertenaga listrik dan dikonversi menjadi produk nikel dalam matte disebut dengan
dryer kiln product.
6. Reklamasi
Penghijauan atau kegiatan reklamasi dilakukan di daerah bekas tambang
(mine out) yang terlebih dahulu dijadikan disposal. Tahapan dalam penghijauan
adalah penyiapan benih pohon yang akan digunakan dalam penghijauan, persiapan
11
lahan yang akan dihijaukan, penyebaran top soil, penanaman rumput dan penanaman
pohon. PT. Vale Indonesia, mempunyai 2 site plant penambangan yang besar yaitu
Site Plant Sorowako dan Petea.
12
merupakan zona berkadar Ni yang tinggi. Yang memiliki kadar nikel 1,8%
dengan ketebalan rata-rata 2-15m.
13
Dilihat dari diagram biner Fe-S, ketika temperatur reduksi yang digunakan
lebih tinggi dari temperatur eutktik akan muncul lelehan iron-saturated (ditandai
dengan zona berwarna merah muda pada diagram). Fe akan mengendap pada butiran
Fe yang sudah ada selama solidifikasi, diikuti oleh presipitasi FeS sesuai mekanisme
transformasi eutektoid.
14
berada pada temperatur 985oC, hal ini memungkinkan terbentuknya fasa cair pada
temperatur rendah. Temperatur reduksi lebih tinggi dari eutektik, maka lelehan jenuh
besi akan ada pada permukaan antar muka feronikel dan logam sulfida, sehingga
terjadinya aglomerasi (Rao et al., 2016). Senyawa lain yang dapat dijadikan sebagai
aditif adalah sodium karbonat (Na2CO3) (Samadhi, 2017).
Penambahan sodium karbonat dapat memperbesar ukuran partikel hasil
reduksi dengan menghambat terbentuknya fasa fayalit (Fe2SiO4) (Jiang et al., 2013).
Selain sodium karbonat dan senyawa sulfur, senyawa yang juga dapat digunakan
sebagai aditif tambahan untuk meningkatkan hasil ekstraksi logam nikel adalah
garam klorin. Karakteristik klorida yang memiliki titik lebur rendah dan mudah
menguap menjadikan senyawa klorida banyak digunakan untuk mengekstraksi logam
dari bijih dengan menggunakan metode klorinasi dan penguapan (Matsuura, 2008)
16
elektron dari luar. Kekosongan elektron ini selanjutnya digantikan oleh elektron dari
kulit yang lebih luar.
2.7 SEM-EDX
SEM-EDX didesain dalam memudahkan operasi SEM untuk mengobservasi
Gambar dengan baik, serta memudahkan operasi EDX untuk melakukan analisa
komposisi di dalam komponen material. Agar dapat menghasilkan hasil yang akurat,
analisis yang cepat, dan fungsi yang sesuai, maka perlu sistem harus diatur dalam
keadaan optimum, baik dalam parameter SEM maupun EDX. Dalam sistem
konvensional, SEM dan EDX merupakan unit yang tidak saling berhubungan.
Pertama, sampel diamati melalui SEM sehingga menghasilkan Gambar dengan
kondisi yang optimum, dan kemudian sampel diuji pada posisi yang sama agar
mampu menerima deteksi sinar X-Ray selama analisis EDX.
Berbeda pada sistem SEM-EDX, operasi cenderung lebih sederhana, dimana
area sampel dianalisa dengan SEM menghasilkan Gambar mikrostruktur sampel, dan
operasi dilanjutkan dengan menenakn tombol “mulai pengukuran”, maka analisis
EDX secara otomatis akan bekerja dan hasil pengukuran akan muncul di layar SEM.
Dengan kata lain, seluruh operasi, meliputi pengukuran EDX, dapat dikontrol saat
melakukan analisis SEM.
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Penyusunan Laporan
Tahap penulisan laporan merupakan tahapan yang paling akhir dalam proses
yaitu penyusunan laporan. Tahap ini dilakukan dilokasi dan di Program Studi
Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia.
18
furnace. Reduksi dilakukan dengan variasi waktu 60 menit, 90 menit dan 120
menit serta variasi temperatur 950C, 1050C dan 1150C.
3. Separasi magnet.
Hasil reduksi kemudian dilakukan penimbangan dan proses separasi
magnetik yang akan menghasilkan konsentrat dan tailing. Proses magnetik
dilakukan secara manual dengan metode basah.
4. Pengujian XRD
Pengujian XRD (X-Ray Diffraction) bertujuan untuk mengetahui fasa
dominan penyusun dari bijih nikel laterit dan sampel hasil selektif reduksi.
Pengujian XRD untuk sampel awal bijih nikel laterit dan sampel hasil selektif
reduksi dilakukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lampung.
5. Pengujian mikrosop oktif
Pengujian Microscop Optic dilakukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) Lampung dengan melakukan preparasi sampel yang telah
direduksi untuk di mounting.
6. Pengujian SEM
sPengamatan dengan SEM EDX bertujuan untuk mengamati struktur mikro
dengan resolusi yang lebih baik, selain itu juga untuk mengamati keberadaan
fasa dengan lebih detail.
19
TAHAP PENDAHULUAN
1. Administrasi
2. Studi Pustaka/Literatur
3. Pengenalan Perusahaan
PENYUSUNAN LAPORAN
Penyusunan laporan kerja praktek ini
disusun berdasarkan format
penyusunan laporan Program Studi
Teknik Pertambangan FTI-UMI
SEMINAR
“PENINGKATAN KADAR NIKEL HASIL REDUKSI
SELEKTIF BIJIH NIKEL LATERIT KADAR
RENDAH DI PT VALE INDONESIA TBK”
20
BAB IV
RANCANGAN ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
21
DAFTAR PUSTAKA
Cahit, H., Selahattin, K., Necip G, Tolga Q, Ibrahim G, Hasan S, Osman P., 2017.
Mineralogy and genesis of the lateritic regolith related Ni-Co deposit of the
Çaldağ area (Manisa, western Anatolia), Turkey. Canadian Journal of Earth
Sciense.
Golightly, J, P., 1979. Nickeliferous Laterite Deposits, Economic Geology 75th
Anniversary Volume, 710-735.
Hasanuddin, D.,Karim dan Djajulit, A., 1999, Pemantauan Teknologi Penambangan
Bijih, Dir. P.U. PPTM, Bandung.
Kurniadi, A., Rosana, F. M., Yuningsih, T. E., Pambudi, L., 2017. Karakteristik
Batuan Asal Pembentukan Endapan Nikel Laterit Di Daerah Madang dan
Serakaman Tengah. Padjadjaran Geoscience Journal, 1(2).
Tonggiroh, A., Mustafa, M., Suharto, 2012. Analisis Pelapukan Serpentin dan
Endapan Nikel Laterit Daerah Pallangga Kabupaten Palangga Sulawesi
Tenggara
Syafrizal, 2011. Karakterisasi Mineralogy Endapan Nikel Laterit di daerah
Tinanggea Kabupaten Palangga Provinsi Sulawesi Tenggara. JTM. XVIII
(4/2011).
Sundari dan Woro., 2012, Analisis Data Eksplorasi Bijih Nikel Laterit Untuk
Estimasi Cadangan dan Perancangan PIT pada PT. Timah Eksplorasi Di Desa
Baliara Kecamatan Kabaena Barat Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi
Tenggara, Universitas Nusa Cendana: Kupa