Perkembangan Telekomunikasi
Keterkaitan Prasarana
Telekomunikasi dengan Tata Ruang
Chief Operation
Officer
Organization &
Work Management
System
Decision
Support System
Operation
Management
System
Budget
Financial
Management
System
Infrastructure
System
Project
Management
System
Maintenance
Management
System
STUDI KASUS
Penataan Infrastruktur Menara Telekomunikasi Berdasarkan Aspek Ideal, Legal, dan Aktual Serta Rencana Pertumbuhan Kota
Bandung (Kartika Dwiana dan Roos Akbar)
Pembahasan
Persebaran menara eksisting yang ada saat ini belum tersebar merata dan terdapat tumpukan pada suatu lokasi. Terkait
dengan hal ini dianjurkan dilakukan pengurangan menara dengan merobohkan menara eksisting yang menumpuk pada satu
lokasi tersebut dengan pertimbangan :
1. Menara
- menara dengan jangkauan pelayanan yang tumpang tindih (terletak pada radius pelayanan sama pada 1 km akan
dikelompokkan melalui buffering
2.Pemilihan kelompok menara tumpang tindih yang akan dikurangi jumlah menaranya juga mempertimbangkan lokasinya yang
berada pada penggunaan lahan yang tidak membutuhkan jumlah menara banyak, seperti permukiman kepadatan rendah.
Penentuan lokasi menara telekomunikasi dengan menerapkan sistem menara bersama dilakukan melalui pemilihan menara yang
akan dieliminasi berdasarkan :
Menara yang dianggap sudah tidak layak, akan dirobohkan pada saat izin telah habis digunakan. Antena BTS yang berada di
menara akan dipindahkan ke menara bersama terdekat.
2. Menara yang dianggap masih layak, akan menjadi menara eksisting utama yang beroperasi pada area pelayanan
kelompoktersebut.
3. Menara eksisting utama pada kelompok harus dapat menampung jumlah antena BTS dari menara
- menara yang akan dirubuhkan, memiliki lokasi paling tinggi, dan tetap mampu mengcover area pelayanan secara keseluruhan
(dibuktikan melalui perhitungan buffering ulang).
Lanjutan
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan dalam penelitian ini, temuan studi berdasarkan sasaran yang dituju adalah:
1.
Melalui hasil analisis dan perbandingan kelebihan serta kekurangan lima metode yang dapat digunakan dalam penataan
menara telekomunikasi, jenis metode yang akan digunakan adalah Viewshed and Weighted Polygon, yang akan dilengkapi
dengan analisis tambahan yang terkait dengan aspek legal dan kondisi aktual yang berlaku di Kota Bandung. Metode ini sudah
mempertimbangkan pengaruh topografi, penggunaan lahan, traffic demand, jenis penggunaan menara, database dan ketinggian
menara. Serta dapat memberikan bobot pengaruh yang berbeda pada masing-masing v ariabel
2.
Kebijakan terbaru dan yang paling detail yang digunakan di Kota Bandung adalah Perwal Bandung No.88 tahun 2014, dengan
pengaturan hingga jenis teknologi dan desain rencana lokasi. Sementara v ariabel dalam aspek legal (kebijakan) yang disertakan
kedalam konsep penataan antara lain adalah zonasi kesesuaian lahan, zonasi ketinggian menara, jenis penggunaan menara, jenis
teknologi, dan traffic demand