Anda di halaman 1dari 25

TANDA DAN GEJALA

GANGGUAN JIWA

DR. NI WAYAN ANI PURNAMAWATI, SpKJ

PENDAHULUAN

Bahasa psikiatrik: definisi tanda(sign)


dan gejala(symptom)
Tanda (sign): temuan objektif yang
ditemukan oleh dokter, mis: afek, cara
bicara, perilaku
Gejala(symptom): pengalaman subyektif
yang digambarkan oleh pasien: mood,
halusinasi, waham dll
Sindroma: kelompok tanda dan gejala
yang terjadi bersama-sama

Kesadaran/sensorium

Kesadaran / sensorium adalah


suatu kondisi kesigapan mental
individu dalam menanggapi
rangsangan dari luar dan dari
dalam dirinya

Tingkat kesadaran:
Kompos mentis: derajat optimal dari kesigapan mental

individu dalam menanggapi rangsangan dari luar dan


dalam dirinya, dan mampu memahami apa yg terjadi
dilingkungannya serta mampu bereaksi secara memadai
Apatis: penurunan kesadaran, yaitu individu bereaksi
lambat terhadap stimulus dari luar, tampak acuh tak
acuh terhadap situasi sekitarnya
Somnolensi: penurunan kesadaran, yg cenderung tidur,
tampak mengantuk, berekasi lambat terhadap stimulus
dari luar
Sopor: penurun kesadaran yg berat, hampir tidak
berespons terhadap stimulus dari luar, hanya memberi
respon minimal pd rangsangan yg kuat
Koma: penurunan kesadaran yg paling berat, dan sama
sekali tidak bereaksi terhadap rangsangan yg kuat
sekalipun

Ggn kesadaran lainnya

Gangguan kesadaran yg tersering pd


kasus psikiatri: DELIRIUM
Gejala:
gelisah, ggn orientasi, halusinasi,

perhatian/konsentrasi
Gangguan: 3 P
Pemusatan perhatian
Mempertahankan perhatian
Pengalihan perhatian

Perhatian /konsentrasi

Atensi: kemampuan mempertahankan


perhatian terhadap suatu aktivitas/
kemampuan untuk konsentrasi
Ggn atensi:
Distraktibilitas: tidak mampu memusatkan

perhatian, mudah teralih perhatiannya oleh


stimulus ekternal yang tidak penting
Hipervigelensi: pemusatan perhatian yang
berlebihan pada semua stimulus internal dan
eksternal biasanya sekunder, mis karena ada
waham
Trance: antensi yang terpusat disertai kesadaran
berubah( hipnosis, ggn disiosiatif)

Sugestibilitas; tingkat kepatuhan


disertai respon yang tidak kritis
terhadap gagasan stimulus
Hipnosis: modifikasi kesadaran yang

diinduksi secara buatan dan disertai


peningkatan sugestibilitas

orientasi

Kemampuan individu untuk


mengenali objek atau situasi
sebagaimana adanya
3 jenis orientasi:
Orientasi orang/personal: kemampuan

mengenali orang yg sudah dikenal


Orientasi tempat/spasial: kemampuan
mengenali tempat dimana ia berada
Orientasi waktu: kemampuan mengenali
waktu secara tepat saat ia berada

EMOSI

MOOD: suasana perasaan yang pervasif/meresap,


dipertahankan, bersifat subjektif(dilaporkan) dan
mewarnai persepsinya terhadap dunia
Kata sifat digunakan untuk menggambarkan mood:
sedih, kecewa, marah, cemas, gembira, bahagia,
takut, bingung dll
Mood:
hipertim: mood yang meningkat: manik, euforia,
elasi, meluap luap
Eutim/normotim; mood dalam rentang normal
Hipotim: mood yang menurun: depresi, sedih,
murung, kosong
Mood lainnya: labil, disforik

afek

AFEK: Respon emosi yang tampak, sesaat, objektif dan


dipengaruhi oleh stimulus eksternal
Dinilai dari: ekspresi wajah, intonasi suara, bahasa tubuh
Afek:
Luas/normal: dapat merespon stimulus secara

adekuat
Terbatas: respon mulai berkurang tapi masih tampak
ekspresi wajah
Tumpul; respon sangat kurang, ekspresi wajah
sangat minimal
Datar; tidak terdapat respon, ekspresi wajah
monoton
Kesesuaian: kesesuaian antara afek dengan apa yang
dikatakan, gagasan, ide ( sesuai atau tidak sesuai)

Prilaku motorik

Hiperaktivitas: peningkatan aktivitas psikomotor:


Agitasi psikomotor: hiperaktivitas disertai

kecemasan/ketegangan
Agresivitas: hiperaktivitas berupa tindakan yang ditujukan
ke orang lain/dirinya sendiri ( fisik, verbal)
Kompulsif: aktivitas yang dilakukan secara berulang
karena adanya pikiran obsesif( dipsomania, kleptomania,
trikotilomania dll)

Hipoaktivitas: penurunan aktivitas psikomotor


dan kognitif;(retardasi psikomotor)
Katatonik: kelainan motorik non organik(stupor
katatonik, posturing katatonik, flexibilitas cerea)
Steriotipi, manerisme

pikiran: bentuk/proses pikiran

Bentuk /proses pikir:


Produktivitas: jumlah ide yang dihasilakan oleh
proses pikir(miskin ide, cukup ide, kaya ide)
Kontinuitas: kesimbungan antara ide dengan ide
Gangguan kontinuitas:
Asosiasi longgar; gagasan/ide yang tidak berhubungan
Inkoherensia: kalimat dalam satu ide tidak berhubungan
Gado-gado kata; kata-kata dalam satu kalimat tidak

berhubungan
Neologisme; kata baru yang didapat dengan mengacak
huruf dalam satu kata

Flight of ideas; ide yang melompat-lompat,

pada manik
Tangensial: menjawab berputar putar tetapi
tidak sampai ditujuan/sirkumtansial:
menjawab berputar putar tapi akhirnya
mencapai tujuan yang diinginkan
sirkumtansial
Blocking: terputusnya aliran pikiran secara
mendadak sebelum semua gagasan
diselesaikan
Asosiasi bunyi(clang asosation):
menggunakan kata-kata yang mempunyai
kemiripan bunyi tapi saling tidak
berhubungan

Isi pikir
1. Waham: keyakinan yang tidak sesuai dengan
realita yang dipertahankan/tidak dpt dikoreksi
yang tidak sesuai dg intelegensia atau latar
belakang budaya
Waham paranoid:
W. Kejaran/persekutorik; keyakinan orang lain akan berbuat

tidak baik padanya


W. Kebesaran: keyakinan dirinya lebih hebat dari orang lain
W. Referensi; keyakinan bahwa perilaku orang lain ditujukan
pd dirinya( merasa diawasi, dibicarakan)
W. Kontroling : keyakinan dirinya dikendalikan oleh kekuatan
diluar dirinya( thought withdrawal, insertion, broadcating)

Waham nihilistik, somatik, cemburu, aneh dll

2. preokupasi: pemusatan pikiran pada ide


tertentu
3. obsesif: ide, gagasan terus menerus
menginterupsi pikiran, yang berusaha
dilawan(dg perilaku kompulsi) disertai
dengan kecemasan
4. fobia: ketakutan yang irasional terhadap
objek yang tidak membahyakan disertai
perilaku menghindar(Fobia sederhana,
sosial, agorafobia, klaustrofobia dll)

Bicara

Bicara: gagasan, pikiran, perasaan


yang diekspresikan melalui bahasa
Volume; keras, pelan
Irama; berirama, disprosodi
Kecepatan; cepat/lambat
Artikulasi: disatri: kesulitan dlm
artikulasi
Logorrhea vs mutism
Gagap
Afasia: motorik, sensoris, global

persepsi

Halusinasi: ganguan persesi sensoris


tanpa rangsangan eksternal
Ilusi: ganguan persesi sensoris
terhadap rangsangan eksternal
Melibatkan organ sensoris:
Visual, auditorik, taktil, gustatorik, olfaktorik

Halusinasi yg sesui dengan mood


atau tidak sesuai dg mood

Gejala yg berhub dg konversi atau


disiosiatif

Amnesia disiosiatif; ketidak mampuan


mengingat pengalaman masa lalu yg
berhubungan dg trauma psikis
Depersonalisasi: perasaan subyektif yg tidak
nyata/aneh/tidak mengenali diri sendiri
Derealisasi: perasaan subyektif yg tidak
nyata/aneh terhadap lingkungan
Fugu: amnesia identitas yg berlangsung
lama, disertai berkelana ke lingkungan baru
dan membuat identitas baru

intelegensia

Kemampuan untuk mengingat,


mengerti,menyatukan pelajaran
sebelumnya dalam menghadapi
situasi baru
Retardasi mental:perkembangan
mental yg terhenti/tidak lengkap yg
ditandai dg tingkat intelegensia
dibawah rata-rata yg terjadi sebelum
usia 18 tahun
Demensia: penurunan fungsi kognitif
tanpa ggn kesadaran

Pseudodemesia; mirip demensia tapi


disebabkan krn depresi
Berpikir konkret: berpikir secara
harfiah/fakta, tidak mampu
menggunakan kiasan/peribahasa
Berpikir abstrak: kemampuan
mengerti nuasa
arti/kiasan/pribahasa/hipotesis

Daya ingat
Segera(immediate): ingatan dalam
detik/menit
Baru saja(recent) baru lewat beberapa hari
Agak lama(recent past): beberapa bulan
Jauh( remote): telah lama terjadi/bertahun
tahun
1. amnesia: ketidak mampuan mengingat
seluruh atau sebagian: anterograt/retrograt
2. Paramnesia: ingatan yang salah /palsu
( deja vu, konfabulasi)

Tilikan
Tingkat kesadaran dan pemahaman bahwa
dirinya sakit. Ada 6
1. Tilikan 1: menyangkal penuh dirinya sakit
2. Tilikan 2: menyadari diri sakit dan dalam
waktu bersamaan menyangkal (raguragu)
3. Tilikan 3: menyadari diri sakit tapi
menyalahkan orang lain, faktor
eksternal/organik
4. Tilikan 4: menyadari diri sakit yg
disebabkan oleh sesuatu yg diketahui pd
diri pasien

1.

2.

Tilikan 5: T. Intelektual: menyadari diri


sakit karena perasaan irasioanal atau
ggn tertentu dalam dirinya, tetapi tidak
dapat menggunakan pengetahuannya
untuk mengubah pengalaman dimasa
mendatang
Tilikan 6: tilikan emosional
sesungguhnya; munculnya motif dan
kesadaran emosional sehingga terjadi
perubahan mendasar dalam perilaku.

RTA (Reality testing Ability)

Kemampuan seseorang dalam


menilai realitas
Adanya waham, halusinasi dan
perilaku yg kacau menandakan ada
ggn RTA

Daya nilai
Kemampuan untuk menilai situasi secara benar
dan bertindak sesuai dengan situasi tersebut
1. Daya nilai sosial: Kemampuan untuk menilai
situasi secara benar dalam situasi yg nyata
dalam kehidupan sehari-hari yg sesuai dg
kaidah sosial yg berlaku. Pd ggn jiwa berat dan
ggn kepribadian antisosial daya nilai sosialnya
terganggu
2. Uji daya nilai: Kemampuan untuk menilai situasi
secara benar dan bertindak sesuai dengan
situasi dalam situasi imajiner yg diberikan

Anda mungkin juga menyukai