ANTEPARTUM
Oleh :
Dr.H. Alip Yanson, MARS
PLASENTA PREVIA
Definisi:
Plasenta yang berimplantasi
pada segmen bawah rahim
demikian rupa hingga menutupi
seluruh atau sebagian dari
ostium uteri internum
PLASENTA PREVIA
KLASIFIKASI:
Plasenta
PLASENTA PREVIA
PLASENTA PREVIA
INSIDEN
Lebih banyak terjadi pada kehamilan
PLASENTA PREVIA
ETIOLOGI
Penyebab blastokista berimplantasi pada
PLASENTA PREVIA
GAMBARAN KLINIK
Ciri yg menonjol adalah:
Perdarahan uterus keluar melalui vagina
tanpa rasa nnyeri.
Perdarahan biasanya baru terjadi pd akhir
semester dua keatas.
Perdarahan pertama berlangsung tidak
banyak dan berhenti sendiri.
Perdarahan kembali terjadi tanpa suatu
sebab yang jelas setelah beberapa waktu
kemudian.
PLASENTA PREVIA
Pada
PLASENTA PREVIA
Perdarahan
bisa
juga
bertambah
disebabkan serviks dan segmen bawah
rahim pada plasenta previa lebih rapuh
dan mudah mengalami robekan.
Robekan lebih mudah terjadi pada
upaya pengeluaran plasenta dengan
tangan.
PLASENTA PREVIA
KOMPLIKASI
Perdarahan
tidak
dapat
dicegah sehingga penderita
menjadi anemia bahkan syok.
Plasenta inkreta dan bahkan
plasenta
perkreta.
Paling
ringan plasenta akreta.
PLASENTA PREVIA
Serviks dan segmen bawah rahim
PLASENTA PREVIA
PENANGANAN
Perdarahan pada trimester kedua atau
trimester ketiga harus dirawata di
rumah sakit.
Diberikan steroid pada usia kehamilan
24 34 minggu dalam perawatan
antenatal untuk pematangan paru janin.
Tranfusi jika ada gejala hipovolemia.
PLASENTA PREVIA
VASA PREVIA
Adalah keadaan dimana pembuluh
PLASENTA PREVIA
Faktor resiko:
Pada plasenta bilobata
Plasenta seksenturiata
Plasenta letak rendah
Kehamilan pada fertilisasi in
vitro
Kehamilan ganda terutama
triplet
Solusio
Plasenta
Solusio Plasenta
Solusio plasenta pelepasan
Klasifikasi Derajat
Solusio Plasenta
1. Solusio Plasenta ringan
3.
Klasifikasi
Klasifikasi dari solusio plasenta adalah
sebagai berikut:
a. Solusio plasenta parsialis : bila hanya
sebagian saja plasenta terlepas dari tempat
perlengkatannya.
b. Solusio plasenta totalis ( komplek ) : bila
seluruh plasenta sudah terlepas dari tempat
perlengketannya.
c. Prolapsus plasenta : kadang-kadang plasenta
ini turun ke bawah dan dapat teraba pada
pemeriksaan dalam.
a. Solusio
plasenta
yang
nyata/tampak (revealed)
Terjadi perdarahan perva-ginam,
gejala klinis sesuai dengan jumlah
kehilangan darah tidak terdapat
ketegangan uterus atau hanya
ringan.
Penatalaksanaan
1.
Pasien
(ibu)
dirawat
dirumah
sakit,istirahat
baring
dan
mengukur
keseimbangan cairan.
2. Optimalisasi
keadaan
umum
pasien
(ibu),dengan
perbaikan:
memberikan
infuse dan transfuse darah segar.
3. Pemeriksaan laboratorium : hemoglobin,
hematokrit,
COT
(Clot
Observation
Test/test
pembekuan
darah),
kadar
fibrinogen plasma, urine lengkap, fungsi
ginjal.
5. Terminasi
kehamilan
:
persalina
segera,pervaginam atau section sesarea. Yang
tujuannya adalah untuk menyelamatkan nyawa
janin dan dengan lahirnya plasenta,berjutuan
agar dapat menghentikan perdarahan.
6. Bila terjadi gangguan pembekuan darah (COT
>30 menit) diberikan darah segar dalam jumlah
besar dan bila perlu fibrinogen dengan
monitoring berkala pemeriksaan COT dan
hemoglobin.
7. Untuk mengurangi tekanan intrauterine yang
dapt menyebabkan nekrosis ginjal (reflek utero
ginjal) selaput ketuban segera dipecahkan.
Komplikasi
1. Pada ibu
a. Perdarahan
b. Ganguan pembekuan darah
c. Oliguria
d. Koagulopati konsumtif
e. Utero renal refleks
f. Ruptur uteri
2. Pada janin
Terima Kasih