Anda di halaman 1dari 27

INVESTMENT CENTER &

TRANSFER PRICING

ANGGOTA KELOMPOK
C1C014010
C1C014055
C1C014061
C1C014080
C1C014085
C1C014089
C1C014094
C1C014095
Dziki Pratama PP
Muhamad Ade G
Delima Dewi EW
Indri Fitriatun N
Usrotun Najah
Cipta Harjanti
Dinda Sekar C
Delfina Novianti

Sentralisasi
Sentralisasi adalah pemusatan pada
manajemen atas untuk mengambil
semua wewenang keputusan. Semua
fungsi utama perusahaan (misalnya
fungsi-fungsi pemasaran, produksi,
dan personalia), dalam perusahaan
sentralis, di kendalikan oleh
manajemen atas.

Kelebihan Sentralisasi
Sumber daya yang disentralkan dapat
digunakan sepenuhnya, dibandingkan jika
dibagi ke kelompok kecil. Jadi sentralisasi
memanfaatkan economies of scale.
Penggabungan sumber daya akan
mencapai efisiensi dan akan dilakukan
lebih banyak tugas kompleks.
Garis wewenang langsung memberikan
pengendalian yang lebih baik terhadap
sumber daya.

Kekurangan Sentralisasi
Jika fungsi tertentu semakin besar sampai ke
tingkat tertentu, maka manajemen teras
semakin sulit untuk melakukan pengendalian.
Mengkombinasi aktivitas-aktivitas ke fungsifungsi yang disentralkan membuat organisasi
menjadi lebih kompleks, dan karena itu sulit
dikelola.
Jika fungsi-fungsi organisasi menjadi terlalu
besar, maka masalah-masalah efisiensi dan
pengendalian mulai muncul.

Desentralisasi
Desentralisasi adalah pendelegasian
wewenang kepada manajer
pelaksana, yang jenjangnya lebih
rendah, untuk mengambil keputusan
tertentu di unit organisasi yang
dipimpinnya. Semakin rendah
jenjang manajer yang diberi delegasi
wewenang, maka semakin besarlah
desentralisasi. Pendelegasian
wewenang dapat mengatasi

Kelebihan Desentralisasi
Pengambilan keputusan operasi menjadi lebih cepat, karena
dilakukan oleh manajer pelaksana.
Kualitas keputusan menjadi lebih baik, karena keputusan
diambil oleh orang yang paling mengetahui keadaan.
Manajemen teras dapat lebih berkonsentrasi pada isu-isu
kebijakan dan perencanaan strategik, karena keputusankeputusan harian dilakukan oleh manajer pelaksana.
Memotivasi manajer pelaksana untuk mencapai tujuan
perusahaan, karena manajer pelaksana diberi kebebasan
mengambil keputusan merasa terikat dengan akibat-akibat
keputusannya.
Kaderisasi bagi para manajer pelaksana untuk mengelola
seluruh aspek di fungsi mereka masing-masing.
Menyediakan alat yang baik bagi manajemen teras untuk
menilai potensi para manajer pelaksana untuk naik ke
jenjang manajemen yang lebih tinggi.

Kekurangan Desentralisasi
Jika manajer pelaksana tidak kompeten, maka
desentralisasi menyebabkan manajer tersebut
tidak dapat mengendalikan operasi perusahaan
dengan baik.
Di perusahaan besar, sulit mengukur prestasi
seluruh unit organisasi dengan sistem
pengukuran yang sama.
Desentralisasi mungkin menimbulkan
suboptimization, yaitu keuntungan unit
organisasi tertentu yang merugikan
perusahaan secara keseluruhan.

Return On Investment (ROI)


Contoh Soal
Penjualan
Rp 2.400.000,00

Laba
Rp
288.000,00
Investasi (awal tahun)
Rp 1.600.000,00

=
= 1,8 atau 18%
ROI yang dicapai 18% terdiri atas perputaran
investasi 1,5 kali dan profit margin 12%

Kelebihan ROI
1. ROI mendorong manajer SBU
(Strategic Business Unit) untuk
memperhatikan saling hubungan
antara penjualan, biaya, dan
investasi.
2. ROI mendorong manajer SBU untuk
menghemat biaya
3. ROI mencegah investasi yang
dipandang berlebihan.

Kekurangan ROI
ROI mendorong manajer untuk tidak
melakukan investasi yang akan
menurunkan ROI rerata SBU.
ROI mendorong manajer untuk
memfokuskan laba jangka pendek
(short run) yang merugikan
perusahaan jangka panjang (long
run).

Residual Income (RI)


RI, sebagai alternatif untuk
mengukur prestasi SBU, adalah
selisih antara laba SBU dan
kembalian minimal yang telah
ditetapkan oleh kantor pusat.

Contoh Soal
Anggaplah sebuah perusahaan
mensyaratkan kembalian minimal
12% untuk setiap aktiva SBU. SBU
yang laba operasi bersihnya setahun
Rp 400.000 dan investasinya Rp
3.000.000, maka RI nya adalah Rp
40.000, seperti perhitungan berikut.
Laba SBU
Rp 400.000,00
Kembalian minimal Rp 3.000.000 x 12%
Rp
360.000,00
Residual Income
Rp 40.000,00

Kelebihan RI
Dapat menggunakan kembalian
minimal yang berbeda-beda untuk
berbagai jenis aktiva

Kekurangan RI
RI mendorong manajer untuk
berpandangan jangka pendek.
RI adalah ukuran profitabilitas
absolut, yakni dalam angka rupiah.
Jadi, apabila tingkat investasi dua
SBU berbeda, maka pembandingan
langsung prestasi dua SBU tersebut
tidak adil.

Penetapan Harga Transfer


Harga Tansfer adalah harga yang
dibebankan untuk suatu komponen
oleh divisi penjual pada divisi penjual
pada divisi pembeli di perusahaan
yang sama.

Dampak Harga Transfer


1. Pengukuran Prestasi Divisi
2. Laba Perusahaan
3. Otonomi

Dampak harga transfer terhadap divisi-divisi yang


melakukan transfer dan perusahaan secara
keseluruhan
ABC, Inc.
Divisi A

Divisi C

Memproduksi komponen
dan mentransfernya ke C
dengan harga transfer
$30 per unit.

Membeli komponen dari A


dengan harga transfer $30 per
unit. dan menggunakan
komponen itu untuk
memproduksi produk akhir.

Harga transfer = $30 per Harga transfer = $30 per unit


Biaya bagi C
unit
Menurunkan laba bersih
Pendapatan bagi A
Menurunkan ROI
Meningkatkan laba
bersih
Meningkatkan ROI

Tujuan Penetapan Harga


Transfer
1. Evaluasi prestasi divisi secara
akurat
2. Keselarasan tujuan antara divisi dan
perusahaan
3. Tetap terjaganya otonomi divisi

Kebijakan Penetapan Harga Transfer


1. Harga Transfer Minimum
2. Harga Transfer Maksimum

Pedoman Penetapan Harga Transfer


1. Harga Pasar
2. Harga Transfer Berdasarkan Biaya
3. Harga Transfer yang Dinegoisasikan

Harga Pasar
Anggaplah divisi furniture dari suatu perusahaan
memproduksi tempat tidur lipat. Divisi matras dari
perusahaan yang sama memproduksi matras, termasuk
matras yang cocok untuk tepat tidur lipat. Jika matras
ditransfer dari divisi matras ke divisi furniture, maka
muncul peluang penetapan harga transfer. Dalam hal
ini, divisi matras adalah divisi penjual dan divisi
furniture adalah pembeli. Misalkan, jika matras bisa
dijual kepada pembeli dari luar seharga $50 maka
harga $50 ini adalah harga pasar. Divisi matras tentu
tidak akan menjual matras ke divisi furniture dengan
harga kurang dari $50. sama halnya, divisi furniture
tidak akan mau membayar lebih dari $50 per matras.

Harga Transfer Berdasarkan


Biaya
Anggaplah biaya penuh dari matras
adalah sbb:
Bahan baku langsung
$15
Tenaga kerja langsung
5
Overhead variabel
3
Overhead tetap
5
Biaya penuh
$28

Jadi harga transfer adalah $28 per matras. Jumlah ini


akan dibayarkan ke divisi matras oleh divisi furnitre.
Perhtikan bahwa harga tranfer ii tidak memungkinkan
adanya laba untuk divisi pejual (divisi matras) . Divisi
mtras mungkin akan berusaha mengurangi produksi
untuk matras dari tempat tidur lipa dan meingkatkan
produksi matras yang akan dijual ke pihak luar. Untuk
mengurangi keinginan ini , manajemen puncak bisa
mendefinisikan biaya sebagai biaya plus. Dalam hal
ini anggaplah perusahaan mengijinkan penetapan
haga transfer sesuai biaya plus 10%. Jadi harga
transfer adalah $30,80 ($28 + (0,10 x $28)).

Harga Transfer yang


Dinegoisasikan
Anggaplah matras untuk tempat tidur lipat biasanya dijual
seharga $50 dan biaya penuh adalah $28. komisi penjualan
sebesar $5 umumnya dibayarkan kepada tenaga penjual.
Biaya tersebut tidak perlu di keluarkan untuk tenaga internal.
Dalam hal ini, terdapat rentang penawaran. Rentang ini
mulai dari harga transfer minimum hingga maksimum.
Misal, harga transfer minimum adalah $45 ($50 harga pasar $5 komisi penjualan yang bisa dihindari pada penjualan
internal). Harga transfer maksimum adalah $50 (harga pasar
luar yang harus dibayar oleh divisi furniture jika membeli
matras secara eksternal). Berapa harga tranfer aktualnya?
Tergantung keahlian negosisi dari manajer ivisi matras dan
divisi furniture. Setiap harga transfer yang berada diantara
$45 dan $50 akan dimungkinkan .

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai