PEMBANGUNAN
BY DJUNIJANTO
1. Menurut R. E. Dickinson
A region is an art whose physycal conditions are
homogeneous (Wilayah adalah sesuatu yang
kondisisi fisiknya homogen).
2. Menurut A. J. Hertson
A region is a complex of land, water, air, plant,
animal and man regarded in their special
relations as together continuing a definite
characteristic portion of the earth surface
(Wilayah adalah komplek tanah, air, udara,
tumbuhan, hewan dan manusia dengan
hubungan khusus sebagai kebersamaan yang
kelangsungannya mempunyai karakter khusus
dari permukaan bumi).
3. Menurut Fannemar
A region is an area characterististized thouroughout
by similiar surface features and which is contrasted
with neighbouring areas (Wilayah adalah area yang
digolongkan melalui kenampakan permukaan yang
sama dan dikontraskan dengan area sekitarnya).
4. Menurut Taylor
A region may be defined as a unit are of the earth's
surface distinguishable from amor area by the
exhibition of some unifying characteristic of property
(Wilayah dapat didefinisikan sebagai bagian dari
permukaan bumi yang berbeda dan ditunjukkan oleh
sifat-sifat yang berbeda dan ditunjukkan oleh sifatsifat yang berbeda dari lainnya).
Berdasarkan
kekhasannya
wilayah
dapat dibedakan menjadi dua jenis.
a. Wilayah yang didasarkan atas
konsep homogenitas disebut juga
wilayah
formal
(homogeneous/uniform region)
b. Wilayah yang didasarkan atas
konsep heterogenitas disebut juga
wilayah
fungsional
(nodal
region/organic region)
Menurut V. B. Stauberry,
wilayah fungsional
disebut organic region
karena di dalam wilayah
tersebut terdapat
hubungan yang hidup.
Sementara itu, J. W.
Alexander memandang
wilayah fungsional
sebagai nodal region
karena dalam wilayah ini
terdapat pusat aktivitas
sebagai mata rantai
utama dalam sistem ini.
C. Perwilayahan
Manfaat Regionalisasi
1. Membantu memisahkan sesuatu yang
berguna dari yang kurang berguna.
2. Mengurutkan keanekaragaman
permukaan bumi.
3. Menyederhanakan informasi dari suatu
gejala atau fenomena di permukaan
yang sangat beragam.
4. Memantau perubahan-perubahan yang
terjadi baik gejala alam maupun
manusia.
D. Pusat-Pusat Pertumbuhan
Pusat pusat pertumbuhan adalah cara yang ditempuh oleh
pemerintah untuk menentukan daerah tertentu yang dianggap
strategis sehingga pada gilirannya akan memberi efek menetes
bagi daerah sekitarnya.
Contoh:
Provinsi Kalimantan Timur dalam proses pembangunan tentu
mempunyai kota atau kabupaten yang akan dijadikan pusat
pertumbuhan yang diperkirakan membawa efek bagi daerah
sekitarnya. Ketika pemerintah Kalimantan Timur membangunan
Kota Balikpapan dan Samarinda sedemikian rupa sehingga
menjadi kota yang sangat maju, harapannya adalah kemajuan
Balikpapan dan Samarinda akan menetes ke daerah-daerah
sekitarnya seperti Paser Utara, Pasir, Tenggarong , Bontang dan
sebagainya.
Dalam hal ini Samarinda dan Balikpapan merupakan pusat
pertumbuhan Kalimantan Timur.
b.
c.
d.
e.
Hirarki K = 3
merupakan pusat
pelayanan berupa pasar
yang selalu
menyediakan bagi
daerah sekitarnya,
sering disebut kasus
pasar optimal. Wilayah
ini selain mempengaruhi
wilayahnya sendiri, juga
mempengaruhi
sepertiga bagian dari
masing-masing wilayah
tetangganya
Hirarki K = 4
yaitu wilayah ini dan
daerah sekitarnya yang
terpengaruh memberikan
kemungkinan jalur lalu
lintas yang paling efisien.
Tempat sentral ini disebut
pula situasi lalu lintas yang
optimum. Situasi lalulintas
yang optimum ini memiliki
pengaruh setengah bagian
di masingmasing wilayah
tetangganya
Hirarki K = 7
yaitu wilayah ini selain
mempengaruhi wilayahnya
sendiri, juga mempengaruhi
seluruh bagian (satu
bagian) masing-masing
wilayah tetangganya.
Wilayah ini disebut juga
situasi administratif yang
optimum. Situasi
administratif yang
dimaksud dapat berupa
kota pusat pemerintahan.
Usaha Pengembangan
Wilayah
di Indonesia
Pengembangan wilayah di Indonesia harus
didasarkan
pendekatan-pendekatan khusus.
1. Pengembangan wilayah berdasarkan kawasan
Daerah Aliran Sungai (DAS) tertentu. Di dalam DAS
tersebut di lakukan pemanfaatan sungai, tanah, dan
sumber daya alam lainnya secara terintegrasi.
Dengan demikian, dapat dikembangkan pertanian,
peternakan, kehutanan, industri dan perikanan.
Selain itu, termasuk perencanaannya dalam
penanggulangan banjir dan erosi tanah.
Wilayah Pembangunan di
Indonesia
Sepuluh Wilayah Pembangunan, yang dikelompokkan dalam
empat Wilayah Pembangunan Utama.
1. Wilayah Pembangunan Utama A dengan Pusat Utama Medan.
Wilayah Pembangunan I, meliputi Provinsi-provinsi Aceh dan
Sumatra Utara.
Wilayah Pembangunan II meliputi Provinsi-provinsi Sumatra
Barat dan Riau.
2. Wilayah Pembangunan Utama B dengan Pusat Utama Jakarta
Raya.
Wilayah Pembangunan III, meliputi Provinsi-provinsi Jambi,
Sumatra Selatan dan Bengkulu.
Wilayah Pembangunan IV, meliputi Provinsi-provinsi Lampung,
Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta.
Wilayah Pembangunan VI meliputiProvinsi Kalimantan Barat.
TERIMA KASIH
Atas Perhatiannya,