Anda di halaman 1dari 5

PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

A. ORIETASI UMUM: KARAKTERISTIK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG


MENDORONG PERLUNYA PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
1. Batasan
Pandidikan Seumur Hidup (PSH) adalah sebuah sistem konsep-konsep
pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa kegiatan belajar-mengajar
yang berlangsun dalam keseluruhan kehidupan manusia.
2. Karakteristik
a. Hidup, seumur hidup, dan pendidikan merupakan tiga istitah pokok yang
menentukan lingkup dan makna pendidikan seumur hidup.
b. Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi
merupakan sebuah proses yang berlangsung sepanjang hidup.
c. Pendidikan seumur hidup tidak diartikan seagai pendidikan orang dewasa,
tetapi pendidikan seumur hidup mencakup dan memadukan semua tahap
pendidikan ( pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan sebagainya).
d. Pendidikan seumur hidup mencakup pola-pola pendidikan formal maupun
pola-pola pendidikan non formal, baik kegiatan-kegiatan belajar insidental.
e. Rumah memainkan peranan pertama, peranan yang paling halus dan sangat
penting dalam memulai proses belajar seumur hidup.
f. Masyarkat juga memainkan suatu peranan yang penting dalam sistem
pendidikan seumur hidup. Mulai sejak anak mulai berinteraksi dengan
masyarakat, dan terus berlanjut fungsi edukatifnya dalam keseluruhan hidup,
baik dalam bidang profesional maupun umum.
g. Lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah, universitas, dan pusat-pusat
latihan tentu mempunyai peranan penting, tetapi semuanya itu hanya sebagai
salah satu bentuk lembaga pendidikan seumur hidup.
h. Pendidikan seumur hidup menghendaki keberlanjutan dan
kebersambungannya dimensi-dimensi vertikal atau longitudinal dari
pendiddikan.
i. Pendidikan seumur hidup juga menghendaki keterpaduan dimensi-dimensi
horisontal dan kedalaman dari pendidikan pada setiap tahap hidup.
j. Bertentangan dengan bentuk pendidikan yang bersifat elitis, pendidikan
seumur hidup adalah bersifat universal.
k. Pendidikan seumur hidup ditandai oleh adanya kelenturan dan peragaman
dalam isi bahan belajar, alat-alat dan teknik-teknik belajar, serta waktu belajar.
l. Pendidikan seumur hidup adalah sebuah pendekatan yang dinamis tentang
pendidikan yang membolehkan penyesuaian bahan-bahan dan media belajar
karena dan apabila perkembangan-perkembangan baru terjadi.
m. Pendidikan seumur hidup membolehkan adanya pola-pola dan bentuk
alternatif dalam memperoleh pendidikan.
n. Pendidikan seumur hidup mempunyai dua macam komponen besar, yaitu
pendidikan umum, dan pendidikan profesional. Komponen tersebut tidaklah
terpisah sama sekali antara yang satu dengan yang lainya, tetapi saling
berhubungan dan dengan sendirinya bersifat interaktif .
o. Pendidikan seumur hidup mengandung fungsi-fungsi adaptif dan inovatif dari
individu dan masyarakat.

p. Pendidikan seumur hidup mengandung fungsi perbaikan terhadap kelemahankelemahan sistem pendidikan yang ada.
q. Tujuan akhir pendidikan seumur hidup adalah mempertahankan dan
meningkatkan mutu hidup.
r. Ada tiga prasyarat utama bagi pendidikan seumur hidup, yaitu:
kesempatan,motivasi, dan edukabilitas.
s. Pendidikan seumur hidup adalah sebuah prinsip pengorganisasian semua
pendidikan.
t. Pada tingkat operasional, pendidikan seumur hidup membentuk sebuah sistem
keseluruhan dari semua pendidikan.
3. Perlunya PSH
a. Keterbatasan Kemampuan Pendidikan Sekolah.
Pendidikan sekolah ternyata tidak memenuhi harapan masyarakat. Terlihat
antara lain dalam:
1) Banyak lulusan yang tidak dapat diserap dalam dunia kerja, yang antara
lain karena mutunya yang rendah.
2) Daya serap rata-rata lulusan sekolah yang masih rendah, karena pelajar
tidak dapat belajar optimal.
3) Pelaksanaan pendidikan sekolah tidak efisien sehingga terjadi
penghamburan pendidikan (educational wastage),yang terlihat dari adanya
putus sekolah (drop-out) dan siswa yang mengulang (re-peaters).
Pendidikan sekolah perlu dilengkapi dengan pendidikan luar sekolah.
b. Perubahan Masyarakat dan Peranan-Peranan Sosial.
Globalisasi dan pembangunan mengakibatkan perubahan-perubahan yang
cepat dalam masyarakat, dan dengan demikian perubahan-perubahan perananperanan sosial. Pendidikan dituntut untuk dapat membantu individu agar selalu
dapat mengikuti perubahan-perubahan sosial sepanjang hidupnya.
c. Pendayagunaan Sumber yang Masih Belum Optimal.
Salah satu masalah pendidikan kita dewasa ini adalah kelangkaan sumber yang
mendukung pelaksanaan pendidikan. Hal yang peru dilakukan adalah:
1) Penghematan dan optimalisasi dalam penggunaan sumber yang telah
tersedia bagi pendidikan .
2) Perlu digali sumber-sumber baru yang masih terpendam dalam
masyarakat, yang dapat dimanfaatkan untuk memperlancar dan
meningkatkan proses pendidikan.
Pendayagunaan sumber secara menyeluruh untuk pendidikan memerlukan
kerja sama luas yang bersifat intas sektor, sehingga perlu penyelenggaraan
pendidikan yang meluas.
d. Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah yang Pesat.
Dalam zaman modern, pendidikan luar sekolah berkembang dengan pesat
karena memberikan manfaat kepada masyarakat, sehingga perlu mendapat
tempat yang wajar dalam penyelenggaraan keseluruhan pendidikan.
B. KERANGKA KERJA TEORITIS PSH
1. Orientasi Umum

Secara teoritis PSH terdiri atas tiga aspek, yaitu:


a. Hidup.
b. Seumur Hidup.
c. Pendidikan.
2. Hidup
Ada komponen yang saling berhubungan, yang terdiri atas:
a. Individu sebagai anggota masyarakat dengan mempunyai karakteristik tertentu
(lihat bab II,psikologi).
b. Masyarakat, yang merupakan lingkungan hidup sosial, yang bentuknya dapat
berupa kelompok-kelompok psikologi dan organisasi sosial.
c. Lingkungan fisik atau lingkungan alam tempat hidup (habitat) manusia sebagai
individu dan anggota masyarakat.
3. Seumur Hidup
Dalam seumur hidupnya, setiap individu manusia mengalami:
a. Perkembangan Kepribadian
Setiap individu manusia dalam pengalaman hidupnya mengalami
perkembangan kepribadian, yang mencakup perkembangan: fisik, mental,
sosial, dan emosional.
b. Tahap-tahap Perkembangan
Setiap individu dalam perjalanan hidupnyam, sejak lahir sampai mati
mengalami tahap-tahap perkembangan : masa balita, masa kanak-kanak, masa
anak, masa remaja, masa dewasa, dan masa tua.
c. Peranan-peranan Umum dan Unik
Setiap individu melaksanakan perempuan-perempuan umum sebagai manusia,
dan peranan-peranan unik dalam menjalankan tugas-tugas khusus, misalnya
sebagai guru, dokter, pengacara, pedagangan, dan sebagainya.
4. Pendidikan
Pendidikan sebagai usaha mencapai perkembangan dan perubahan tingkah laku
setiap individu melalui hidup, mencakup tiga komponen, yaitu:
a. Landasan-landasan Pendidkan, yaitu konsep-konsep sosiologis, ekonomik,
politik, demografis,ekologis,filosofis, biologis, psikologis, dan cabang-cabang
ilmu lainya, yang menjadi dasar pelaksanaan atau praktek pendidikan.
b. Cara-cara Komunikasi, verbal-non verbal, dengan atau tanpa alat-alat bantu
belajar-mengaja, yang digunakan dalam praktek pendidikan disekolah atau
luar sekolah.
c. Isi Pendidikan, yang berupa pengetahuan, keterampilan-keterampilan, dan
nilai-nilai yang menjadi bahan ajar dalam pendidikan. Bahan-bahan ajar dalam
pendidikan berupa:
1) Stok Budaya, yang berupa ilmu, seni dan cita-cita manusia.
2) Perkembangan pengetahuan yang baru dan yang usang.

C. KERANGKA KERJA OPERASIONAL PSH


1. Sebuah sistem PSH
Komponen-komponen sistem PSH:
a. Tujuan tujuan PSH

Semua tujuan yang ingin dicapai dalam PSH, baik tujuan akhir/umum maupun
tujuan khususnya.
b. Asumsi-asumsi PSH
Konsep-konsep yang menjadi dasar pijakan penyelenggaraan PSH atau
karakteristik PSH.
c. Prinsip-prinsip Pengembangan Sistem PSH
Konsep-konsep yang menjadi dasar pijakan untuk pengembangan sistem PSH
d. Bentuk-bentuk Belajar
1. Pendidikan umum, baik yang diselenggarakan dalam bentuk pendidikan
formal maupun non formal.
2. Pendidkan profesional, baik yang diselenggarakan dalam bentuk pendidikan
formal maupun nonformal.
2. Sistem Belajar di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat
Sistem belajar ini mencakup dua komponen, yaitu:
a. Manajemen Pendidikan
1. Perencanaan
2. organisasi
3. administrasi
4. keuangan
5. pemasukan tenaga
6. sistem struktuur bahan ajar(kurikulum)
7. Sistem evaluasi
8. Riset
b. Teknologi Pendidikan
1. Tujuan pengajaran
2. Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kurikulum
3. Strategi dan Proses belajar
a) Belajar awal
b) Belajar bersama
c) Belajar sendiri
4. Media dan bahan ajar
5. Bimbingan
6. Evaluasi Belajar
a) Evaluasi internal
b) Evaluasi eksternal
c) Evaluasi sendiri

D.IMPLIKASI KONSEP PSH BAGI PENDIDIKAN SEKOLAH


1. Fungsi dan Tujuan Sekolah
a. Pendidikan sekolah ialah salah satu tangga dari keseluruhan proses pendidikan
yang berlangsung sepanjang hidup.
b. Pendidikan sekolah ialah pendidikan untuk mengembangkan semua aspek
kepribadian, baik kognitif dan afektif maupun ketrampilan.

c. Pendidikan sekolah merupakan suatu sistem terbuka


d. Pendidikan sekolah merupakan sekelompok paket belajar atau program belajar
yang menyediakan jalur belajar dan pengalaman belajar, yang memungkinkan
siswa dapat menggunanakan hasil belajarnya untuk belajar sendiri atau self
learning dan membina dirinya sendiri atau self direction.
e. Tujuan pendidikan sekolah tidak hanya menguasai bahan pelajaran tetapi dapat
menggunakan apa yang telah dipelajari itu ntuk mampu belajar sendiri dan
membina diri kapanpun dan dimanapun, dalam rangka mencapai tujuan PSH
mencapai kualitas hidup pribadi, sosial, dan profesional seoptimal mungkin.
Pendidikan sekolah hendaknya bertuujuan agar siswanya:
1) Menyadari perlunya belajar seumur hidup dalam usaha mempertahankan
dan meningkatkan kualitas hidupnya.
2) Meningkatkan kemampuan belajar atau educa-ability.
3) Memperluas daerah belajar.
4) Memadukan pengalaman belajar disekolah dengan pengalaman belajar di
luar sekolah.
2. Program Pendidikan Sekolah
a. Kegiatan pendidikan hendaknya terdiri atas kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler.
b. Kegiatan sekolah hendaknya campuran antara studi dan bekerja.
c. Kegiatan sekolah hendaknya makin tertuju.

Anda mungkin juga menyukai