Anda di halaman 1dari 18

Program 3R (Reduce, ReUse, dan Recycle) Menuju zero Waste

Dalam Pengembangan Pakan Ruminansia Berbasis Limbah Pertanian

Pakan merupakan aspek penting dalam pengembangan ternak disuatu daerah, karena p
akan memberikan porsi terbesar dalam manejemen peternakan yakni sekitar 75% dari total biay
a produksi yang akan dikeluarkan. Kualitas dan kuantitas pakanpun menjadi ujung tombak kebe
rhasilan dalam usaha peternakan karena hasil karkas berkualitas dan memiliki kuantitas optimal
salah satunya ditentukan pakan. Tidak dapat dipungkiri sebesar apapun potensi genetic yang di
miliki oleh seekor ternak tanpa memperoleh pasokan pakan yang memadai yang memiliki kualit
as dan kuantitas yang tidak terpenuhi, akan tidak dapat menampilkan potensi genetiknya.
Pakan hijauan merupakan pakan utama bagi ternak ruminansia. Namun, apabila melihat fakta y
ang ada sekarang ini, upaya pemenuhan pakan hijauan sangat sulit dipenuhi, hal tersebut terke
ndala beberapa hal seperti ketersediaan lahan untuk menanam rumput, pengalihan fungsi suatu
lahan yang diakibatkan semakin meningkatnya populasi manusia sehingga lahan yang tadinya
difungsikan sebagai lahan hijauan berubah fungsi menjadi lahan pemukiman terutama dipulau j
awa, sempitnya jumlah lahan yang dimiliki oleh petani, sehingga tanaman pangan menjadi tana
man utama yang ditanami pada lahan yang dimiliki. Jumlah ternak yang dimiliki oleh para petani
juga mempengaruhi dalam upaya penyediaan hijauan, karena rata-rata jumlah ternak yang dimil
iki oleh petani dipedesaan adalah kurang dari 3 ekor ternak, beternak masih dianggap sebagai
mata pencaharian sambilan, jadi upaya penanaman rumputpun tidak memungkinkan untuk dila
kukan.
Upaya pemenuhan pakan bagi ternak ruminansia sangat sulit sekali terpenuhi apabila hanya m
engandalkan dari jumlah hijauan atau rumput yang tersedia didaerah sekitar masyarakat. Pada
musim penghujan jumlah rumput yang ada sangat melimpah, namun sebaliknya pada musim ke
marau jumlah rumput yang ada sangat sedikit bahkan tidak tersedia, tentu saja permasalahan t

ersebut menjadi dilema yang berkepanjangan bagi petani dipedesaan apabila tidak diatasai sec
ara focus dan konsisten. Upaya memenuhi kebutuhan akan pakan salah satunya adalah denga
n memanfaatkan potensi limbah pertanian yang ada didaerah tempat tinggal petani meliputi lim
bah dari hasil tanaman padi, tanaman jagung, tanaman kacang tanah, serta tanaman pertanian
lainnya yang memungkinkan untuk diberikan sebagai pakan ternak.
Limbah pertanian sebagai pakan alternativ memiliki berbagai factor penghambat sehingga diper
lukan juga upaya pengolahan melalui sentuhan teknologi pengolahan pakan. Ketersediaan, kon
tinuitas pengadaan, kandungan gizi, kemungkinan adanya faktor pembatas seperti zat racun at
au zat anti nutrisi, serta perlu tidaknya bahan diolah sebelum dapat digunakan sebagai pakan t
ernak perlu dipertimbangkan. Penerapan teknologi dalam pemanfaatan limbah pertanian sebag
ai pakan diupayakan dalam meningkatkan kualitas dari bahan pakan tersebut, misalnya kemam
puan daya simpan, tingkat kecernaan dari bahan pakan, elimiminasi anti nutrisi dan peningkata
n kandungan nutrisi pakan. Sebagai contoh permasalahan dalam pemanfaatan limbah pertania
n adalah kandungan serat kasarnya yang tinggi termasuk selulosa, lignin, dan tanin yang sanga
t sukar dicerna oleh ternak ruminansia.
Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan ternak ruminansia diharapkan dapat memberikan
dampak positif bagi keseimbangan alam karena dengan dimanfatkannya limbah pertanian dapa
t mengurangi jumlah limbah yang ada disekitar masyarakat petani, selain itu dengan termanfaat
nya limbah pertanian tersebut memberikan nilai pemasukan bagi pendapatan petani dalam upa
ya pengembangan ternak ruminansia. Pemanfaatan limbah limbah pertanian sebagai pakan ter
nak ruminansia dapat menurunkan tingkat pencemaran karena Menurut Undang-undang no 32 t
ahun 2009, Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, z
at, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.

Program 3R berbasis limbah pertanian yang notabenenya merupakan aplikasi dari pema
nfaatan limbah pertanian sebagai pakan meliputi pengurangan (Reduce) limbah pertanian yang
berada dalam lingkungan masyarakat, pemanfaatan kembali (ReUse) limbah pertanian yang ad
a dalam masyarakat dan daur ulang (Recycle) limbah pertanian sehingga menjadi produk yang
berkualitas yang dapat memberikan hasil yang optimal dalam pengembangan ternak ruminansi
a atau dapat diistilahkan sebagai penerapan teknologi pengolahan limbah pertanian. Program 3
R berbasis limbah pertanian diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi semua kompon
en, meliputi komponen lingkungan, pendapatan, peningkatan pengembangan ternak ruminansia

serta komponen perekonomian nasional secara luas, dan secara spesifik program 3R berbasis l
imbah pertanian adalah memberikan jawaban dari permasalahan pemenuhan pakan bagi terna
k ruminansia.
Limbah pertanian memiliki potensi yang cukup besar untuk dimanfaatkan sebagai pakan
, limbah pertanian tersebut terdiri dari tanaman padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hija
u, ketela pohon, ketela rambat dan tanaman pertanian lainnya, sebagai contoh jumlah potensi j
erami padi pertahun adalah 8,86 ton/Ha, dan jerami jagung sebesar 22,88 ton/Ha/tahun. Limba
h pertanian sebagai pakan ternak dapat memberikan nilai yang lebih tinggi dengan penerapan t
eknologi pengolahan melalui berbagai teknik yakni meliputi teknik amoniasi, fermentasi ataupun
teknik lainnya yang kiranya dapat meningkatkan kualitas dari bahan pakan.
Berikut adalah kandungan nutrisi beberapa jenis limbah yang banyak dimanfaatkan seb
agai pakan ruminansia:
Jenis
Kadar
Abu
Serat Ka
Lemak Ka Protein Ka
Air
sar
sar
sar
Jerami Kacang ta 13,3 %
16,4 % 38,5 %
4,09%
8,27%
nah
Jerami Jagung
11,96% 10,22
21,55
2,03%
7,5%
%
Jerami Padi
11,43% 18,41
34,85%
3,18%
7,57%
%
Jerami kedelai
6,72%
9,0%
44,55%
5,96%
11,89%
Bekatul
11,66% 8,21% 18n23%
8,81%
12,27%
Polard
11,74% 4,09% 9,36%
4,19%
18,10%
Tetes
33,64% 11,76
0,07%
0,12%
3,95%
%
Bonggol jagung
6%
1,6%
29,30%
0,9%
4,40%

Penerapan Teknologi Pengolahan Pakan Dan Pemanfaatan Limbah Pertanian Dalam


Upaya Meningkatkan Hasil Usaha Ternak Ruminansia Di indonesia
Pakan hijauan merupakan bahan pakan utama bagi ternak ruminansia, namun sejalan d
engan berkurangnya lahan untuk menghasilkan hijauan pakan ternak sebagai akibat perluasan l
ahan untuk pemukiman dan produksi pangan, menyebabkan keterbatasan produksi pakan hijau
an. Meskipun demikian, meningkatnya produksi tanaman pangan berakibat pada meningkatnya
jumlah produksi limbah pertanian. Di Indonesia, salah satunya adalah limbah tanaman padi (jer
ami padi) yang tersedia dalam jumlah yang cukup banyak dan mudah untuk diperoleh sebagai p
akan ternak. Berdasarkan kondisi yang tersebut diatas, maka untuk pengembangan ternak rumi
nansia di suatu daerah seharusnya dilakukan juga usaha untuk memanfaatkan limbah pertanian
, mengingat sumber penyediaan rumput dan hijauan lainnya sebagai pakan sangat terbatas.
Limbah pertanian atau hasil sampingan agroindustri mempunyai peluang untuk dimanfa
atkan secara optimal sebagai pakan ternak ruminansia, akan tetapi faktanya ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan sebelum limbah tersebut digunakan seperti ketersediaan, kontinuitas p
engadaan, kandungan gizi, kemungkinan adanya faktor pembatas seperti zat racun atau zat ant
i nutrisi, serta perlu tidaknya bahan diolah sebelum dapat digunakan sebagai pakan ternak, sel
ain itu permasalahan dalam pemanfaatan limbah pertanian adalah kandungan serat kasarnya y
ang tinggi termasuk selulosa, lignin, dan tanin yang sangat sukar dicerna oleh ternak ruminansi
a.

Menindak lanjuti bagaimana mengatasi permasalahan tentang rendahnya kualitas dari li


mbah pertanian, diperlukan suatu upaya penerapan teknologi guna meningkatkan kualitas dari li
mbah pertanian yakni melalui aplikasi atau penerapan teknologi pengolahan pakan, namun perl
u dicermati penguasaan teknologi untuk memanfaatkan limbah menjadi bahan pakan alternatif i
ni belum sepenuhnya dikuasai oleh petani peternak, untuk itu diperlukan suatu kajian awal terka
it potensi limbah pertanian serta faktor yang mempengruhi penerapan teknologi pemanfaatan li
mbah tersebut sebagai bagian dari upaya mencari solusi alternatif untuk pengembangan teknol
ogi maupun pengembangan wilayah melalui pemberdayaan masyarakat petani dan peternak.
Penerapan teknologi pengolahan limbah bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari bah
an pakan yang pada akhirnya nanti berdampak pada produktivitas seekor ternak yang mengkon
sumsinya.
Teknologi pengolahan pakan dapat dilakukan dengan berbagai cara yakni dengan cara
(1) perlakuan fisik mekanik melalui pencacahan, penggilingan, perendaman, perebusan,
pelleting, dan Y-iridiasi
(2) perlakuan kimia dengan menggunakan asam atau basa kuat,
(3) perlakuan biologis seperti pengolahan dengan jamur, enzim, maupun dengan bolus/i
si rumen, dan
(4) gabungan berbagai perlakuan (Sutrisno, 1993).
Dalam upaya penerapan teknologi pengolahan pakan, ditemui berbagai permasalahan.
Permasalahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni faktor Sumber daya manusia, fa
ktor Sumber daya Alam dan faktor teknis yang juga memberikan kontribusi hambatan yang cuk
up besar dalam penerapan teknologi pengolahan limbah pertanian sebgaia pakan, sehingga se
mua faktor tersebut perlu dicarikan jalan keluarnya guna memecahkan permasalahan yang ada
tersebut.
Faktor sumber daya manusia yang perlu dipecahkan agar tidak menjadi hambatan dala
m penerapan teknologi pengolahan limbah pertanian sebagai pakan meliputi pendidikan petani
peternak, motivasi, ketrampilan, persepsi, pengalaman beternak, pendapatan petani peternak, j
umlah tanggungan keluarga dan frekuensi ikut penyuluhan, sedangkan faktor SDA meliputi prod
uksi limbah, jenis limbah (padi atau palawija). Faktor teknis mempengaruhi dalam penerapan te
knologi pengolahan limbah pertanian meliputi jumlah ternak yang dipelihara oleh masyrakat, kar
ena biasanya peternakan merupakan usaha sambilan diluar usaha pokok dari peternak tersebut
yakni sebagai petani.
Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan bukanlah suatu hal yang asing lagi bagi
masrakat petani peternak. Pemanfaatan limbah pertanian dimasyarakat meliputi pemanfaatan j
erami padi, jerami jagung, jerami kacang tanah, pucuk daun singkong dan berbagai hasil limbah
pertanian lainnya, namun sayangnya pemanfaatan limbah pertanian tersebut tidak diiringi usah
a untuk mengolah bahan dengan penerapan teknologi pengolahan bahan pakan agar hasil atau
produktivitas dari seekor ternak dapat ditingkatkan.
Pemanfaatan teknologi pengolahan pakan ditingkat pedesaan boleh dikatakan hanyalah
memanfaatkan teknologi sederhana yakni teknologi pengolahan pakan secara fisik dan mekanik
. Para petani peternak didaerah pedesaan melakukan penerapan teknologi pngolahan pakan ter
kait limbah pertanian meliputi pengolahan dengan cara dicacah dan dengan cara dikering angin
kan disekitar kandang ternak peliharaannya, hal ini dilakukan karena teknologi demikianlah yan
g hanya bisa mereka lakukan mengingat tingkat pengetahuan mereka masih sangat minim dan
usaha peternakan yang mereka miliki merupakan usaha sampingan yang hanya memiliki ratarata dua atau tiga ekor ternak peliharaan.
Usaha peternakan didaerah pedesaan memang masih banyak memerlukan bimbingan k
hususnya bimbingan tentang pengolahan pakan agar para petani peternak yang bergerak disek
tor ini tetap terus bertahan dan dapat meningkatkan produktivitas dari ternak yang dimilikinya se
hingga tingkat pendapatan yang mereka dapatkan juga meningkat karena seperti yang kita keta
hui produktivitas ternak yang dimiliki masih sangat rendah, namun tidak dapat dipungkiri bahwa

pasokan kebutuhan pangan yang berasal dari ternak berupa daging sebagian besar masih bera
sal dari pedesaan. Selain pasokan daging, banyak pula usaha-peternakan yang berskala besar
memperoleh bibit atau bakalan dari petani peternak tradisonal dipedesaan.
Limbah Restoran Sebagai Pakan Ternak Unggas Dengan Kombinasi Limbah Pasar Sayur
Terfermentasi
Pertumbuhan subsektor peternakan masih menjumpai beberapa permasalahan, pada industri
unggas penyediaan bibit dan pakan masih tergantung impor, disisi lain kapasitas produksi ayam
ras masih mampu ditingkatkan lagi, hanya permintaannya sangat tergantung pada daya beli
konsumen, kualitas gizi dan keamanan produk, semuanya itu merupakan peluang yang harus
dimanfaatkan. Permasalahan mengenai penyedian pakan untuk meghasilkan produk pangan
hewani diperlukan strategi pembangunan yang fokus pada sasaran yang tepat, fokus sasaran
tersebut salah satunya adalah menyediakan sumber pakan alternatif yang tersedia dilingkungan
masyarakat guna memperoleh sumber pakan baru bagi dunia peternakan, khusunya pakan
ternak unggas.
Limbah restoran merupakan salah satu sumber bahan pakan yang dapat dijadikan sumber
bahan pakan alternatif, namun dalam pemanfaatannya tetap dibutuhkan sentuhan teknologi
karena walau bagaimanapun limbah restoran tetap memiliki kelemahan yakni saat ditampung
bercampur dengan air dan membuat limbah tersebut menjadi cepat busuk dan dapat menjadi
tempat berkembangnya mikroorganisme. Faktor mempengaruhi pembusukan antara lain
autolitik, proses bakteriologik, dan rancidity (Afrianto dan Liviawaty, 1989). Usaha yang dapat
dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan mengawetkan limbah dengan cara
pengasaman menggunakan bahan organik.
Sumber bahan organik untuk pengasaman limbah tersebut salah satunya adalah dengan
memanfaatkan limbah pasar seperti kubis dan sawi. Sebagai contoh tentang ketrsediaan
Limbah pasar dapat dilihat didaerah semarang. Potensi limbah pasar menurut Badan Pusat
Statistik Kabupaten Semarang (2005), produksi kubis di Kabupaten Semarang mencapai
969,06 ton, sedangkan sawi mencapai 789,11 ton. Di pasar presentase sampah organik
mencapai 5-10% dari berat sayur dan bila tidak dimanfaatkan dengan baik akan menyebabkan
pencemaran terhadap lingkungan sekitarnya, sehingga dibutuhkan suatu pengolahan terhadap
limbah tersebut. Usaha yang dapat dilakukan untuk mengolah limbah tersebut adalah dengan
membuatnya menjadi ekstrak limbah pasar yang mampu menghasilkan bakteri asam laktat
yang berguna bagi ternak. Pembuatan ekstrak limbah pasar yaitu mencampurkan limbah pasar
dengan garam 2% dan molases 6,7% dari berat segar dan diperam selama 5 hari, hasil dari
pemeraman ini menurut Mayasari (2007) menghasilkan kandungan asam organik tinggi,
terutama asam laktat sebanyak 2,04%.
Penanganan limbah pangan dengan pengolahan yang tepat akan membantu mengurangi laju
pertumbuhan bakteri pembusuk sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak
yang non konvensional dan mendekati kualitas pakan konvensional. Penanganan limbah
pangan salah satunya dengan metode penambahan asam organik dan bakteri asam laktat.
Penambahan kedua bahan tersebut bertujuan untuk menghambat laju pertumbuhan bakteri
pembusuk dan bakteri patogen yang ada di dalam limbah sehingga membuat limbah pangan
menjadi lebih awet. Sumber asam organik dan bakteri asam laktat yang murah dan mudah
pembuatannya adalah dengan menggunakan limbah pasar sayur fermentasi. Kandungan total
bakteri asam laktat dalam limbah pasar sayur fermentasi sebanyak 2,1x1010 cfu/ml (Dewi,
2007).

Bakteri asam laktat aman, tidak berbahaya dan menyehatkan serta membantu dalam
meningkatkan efisiensi pencernaan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai probiotik.
Pemanfaatan bakteri asam laktat sebagai probiotik sudah lama digunakan dan bermanfaat
untuk mencegah beberapa penyakit dan meningkatkan kesehatan ternak (Tellez et al., 2006).
Sentuhan teknologi pengolahan pakan berupa limbah restoran sebagai pakan unggas tidak
sebatas pada proses pengawetan dan proses fermentasi sehingga menumbuhkan bakteri asam
laktatnnya saja, namun bentuk pakan yang akan diberikan harus disesuaikan dengan jenis
ternak yang akan mengkonsumsinya, dalam hal ini pakan akan dijadikan dalam bentuk pellet
dan pellet yang akan dibuat memiliki kandungan nutrisi yang disesuaikan dengan kebutuhan
unggas dengan komposisi bahan pakan yang berbeda-beda serta disesuikan dengan proiode
pertumbuhan unggas. Pellet dalah bentuk massa dari bahan pakan atau ransum yang
dibentuk dengan cara menekan dan memadatkan melalui lubang cetakan secara
mekanis( Murtidjo, 2000).
Pemanfaatan limbah pangan dan limbah pasar sayur fermentasi membutuhkan teknolgi untuk
mengolahnya menjadi bahan pakan. Salah satu cara untuk menggabungkan keduanya adalah
dengan membuatnya dalam bentuk pellet. Pembuatan pakan dalam bentuk pellet menjadi
pilihan untuk menyeragamkan bentuk dari bahan pakan yang dihasilkan. Pakan tambahan
ternak yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan mikroorganisme di dalam saluran
pencernaan adalah probiotik, sehingga dengan adanya bakteri asam laktat yang dihasilkan oleh
limbah pasar sayur fermentasi, maka pellet yang dihasilkan diharapkan menjadi pellet
berprobiotik.
Teknologi Pengolahan Pakan Ternak Ruminansia
Teknologi pengolahan pakan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari bahan pakan
yang akan diberikan kepada ternak yang akan mengkonsumsi pakan. Terdapat beberapa cara p
engolahan limbah pertanian terkait teknologi pengolahan pakan guna meningkatkan nilai gizi lim
bah tersebut, diantaranya dengan :
(1) perlakuan fisik mekanik melalui pencacahan, penggilingan, perendaman, perebusan,
pelleting, dan Y-iridiasi
(2) perlakuan kimia dengan menggunakan asam atau basa kuat,
(3) perlakuan biologis seperti pengolahan dengan jamur, enzim, white root fungi maupun
dengan bolus/isi rumen, dan
(4) gabungan berbagai perlakuan (Sutrisno, 1993).
Teknologi pengolahan pakan merupakan dasar teknologi untuk mengolah limbah pertani
an, perkebunan maupun agroindustri dalam pemanfaatannya sebagai pakan, karena kita meng
etahui bahwa limbah memiliki kelemahan walaupun ketersediaannya dilapangan cukup melimp
ah dan memiliki peluang untuk dimanfaatkan secara optimal sebagai pakan ternak. Kelemahan l
imbah tersebut yakni memiliki kandungan serat kasarnya yang tinggi termasuk selulosa, lignin,
dan tanin yang sangat sukar dicerna oleh ternak ruminansia, dan ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan sebelum limbah tersebut digunakan seperti ketersediaan, kontinuitas pengadaan, k
andungan gizi, kemungkinan adanya faktor pembatas seperti zat racun atau zat anti nutrisi, sert
a perlu tidaknya bahan diolah sebelum dapat digunakan sebagai pakan ternak.
Menindak lanjuti bagaimana mengatasi permasalahan tentang rendahnya kualitas dari li
mbah pertanian, diperlukan suatu upaya penerapan teknologi guna meningkatkan kualitas dari li
mbah pertanian yakni melalui aplikasi atau penerapan teknologi pengolahan pakan. Penerapan
teknologi pengolahan pakan itu sendiri haruslah teknologi pengolahan yang mudah diaplikasika
n mengingat penguasaan teknologi untuk memanfaatkan limbah menjadi bahan pakan alternatif
ini belum sepenuhnya dikuasai oleh petani peternak, dan kita mengetahui bahwa tingkat pendidi
kan peternak rata-rata masih rendah, sehingga teknologi yang diturunkan kepada peternak

haruslah mudah dilaksanakan dan dimengerti oleh peternakpeternak yang akan mengaplikasika
n teknologi pengolahan pakan yang ingin kita canangkan.
Limbah pertanian yang sering dimanfatkan sebagai pakan ternak ruminansia adalah jera
mi padi, jerami jagung, jerami kacang tanah, jerami kedelai, daun ketela pohoh serta lainnya. je
nis limbah perkebunan memiliki potesi yang besar untuk dimanfaatkan sebagai pakan adalah b
ungkil kelapa sawit, kulit nanas, kulit kopi, cacao, jerami tebu dan lain sebagainya. Silase dan a
moniasi merupakan salah satu contoh penerapan teknologi dengan perlakuan secara biologi da
n kimia terhadap limbah pertanian. Silase merupakan suatu proses fermentasi dengan maksud
mengawetkan jerami dalam keadaan basah, sedangkan amoniasi merupakan suatu perlakuan k
imia yang dilakukan untuk meningkatkan nilai gizi dan kecernaan limbah berserat tinggi (Komar,
1984).
Berikut adalah beberapa cara pengolahan limbah:
Amoniasi
Amoniasi adalah cara pengolahan pakan secara kimia yakni menggunakan amoniak (N
H3) sebagai bahan kimia yang digunakan untuk meningkatkan daya cerna dari bahan pakan be
rserat sekaligus meningkatkan kadar N (proteinnya). Cara ini mempunyai keuntungan yaitu: sed
erhana, mudah dilakukan, murah (sumber diambil dari urea), juga sebagai pengawet, anti aflat
oksin, tidak mencemari lingkungan dan efisien (dapat meningkatkan kecernaan sampai 80%). A
moniak dapat membebaskan ikatan antara lignin dengan selulosa dan hemiselulosa, sehingga
memudahkan pencernaan oleh selulase mikroorganisme rumen. Amoniak akan terserap dan da
n berikatan dengan gugus asetil dari bahan pakan, kemudian membentuk garam amonium aset
at yang pada akhirnya terhitung sebagai protein bahan.
Silase
Silase merupakan awetan segar hijauan pakan setelah mengalami proses insilase (ferm
entasi) oleh bakteri asam laktat dalam suasana asam dan anaerob. Untuk memacu terbentukny
a suasana asam dapat ditambahkan aditif berupa bahan karbohidrat mudah dicerna, misalnya t
etes, dedaki, onggok, jagung dan lin-lain. Proses ensilase dapat berlangsung sekitar 2-3 mingg
u, tergantung cepat tidaknya suasana asam terbentuk. Silase merupakan hijauan makanan tern
ak yang disiapkan dan diawetkan melalui proses fermentasi dengan tujuan agar hijauan makan
an ternak yang didapatkan masih bermutu tinggi dan tahan lama serta dapat diberikan pada ter
nak saat musim kemarau yang panjang (Soelistyanto, 1976).
Berikut adalah contoh proses pembuatan amoniasi jerami padi dan pembauatn silase hijauan p
akan:
1. Proses pembuatan amoniasi jerami padi
Bahan-bahan yang digunakan untuk proses amoniasi jerami padi adalah: jerami padi, urea, air,
sedangkan peralatannya meliputi: timbangan, gelas ukur (literan), kantong plastik (disesuaikan
dengan jumlah bahan yang akan diamoniasi). Metode yang akan dilakukan dalam proses amoni
asi disini adalah Amoniasi cara basah dengan menggunakan urea sebagai sumber amoniak (
NH3).
Prosedur pembuatan:
Bahan-bahan:
- 15kg jerami padi
- 870 gram urea
- 5 liter air

Catatan: bila menggunakan drum, jerami padi yang dipakai adalah 30 kg, urea 1,74 kg, dan air
sebanyak 10 liter
Peralatan:
- Timabangan
- 1 (satu) lembar plastik (180x200 cm) untuk mencampur
- 1 (satu) lembar plastik kantong (100x150 cm) rangkap atau drum bekas
- 1 (satu) ember
- 1 (satu) alat pengaduk
Cara pengerjaan:
1. kantong plastik langsung dilapisi dua dengan cara dimasukkan lembar pertama kedalam lem
bar kedua. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kekuatan plastik agar tidak bocor. Bila men
ggunakan drum, tidak perlu dilapisi plastik
2. seluruh jerami dimasukkan dalam kantong plastik atau drum
3. larutkan urea dengan mencampurkan 870 gram kedalam ember yang berisi 5 liter air, diadukaduk sampai semua urea larut.
4. siram dan campur urea tersebut (sedikit demi sedikit) pada jerami yang ada didalam kantong
plastik atau drum, aduk-aduk dan sedikit dibolak-balik sampai merata seluruhnya. Kemudian jer
ami didalam plastik atau drum dipadatkan (sesuai kekuatan plastik atau drum).
5. selanjutnya tutup (ikat) dulu lapisan plastik pertama pada bagain atasnya, kemudian baru lapi
san plastik kedua. Kantong plastik atau drum ini dapat dismpan pada tempat yang aman. Bila m
enggunakan drum, maka permukaan drum ditutup dengan plastik rangkap dua.
6. setelah 4 (empat) minggu, amoniasi jerami dapat dibuka. Sebelum diberikan kepada ternak je
rami padi amoniasi tersebut harus diangin-anginkan selama 1 2 hari (sampai bau menyengat
amoniak hilang).
Jerami padi yang telah diamoniasi dengan cara diatas mempunyai kandungan protain m
enjadi 2x lipat (dari 4% menjadi 9,5%) atau meningkat 100%. Kecernaan invitro meningkat dari
36% menjadi 73%, produksi VFA dan NH3 meningkat cukup signifikan karena adanya
peningkatan kecernaan dan kadar protein dari bahan pakan yang diamoniasi. Struktur dinding s
el jerami padi menjadi lebih amorf dan mudah dicerna. Dalam keadaan tertutup (plastik belum di
buka/dibongkar), bahan pakan yang diamoniasi dapat tahan lama (Komar,1984).
Rumus umum perbandingan antara jumlah urea, air dan jerami padi adalah dengan perh
itungan sebagai berikut:
8,7 gram urea + 1 liter air untuk setiap kilogram (Kg) bahan kering jerami padi
Jerami padi kering udara umumnya mempunyai kandungan bahan kering 70% dan kadar air 30
%, sehingga dalam 100kg jerami kering udara mempunyai jumlah bahan kering 70 Kg.
2. pembuatan silase hijauan pakan
prosedur:
bahan-bahan:
- 15 kg hijauan pakan, misalnya rumput gajah
- 1 kg bekatul
Peralatan:
- Timbangan
- 1 (satu) lembar plastik (90x200 cm) untuk mencampur
- 1 (satu) lembar plastik kantong (90 x 150 cm) rangkap
- Alat pencacah hijauan (parang atau bendo)
- Tali pengikat

Cara pengerjaan:
1. layukan hijauan pakan yang baru saja dipotong selama 1 hari atau sampai kadar air lebih kur
ang 50-60%
2. seluruh hijauan pakan yang akan dibuat silase dipotong-potong (dicacah ukuran 5-10cm) da
n dihamparkan pada plastik ukuran 90x200cm
3. taburkan bekatul sedikit demi sedikit pada hamparan rumput yang telah dicacah secara mera
ta dan diaduk-aduk.
4. masukkan hijauan yang sudah dicampur dengan bekatul kedalam kantong plastik, kemudian
padatkan dan ikat dengan erat. Usahakan tidak ada rongga udara didalam plastik dan plastik tid
ak boleh bocor.
5. proses ensilase akan berlangsung lebih kurang selama 3 minggu dan setelah itu akan berhen
ti, hijauan pakan akan awet dan dapat dismpan lama
6. pembukaan atau pemanenan silase tergantung kebutuhan, artinya jika pakan segar sudah su
sah dicari maka silase merupakan cadangan hijuan segar yang bisa digunakan. Dalam pemberi
an pada ternak selayaknya diangin-anginkan terlebih dahulu agar bau asam menyengat hilang,
utamanya padi perah, bau silase ini jika tidak diperhatikan akan mempengaruhi kualitas dari air
susu.
Penerapan pengolahan pakan selain mampu meningkatkan kualitas dari suatu bahan pa
kan, sebenarnya juga untuk mengatasi permalahan atau problematika penyadiaan pakan diInd
onesia, terutama terkait dengan maslah iklim karena pada musim kemarau pakan sangat sulit s
ekali didapatkan, sedangkan pada musim penghujan ketersediaannya melimpah, terutama paka
n jenis hijauan, sehingga diperlukan suatu upaya aplikasi teknologi seperti pembuatan silase hij
auan pakan untuk stok ketersediaan pakan dimusim kemarau.
MENGAPA BIO P2000Z DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN DAN
PRODUKSI TERNAK dan IKAN ?
1. Mikroba yang terkandung dalam Bio P 2000 Z tidak membahayakan bagi hewan dan tidak
menghasilkan senyawa racun yang membahayakan bagi hewan, karena sebagian mikroba tersebut
memang telah ada dalam tubuh pencernaan hewan bahkan membantu pencernaan.
2. Bio P 2000 Z adalah berisi nutrisi yang memiliki kualitas tinggi baik berupa sel tunggal protein
mikroba (sebagai Single Cell Protein) maupun nutrisi organik hasil sekresi komplek mikroba
yang memiliki kandungan gizi tinggi. Padatan populasi sel dalam setiap ml Bio P 2000 Z
terdapat 5 milyar sel mikroba yang kaya akan asam amino siap serap. Artinya dari kandungan
protein sel saja Cairan Bio P 2000 Z memiliki konsentrasi Gizi tinggi untuk hewan. Dalam
pencernaan berperan mengatur kesetimbangan fisiologis yang menguntungkan hewan serta
mengendalikan patogen berbahaya oleh zat anti biotik yang dihasilkan mikroba.
3. Mudah dibiakkan dalam media organik seperti pakan ternak yang akan menyederhanakan
senyawa komplek makanan menjadi lebih sederhana untuk diserap oleh pencernaan hewan
sehingga pertumbuhan normal ternak optimal. Hasil fermentasi mikroba Bio P 2000 Z
dihasilkan senyawa organik sederhana seperti alkohol, enzim dan hormon serta senyawa lainnya
yang penting sebagai zat pemacu pertumbuhan paling aman.
4. Pada pemanfaatan di hijauan baik dalam kondisi segar maupun silase jelas akan meningkatkan
kandungan gizi pakan sehingga lebih berkualitas. Perbanyakan sel tunggal mikroba dengan cara
fermentasi dihasilkan pelipat gandaan protein sel tunggal dari Bio P2000Z.
Untuk IKAN/TAMBAK;
Sifat Utamanya meningkatkan kesehatan, populasi dan pertumbuhan / produksi ikan serta
memperbaiki kualitas air.

Kegunaan Untuk Tanah tanahdasar tambak :


- Menstabilkan tanah dasar tambak , meningkatkan pHsecara alami (mikrobiologis) meningkatkan
kesuburan fisik, kimia dan biologiyang berimbang dan berkelanjutan
- Bio Fabrikasi hara secara mikrobiologis yangmemperkaya ketersediaan unsurhara/nutrisi lengkap dan
berimbang dalam tanah, bermanfaat bagi pertumbuhanplanktonmakanan ikan.
- Mempercepat terurainya residu pupuk kimia, residu racun akibat kotoran ikan, sisa pakan
yang mengendap dan lumpur yang menghasilkan racun dan gas beracun menjadi netral dan
bermanfaat serta tersedia bagi pertumbuhan plankton.
- Meredam/menetralkan anasir penghambat dalam tanah baik dari logam beracun,alkali,lagam /
gas tereduksi beracun yang menggangu pertumbuhan ikan
- Mendukung kehidupan ekologis bersinergi dengan mikroba berguna indogenus penyubur tanah dan air
kolam, Sangat baik untuk menekan mikroba penyakit ikan.

Untuk Kualitas Air Tambak


Menstabilkan air agar tetap berkualitas dan nyaman bagi ikan.
Menurunkan BOD dan COD, Amonia gas, NO2 dan racun gas lainnya.
Menurunkan penggelembungan dasar kolam dan pengapungan lumpur dasar (dari plankton yang
mati dan membusuk)
Menetralisir dan menekan polusi (pencemaran air) dari larutan logam alkali tinggi seperti zat
besi, timbal, Alumunium, raksa dan sebagainya logam beracun
Menyediakan nutrisi siap pakai bagi plankton berguna sehingga mendukung pertumbuhan dan
produksi udang serta ikan budidaya.
Menekan perkembangan penyakit ikan dalam air tambak sehingga sehat bagi ikan.
Memperbaiki warna air (jernih/kehijau kekuningan) sehingga sehat bagi ikan/udang.
PRODUK-PRODUK KHUSUS TURUNAN BIO P 2000 Z
1. AQUA CO ENZIM (BIO P2000Z EKSTRAK)

Sifat keutamaannya
Tidak mengandung unsur kimia, dipastikan lebih aman
Sangat baik untuk budidaya udang secara intensif
Mengandung bakteri dalam jumlah besar (>5 * 10 8 cfu/g)
Mengandung beberapa enzym (protease, lipase, amylase hemicellulase, dll)
Menguatkan ketahanan hidup, memudahkan menjadi spesies dominan
Dipastikan memperbaiki kwalitas 100 %
Mudah berekasksi, dan dipakai pada kondisi aerobik maupun an aerobik
Kegunaan
Menguraikan lumpur sisa gizi dan racun
Menstabilkan air agar tetap berkualitas
Mencegah peruraian lapisan dasar yang menghasilkan racun air
Menurunkan BOD dan COD, Amonia gas, NO2 dan sebagainya
Memfermentasi Penggemuk organik baik yang berasal dari makanan, bekatul dan sebagainya.
Mencegah penggelembungan dasar kolam dan pengapungan lumpur dasar (dari plankton yang
mati)
Mencegah peledakan alga khususnya alga biru-merah.
Menekan perkembangan alga filamentus dan benthos besar.

Menetralisir dan menekan polusi (pencemaran)


Mendukung pertumbuhan dan produksi udang.
Menekan perkembangan penyakit ikan
Memperbaiki aroma dan rasa air ikan.
Cara penggunaan
a. Menstabilkan air tambak dan mencegah penyakit
3 5 hari sebelum penaburan benih konsentrasi 0,5 ppm
2 hari setelah pengobatan kimia air ; dosis 0,5 ppm
Aplikasi umur 40, 70, 90, dan 110 hari atau 35, 60, 80, 95 dan 110 hari; dosis 0,5 1,0 ppm.
b. Untuk memfermentasi pakan atau bahanorganik; dosis yang digunakan: 1-2gr per 1kg bahan (dalam
fermentasicepat 5 8 jam)
2. BIO P2000Z TAMBAK;
Sifat Utamanya meningkatkan kesehatan, populasi danpertumbuhan/produksi ikan serta memperbaiki
kualitas air.
Kegunaan Untuk Tanah tanahdasar tambak :
- Menstabilkan tanah dasar tambak, meningkatkan pH secara alami (mikrobiologis) meningkatkan
kesuburan fisik, kimia dan biologiyang berimbang dan berkelanjutan
- Bio Fabrikasi hara secara mikrobiologis yang memperkaya ketersediaan unsur hara/nutrisi lengkap
dan berimbang dalam tanah, bermanfaat bagi pertumbuhan plankton makanan ikan.
- Mempercepat terurainya residu pupuk kimia, residu racun akibat kotoran ikan, sisa pakan yang
mengendap dan lumpur yang menghasilkan racun dan gas beracun menjadinetral dan bermanfaat
serta tersediabagi pertumbuhan plankton
- Meredam/menetralkan anasir penghambat dalam tanah baik dari logam beracun, alkali,
lagam/gas tereduksi beracun yang menggangu pertumbuhan tanaman
- Mendukung kehidupan ekologis bersinergi dengan mikroba berguna indogenus penyubur tanah dan air
kolam, Sangat baik untuk menekan mikroba penyakit ikan.

Untuk Kualitas Air Tambak


Menstabilkan air agar tetap berkualitas dan nyaman bagi ikan.
Menurunkan BOD dan COD, Amonia gas, NO2 dan racun gas lainnya.
Menurunkan penggelembungan dasar kolam dan pengapungan lumpur dasar (dari plankton yang
mati dan membusuk)
Menetralisir dan menekan polusi (pencemaran air) dari larutan logam alkali tinggi seperti zat
besi, timbal, Alumunium, raksa dan sebagainya logam beracun
Menyediakan nutrisi siap pakai bagi plankton berguna sehingga mendukung pertumbuhan dan
produksi udang serta ikan budidaya.
Menekan perkembangan penyakit ikan dalam air tambak sehingga sehat bagi ikan.
Memperbaiki warna air (jernih/kehijau kekuningan) sehingga sehat bagi ikan/udang.
PETUNJUK dan Cara Pemakaian Bio P 2000 Z :
Keringkan lahan dan olah tanah (dioksidasi) dan berikan pemupukan Ferre Soil 50 100 kg per
1000 m2 dan pupuk kandang 5 10 karung pupuk kandang.
Sebelum Pengisian air (saat pengeringan tambak bersamaan pengolahan tanah dan pemberian
pupuk dasar dan pupuk kandang berimbang): 3 5 hari sebelum pengisian air dengan cara menyemprot
ratakan dasar kolam dengan cara fermentasi 2 hari Bio P 2000 Z (pengenceran 100 kali biang). Hal ini
berguna untuk menetralkan racun, menyeimbangkan mikroekologis dasar kolam dan mendorong
pertumbuhan plankton pakan ikan yang lebih banyak.

Saat pengisian kolam untuk penumbuhan plankton dasar (tinggi air 10 cm 20 cm) dengan Bio P
2000 Z 0,5 2 ppm (sebelumnya difermentasikan dulu).
Persiapan Penaburan Benih: 3 5 hari sebelum penaburan dengan dosis 0,1- 0,2 ppm
Aplikasi rutin dapat diulangi pada 40, 60, 85, 95 dan 110 hari; dosis 0,1 0,5 ppm.
Dapat dipakai untuk memfermentasi pakan dengan dosis 0,5 1 ml per kg dengan cara
fermentasi cara cepat.
Untuk tambak yang kualitas airnya selalu berubah-ubah (dari air laut langsung) sebelum dimasukkan
tambak budidaya gunakan air tandon dari laut yang ditampung dulu ditreatment dengan Bio P 2000Z
selama 5 7 hari barru dimasukkan ke dalam kolam/tambak.
Teknik budidaya yang menggunakan Bio P 2000 Z secara paripurna (sejak pengolahan dasartambak,
water treatment sampai pemberian pakannya memberikan hasil yang signifikan dan memuaskan pada
populasi ikan yang lebih banyak. Ikan tambak yang dapat ditingkatkan kualitasnya antara lain: Udang,
Bandeng, Bawal, Kerapu Lumpur, Kerapu Karang.
HASIL DI ATAS TELAH TERUJI DILABORATORIUM DAN DI LAPANGAN/PETANI
TAMBAK ! III
BUDIDAYA TERNAK DENGAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Usaha peternakan yang memiliki produktivitas tinggi tidakterlepas dari kualitas makanan yang diberikan
dan memejemen tatalaksana yang tepat dan cocokbagi ternak seperti: sanitasi kandang, pencegahan dan
pengobatan hama dan penyakit, pencegahan kehilangan energi melalui pembatasan gerak dan mencegah
ternak mengalami stress. Untuk meningkatkan kualitas gizi makanan dan membantu memperbaiki
pencernaan pada ternak teknologi mokroba(probiotik) pakan terus dikembangkan. Disamping itu,
mikroba yang menguntungkan tersebut dapat dimanfaatkan pula untuk menekan pertumbuhan pathogen,
pengawetan pakan, meningkatkan nafsu makan ternak dan mendekomposisi limbah dan sisa makanan
serta kotoran ternak untuk lebih bermanfaat dan tidak mengganggu ingkungan akibat bau dan pencemar.
Bio P2000 Z adalah kumpulan cultur mikroba unggul berguna pada konsentrasi tinggi yang telah
disinergikan dalam keseimbangan mikro ekologis untuk membantu meningkatkan gizi bahan organik dan
memekan anasir racun dan mengubahnya menjadi bahan-bahan organik yang lebih berguna bagi
kehidupan.
Tingginya kandungan protein sel tunggal dalam Bio P 2000 Z dannilai gizi baru yang dibangun oleh
agenhayati tersebut maka dalam pengujiannya di lapangan teknologi ini telahterbukti significant dalam
memacu melipatgandakan hasil pertanian,memulihkan lahan kritis yang miskin hara, dan meningkatkan
kualitas bahanorganik limbah hasil pertanian untukpakan ternak. Kehandalan teknologi Bio Perforasi
yang dalam bentuk Produk Bio P2000 Z ini telah diakui sebagait eknologi Unggul Nasional oleh DPR RI
dan memiliki paten Nasional maupun Internasional dengan nomor: PCT/ ID01/00003 dengan
International Publication nomor: WO 01/83400 A2 di 110 negara.
Hasil KajianDr. Ir. Achsin, MSc peneliti BPPT ternyata bahwa produk teknologi ini yang diaplikasikan
sebagai suplement pada pakan memberikan hasil yang positif pada ternak Sapi, domba, bebek/unggas dan
produksi pupuk organik. Disamping kesehatan ternak meningkat yangdiikuti peningkatan produktivitas
daging/telur aplikasi bersama pakan limbah pertanian kering yang rendah gizi seperti jerami kering,
batang kedelai kering dan limbah batang jagung dalam fermentasi 2 5 minggu menjadi bahan makanan
ternak yang relatif berkualitas.
Pada hijauan dapat dimanfaatkan untuk Silase dan pada masa budidayanyahijauan yang di aplikasi
dengan Bio P 2000 Z memiliki produktivitas dan kualitas pakan yang lebih tinggi dibanding hasil
budidaya tanpa teknik ini. Pertumbuhan sapi pedaging semasa penggemukan dengan penerapan teknologi
ini berdasarkan informasi petani di lapangan telah mengangkat produksi daging rata-rata 1,2 2

kg/hari/sapi; demikianjuga kontinyuoitas telur bebek yang diaplikasi. Kajian lebih lanjut terhadap
teknologi baru ini dilakukan di LIPPI.
Tahap aplikasi teknologi Bio Perforasi untuk usaha Budidaya peternakan pada dasarnya meliputi
3 bagian yaitu:
(1) Sanitasi Kandang;
(2) Aplikasi pada Pakan;
(3) Aplikasi pada penanganan limbah dan pencegahan hama danpenyakit.
Secara garis besar sebagai berikut:
1. Sanitasi kandang
Disamping sanitasi yang telah biasadilakukan untuk mengkondisikan kandangdengan cara ini
disamping kandang menjadi tidak berbau karena H2S, amonia, ethylene/methana yang menggangu
lingkungan,juga jauh menekan pathogen penyebab hama/penyakit seperti pada kuku dan kulit.
Caranya sebagai berikut:
1. Buatlah fermentasi seperti petunjuk dengan konsentrasi Bio P 2000 Z: Air = 1 : 50 selama 48
jam dengan penambahan Gula/Tetes 1 liter(atau kg) dan Urea 1 Kg
2. Ambil 1,5 3 liter hasil perbanyakan tersebut dan tambahkan air 10 15 liter air sebagai larutan siap
semprot.
3. Semprotkan merata pada kotoran ternak yang ada baik dilantai maupun di permukaan dinding
kandang secara merata.
4. Waktu aplikasi sebaiknya sore hari dan diulangi rutin 3 hari sekali (untuk pertama kali lakukan selama
3-5 hari berturut-turut).
2. Aplikasi Pada Pakan Ternak
Semua pakan yang berasal dari bahan organik pada dasarnya dapat difermentasikan dengan Bio P 2000 Z
seperti formulasi pakanyang berasal dari dedak dan limbah hasil pertanian termasuk di dalamnya: Batang
kedelai kering, batang jagung, jerami kering dan hijauan lain termasuk rumputhermada. Rumput/hijauan
jika ingin ditingkatkan kandungan nutrisinya, proses pengawetan segar (silase, penapean,dll.) dapat
memanfaatkan mikroba Bio P ini untuk meningkatkan kandungan SCP(Single Cell Protein) yang
diperlukan sebagai protein alternatif bagi usaha peternakan.
Untuklebih jelasnya teknik aplikasi untukpakan ternak dapat dibagi sebagai berikut:
(a) Proses budidaya dan menjelang panen;
(b)Proses pengawetan bahan hijauan;
(c) Proses aplikasi pada limbah pertanian kering dan;
(d) aplikasipada pakan formulasi dan (e) Padaminuman ternak.
a. Pada Budidaya Hijauan Ternak
Padabudidaya rumput ternak teknik budidayasama saja dengan yang umum, hanya padafase 3 hari
setelah pemupukan dasar perlu di aplikasi dengan Bio P 2000 Z untuk mendapatkan produktivitas yang
tinggi. Demikian juga seminggu setelah pemotongan, ratoon perlu di semprot. Pada saat 3 hari menjelang
pemotogan di lahan rumput perlu disemprot dengan mikroba ini dengan dosis 2 liter/ha(atau 400 liter
hasil fermentasi) agar kandungan nutrisi saat pemotongan optimal.
b. Proses pengawetan Hijauan
Hijauanyang dapat digunakan selain rumput budidaya adalah rumput alami,kacang-kacangan, rumput
hermada dan pakan alami lain sesuai ternak yang akandigemukkan. Setelah rumput/Hijauan dipotong,
maka dilakukan pencacahan dipotong-potong 3 7 cm dan dilayukan kemudian disemprot dengan hasil
fermentasi Bio P 2000 Z 7 20 liter per ton sebelum diberikanlangsung pada ternak. Untuk pembuatan

SILASE proses diatas dilanjutkan dengan tahapan pembuatan silase standar (dalam bak fermentasi dan
berlapis-lapis),hanya pada saat pencampuran/pelapisan dengan bahan kandungan protein tinggi seperti
dedak dan bahan lain agar hasilnya optimal dilakukan pembasahan/pelembaban setiap ton bahan dengan
Bio P 2000 Z murni 100 ml dalam larutan air 10 liter yang diberi dengan urea 100 200 gram dan
molase/gula 200-300 ml dan garam dapur 1sendok makan. Selanjutnya ditutup rapat(kedap udara) dan
dipadatkan untuk proses fermentasi an aerobik/semi aerobik. Sebaiknya dibuat ditempat galian dalam
tanah yang lembab/ dingin agar suhu tidak cepat berubah-ubah. Setelah penyimpanan dilakukan beberapa
bulan sebelum diberikan langsung pada ternak sebaiknya dikering aginkan dulu untuk menghilangkan bau
dan gas yang dapat menggagu selera ternak. Disamping dapat diberikan dalam hijauan segarawetan
pakan ini dapat dikeringkan dipadatkan dalam bentuk ball-bal padatan pakan sebagai pakan awetan
kering fermentasi.
c.
Proses aplikasi pada limbah pertanian pakankering
Limbah pertanian seperti batang kacang-kacangan dan serealiapada dasarnya dapat digunakan sebagai
pakan ternak. Kecepatan proses degradasioleh fermentasi dipengaruhi kandungan lignin dalam bahan
untuk menjadi bahan pakan mudah cerna. Limbah pertanian yang yang kandungan lignin dan selulosa
rendah seperti batang kedelai kering dengan teknik BioPerforasi membutuhkan waktu fermentasi 7 10
hari sedangkan yang relatif tinggi kandungannya seperti jerami membutuhkan waktu 21 40 hari agar
proses perubahan bahan dapat berlangsung sempurna. Untuk membantu proses peruraian selulosa
danlignin dapat dibantu dengan penambahan kultur jamur trichoderma saat fermentasi sehingga
mendapatkan kualitas hasil fermentasi yang baik. Cara pembuatan pakan ternak dengan limbah kering
hasil pertanian sebagai berikut: Limbah pertanian kering yang telah di cacah dilembabkan terlebih dahulu
dengan menyiramnya dengan air bersih, dan setelah kondisi lembab, setiap satu ton bahan
kering gunakan 10 50 liter hasilfermentasi Bio P 2000 Z (1 : 100) tambahkan 20 30 liter air bersih
dan tetes 0,5 1,5 liter (atau gula merah) dan urea 0.25 kg 0.75 kg serta tablet vit B komplek = 5 10
butir dan larutkan merata.
Semprotkan dan siramkan merata sambil diaduk-aduk dengan menaburkan bekatul 25 50 kg per satu ton
bahan kering. Selanjutnya tutup dengan karung goni basah dan dikerudungi dengan plastik terpal. Setiap
hari diaduk-aduk dan dijaga kelembaban serta suhunya agar stabil, jika kering semprot/siramkan air.
Lakukan hal ini berulang-ulang hingga warna keputih-putihan oleh jamur dan ragi terjadi merata sampai
suhu bahan agak dingin sendiri/stabil. Sebelum diberikan pada ternak sebaiknya diangin-anginkan dulu.
Untuk penyimpanan dalam bentuk ball padatan pakan kering hasil fermentasi ini cukup dikering
anginkan atau dikeringkan dan dipress dengan mesin menjadi ball-ball pakan ternak yang sewaktu-waktu
dapat digunakan. Bahan-bahan ini dapat digunakan untuk campuran pakan formulasi setelah
ditepungkan dan dirubah menjadi pelet-pelet.
d. Aplikasi pada pakan formulasi.
Pakan-pakan formulasi untuk penggemukan ternak dapat berasal dari tanaman dan hewan (termasuk
tulang) serta ikan (termasuk kerang dan calsium laut). Pakan yang berasal dari tanaman seperti tepung
bungkil kedelai,limbah tahu basah/kering, tepung bubuk pollard, bekatul, tepung hasil fermentasi limbah
pertanian seperti kedelai dan jagung adalah bahan-bahan yang umum untuk forrmulasi. Pada pakan
formulasi/instan yang siap dipakai tersebut untuk proses fermentasi dengan Bio P 2000 Z dapat
dilakukan dengan teknik cepat saat akan diberikan pada ternak (1 8 jam fermentasi).
Caranya adalah sebagai berikut: Saat pembuatan pelet basah untuk meningkatkan nilai gizi pakan dan
memperlama pakan basah agar tidak cepat busuk sebelum dikeringkan atau diberikan pada ternak.
Pada pakan tersebut saat pencampuran cukup ditambahkan hasil air fermentasi Bio P 2000 Z
perbandingan (1: 100) untuk membasahi pakan.Setelah pencampuran formulasi bahan, selanjutnya di
giling cetak dalam bentuk alet-palet. Diamkan 1 8 jam sebelum diberikan. Dosis yang digunakan
adalah: 100 200 mili liter Bio P yang difermentasikan hasil fermentasi diberikan 1 5 kwintal pakan.

Untuk pakan-pakan yang harus di rebus seperti darah dll, campurkan hasil fermentasi ini saat
finishing/forming (dimixing saat pembentukan pakan).
Pemberian pakan langsung pada limbah tahu/tempe, tapioka yang bentuknya telah halus danbasah dapat
digunakan langsung dengan mencamporkannya dengan dosis yang sama di atas. Treatment ini disamping
untuk menekan kecepatan pembusukan di luar danbau busuk juga meingkatkan kandungan gizi pakan
dan memudahkan membantu padasaat pencernaan.
Kandungan Gizi batang kedelai sebelum fermentasi memiliki kandungan protein 10,6 %, Lemak 2,8 %,
Serat kasar 36,3 %, abu 7,6% dan Betn 42,8 %.
Setelah difermentasi kandungan protein akan meningkat 100 % 250% sehingga ideal untuk serat dan
peningkatan protein pakan. Jika membuat pakan ternak/ikan dalam bentuk pelet dengan memanfaatkan
bahan baku di atas (hasil fermentasi limbah kering kedelai),maka diperlukan pencacahan serat batang
kedelai dan selanjutnya tepung serat tersebuat digunakan sebagai komponen formulasi sebagai berikut:
Jagung 30 - 50 %; Bungkil kedelai/Limbah susu kedelai 15 20 %; Dedak 10 % - 15 %; Tepung batang
kedelai (fer) 15 30 %; Tepung ikan/laut 5 % dan Feed Suplement 0,5 % 1 %.
e.
Aplikasi pada minuman ternak (PENGARUHNYA NYATA DAN CEPAT).
Cara ini sering dipakai pada peternak unggas seperti bebek dan ayam pedaging/petelur untuk
meningkatkan produktivitas. Disamping untuk menjaga kesehatan ternak,penggunaan pada minuman
akan membantu peningkatan gizi dan membantu proses pencernaan dalam perut ternak dan menekan
hama/penyakit dalam saluran pencernaan akibat pH yang tidak stabil dan makanan yang berubah-ubah.
Pemberian dosis murni Bio P 2000 Z tanpa fermentasiadalah 1 2 ml per liter airminum. Sedangkan
dengan cara hasil fermentasi digunakan 50 100 ml per liter air mimum ternak hasil fermentasi Bio P
2000 Z (1:100 = 1 liter Bio P 2000 Z dalam 100liter air).
LampiranTeknologi Fermentasi :
I. CARA PEMBUATAN LAR. FERMENTASI BIO P 2000 Z Untuk. TANAMAN :
Bio P 2000 Z 1 liter
1 hand Sprayer air (15 liter)
3 5 sendok makan gula + 75 150 ml
3 5 sendok makan urea
Bio P 2000 Z + Air 200 liter + Gula tebu 1 kg + Urea 0,7 1,5 kg
Diingkubasi selama 48 jam di dalam drum plastik tertutup yang diletakkan di dalam ruangan gelap/teduh.
APLIKASI :
Penyemprotan BIOP2000Z dilakukan pada kondisi tanah yang lembab (kebasahan) dan sinarmatahari
tidak terik.
Jika tanahterlalu kering maka aplikasi Bio P dilakukan dengan cara penyiraman di sekitarperakaran
tanaman utama (atau pada lubang tanam).
Sangat baiksetelah atau bersama aplikasi pupuk dasar terutama pupuk organik (pupukkandang).
- BIO P 2000 Z disemprotkan pada seluruh bagiantanaman secara merata terutama pada jaringan yang
aktif/muda.
- BIO P 2000 Z dapat di aplikasikan bersama dengan Pestisida sesuai petunjuk; tetapi tidak dapat
diaplikasikan bersamapestisida alkali dan PH sangat masam, fungisida dan bakterisida.
- BIO P 2000 Zdapat diaplikasikan dengan pupuk organic cair seperti Seprint atau Super Flora,floran dll,
yaitu dicampurkan saat akan menyemprot di tanaman
II. CARA FERMENTASI BIO P 2000 Z Untuk TERNAK :

Bio P 2000 Z 1 liter


Air100 - 200liter
Gula tebu/tetes 1- 2kg
Urea 0,4 1 kg
Diinkubasi selama 12- 48 jam di dalam drum plastik tertutup yang diletakkan di dalam ruangan
gelap/teduh.
APLIKASI:
- BIO P 2000 Z disemprotkan pada seluruh bagian tanaman/bahan pakan hijauan/limbah kering hasil
pertanian secara merata terutama pada jaringan yang aktif/muda.
- BIO P 2000 Z dapat di aplikasikan bersama dengan probiotik lain sesuai petunjuk;tetapi tidak dapat
diaplikasikan bersama bahan kimia, pestisida alkali dan pH sangat masam, fungisida dan bakterisida.
- BIO P 2000 Z dapat diaplikasikan dengan obat/jamuorganic dari tanaman bersama air minum ternak.
- Untuk menghindari perubahan selera makan dan gangg. variasi bahan makanan yang dapat
mengganggu pertumbuhan ternak sebaiknya pemberian dilakukan secara rutin dan tepat
SYARAT FERMENTASI:
- Alat seperti pengaduk dan wadah (drum, plastik gentong dll) harus bersih dan bahan-bahan dari kayu
yang bersih. Sebaiknya dihindari pemakaian bahan dari logam.
Bahan baku seperti air sebaiknya air yang bersih(syarat minimal air pertanian)
- Tempat fermentasi ditempat yang teduh atau di dalamtanah atau terlindung dari cahaya/sinar matahari
langsung di dalam wadah yangtertutup rapat.
- Pencampuran bahan seperti gula, urea dilarutkan dahulu dalam air yang akan diberibiang Bio P 2000 Z
baru dilarutkan biangke dalamnya dan diaduk rata dengan alat pengaduk yang bersih.
CIRI FISIK FERMENTASI BERHASIL/NORMAL:
- Timbul gas dan wadah menggelembung dan menjadiberkeringat; Timbul bau harum (aromatis)
kemasaman; warna larutan keruh; jikadigoncang/diaduk/dituang timbul gelembung gas kecil-kecil dari
larutan; rasa larutan agak sepet masam; terdapatlapisan keputihan baik di permukaan larutan maupun di
dinding wadah fermentasi.
CIRI FISIK FERMENTASI YANG GAGAL :
- Warna larutan tidak berubah (tetap jernih); Tidak berbau.
- Jika bau menjadi busuk, berarti banyak mikroba yang mati karena: kelamaan fermentasi (> 6 hari);
dicampur langsung dengan bahan pupuk beracun atau dengan fungisida atau bakterisida atau pestisida
lain; atau air yang digunakan beracun tinggi; atau wadah fermentasi tercemar bahan-bahan anti fermentasi
seperti oli tinggi, zat kimia anti bakteri atau jamur.
*) Teknologi Unggulan Nasional berdasarkankeputusan DPR-RI dan telah di patenkan secara
Internasional
**) Inventer/Penemu Teknologi Bio Perforasi; Ali Zum Muhzar
Soal harga pun, bisadiadu. Harga seliter pupuk Bio P2000Z dipasaran hanya Rp 150.000180.000,-.Padahal, isinya setara dengan 200 kg urea (seharga Rp 900.000,-), 50 kg fosfat(Rp 200.000,-),
dan setara 40 kg pupuk KCL (Rp 90.000,-). Jika merasakemahalan, pupuk ini bias diencerkan lagi dengan
cara fermentasi selama 48 jam(dengan menambah 1 kg gula/air kelapa, 1 kg urea (bisa digantikan dengan
airkencing), dan 20 liter air). hasil fermentasi tersebut bisa diencerkan menjadi200 liter pupuk cair. Jadi,
harganya memurah menjadi sekitar Rp.700-1000/liter.
Pupuk Biop2000Z telah diujicoba pada berbagai macam tanaman produksi dan lahanpertanian dalam
kurun waktu lebih dari 10 tahun, termasuk pada lahan gambut.Sebagai contoh bukti hasil pemakaian
pupuk BioP2000Z, jumlah panen kedelai,yang semula 1,2 ton per ha menjadi 4,5 ton per ha dalam enam

kali pemupukandengan jeda 1 2 minggu.


Untuk mendapatkan kedelai tingkat raksasa seperti pada gambar, tanaman perludipupuk dua kali
seminggu. Tiap ada tunas baru, semprotlah daun, batang, dantanahnya dengan pupuk ini.
Pupuk Bio P200Z tercipta dari rasa prihatin melihat kondisi ekonomi petani.Akibat revolusi hijau,
produksi pertanian digenjot menggunakan pupuk kimia.Pada awal panen hasilnya memang memuaskan,
tetapi untuk selanjutnya petanimalah merugi. Setiap musim tanam, petani harus punya modal untuk
membeli bibit, pupuk, dan pestisida. Ketika panen, belumtentu petani bisa langsung tersenyum bahagia
meraup untung dan menutup utangmodalnya. Soalnya, harga jual hasil panen masih bias digoyang
untukmenguntungkan pihak tertentu. Petani akan lebih merana lagi jika tanamannyaludes diserang hama.
Jika kondisi seperti itu berlangsung terus-menerus, petani bisa makin jatuhmelarat dan kemudian
menggantung paculnya, ini sangat berbahaya, Indonesia bisakrisis pangan seperti langkanya kedelai
dipasaran. Salah satu kunci penyebabkemelaratan petani adalah karena ketergantungan petani dengan
pupuk buatan.Takaran penggunaan pupuk buatan ini untuk satu satuan luas perlu terusmeningkat. Dari
segi biaya, ini tentu menambah ongkos produksi yang memberatkanpetani. Pemakaian urea yang
berlangsung terus-menerus dan bertahun-tahun jugamembuat tanah menjadi seperti plastik. Akibatnya,
tanah tidak bias bernapas danair pun tidak bisa meresap. Ini baru dampak dari urea.
Belum lagi akibat pupuk lain seperti TSP dan fosfat yang membuat tanah menjadiasam. Kalau sudah
begitu, akar tanaman sulit berkembang dan hidup. Padahalsesungguhnya tanaman bisa subur secara alami
tanpa diberi pupuk kimia buatan.
Harga Pupuk Medan (Oktober 2013)
Last Updated on Monday, 14 October 2013
Urea non-subsidi: 4.200~4.300
ZA/Amsul: 2.250~2.350
Rock Phosphate Mesir: 1.550~1.650
TSP: 4.800~4.900
KCl Rusia: 4.800~4.900
Dolomit mesh 100: 500~550
Kiesrite China sintetis: 2.000~2.150
Borate: 8.800~8.900
Copper Sulphate: 27.000~28.000
Ferro Sulphate: 3.500~4.000
Zinc Sulphate: 7.500~7.700
Catatan: harga Rupiah per kilogram, termasuk ppn10%.
cek di http://www.fertibros.com/index.php/dolomite/85-medan
BIO P2000Z PERKEBUNAN
PT. ALAM LESTARI MAJU INDONESIA,
Deptan R.I.: L 204/HAYATI/PPI/V/2008 (perpanjangan Th. 2000)
International Patent: PCT/ID 01/00003
National Patent: ID 0 000 438 S
MURI Kedelai Terbesar, tertinggi dan terbanyak polongnya
Anugerah Kalyana Kretya Utama Tahun 2004
Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa Bidang Pangan Th. 2009
CARA MENGGUNAKAN PUPUK HAYATI BIO P 2000 Z
A. Dengan cara fermentasi.
- Siapkan air 20 liter di ember, berikan 1 kg guladan 1 kg urea.
- Aduk hingga merata, dan tuangkan 1 liter pupukbio P 2000 Z.

- Diamkan 48 jam, setiap 1 liter air fermentasitambahkan 6 liter air


- Gunakan semprotkan untuk 1 ha ke tanah dantanaman.
- Waktu pagi sebelum pkl. 10.00 atau sore sesudahpkl 16.00.
B. Dengan cara menggunakan dicampur PHOSMIT
Phosmit berfungsi sebagai zat yang mampumembangunkan mikroba dari kondisi tidur, dan sekaligus
sebagai bahan makananuntuk tanaman maupun mikroba. Dengan demikian, daya kerja penggabungan Bio
P2000 Z dan Phosmit dibuat saling mendorong pertumbuhan tanaman.
- siapkan air 200 liter air tambahkan pupuk Bio P2000 Z 1 liter dan 1 liter phosmit dan siap digunakan
untuk lahan 1 ha ke tanahdan tanaman.
- Waktu pagi sebelum pkl. 10.00 atau sore sesudahpkl 16.00.
Dosis extra tuk lahan gambut, ex tambang,pasir, 3liter biop kebun+ 3liter phosmit extra tiap 10-15hri +
ferre soil 300kg / 10-15harislama 3bulan. slama 1 th 2liter 20-30hri. stelah 1th 40-60hri buktikanhasilnya.
disarankan tuk pembukaan lahan baru setelah 3x aplikasi /1bulan sudahbisa ditanami bibit kedele,jagung,
kacag hijau dll sebagai tumpang sari tanamaninti tuk membantu kos operasional kebun sebelum panen
tanaman kebuninti.setelah tanaman inti menutupi tanah bisa diganti tanamn sela dgn jenistanaman teduh
spti jahe,kunyit dll.
minimal order 1siklus tanam sampe panen perlu6liter bio p 2000z + 6liter phosmit ( 1dus/12 liter ).
Harga khusus dari pabrikuntuk agen / distributor.
order hub. Bimanuar email :konsultanpks99@gmail.com
( sms only ) +6285378877277 / 02123650877
DOWNLOAD FILE Artikel+Brosur+PERIJINAN BIOP2000Z klik:
https://www.facebook.com/groups/173851086038054/files/
Cara pemakaian youtobe klik:
http://www.youtube.com/watch?v=TxPFAkgwK0A&amp%3Bnoredirect=1
Penemuan Luar Biasa dimuat di Iptek Talk TVRI :
1. http://www.youtube.com/watch?v=X2D8bcogP3M
2. http://www.youtube.com/watch?v=uizjjmhfq_Y
3. http://www.youtube.com/watch?v=A5ODLdWZGqI
Anugerah Presiden : http://www.youtube.com/watch?v=7ZQkf5-84tQ
Padi Hibrida : http://www.youtube.com/watch?v=7ZQkf5-84tQ
Hibrida Anyer : http://www.youtube.com/watch?v=iBqjnbrTjpI
Hasil yang Berbeda Nyata : http://www.youtube.com/watch?v=9BNYkhOyfPU
Proyek Mikroba Google Qatar : http://www.youtube.com/watch?v=hgwJOjt7t9A
https://www.facebook.com/media/set/?
set=a.1401031380134657.1073741833.1375007859403676&type=3
Perbedaan pupuk kimia vs Bio P2000Z klik:
http://www.youtube.com/watch?v=9BNYkhOyfPU&amp%3Bfeature=relmfu
Artikel bio p2000z klik ; https://www.facebook.com/biop2000z

Anda mungkin juga menyukai