Anda di halaman 1dari 1

Teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang dengan sangat pesat sehingga

sudah merupakan gejala dunia. Teknologi itu sudah menjadi bagian kebudayaan Ind
onesia sejak dikembangkannya sistem komunikasi satelit domestik.Santika (2007),
menyatakan bahwa pembelajaran dewasa ini menghadapi dua tantangan. Tantangan per
tama, adanya perubahan persepsi tentang belajar itu sendiri dan tantangan kedua
adanya teknologi informasi dan telekomunikasi yang memperlihatkan perkembangan
yang sangat luar biasa. Konstruktivisme pada dasarnya telah menjawab tantangan
yang pertama dengan meredefinisi belajar sebagai proses konstruktif di mana info
rmasi diubah menjadi pengetahuan melalui proses interpretasi, korespondensi, rep
resentasi, dan elaborasi. Sementara itu, kemajuan teknologi informasi dan teleko
munikasi yang begitu pesat yang menawarkan berbagai kemudaha-kemudahan baru dala
m pembelajaran memungkinkan terjadinya pergeseran orientasi belajar dari outside
-guidedself-guided dan dari knowledge-as-possesion menjadi knowledge-as-construc
tion. Lebih dari itu, teknologi ternyata turut pula memainkan peran penting dala
m memperbarui konsepsi pembelajaran yang semula fokus pada pembelajaran sebagai
semata-mata suatu penyajian berbagai pengetahuan menjadi pembelajaran sebagai su
atu bimbingan agar mampu melakukan eksplorasi sosial-budaya yang kaya akan penge
tahuan, menjadi para pendidik (guru) sebagai potensi sumber daya manusia, harus
mempunyai komitmen dalam melaksanakan tugas profesionalnya yang utama yaitu ters
elenggaranya proses pembelajaran bagi setiap orang, dengan dikembangkan dan digu
nakannya berbagai sumber belajar selaras dengan karakteristik masing-masing pebe
lajar (leaners) serta perkembangan lingkungan. Karena lingkungan itu senantiasa
berubah, maka pendidik harus senantiasa mengkuti perkembangan atau perubahan itu
, dan akan selalu dituntut untuk mengembangkan diri dalam perubahan lingkungan d
an zaman, termasuk perkembangan ilmu dan teknologi. Untuk menciptakan suatu pros
es pembelajaran yang efektif dan efisien dan mempunyai daya tarik, maka seorang
pendidik haruslah mampu merancang, menerapkan dan mengelola teknologi dalam pemb
elajaran. Teknologi pembelajaran dapat dilihat sebagai bidang yang mempunyai per
hatian khusus terhadap aplikasi, meskipun prinsip dan prosedurnya berdasarkan te
ori. Prawiradilaga (2007) menyatakan bahwa kawasan bidang ini meliputi pengaruh
nilai, penelitian, dan pengalaman praktisi, khususnya pengalaman dengan teknolog
i yang digunakan dalam pembelajaran. Bidang ini berkembang berupa pengetahuan te
oritik dan pengetahuan praktis. Setiap kawasan dibentuk oleh : (1) landasan pene
litian dan teori; (2) nilai dan perspektif yang berlaku; dan (3) kemampuan tekno
logi itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai