Anda di halaman 1dari 20

EXFOLIATI

VE
DERMATIT
IS
Olyne
Definisi
• merupakan kelainan dengan banyak penyebab, yang
mengenai lebih dari 90% permukaan tubuh, yang ditandai
dengan eritema dan exfoliasi (pengelupasan) terus menerus.
• Penyakit ini disebut juga Eritroderma (Wilson Brocq) atau
Pitiriasis Rubra (Hebra). Istilah dermatitis exfoliativa
digunakan bila ada reaksi eksematous dan exfoliasi di
seluruh tubuh.
• Sedang istilah pitiriasis rubra dan eritroderma digunakan
bila terjadi inflamasi kulit berupa eritema, dan exfoliasinya
hanya sedikit.
Epidemiologi
 Dermatitis exfoliativa merupakan penyakit yang
relatif banyak terjadi di negara-negara tropis.
 Incidence 0,9-71,0/100000 outpatient
 Male > female ratio 2,1 : 4,1
 Average onset 41 – 61, rare children
 Many diseases associated ED exacerbation
previously localized disease >1/2
 psoriasis identified almost ¼ cases
Etiologi

 Idiopatik 20% faktor-faktor genetik


 Lanjutan (sekunder) dari psoriasis 23%, pitiriasis rubra
pilaris
 Dermatosis Spongiosis 20%: eksema, dermatitis
seboroik, dermatitis kontak, dermatitis atopik
 Limfoma maligna 5 %(cutaneous T-cell Lymphoma,
Sezary Syndrome)
 Reaksi hipersensitivitas obat 15% (CCB, qunidine, gold,
lithium, dapsone, penicilin, vancomycin, sulfonamide,
allopurinol, cimetidine)
 Infeksi
Anamnesis

 Kulit merah, panas, kering, kaku, teraba tebal


 Gangguan Termoregulatori (lelah, malaise, pruritus)
 Riwayat Penyakit Dahulu (Dermatosis, Infeksi
Sistemik, dll)
 Riwayat Keluarga
 Riwayat Pengobatan (onset dan resolusi cepat, kec krn
antikonvulsan, antibiotik, dan alopurinol yg muncul 2-
5 mggu stlh makan obat, dan masih bertahan jika obat
distop)
 Riwayat Transplantasi (berhub dg CTCL)
Pemeriksaan Fisik Lesi Kulit

 Awal  patch eritema generalized red eritema yang


mengkilat (12-24 h)few days muncul scale putih dan
kuning biasanya di flexura, scale plate-like muncul di
telapak tangan ato kaki
 Kronik :
 Edema dan likenifikasi  skin indurasi
 Patch (Hipopigmentasi) meluas
 Kuku (Onycholysis, Paronychia, Subungual Hiperkeratosis)
 Palmoplantar Keratoderma
 Periorbital (Blepharitis, Ectropion, Epiphora)
 Scale pada scalp
Pemeriksaan Fisik

 Demam, menggigil
 Takikardi (perfusi ke jar kulit , fluid loss krn
gangguan pd epidermal barrier)
 Edema perifer 54%, edema fasial)
 Limfadenopati (Limfoma ato dermatopathic
limfadenopati)
 Hepatomegali, liver dan renal dysfunction (drug
induced)
 Splenomegali (limfoma)
Pemeriksaan Lab

 Anemia, Leukositosis, Limfositosis


 Eosinofilia  pertimbangkan Hodgkin disease
 LED  infeksi sistemik
 IgE  ED berhub dg atopic dermatitis
 Serum Albumin
 Gangguan Elektrolit dan Fungsi Ginjal (Creatinin )
 fluid loss
 Sezary cell count (>20% = Sezary Syndrome)
Histopatologi
 Akut spongiosis dan parakeratosis merupakan
suatu infliltrat inflamasi non spesifik, sehingga
dermis menjadi udem.
 Kronis akantosis dan kekakuan merupakan hal
yang menonjol.
 Pada dermatitis exfoliativa oleh karena limfoma,
infiltrat ini menjadi pleomorfik yang makin
bertambah
Pemeriksaan Penunjang
 EKG  Cardiac Failure
 Imunofenotipe , Ratio CD4 : CD8 dan PCR 
suspect adanya limfoproliferative disease
 Biopsi pada kel. limfe yang limfadenopati (multiple
biopsi dlm 3-6 bln)
 Radiologi  Jika suspect adanya paraneoplastic
Diagnosis Banding
 Psoriasis plak eritematous, berbatas tegas,
dengan skuama berlapis-lapis berwarna putih
keperakan (Positif pada Fenomena Auspitz,
Tetesan Lilin, Koebner)

 Pytriasis Rosea  orientasi lesi yang folikuler,


dengan erupsi yang relatif lebih coklat dibanding
psoriasis dan dermatitis seboroik; pitiriasis rubra
pilaris jarang (tak pernah) mengenai kulit kepala
DD

 Dermatitis kontak alergik  adanya kontak dengan


suatu bahanreaksi hipersensitivitas lambat tipe IV.
berupa eritem / edema / vesikel yang bergerombol atau
vesikel yang membasah, disertai rasa gatal. Bila kontak
berjalan terus, maka dermatitis ini dapat menjalar ke
daerah sekitarnya dan ke seluruh tubuh.
 Dermatitis fotokontak alergik pajanan sinar
matahari akibat pemakaian bahan / obat tertentu baik
yang topikal maupun sistemik. Lesi berupa eritem /
vesikel / edema pada bagian tubuh yang terpajan sinar
matahari, rasa gatal atau rasa panas, atau sekaligus.
DD

 Dermatitis atopik berupa papula yang kering dan


gatal, intertrigineus, ekskoriasi, likenifikasi, dan biasanya
hiperpigmentasi. Riwayat atopi pada keluarga pasien
misalnya riwayat serangan asma, eksema, rhinitis
alergika, urtikaria. Bisa juga dilihat dengan adanya kulit
yang kering (xerosis), keilitis, katarak subkapsuler
bagian anterior, intoleran terhadap makanan, gatal bila
berkeringat, intoleran terhadap wol, dapat dipengaruhi
oleh faktor emosi, dan sebagainya.
 Bila penyakit2 diatas telah disingkirkan, perlu dicurigai
adanya keganasan. Maka perlu di biopsi limfonodi.
Patogenesis
 Sesuai dengan etiologi
 Laju mitotik dan jumlah sel germ meningkat pada
ED transit time di epidermis sepat  scaling 
loss of protein, as amino, as nukleat 
hipoalbuminemia
Penatalaksanaan
 Penggantian cairan dan elektrolit
 Antibiotik sistemik (Tetracycline 500 mg q6h,
Clarythromycin 250-500 mg q12h)
 Kortikosteroid lemah topikal (dexamethasone,
hydrocortisone 0,25%,prednisolone 0,5%)
 Anti pruritus (chlorpheniramine 4mg tid, qid; 8-12
mg bid, doxepin hydrochloride 5% cream (Zonalon)
qid smpe 8 hari)
 Diuretik (Furosemid 20-80 mg)
 Emolien (vaselin)
Prognosis
 Sesuai dengan etiologi nya (dubia ad bonam)
 Drug-induced ED membaik bila obat di stop.
 Kematian bervariasi 3.75% -64% dalam 6 kali (51
tahun) penelitian.
 Kematian meningkat pada severe drug reaction,
limfoproliferative malignancy, idiopatik ED (krn
sepsis, pneumonia, gagal jtg)
 Kematian menurun pada ED yang berhub dg
keganasan akibat komplikasi pengobatan.
Komplikasi
 Komplikasi yang sering terjadi adalah infeksi
sekunder oleh bakteri, septikemi, diare, dan
pneumoni.
 Hipotermia, dekompensasi kordis, kegagalan
sirkulasi perifer, dan trombophlebitis.
 Bila pengobatan kurang baik, akan terjadi
degenerasi viseral yang menyebabkan kematian.
KDU
 Sesuai dengan penyakit yang mendasari
 Psoriasis  3A
 Pytriasis Rosea  4
 Atopic Dermatitis  4
Daftar Pustaka
 Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine,
Seventh Edition.
 Imtikhananik. Fakultas Kedokteran Universitas
Gajah Mada. Exfoliative Dermatitis. Cermin Dunia
Kedokteran No. 74 1992

Anda mungkin juga menyukai