Anda di halaman 1dari 3

CONTOH PEMAKAIAN TANDA BACA

1. Tanda Titik
a. dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan, contoh :
 Fakultas Pertanian Unpad terletak di Jatinangor.
b. dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya, contoh :
 Kota Bandung berpenduduk 2.390.120 jiwa.
c. dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan, contoh :
 Prof. Dr. Ganjar Kurnia, Ir., D.E.A. adalah rektor Universitas
Padjadjaran.
d. dipakai untuk menunjukkan waktu, contoh :
 Film tersebut ditayangkan pada pukul 21.30.
e. dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan
tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka,
contoh :
 Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai
Poestaka.
2. Tanda Koma
a. dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan,
contoh :
 Aldi membeli kertas, pena, dan tinta.
b. dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak
kalimat itu mendahului induk kalimatnya, contoh :
 Karena sakit, ia tidak kuliah.
c. dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari
kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat, contoh :
 Wah, indah sekali pemandangannya.
d. dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya,
contoh :
 Prof. Dr. Ganjar Kurnia, Ir., M.S. adalah Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Padjadjaran.
e. dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang
terdapat pada awal kalimat, contoh :
 ... Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.
3. Tanda Titik Koma
a. dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara,
contoh :
 Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
b. dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat
yang setara di dalam kalimat majemuk, contoh :
 Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; Ibu sibuk bekerja di
dapur; Adik menghapal nama-nama pahlawan nasional; saya
sendiri asyik mendengarkan siaran radio.
4. Tanda Titik Dua
a. dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau
pemerian, contoh :
 Fakultas Pertanian mempunyai dua jurusan: Agroteknologi dan
Agribisnis.
b. dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku
dalam percakapan, contoh :
 Ivan  : "Kapan kita ke Jatos ?"
Agus     : "Hari Jumat aja"
c. dapat dipakai di antara bab/surat dan ayat dalam kitab suci, contoh :
 Selengkapnya dapat dilihat pada surat Yasin:18
d. dipakai untuk menandakan nisbah (angka banding)
 Perbandingan mahasiswa laki-laki dan perempuan ialah 2:1
5. Tanda Hubung
a. dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang, contoh :
 Anak-anak sedang bermain layang-layang.
b. dipakai untuk merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai
dengan huruf kapital; ke- dengan angka; angka dengan –an; singkatan
berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata; dan nama jabatan rangkap,
contoh :
 Akan diadakan seminar lingkungan hidup se-Indonesia di Graha
Sanusi.
c. dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur
bahasa asing, contoh :
 Video tersebut di-download dari Youtube.
6. Tanda Pisah
a. dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti 'sampai ke' atau
'sampai dengan', contoh :
 Seminar tersebut diselenggarakan pada 13-26 Mei 2011.
b. membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan
khusus di luar bangun kalimat, contoh :
 Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—
diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
c. menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain
sehingga kalimat menjadi lebih jelas, contoh :
 Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga
pembelahan atom—telah mengubah persepsi kita tentang alam
semesta.
7. Tanda Elipsis
a. dipakai dalam kalimat yang terputus-putus, contoh :
 Kalau begitu… kita harus bertindak
b. menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang
dihilangkan, contoh :
 Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
8. Tanda Kurung
a. mengapit keterangan atau penjelasan, contoh :
 KRS ( Kartu Rencana Studi ) harus diisi setiap semester.
b. mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok
pembicaraan, contoh :
 Pada gambar tersebut (lihat Gambar 13) terlihat indahnya
pemandangan Danau Toba.
c. mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat
dihilangkan, contoh :
 Ibunya berasal dari (kota) Medan.
d. mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan,
contoh :
 Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kerja,
dan (c) modal.
9. Tanda Petik Ganda
a. mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah
atau bahan tertulis lain, contoh :
 “Kita harus merangkul semua golongan,” kata Agus.
b. mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam
kalimat, contoh :
 Buku karangan Andrea Hirata yang berjudul “Laskar Pelangi”
mencapai rekor penjualan yang tinggi.
c. mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung
kalimat atau bagian kalimat, contoh :
 Karena kejujurannya nabi Muhammad digelari “Al-Amin”
10. Tanda Petik Tunggal
a. mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain, contoh :
 “Saya langsung kecewa ketika mendengar, ‘Pendafataran anggota
BPM ditutup’,” ujar Pak Hamdan
b. mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing,
contoh :
 Dalam berdiskusi kita harus melakukan feed-back 'balikan'
kepada presentator.

Anda mungkin juga menyukai