Anda di halaman 1dari 5

Nama : Manuel Noronha

Nim : 09/304426/PMU/6538

Angkatan : 53/MAP

Judul Thesis : IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BENDA-BENDA TIDAK BERGERAK

Studi Kasus Implementasi Undang-Undang No. 1 Tahun 2003

Di Sub Distrito Vera Cruz, Suco Colmera Dan Motael di Republica De Timor Leste

(RDTL)

Nama Mahasiswa : Octavia Celeste De Sousa Soares (08/291160/PMU/6062)

PerumusanMasalah : Bagaimanakah Direktorat Nasional Pertahanan Dan Hak Milik Republica


Demokratica De Timor Leste (RDTL) Mengimplementasikan UU No. 1/2003
Sebagai Upaya Untuk Menyelesaikan Persoalan Sewa Tanah Dan Bangunan
Pemerintah

Metode Penelitian : Dalam bab ini penulis mengunakan metode kualitatif karena lebih mekankan
perhatian pada proses, bukan pada hasil atau produk. Mengunakan Metode
penelitian kualitatif deskriptif pada penelitian pertimbangan yang praktis sekali
dimana:

i. Tujuan penelitian mengunakan metode agar dapat mengetahui deskripsi


tentang penyelesaian masalah-masalah yang berhubunga dengan
sewa/kontrak benda-benda tidak bergerak milik pemerintah di kelurahan
kolmera.
ii. Metode ini dapat memberikan deskripsi untuk mengidentifikasi langkah-
langkah atau tindakan-tindakan apa yang diambil oleh Ditektorat
Pertanahan Dan Hak Milik dalam mengimplementasikan kebijakan yang ada
sesuai UU

Dalam penelitian ini, obyek penelitian adalah orang, yaitu penyewa bangunan
peningalan yang menjadi milik Negara, staf DNTP, DNTP Kabupaten, serta aparat
kecamatan dan kelurahan Colmera. Peneliti mengunakan mentode kualitatif ini
dapat mendaptkan data yang lebih lengkap, mendalam, kredibel, data yang
lebih tuntas, pasti, dan bermakna guna mencapai tujuan peneliti. Teknik
pemgumpulan data adalah mengunakan data primer dan data sekunder
Kesimpulan : dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan persoalan sewa tanah dan
bangunan pemerintah, DNTP mengimplementasikan UU No. 1/2003 tetang system
hokum atas harta tetap. Tujuan utama UU No 1/2003 ini adalah untuk menentukan apa
yang merupakan hak milik Negara (public atau pribadi). DNTP sebagai badan hokum
mempunyai kewenangan subtantif bertugas untuk mewujudkan salah satu tujuan UU No
1/2003 diatas dengan melakukan pengadministrasian asset-aset Negara dan
bertagungjawab dalam program sewa kontrak tanah dan bangunan pemerintah, sesuai
dengan Decretu Lei No. 19/2004.

Judul Thesis : Implementasi Pendaftaran Peduduk Di Kota Jambi

Nama Mahasiswa : Dewi Nilakrisna (5974/PS/MAP/00

Perumusan Masalah: 1. Bagaimanakah kinerja implementasi kebijakan pedaftaran penduduk di kota


Jambi ?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja implementasi kebijakan


pendaftaran penduduk di kota Jambi ?

Metodologi Penelitian :

a. Desain Penelitian
Secara teoritis mengunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif dan kuantitatif, dimana keduanya bisa digunakan bersama-sama
dengan tetap memegang satu pendekatan, sementara pendekatan yang lain
hanya pelengkap saja. Penelitian kualitatif juga mempunyai desain
penelitian yang sementara, bisa berkembang dilapangan dan menganalisis
data dengan cara induksi sehingga bisa dipahami jika penelitian kualitatif
lebih mementingkan “Proses” daripada “hasil”.
b. Lokasi dan obyek penelitian
Penelitian dilaksanakan di kota jambi yang meruoakan ibukota jambi
c. Teknik pengumpulan data
Data primer yang mana data dapat dikumpulkan melalui observasi
langsung, penyebaran kuisioner dan wawancara mendalam dengan
responden.
Data sekunder dikumpulkan dengan melakukan penelitian dan penelahaan
berbagai dokumen pemerintah daerah, buku-buku dan tulisan ilmiah yang
relevan dengan penelitian.
d. Teknik analisa data yang mana, dalam penelitian ini data yang akan
didapatkan berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif
digunakan untuk mendukung deskripsi kualitatif.
Kesimpulan: Hasil analisa yang telah diterangkan pada bab v memberikan kesimpulan bahwa kinerja
implementasi kebijakan pendaftaran penduduk di kota jambi yang diukur dari tingkat
pencapaian tujuan kebijakan pendaftaran penduduk, dapat dikategorikan tidak efektif.
Hal tersebut dibuktikan dengan belum tercapainya tujuan kebijakan pendaftaran
penduduk secara maksimal. Karena dilihat dari indicator yaitu tatatertib administrasi
kependudukan dan peningkatan pelayanan pada masyarakat.

hasil analisa terhadap variable factor-faktor yang mempengaruhi kinerja implementasi


kebijakan pendaftaran penduduk :

a. Variabel pengetahuan masyarakat yang diukur muelalui indicator tingkat


pengetahuan masyarakat tentang pendaftaran penduduk. Dimana, tingkat
pengetahuan masyarakat terntang pendaftaran peduduk termasuk sedang
dan tingkat sosialisasi pemerintah juga termasuk sedang.
b. Variabel saran dan prasarana yang diukur perbandingan antara ketersediaan
sarana dan prasarana yang dibutuhkan dengan sarana dan prasarana yang
dapat disediakan termasuk kategori sedang. Hal tersebut dilihat dari masih
adanya sebagian sarana dan prasarana yang dibutuhkan tapi tidak terpenuhi
seperti modern, ruang kerja yang representative, kendaraan dinas dan
persediaan blangko dan formulir yang tidak terputus.
c. Variabel aparat pelaksana yang diukur melalui indicator tingkat pendidikan
aparat pelaksana, tingkat kemampuan aparat pelaksana dan kesesuaian
insentif dengan beban tugas, termasuk kategori sedang. Hal tersebut dapat
dilihat dari tingkat pendidikan aparat pelaksana yang termasuk kategori
tinggi, tingkat kemampuan aparat pelaksana yang juga termasuk kategori
tinggi, tapi kesesuaian insentif dengan beban tugas termasuk kategori
rendah.

Judul Tesis : Kinerja Aparatur Pada Sekretariat Distrik Bobonaro Republica Democratika De
Timor Leste (RDTL)

Nama Mahasiswa : Joao Amaral Lopes (08/291146/PMU/06050

Rumusan Masalah : berdasarkan permasalahan tersebut, maka penilaian kinerja aparat merupakan
suatu kegiatan yang sangat penting karena dapat digunakan sebagai ukuran
keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Namun sering terjadi
kegagalan Karena ketidak seriusan pemerintah dalam hal pembagian tugas dan
pekerjaan kepada bawahan yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan
yang mereka miliki, sehingga jarang ditemukan perekrutan, pemutasian dan
penempatan dalam suatu jabatan yang didasarkan pada pertimbangan like and
dislike yang terjadi dari berbagai aspek yang ada. Berdasarkan pada pemikiran
tersbut, maka pertanyaan yang hendak dijawab dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kinerja aparat pemerintah pada Secretariat Distrik


Bobonaro ?
2. Sejauhmana factor kepemimpinan dan budaya dapat berpengaruh
terhadap kinerja aparat pada Sekretariat Distrik Bobonaro ?

Metode Penelitian :

1. Untuk menjawab dan memecahkan sebuah masalah maka penelitian ini


akan mengunakan metode kualitatif.
2. Pendekatan deskriptif juga dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan
masalah yang diselidiki dengan mengambarkan keadaan subyek /obyek
penelitian (seseorang, lembaga masyarakat dan lain-lain), dan
berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya.
3. Variabel penelitian digunaka untuk membatasi ruang lingkup
pembahasan dalam penelitian ini. Ada 3 variabel dalam penelitian ini
antara lain : Variabel kinerja aparat, variabel kepemimpinan, variabel
budaya.
4. Jenis dan suber data yang digunakan peneliti dalam melakukan
penelitian ini antara lain : data primer dimana data yang secara langsung
dari obyek penlitian, data sekunder dimana data yang diperoleh dari
perpustakaan, laporan, arsip, dokumen-dokumen serta informasi yang
secara langsung dari bupati setempat, hasil observasi dimana data yang
diperoleh melalui observasi langsung peneliti dari beberapa staf, tokoh
masyarakat dilapangan.

Kesimpulan : berdasarkan hasil pembahasan dari perumusan masalah yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya dan juga didasarkan atas hasil penelitian yang dilakukan di Sekretariat
Distrik Bobonaro, dapat dilihat dari indicator-indikator seperti ; reponsivitas,
efektivitas, dan produktivitas, serta variabel-variabel yang mempengaruhinya antara
lain:

1. Kinerja aparat Sekretariat Distrik Bobonaro bila dilihat dari aspek


responsivitas yaitu pemahaman terhadap keterkaitan antara program
kerja dengan kebutuhan aparat terhadap tanggap kinerja aparat dalam
menghadapi dan menyelesaikan keluhan-keluhan yang disampaikan oleh
masyarakat belum terpenuhi secara maksimal terhadap sistem
pelayanan yang diharapkan.
2. Kinerja aparat Sekretariat Distrik Bobonaro dilhat dari aspek efektivitas
yaitu, dilihat dari tingkat pemahaman aparat pelaksanaan terhadap
uraian tugas (job deskcibtion), jumlah permasalahan yang tidak dapat
diselesaikan, karena tidak efektifnya kinerja aparat terhadap tugas dan
tangung jawab yang ada.
3. Kinerja aparat SDB dilihat dari aspek produktivitas untuk merumuskan
program kerja yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat, tidak
dilaksanakan dengan tuntas, karena kemampuan dan ketrampilan yang
dimiliki aparat pemerintah distrik bobonaro masih rendah. Faktor
kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan dalam suatu organisasi. Dengan demikian, untuk mengukur
kemampuan seorang pemimipin dalam suatu organisasi perlu diketahui
seajuhmana kecakapan dan kemampuan menpengaruhi bawahan
kelompok orang, agar para bawahan dapat bekerja secara sukarela dapat
mengerakkan segala potensi yang dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai