Anda di halaman 1dari 3

Usulan Teknis Bab

2
PENDEKATAN METODOLOGI
Metode pendekatan analisis yang dipakai dalam studi ini adalah menggunakan pendekatan
kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif yaitu pendekatan pengolahan data-data karakteristik
yang tidak memerlukan analisis matematik, sedangkan metode kuantitatif merupakan
pendekatan pengolahan data-data dengan menggunakan analisis perhitungan atau matematik.
a. Pendekatan Deskriptif, yaitu metode analisis dengan cara melihat keadaan objek penelitian
melalui uraian, pengertian atau penjelasan terhadap analisis yang bersifat terukur maupun
tidak terukur. Dalam studi ini, pendekatan secara deskriptif dimaksudkan untuk
mengetahui karakteristik kawasan dan masyarakat penghuni.
b. Pendekatan Normatif, yaitu metode analisis terhadap keadaan obyek yang seharusnya
mengikuti suatu aturan atau pedoman ideal tertentu. Adapun aturan baku tersebut
merupakan standar yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai landasan hukum, dalam hal
ini berupa peraturan-peraturan atau standar baku terhadap standar permukiman layak
huni serta kebijakan lainnya yang terkait.
c. Pendekatan Spatial, yaitu pendekatan yang dilakukan dengan metode interaksi keruangan
yang diukur dari aksesibilitas dan kesesuaian lokasi perumahan secara spasial.
d. Pendekatan kuantitatif pada penelitian ini adalah sebagai alat dalam proses
mengakulasikan data-data ke dalam analisis yang berupa ukuran suatu objek kajian,
seperti halnya ukuran luas, tinggi dan panjang pada komponen fisik prasarana perumahan.

Pada pekerjaan ini menggunakan metodologi yaitu survey primer dan survey sekunder.

Survey Data Primer


Survey primer menggunakan instrument observasi, investigasi dan wawancara di lokasi studi.
Data primer adalah data yang didapatkan langsung dari pengamatan dan survey lapangan,
sehingga didapat data-data antara lain ; koordinat, pendataan bangunan, pendataan dan
pengukuran Prasarana Sarana Utilitas, serta foto situasi dan kondisi existing.
Survey Data Sekunder
Survey sekunder dengan melakukan studi literatur, mengumpulkan data dari dinas terkait, dan
meninjau produk-produk tata ruang yang berkaitan tema dan kawasan studi. Data sekunder
ialah data dan informasi yang dikumpulkan dari beberapa instansi baik berupa hasil pencatatan
administratif maupun hasil studi terdahulu. Data sekunder dikumpulkan dari instansi-instansi
terkait seperti Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Perumahan dan
Permukiman, Badan Pusat Statistik Daerah, termasuk data-data dari pengembang/depeloper
perumahan tersebut dan lain-lain. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi: Statistik
Kabupaten/Kota dalam angka, data demografi, topografi, iklim, suhu, kependudukan, data peta
lokasi, termasuk kebijakan-kebijakan pemerintah.

TANGGAPAN TERHADAP KAK

Kerangka Acuan Kerja (KAK) adalah merupakan dasar atas pedoman persyaratan
dalam melaksanakan pekerjaan yang memuat masukan kriteria dan proses yang harus dipenuhi
dan diperhatikan serta diinterprestasikan dalam pelaksanaan tugas untuk menghasilkan produk
atau keluaran yang dimaksud. Sehingga sangat penting pemahaman isi dari kerangka acuan
kerja untuk dapat memberikan jasa dengan baik kepada Pihak Pemberi Pekerjaan.

Secara umum kami menanggapi bahwa term of Reference yang telah di susun dan di
sampaikan telah memenuhi aturan dan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang akan
dilaksanakan.

Kami berharap semoga kami dapat melaksanakan tugas Penyusunan Database ini secara
menyeluruh dan tepat sasaran dan waktu sesuai yang di jadualkan oleh kerangka acuan yang
dibuat. Secara khusus kami berharap tidak akan menemui hambatan apapun dalam pekerjaan
ini, kerja sama dengan pihak proyek secara keseluruhan selaku Owner juga kami harapkan guna
kelancaran proses pekerjaan ini.

Tanggapan dan saran terhadap KAK


 Dengan kejelasan pada pokok masalah /persoalan dalam ruang lingkup pekerjaan,
sehingga produk akhir yang dihasilkan akan sesuai dengan yang diharapkan.
 Personil yang diperlukan agar memenuhi kualifikasi sebagaimana disyaratkan, sehingga
jalinan kerja antara personil dapat berjalan dengan lancar.
 Melaksanakan kegiatan sesuai dengan pentahapan sebagaimana dimaksud dalam KAK.
 Membuat kesimpulan secara objektif berdasarkan teori terhadap data observasi lapangan
serta analisa yang cermat atas masalah atau persoalan yang terjadi.
 Bila terjadi permasalahan, KAK tetap menjadi pedoman dalam penyelesaiannya dan
setiap pembahasan yang mungkin terjadi pada sub kegiatan, maka keputusan berada di
pihak Pemberi Tugas.
Tanggapan terhadap personil/fasilitas pendukung
 Personil yang diperlukan agar memenuhi kualifikasi sebagaimana disyaratkan, sehingga
jalinan kerja antara personil dapat berjalan dengan lancar
Kesimpulan
 KAK yang diberikan pihak proyek sudah cukup jelas
 KAK merupakan pedoman / acuan dalam membuat dokumen usulan / dokumen
penawaran pekerjaan yang akan diusulkan
 Konsultan yang ditunjuk melaksanakan pekerjaan harus dapat bekerjasama dengan
Pihak Pemberi Tugas secara harmonis dan dapat melaksanakan tugas sesuai persyaratan
dan peraturan yang telah ditetapkan.
 Segala permasalahan yang tidak dapat diselesaikan dengan mengacu pada Kerangka
Acuan Kerja, maka terlebih dahulu diadakan penyelesaian musyawarah sebelum dibawa
ke pengadilan.

Anda mungkin juga menyukai