DAFTAR ISI
1
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
2
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
I. PENDEKATAN
Manajemen perusahaan dan tim tenaga ahli konsultan melaksanakan perencanaan ini secara
terpadu bersama-sama dengan penanggung jawab proyek (Owner), dan pengguna sarana dan
prasarananya (user).
Pendekatan yang akan dilakukan oleh konsultan dalam menangani kegiatan ini berdasarkan
pengalaman perusahaan mengacu kepada hal-hal sebagai berikut:
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan Rehab Total Puskesmas Wilayah Jakarta
Utara dan Barat (Keinginan Pengguna Jasa)
Ketentuan dan peraturan-peraturan dilingkungan Pemerintah Daerah Setempat dan
Dinas terkait. (regulasi kota atau daerah setempat)
Standar-standar Teknis Perencanaan dan peraturan-peraturan nasional yang berlaku.
(Spesifikasi/standart-standart yang diaharapkan)
Kaidah-kaidah Objek Perencanaan dan fasilitasnya. (Ilmu Rancang Bangun)
Melihat KAK yang sudah jelas maka uraian metodologi yang kami sajikan dalam paparan
ini hanya sampel-sampel penting yang dijelaskan secara singkat dan sistematik
3
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
II. METODOLOGI
4
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
1. METODOLOGI KERJA
A. Persiapan
• Persiapan awal meliputi Penyusunan Program Kerja, penyusunan metode
pelaksanaan, studi literatur dan penelahaan materi Perencanaan Puskesmas
• Rapat umum/Diskusi melakukan koordinasi dengan pemberi tugas dalam hal ini
PPK dan jajarannya untuk mempersiapkan kegiatan, rencana kerja, Produk yang
diharapkan owner, Ketepatan site/Lokasi, Jangka waktu pelaksanaan dan
kelengkapan Tim.
• Mobilisasi Tenaga Ahli
Kegiatan ini berupa penugasan dan penempatan tenaga yang terlibat dalam
pelaksanaan Pekerjaan proyek ini.
• Persiapan teknis berupa penyiapan peta dasar (pengukuran), site atau tapak pada
masing-masing area (lahan) yang sudah ditentukan, dan peralatan survei lainnya.
Diagram Matriks
D. Perencanaan Desain
Metodologi Desain
METODOLOGI DESAIN
DESAIN OUTPUT
BENTUK • DENAH-DENAH
GAMBAR KERJA
ARSITEKTUR • TAMPAK (FASADE)
GAMBAR DETAIL ARSITEKTUR
GAMBAR DETAIL SISTEM STRUKTUR
GAMBAR DETAIL SISTEM MEKANIKAL ELEKTRIKAL
SISTEM • SUB STRUKTUR
STRUKTUR LAPORAN-LAPORAN
• UPPER STRUKTUR
tengah masyarakat dan mudah dijangkau dibandingkan dengan unit pelayanan kesehatan lainya
(Rumah Sakit Swasta maupun Negeri). Puskesmas mengembangkan pelayanan kesehatan yang
menyeluruh seiring dengan misinya, pelayanan kesehatan tersebut harus bersifat menyeluruh.
Sebuah puskesmas memerlukan perancangan yang menunjang aktifitas di dalam setiap ruang
1. ORGANISASI RUANG
A) ZONING
Dalam sebuah perancangan puskesmas tentunya tidak lepas dari penataaan zoning,
tersebut, daerah yang dibangun ada empat kelompok yaitu area umum/publik, area
pribadi, area pelayanan, dan area sirkulasi. Peraturan zoning/zoning regulation
ditujukan sebagai pengendalian pemanfaatan ruang, sementara itu rencana tata ruang
masuk dalam lingkup perencanaan yang merupakan proses untuk menentukan struktur
B) SIRKULASI
Sirkulasi merupakan bagian penting dari perencanaan tata ruang, daerah tersebut
merupakan jalan lalu lintas masuk diluar bangunan sampai masuk dalam bangunan dan
berlaku dari satu tempat ketempat atau ruang lain. Sirkulasi yang benar sangat
penghubung antara satu bagian ke bagian lain. Berdasarkan fungsinya, elemen sirkulasi
terbagi menjadi 3 bagian yaitu: 1. Entry bukaan untuk masuk dan keluar suatu area
bangunan atas dan bawah seperti tangga, elevator dan ramp antar lantai. Pengguna
jalur sirkulasi ini adalah pasien, pengunjung, karyawan puskesmas, tenaga medis dan
paramedis.
Ruang akan nyaman bagi pemakai dan petugas apabila ditata dengan memperlihatkan
fungsi, keindahan, dan keharmonisan ruang. Dengan penataan yang baik akan
memberikan kepuasan fisik dan psikis bagi penghuninya. Keserasian dalam penataan
ruang akan mempengaruhi produktivitas, efisiensi, efektifitas dan kenyamanan pemakai
gedung atau ruang puskesmas perlu ditata sesuai kebutuhan dengan tetap
mengindahkan prinsip-prinsip arsitektur.
Penataan ini dimaksudkan untuk memperoleh efektifitas kegiatan dan efisiensi waktu,
tenaga, dan anggaran; menciptakan lingkungan yang nyaman suara, cahaya, udara dan
B) PEWARNAAN
Penggunaan warna untuk penataan ruang dalam sebuah bangunan tidak lepas dari
fungsi bangunan serta fungsi ruangan di dalamnya. Tujuan pewarnaan tidak hanya
terbatas untuk sekedar menyenangkan mata saja, tetapi mempunyai tujuan lain,
C) PENCAHAYAAN
Pencahayaan adalah satu aspek penting dalam desain sebuah puskesmas. Dengan
cahaya yang tepat maka suasana dan kenyamanan pengguna akan terpenuhi. Beberapa
fungsi pencahayaan meliputi penciptaan lingkungan yang memungkinkan pengamat
melihat detail tugas dan kegiatan visual secara jelas, mudah dan tepat, memungkinkan
penghuni-penghuni berjalan dan bergerak secara mudah, menciptakan lingkungan
D) SIRKULASI UDARA
Penghawaan adalah merupakan aspek penting dalam perencanaan sebuah bangunan.
2) Kriteria Perencanaan
Berisikan pertimbangan, norma standar dan ketentuan yang berlaku terkait perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan. Standar dan ketentuan berdasarkan pada aspek keandalan dan
keselamatan yang terjabar di bawah ini.
- Hemat energi
Yaitu Biaya Pembangunan Fisik, Biaya yang dapat dioptimasi dan Biaya yang
dapat disubsidi
Pertandaan (signage)
Muatan RTBL
- Rencana investasi
A) LANTAI
Dalam kelangsungan kegiatan, pemilihan jenis pelapis lantai akan ditinjau dari macam
atau jenis kegiatannya, dan pada umumnya dikenal beberapa klasifikasi dari
penyelesaian lantai seperti lantai keras sifat pemakaian lebih baik dan banyak
menguntungkan, karena pembersihan yang mudah. Sedangkan lantai yang jenisnya
medium lebih bersifat hati-hati. Syarat-syarat bentuk lantai antara lain harus kuat dan
dapat menahan beban, mudah dibersihkan, fungsi utama lantai adalah sebagai penutup
ruang bagian bawah. Melihat fungsi lantai seperti yang dikatakan di atas maka lantai
harus mempunyai struktur yang aman tanpa mengabaikan sisi artistik agar terlihat
B) DINDING
Elemen struktur dinding harus diatur dalam suatu pola yang dikoordinasikan dengan
bentangan-bentangan struktur lantai dan atap yang disangganya, pola struktur ini
kekuatan pokok yaitu tekanan horizotal, tekanan vertikal, beban vertikal dan daya
tekuk akibat beban vertikal tersebut.
dalamnya. Tata ruang merupakan cara atau teknik mengatur ruang (ruang kantor,
ruang tidur, ruang kerja, ruang resepsionis dan sebagainya). Tata ruang yang baik dapat
Ruang Tunggu
Pada gambar I menunjukkan hubungan antara dimensi tubuh pria dengan posisi
duduk sofa. Hal ini ditujukan untuk menentukan banyaknya ruang yang diperlukan
bagi tubuh dalam posisi duduk. Pengukuran antropometrik yang penting dalam hal
ini adalah rentang tubuh dan jarak pantat ke lipatan dalam lutut.
Resepsionis
Ruang penerima tamu adalah ruang yang diciptakan bagi tamu yang berkunjung.
Pada gambar III menunjukkan beberapa data dimensional dasar dan memberikan
usulan untuk tujuan keleluasaan pribadi atau keamanan, lingkungan kerja penerima
tamu seringkali merupakan daerah yang terpisahkan secara fisik dengan
digunakannya partisi-partisi. Dalam hal ini hubungan antara permukaan kerja
dengan tinggi duduk merupakan pedoman kunci, sedangkan
pertimbanganpertimbangan antropometrik lainnya adalah tinggi mata dan tinggi
duduk normal.
Toilet
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
Toilet atau kamar kecil umum harus dilengkapi dengan pegangan rambat (handrail)
yang memiliki posisi dan ketinggian disesuaikan dengan pengguna kursi roda dan
penyandang cacat yang lain. Pegangan disarankan memiliki bentuk siku-siku
mengarah ke atas untuk membantu pergerakan pengguna kursi roda. Letak kertas
tissu, air, kran air atau pancuran (shower) dan perlengkapanperlengkapan seperti
tempat sabun dan pengering tangan harus dipasang sedemikian hingga mudah
digunakan oleh orang yang memiliki keterbatasanketerbatasan fisik dan bisa
dijangkau pengguna kursi roda.
penghuni, sampah, pencemaran air dan limbah serta vegetasi merupakan beberapa hal yang
perlu diperhatikan. Menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan didalam fasilitas oleh para
penghuni sangat penting terutama menyangkut kepentingan bersama dan estetika / asrinya
fasilitas.
Untuk itu dalam perencanaan ini, konsultan akan berkoordinasi dengan owner dan
pemerintah setempat untuk memperhatikan kesehatan lingkungan itu sendiri: antara lain,
penyediaan air minum, pengolahan air limbah dan pengendalian pencemaran air, pengelolaan
sampah padat, pengendalian dan pencegahan pencemaran tanah, pengendalian pencemaran
konsultan:
1. Olahan bentuk desain yang estetis, ekonomis dengan teknologi terkini dan mudah
dilaksanakan dilapangan
2. Percepatan dalam perencanaan yang keluaran/hasil produknya akan terjadi percepatan
• Memetakan ruang tiap lantai yang dapat dikerjakan dalam satu waktu
• Mendesain dan mendetailkan gambar dengan sketsa-sketsa.
• Membuat desain pola lantai yang memudahkan dalam pelaksanaan dengan tetap
memperhatikan unsur desain pada setiap fungsi ruang.
pentahapan desain keseluruhan dapat dimulai dengan melihat tahap dari integrasi
antara pekerjaan arsitektur dan pekerjaan MEP.
Gagasan Ide
ARSITEKTUR TROPIS
Prinsip arsitektur tropis yang modern dalam Perenanaan Rehab Total Puskesmas
erat kaitannya dengan faktor iklim setempat. Untuk itu sasaran ide dan konsepnya
khususnya di negara tropis seperti Indonesia. Pada umumnya, tiga faktor penentu
iklim tropis meliputi:
seminimal mungkin dengan arah terbit dan tenggelamnya matahari. Juga arah
bukaan cahaya (baik pintu, jendela, bouvenlicht, maupun lainnya) dihadapkan tidak
langsung sehingga pencahayaan alami bangunan tetap dapat diterima dengan baik.
Perlakuan terhadap air hujan yang diterima oleh bangunan ditanggapi dengan
bentukan atap, talang, kanopi, serta olah lanskap. Sedangkan perlakuan terhadap
arah dan kecepatan angin terhadap bangunan ditanggapi dengan bukaan jendela
Indonesia, serta penerapan 3R (Reuse, Reduce, Recycle). Secara khusus, aspek fisika
bangunan dalam sub-bab berikut membahas penghawaan dan pencahayaan pasif
SISTEM PONDASI
Sistem pondasi yang digunakan tergantung dari karakter tanah lahan
DINDING
Bahan dinding harus keras, tahan api, kedap air, tahan karat dan mudah
di bersihkan.
banyak pilihan warna. Selain itu pelapis dinding yang diinginkan mudah di ganti
dan tidak merusak tembok karena dindingnya dioptimalkan untuk display
merupakan salah satu media yang paling mudah diaplikasikan ketika ingin
mengubah warna interior, dan banyaknya pilihan warna cat mampu
menciptakan suasana baru dan menghadirkan mood yang berbeda. Selain itu
cat juga merupakan sumber warna yang mudah didapat.
LANTAI
Lantai mudah dibersihkan, tidak menyerap, tahan terhadap bahan kimia dan
anti bakteri.
keramik memiliki variasi warna yang tak terhingga dan terus berkembang.
Selain bervariasi, keramik relatif murah dan sangat mudah dijumpai dipasaran
Konsep
1. Konsep Site
Dalam membentuk suatu konsep site, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah
perencanaan tapak. Hal ini yang dapat mengidentifikasikan kekurangan, kelebihan,
peluang dan ancaman yang terdapat pada tapak (SWOT analysis). Sehingga hasil
rancangan yang diperoleh menjadi maksimal dan dapat melakukan antisipasi terhadap
lahan dengan bangunan Gedung eksisting dengan fungsi eksisting yang masih
berfungsi saat ini, yang dalam rencana pengembangan akan difungsikan untuk
2. Konsep Arsitektur
a. Transformasi dan Nilai Budaya
menghadapi masa lampau gejala tradisi dan kultur juga permintaan mendatang di
dalam mengembangkan dan merancang secara ilmu bangunan.
Ruang dan Persyaratan Tekniknya, suatu perubahan dari tata ruang dari bangunan
ke dalam langgam bangunan yang ethnic-cultural-based yang memberi satu
b. Estetika Arsitektur
Perencanaan fungsi Puskesmas menampilkan Fasilitas terkini namun bernuansa
arsitektur local yang bermakna untuk menunjang sarana pemukiman agar terlihat
karakter /penampilan yang berarsitektur. Juga turut mempertimbangkan aspek
Kerapatan bahan
Partisi yang dibuat dengan bahan yang rapat akan memberikan insulasi yang
tinggi
Fleksibilitas
Bahan yang mempunyai fleksibilitas yang tinggi lebih baik sebagai insulator
dibandingkan bahan kaku, sebap dengan bahan yang kaku mudah timbul
resonansi.
Keseragaman
Penggunaan jenis bahan harus sejenis dan mempunyai tingkat insulasi yang
sama. Penggunaan tingkat insulasi yang berbeda membuat bahan dengan
untuk melihat dan melakukan aktifitas. Penggunaan cahaya alami juga dapat
menghemat penggunaan energi (listrik).
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
Dengan adanya bukaan disetiap koridor membuat cahaya dari barat dan timur
lampu.
Sistem pencahayaan buatan
iluminasi cahaya tersebar secara merata di seluruh ruangan. Pada sistem ini
sejumlah armatur ditempatkan secara teratur di seluruh langi-langit.
Perencanaan ini juga mengait pada budaya regional yang diimplementasi ke dalam
desain modern. Ritme dapat dicapai dari pemilihan bentuk bukaan, pemilihan
3. Konsep Struktur
Sistem Struktur Bangunan
Model dan pola struktur sebaiknya menggunakan pola atau model model bangunan
yang beraturan agar ekonomis biaya struktur.
pondasi. Struktur atas dan struktur bawah juga dianalisis terhadap pengaruh gempa
rencana. Karena struktur bawah dan pondasi tidak boleh gagal terlebih dahulu dari
struktur atas, maka unsur-unsur struktur bawah harus dapat memikul pembebanan
gempa maksimum akibat pengaruh gempa rencana “Vm” yang dapat diserap oleh
struktur atas dalam kondisi diambang keruntuhan, sehingga didalam analisis struktur
atas digunakan nilai R = 5.5 sedangkan untuk analisa struktur bawah diperhitungkan
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
faktor kuat lebih struktur (f2=1.4143) diambill dari Standar Perencanaan Ketahanan
Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung (SNI-1726-2002)
4. Konsep sanitasi
Konsep Perancangan Green Building Sistem Plumbing
pembuangan air kotor dan air buangan eksisting akan ditata mengikuti
penataan bangunan.
Perlu dilakukan survey teknis, apakah sistem pengolah air buangan sudah
disiapkan secara kawasan, dimana kawasan Puskesmas seharusnya
memiliki Sewage Treatment Pit (SWP) dan dari SWP air limbah dipompakan
ke Unit Pengolah Air Limbah (Sewage Treatment Plant, STP) terpusat atau
dll.
Alternatif-1:
Sistem distribusi air bersih secara tersentral dengan menggunakan 2
atau lebih Roof Tank yang diletakkan pada masing2 bangunan. Dari
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
EWT tersebut air bersih didistribusikan ke masing-masing bangunan
yang terdekat.
Alternatif-2:
Sistem distribusi air dilakukan secara tersentral dengan menggunakan
bak air baku ini sebagian ditreatment untuk cadangan air bersih dan
sebagian untuk cadangan air kebakaran. Kebutuhan Air bersih untuk
volume air limbah dari alat-alat plambing yang berasal dari tiap-tiap
bangunan diasumsikan sebesar 80% dari kebutuhan harian rata-rata air
bersih.
5. Konsep Mekanikal
a. Sistem pemadam kebakaran (fire figthing)
Kriteria Perancangan
Hydrant Gedung
Tingkat Bahaya Kebakaran dan Klasifikasi Pelayanan Hydrant berdasarkan
tunggal. Jumlah Hydrant Box di dalam Gedung Jumlah kotak hidran per
luas lantai sedikitnya 1 buah tiap 800 M².
Hydrant Halaman
Perletakan Hydrant Halaman, Jarak antara pilar hydrant, sesuai dengan
60 meter.
Sumber Air dan Cadangan Air Kebakaran
6. Konsep Elektrikal
a. Sistem listrik arus kuat
petir ke tanah menggunakan kawat NYA Ǿ70 mm. Tahanan grounding yang
diijinkan maksimum 2 Ώ dengan kedalaman minimal 12 meter.
optic baik untuk telephone maupun data yang selanjutnya masuk ke rack
mount jenis wall mounted di masing-masing lantai di setiap bangunan.
Patch Panel panel terdiri dari switch hub, patch panel dan cabling. Dari
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
Rack Mount, kabel didistribusikan kesetiap outlet dengan menggunakan
kabel tipe UTP (unshielded Twisted Pairs) Cat 6, 4pairs.
Sistem Security
Secara terintegrasi antara sistem access control, security alarm dan access control.
pintu gerbang utama serta penjaga yang secara rutin keliling kompleks. Untuk
sistem keamanan yang terintegrasi antara manusia sebagai operator serta
Elemen-elemen lanskap eksisting yang terdapat di Sekitar Lokasi terdiri atas pohon,
jalan, saluran air, parkir, dan penunjuk arah. Elemen-elemen tersebut menjadi ciri khas
olahan lanskap lingkungan.
Secara khusus, penempatan pepohonan di lansekap sekitar Puskesmas akan
sebagai apresiasi terhadap inovasi dalam desain perencanaan yang akan dikerjakan dalam
pekerjaan Perencanaan Puskesmas
Selubung Bangunan
Berdasarkan analisis wujud bangunan menjadi konsep penekanan wujud bangunan yaitu
mengikuti Bentukan Lahan. Unsur-unsur yang diambil dapat berupa prinsip penataan
komposisi massa bangunan dan penyelesaian akhir wujud bangunan yang meliputi: bentuk,
warna, teksture, proporsi, struktur dan penggunaan elemen dekoratif yang bersifat atraktif.
agar suasana Puskesmas dapat menyatu dengan alam dan kondisi sosial budaya
masyarakat sekitar.
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
Pada bagian badan bangunan lebih menekankan pada keseimbangan bangunan, baik itu
keseimbangan bentuk, grid dan struktur yang kesemuanya nampak pada tampilan
II PRA PERENCANAAN
IV Rapat-Rapat
Pada Gambar terlihat bahwa KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) menginstruksikan penanganan
proyek kepada pihak Konsultan (untuk urusan teknis maupun administratif).
PERSONIL
perencana dalam hal ini telah menyiapkan sebuah tim khusus yang menangani bidang-bidang
yaitu:
C. Sistem Koordinasi
Melakukan rapat-rapat Value Enggineering dan workshop dengan pihak-pihak terkait. Yang
TAHAP I
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
PRA KONTRAK
1. Klarifikasi Negosiasi
a. Aspek - aspek Teknis yang diklarifikasi :
7. Fasilitas Penunjang
b. Aspek - aspek yang dinegosiasi terutama :
2. Kick Of Meeting
Kick off meeting merupakan rapat awal proyek dengan tujuan untuk menyamakan
persepsi diantara semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan proyek, menyangkut
Kick off meeting dilaksanakan sebelum jadwal Penandatanganan kontrak yang disetujui
Setelah Kick off meeting dilaksanakan, maka yang paling penting adalah masing-
Apa yang sudah dibahas dari klarifikasi dan negosiasi sampai dengan Kick Of Meeting
harus telah disepakati bersama dari kedua belah pihak sehingga sudah bisa dilanjutkan
ke tahap penandatanganan kontrak.
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
TAHAP II
KONTRAK
Tahap ini konsultan akan Melakukan Rapat awal antara Konsultan dan Tim Kerja tenaga
ahli untuk mempersiapkan pengumpulan data, pengukuran awal dan mempersiapkan
Dalam tahap ini akan dilakukan kegiatan-kegiatan yang tujuannya adalah menyiapkan
segala sesuatunya yang diperlukan bagi pelaksanaan proyek, seperti:
proyek;
Mengumpulkan dan mempelajari secara global data maupun informasi yang
TAHAP III
TAHAPAN PENYUSUNAN KONSEP PERENCANAAN
1. Pengumpulan Data
Browsing Internet
Buku, Literatur dan lain-lain
b) Data Primer
(Sondir/Boring)
c) Data Sekunder
Data Teknis
1) Data studi dan perencanaan sebelumnya
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
2) Data dari Instansi terkait
- Kebutuhan Ruang yang di perlukan
5) Data tanah
6) Mutu bahan yang digunakan
Metode Dokumentasi
Yaitu mengambil data-data dari hasil penyelidikan, penelitian, tes /
Metode Wawancara
Data dari hasil wawancara langsung, wawancara ini dapat dilakukan kepada
pihak – pihak yang terkait dengan Perencanaan. Data ini bertujuan untuk
mengidentifikasi fungsi dan jenis layanan, khususnya menampung
Analisa Arsitektur
Analisa Struktur
Analisa Utlitas
4. Presentasi Laporan Pendahuluan dan Persetujuan Perencanaan
TAHAP IV
TAHAPAN PENYUSUNAN PRA RENCANA
Tahap ini akan mulai dengan menyusun konsep dan melakukan transformasi atau
- Konsep Klimatologi
Konsep Lansekap
Konsep Sirkulasi
- Konsep Sirkulasi (Kendaraan dan Manusia/Pejalan kaki)
Konsep Arsitektural
Konsep Ruang
- Konsep Denah
- Konsep Bentuk bangunan
Pekerjaan Atap
Pekerjaan Kolom
Pekerjaan Balok
Pekerjaan Pelat Lantai
Konsep Utilitas
- Konsep Sistem Penghawaan
TAHAP V
TAHAPAN PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA
b. Desain Arsitektur
c. Desain Struktur
d. Desain MEP
e. Penyusunan RKS dan RAB
TAHAP VI
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
Tambahan Konsultan
Tahap VII
TAHAPAN PELELANGAN KONSTRUKSI
Dalam tahapan ini pihak konsultan membantu pihak owner untuk menyiapkan dokumen
yang diperlukan dalam tahapan pelelangan serta mengkaji kembali kesesuaian dokumen
yang di persyaratkan oleh panitia lelang dengan dokumen perencanaan yang sudah
diserahkan kepada pihak owner, dalam tahapan ini konsultan juga menghadiri serta
memberikan bantuan dalam penjelasan dokumen (aanwisjing) terkait Gambar, RAB, serta
Tahap VIII
TAHAPAN PENGAWASAN BERKALA
(Jika dana tersedia)
Dalam tahap ini konsultan bertugas untuk membantu owner untuk mengawal
pembangunan konstruksi sesuai dengan hasil yang direncanakan terutama dalam hal
kesesuaian material, pemilihan warna, bentuk bangunan serta semua hal yang bersifat
arsitektural.
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
COVER DOKUMEN
CONTOH
[Logo Perusahaan]
RANCANGAN KONSEPTUAL
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
PENGKAJIAN/PERENCANAAN KONSTRUKSI
………………………………………………………….
(Nama Paket Pekerjaan)
Lokasi Pekerjaan :
Nomor Kontrak :
Waktu Pelaksanaan :
DISUSUN OLEH:
……………………………………………..
(Nama Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi Pengkajian/Perencanaan)
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
LEMBAR PENGESAHAN
CONTOH
RANCANGAN KONSEPTUAL
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
PENGKAJIAN/PERENCANAAN KONSTRUKSI
………………………………………………………….
(Nama Paket Pekerjaan)
………………………………………………………….
(Periode Pelaksanaan Pekerjaan)
ttd ttd
……………………….. ………………………..
(Nama Lengkap) (Nama Lengkap)
NIP: ……………
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
CONTOH
[Logo Perusahaan]
RANCANGAN KONSEPTUAL
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
PENGKAJIAN /PERENCANAAN KONSTRUKSI
A. DATA UMUM
Nama Proyek :
Nama Paket Pekerjaan :
Lokasi Pekerjaan :
Nomor Kontrak :
Waktu Pelaksanaan :
Nama Konsultan Pengkajian / :
Perencanaan Konstruksi
Lingkup Tanggung Jawab : 1.
Konsultan Pengkajian / 2.
Perencanaan Konstruksi ....
2 Lingkungan 1) 4)
3 Sosio-Ekonomi 2) 4)
4 Dampak Lingkungan 3) 4)
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
COVER DOKUMEN
CONTOH
[Logo Perusahaan]
RANCANGAN KONSEPTUAL
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
PERANCANGAN KONSTRUKSI
………………………………………………………….
(Nama Paket Pekerjaan)
Lokasi Pekerjaan :
Nomor Kontrak :
Waktu Pelaksanaan :
DISUSUN OLEH:
……………………………………………..
(Nama Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi Perancangan)
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
RANCANGAN KONSEPTUAL
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
PERANCANGAN KONSTRUKSI
………………………………………………………….
(Nama Paket Pekerjaan)
………………………………………………………….
(Periode Pelaksanaan Pekerjaan)
ttd ttd
……………………….. ………………………..
(Nama Lengkap) (Nama Lengkap)
NIP: ……………
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
CONTOH
[Logo Perusahaan]
Nama Proyek :
Nama Paket Pekerjaan :
Lokasi Pekerjaan :
Nomor Kontrak :
Waktu Pelaksanaan :
Nama Konsultan Perancangan :
Lingkup Tanggung Jawab : 1.
Konsultan Perancangan 2.
....
PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN
KONSULTANSI KONSTRUKSI PERANCANGAN
(Badan Usaha) ……………….
(Badan Usaha) ………….sebagai Badan Usaha Jasa Konstruksi bertanggung jawab penuh
terhadap hasil desain yang telah dilakukan. Apabila terjadi revisi desain, maka
tanggung jawab revisi desain dan dampaknya ada pada penyusun revisi.
............, …………..20.....
Pimpinan Konsultansi Konstruksi Perancangan
ttd
………………………..
(Nama Lengkap)
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
Penetapan
Uraian Identifikasi Dampak /
No Pengendalian
Kegiatan Bahaya Risiko
Risiko
ttd
(Nama Lengkap)
Catatan :
K : Kekerapan
A : Akibat (keparahan)
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
[Logo Perusahaan]
Maka dengan ini menetapkan bahwa tingkat Risiko Keselamatan Konstruksi untuk
paket pekerjaan sebagaimana dimaksud di atas adalah:
Nama :
Tanda Tangan :
Keterangan :