Analisa Kadar Fosfor
Analisa Kadar Fosfor
ACARA
Praktikum analisa kadar fosfor dalam makanan bayi dengan spektrofotometer
UV-VIS berdasarkan AOAC Official method 986.24.
PRINSIP
Pengukuran fosfor pada panjang gelombang maksimum, setelah sebelumnya
ditambahkan pereaksi molibdatvanadat untuk pembentukan warna melalui reaksi
kompleksometri.
TUJUAN
Mengetahui kadar fosfor dalam makanan bayi.
DASAR TEORI
Spectrofotometer
Teknik analisis spaktrofotometer berasaskan antaraksi radiasi electromagnet
dengan komponen atom atau molekul yang menghasilkan fenomena bermakna
sebagai parameter analisis. Pada spektrofotometer pembangkit sinyal adalah hasil
ataraksi energy radiasi electromagnet dengan alektron dalam atom atao molekul
analit yang menyebabkan transisi electron tertentu yang lebih tinggi atau
meningkatkan eneergi vibrasi-rotasi ikatan antara atom dalam molekul.
karena pada setiap teknik spaktrofotometer antaraksi radiasi elektromagnetik
dengan komponen atom atau molekul khas dan tidak semuanya sama, uraian
teknik analisis didahului dengan mekanisme antaraksi tersebut, serta fenomena
yang dipakai sebagai parameter analisisnya.
radiasi ultraviolet (UV) dan sinar tampak (Visible/VIS) diabsorpsi oleh molekul
organic aromatic, molekul yang mengandung electron-π terkonjugasi dan atau
atom yang mengandung electron-n, menyebabkan transisi electron di orbit
terluarnya dari tingkat enersi electron dasar ke tingkat enersi electron tereksitasi
lebih tinggi. Besarnya absorban radiasi tersebut sebanding dengan banyaknya
molekul analit yang mengabsorpsi dan dapat digunakan untuk analisis kunatitatif.
frekuensi radiasi ultraviolet dan sinar tampak terletak pada 1,5 x 108 Hz sampai
4,28 x 107 Hz, dengan panjang gelombang antara 200 nm sampai 700 nm, serta
enersi yang besarnya antara 9,939 10-26 sampai 2,836 x 10-26 joule, sesuai
dengan energy yang diperlukan oleh molekul organic aromatic, molekul yang
mengandung electron-π terkonyugasi dan atau molekul heterosiklik mengandung
atom dengan electron-n, untuk meningkatkan electron dalam orbit molekul
terluarnya ke tingkat tereksitasi.
Parameter yang menentukan panjang gelombang absorpsi maksimum yang tepat
pada suatu transisi electron bukan hanya kromofornya saja, tetapi juga pelarut,
gugus substituent pada kromofor, dan goemetri kromofor.
Senyawa yang tidak mangabsorpsi radiasi UV-VIS dapat juga ditentukan dengan
spectrofometer UV-VIS, apabila ada reaksi kimia yang dapat mengubahnya
menjadi kromofor atau dapat disambungkan dengan suatu pereaksi kromofor.
Fosfor
fosfor merupakan salah satu mineral terbanyak dalam tubuh yang jumlahnya
hanya dilampaui oleh kalsium. Jumlah fosfor rata-rata dalam tubuh pria dewasa
kurang dari 700 gram, sedangkan kalsium 1200 gram. Kira-kira 85% fosfor
terdapat dalam tulang sebagai mineral tulang, kalsium fosfat [Ca3(PO4)2], dan
hidroksiapatit [Ca10(PO4)6(OH)2]. Sisanya terdapat di dalam sel dan cairan
ekstraseluler sebagai ester asam fosfat organic, fosfoprotein, fosfolipida, dan ion
fosfat anorganik, H2PO4- dan HPO42-.
walaupun peranan fosfat sangat penting sebagai unsur pokok dari asam nukleat
dan membran sel, serta sebagai factor yang esensial pada seluruh reaksi
pembentukan energy di dalam sel dan juga sebagai komponen berbentuk Kristal
dari tulang rangka, fosfor tidak banyak mendapat perhatian sebagai komponen
gizi karena banyak terdapat dalam berbagai jenis makanan yang dikonsumsi.
Semua bahan makanan yang berasal dari sel tumbuh-tumbuhan maupun hewan
sangat kaya akan fosfat karena fosfat merupakan komponen yang penting bagi
kehidupan. fosfat juga terdapat dalam dalam air susu hewan dan dengan demikian
juga terdapat dalam bahan makanan yang berasal dari susu ataupun makanan yang
mengandung padatan susu.
kebutuhan fosfat tiap hari untuk bayi-bayi yang lahir pada waktunya dapat
dipenuhi oleh jumlah fosfat yang terdapat dalam ASI, yaitu 150 mg per liternya
atau kira-kira 0,2 mg fosfor per kalori.
PROSEDUR
Preparasi
Larutan asam klorida (1:3), melarutkan 250 mL HCl 38% ke dalam 750 mL
aquadest.
Pereaksi molibdatvanadat, melarutkan 20 g ammonium malibdat ke dalam 200
mL aquadest panas kemudian dinginkan. melarutkan 1,0 g ammonium
metavanadat ke dalam 125 mL aquadest panas, dan mendinginkannya kemudian
menambahkan 160 mL HCl, dan memasukannya ke dalam labu ukur 1 liter.
pertama memasukan larutan vanadat kemudian menambahkan larutan molibdat
sambil diaduk dan terakhir menambahkan aquadest sampai tanda batas.
Larutan standar fosfor
larutan baku induk (2 mg P/mL), menimbang ± 8,7874 g KO2PO4 dan
mengeringkannya selama 2 jam pada suhu 105oC kemudian memindahkannya
secara kuantitatif ke dalam labu ukur 1 liter, menambahkan ± 750 mL aquadest
sebagai pelarut sampai tanda batas kemudian dinginkan dalam lemari pendingin.
larutan baku kerja (0,1 mg P/mL), melarutkan 50 mL larutan baku induk dengan
aquadest ke dalam labu ukur 1 liter, dinginkan dalam lemari pendingin. larutan ini
dibuat segar pada waktu analisa.
Preparasi sampel
menimbang dengan seksama 10,0 g sampel (mengandung 4,0 mg P) ke dalam
cawan porselen dan mengarangkannya diatas api bunsen.
memasukan sampel kedalam tanur pengabuan pada suhu maksimum 600oC
sampai bebas karbon (3-4 jam) dan didinginkan.
menambahkan 40 mL HCl (1:3) dan beberapa tetes HNO3.
memanaskan dalam water bath, dan didinginkan
memindahkan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 100 mL.
menambahkan aquadest sampai tanda batas.
Penentuan sampel
memipet larutan baku kerja masing-masing sebanyak 0,0; 5,0; 8,0; 10,0; 15,0 mL
kedalam labu ukur 100 mL, larutan tersebut mengandung 0,0; 0,5; 0,8; 1,0; 1,5
mg fosfor
memipet 20,0 mL larutan sampel kedalam labu ukur 100 mL
menambahkan pereaksi molobdatvanadat kedalam semua labu ukur yang berisi
larutan baku kerja dan yang berisi sampel masing-masing sebanyak 20,0 mL.
menambahkan aquadest sampai tanda batas, dikocok sampai homogeny.
membiarkan larutan selama 10 menit untuk pembentukan warna.
Penentuan sampel
No W sampel (g) A (Absorbansi) C (Konsentrasi) Fp Cakhir Densitas
1 10,0350 0,523 0,7238 50000 3714,57 1,03
2 0,523 0,7241 3714,11
3 0,522 0,7226 3708,41
4 0,526 0,7267 3729,45
5 0,523 0,7231 3710,98
6 0,523 0,7239 3715,08
SD = 7.2988092
Rata-rata = 3715.76648
CV = 0.00196428
CV Horwitz = 0.58034222
2/3 CV Horwitz = 0.38689481
Rumus :
Rata-rata = jumlah keseluruhan data : jumlah data
SD = √(Konsentrasi 1 - Rata-rata)2+(Konsentrasi n – Rata-rata)2 : (n – 1)
CV = SD : Rata-rata
CV Horwitz = 21-0,5log C
Penentuan replika standar (1,0 mg Fosfor)
Absorbansi Konsentrasi
0.761 0.9991
0.765 1.0034
0.764 1.0026
0.766 1.0045
0.764 1.0030
0.763 1.0018
Standar Deviasi (SD) 0.0018
Rata-rata 1.0024
CV 0.0018
CV HORWITZ 1.9993
2/3 CV HORWITZ 1.3329
Rata-rata = jumlah keseluruhan data : jumlah data
SD = √(Konsentrasi 1 - Rata-rata)2+(Konsentrasi n – Rata-rata)2 : (n – 1)
CV = SD : Rata-rata
CV Horwitz = 21-0,5log C
PEMBAHASAN
Sampel yang diipergunakan dalam analisa fosfor dengan menggunakan
spektrofotometer adalah bubur bayi rasa beras merah merk Nestle. Pada bubur
bayi diperkirakan mengandung banyak fosfor.
Sebelum dianalisa sampel terlebih dahulu diarangkan dan diabukan, hal ini
dilakukan untuk membebaskan fosfor yang terkandung dalam sampel. proses
pengabuan memakan waktu ± 2 hari atau sampai sampel menjadi abu berwarna
putih yang menunjukan bahwa proses pengabuan sempurna.
Setelah sampel jadi abu, kemudian dipindahkan secara kuntitatif kedalam beaker
glass dan ditambahkan dengan HCl (1:3) sebanyak 40 mL dan HNO3 beberapa
tetes, dan panaskan selama 1 jam dalam penangas air, hal ini dilakukan bertujuan
untuk proses dekstruksi sampel, semua proses preparasi sampel ini dilakukan di
ruang asam.
setelah sampel selesai didekstruksi, maka selanjutnya dimasukan secara kuantitatif
kedalam labu ukur 100 mL dan ditambahkan dengan aquadest sampai tanda batas,
KESIMPULAN
Hasil pengukuran kadar fosfor dalam makanan bayi dengan menggunakan
spektrofotometri dengan sinar tampak (Visible) pada panjang gelombang 400 nm
menghasilkan data rata-rata kandungan fosfor adalah 3715,76 mg dan SD 7,2988;
CV 0,00196; dan CV Horwitz 0,5803. dari data tersebut dapat diketahui bahwa
nilai CV lebih rendah dari CV Horwitz.
DAFTAR PUSTAKA
Modul SPEKTROFOTOMETRI, 2008
Olson E Robert (et al) . 1988. PENGETAHUAN GIZI MUTAKHIR. Jakarta :
Gramedia
Satiadarma, Kosasih. 2004. ASAS PENGEMBANGAN PROSEDUR ANALISIS
edisi pertama. Surabaya : Airlangga University Press
Vogel (refisi) Svela, G. 1995. BUKU TEKS ANALISIS ANORGANIK
KUALITATIF MAKRO DAN SEMI MIKRO edisi 5. Jakarta