Anda di halaman 1dari 31

11/18/2008

Gastroenterologi Anak

Dibahas dari segi gejala:


Muntah, Konstipasi, Sakit Perut

Gejala Muntah / Emesis


• Gejala umum untuk penyakit Saluran Cerna
Bagian Atas
• Tetapi juga dapat dikarenakan
Tekanan intrakranial
Infeksi di bagian dan saluran lain

1
11/18/2008

Gejala Muntah: Diagnosa Banding


 Infeksi
► Sepsis, ► GEA (virus, bakteri)
► Meningitis, ► Hepatitis
► ISPA / URI, ► Pertussis
► Otitis media, ► Pneumonia
► Parasit (giardiasis ► Faringitis
& ascariasis) Streptokokus
► Gastritis dari
Heliocobacter pylori

Gejala Muntah:
Diagnosa Banding (2)

Toxin
► Aspirin
► Theophylin
► Digoxin
► Anti-convulsants
► Barbiturate

2
11/18/2008

Gejala Muntah:
Diagnosa Banding (3)
 Neoplasm:
► Tumor intrakranial
► “Hamil”
 Trauma
► Hematoma duodenum
► Trauma pada pankreas
► Hematoma intrakranial

Gejala Muntah: Diagnosa Banding (4)

 Kongenital/ Anatomik
► Stenonis Pylorus Hipertrofik
► Duodenal atresia
► Malrotasi
► Kelainan Hirschprung
► Anus Imperforata

3
11/18/2008

Gejala Muntah:
Diagnosa Banding (4)
Metabolic / Genetic
► Galactosemia,
► Intoleransi Lactose
http://www.emedicine.com/ped/topic1270.htm

► Intoleransi Fructose
► Diabetes

Gejala Muntah:
Diagnosa Banding (5)
Inflamasi
► Cholecystitis atau cholelithiasis
► Appendicitis
► Necrotizing enterocolitis
► Peritonitis
► Penyakit Ciliac
► Peptic ulcer
► Pancreatitis

4
11/18/2008

Gejala Muntah:
Diagnosa Banding (6)
• Gastrointestinal
► Refluks Gastro-esofageal (GRD) ►
Akalasia
► Intussusepsi
► Volvulus
► Hernia inkarserata
► Benda asing

Anamnesa Masalah Muntah


 Demam? Infeksi
 Mengeluh “heartburn” (Nyeri dibelakang
jantung), rasa “asam” di mulut, nyeri
epigastrum? GRD atau esophagitis
 Bayi yang bau badan aneh? Kelainan
metabolic
 Muntah biasaya pada pagi? Hamil, kelainan
neurologis (sering diserta nyeri kepala pagi)
 Muntah ada darah atau bil? Anatomik

5
11/18/2008

Anamnesa Masalah Muntah (2)


 Umur?:
● Bayi: Obstruksi Anatomik, kelainan metabolic, infeksi,
GRD, “overfeeding”
● “Toddler” (1 – 2 tahun): Infeksi, obat-obatan, GRD,
intussusepsi, benda asing, Malrotasi usus
●Anak: GRD, Cyclic vomiting, Malrotasi usus,
penyakit Celiak
● Remaja: hamil, bulimia, infeksi, ulser, malrotasi,
penyakit Celiak, obat-obatan, pancreatitis, GRD

GRD: penyakit refluks gastero-esofageal

Pemeriksaan Fisik Masalah Muntah


 Kepala & Leher: Reflux, Fontenelle, Hydrokefalus
 Abdomen:
Masa RUQ* (hati, empedu)
Masa atau nyeri RLQ : appendicitis, ovarian dz
Nyeri epigastrum (pankreatitis, gastritis, esofagitis)
Borborygmi (suara gas di usus mencoba lewati
obstruksi usus)
 Rektum: darah (gross atau tes) penyakit pada
mukosa
*RUQ= Right Upper Quadrant (Kwadran kanan atas)

6
11/18/2008

Gastritis karena Infeksi Heliobakter pylori

Pada anak sekolah sampai dewasa H. pylori adalah


penyebab besar ulser. 5% anak yang dibiopsi gaster via
endoscope positif H pylori.
Dibawa pada kaki lalat.
• Mekanisme: Produksi urease & ammonia, menempel
pada mukosa gaster, proteolysis mucus gaster. Semua
ini merusak epithelium gaster.

• Gejala: Nyeri epigastrum, Muntah, “Heartburn” (nyeri


“panas” dibelakang jantung), Regurgitasi, Berat / tinggi
badan kecil

Gastritis karena Infeksi Heliobakter pylori


• Evaluasi: Kontras UGIS 70%,
Endoskopi serta biopsi gaster,
Urea Breath Test
• Natalaksana: Kombinasi antibiotic (amoxicillin &
metronidazole) dengan bismuth subsalicilate
selama 2 minggu
• Site: http://www.emedicine.com/ped/topic938.htm
Peptic Ulcer Disease
http://www.emedicine.com/ped/topic2341.htm

7
11/18/2008

Gastritis karena Infeksi Heliobakter pylori

Refluks Gastro-esofageal (GRD)


Isi lambung berjalan
kedalam esophagus
lewat sfinktur esofagus
bawa karena pengosongan
lambung tertunda atau karena
sfinktur esofagus bawa
terbuka (cardiochalasia)

(LES: Lower Esophageal Sphincter)

8
11/18/2008

Gejala dan tanda GRD


● Hampir semua bayi kadang-kadang regurjitasi
biasa sesudah minum susu. Hal ini biasanya
hilang sebelum umur 3 – 6 bulan. Bukan
“emesis aktif”, lebih seperti “sendawa basah”.
Dapat dicegah dengan menepuk punggung bayi
setelah dia mimum agar berserdawa.
● Pada kasus yang lebih berat, muntahnya lebih
keras sampai proyektil atau sedikit-sedikit
sampai 3 kali pada waktu bayi minum/makan.

Komplikasi GRD
● Komplikasi “biasa”:
Sesak nafas & batuk
Pneumonia (aspirasi)
Apnea: tahan nafas lama
Nyeri pada esofagus (Sering menjerit / menangis)
● Konplikasi lebih berati:
Hemetemesis,
Aspirasi berat,
Kegagalan bertumbuh (berat badan tidak naik sesuai
grafiknya, “failure to thrive”)

9
11/18/2008

Refluks Gastro-esofageal: Evaluasi


• Probe pH 24 Jam di esofagus (standard emas untuk
diagnosis GRD)
• Radiographi nuclear scintiscans (milk scans) evaluasi
gastric emptying
• Upper Gastrointestinal Imaging Series, minum
gastrografin untuk menerangkan anatomi gaster &
mencari herniasi (hiatal hernia) dengan sebagian
lambung masuk kedalam rongga thorax, osofagitis
• Endoskopi bagian atas

Refluks Gastro-esofageal:Natalaksana
 Posisi: Siang & Malam anak harus ditegakkan & dirawat
di kursi bayi
 Diet: bubur yang lebih padat
 Obat:
● Agen Prokinetik: Metoclopromide (Reglan) menguatkan
tonus LES & pengosongan gaster (ke bawah)
● Ant-acid: Aluminum Hydroxide (Amphogel) menambah
pH > 4
● H-2 Receptors: Cemitidine (Tagamet) mengurangi sekresi
asam di gaster
 Bedah bagi kasus berat melipat fundus gaster
• Situs GRD : http://www.emedicine.com/ped/topic1177.htm

10
11/18/2008

Stenosis Pilorus Hipertrofik


Kelainan kongenital yang
paling sering terjadi pada anak.
Penyebab muntah patologis
tersering pada bayi sering.
Laki-laki : Perumpuan 4 : 1.
Ada faktor genetik, tetapi ?

Patologi: Pylorus terangkat & menebal, menjadi benjolan ≈ 1,5


cm panjang (“Olive”/ Zaitun). Otot halus hipertropi &
hiperplasi. Hipertropi ini menyempit saluran exit dari
lambung. Akibat sekunder: dilatasi lambung.

Stenosis Pilorus Hipertrofik: Gambaran


Klinis
● Muntah Proyektil, biasanya setelah diberi minum,
makin sering sampai 2 – 3 kali pemberian minum.
● Bisa mulai dari minggu ke 1 – 2, Kebanyakan mulai
bergejala umur 2 – 8 minggu.
● Tidak berwarna bil (dari empedu) tetapi terkadang ada
flek sedikit darah.
● Tidak ada mual, dan bayi segera mau minum lagi.
● Kalau lama: berat badan turun, dihidrasi, alkalosis
matabolik dengan hypokloremia & jaundis.

11
11/18/2008

Evaluasi Stenosis Hipertrofik Pilorik


● Pada pemeriksaan fisik carilah benjolan sebesar buah
zaitun (“olive”) di kwadrant kanan atas (RUQ). Lebih
mudah diraba kalau bayi bersandar dan sedang minum.
< 50% dapat diraba.
● Radiolgis: Seri Kontras Saluran
Cerna Atas (UGIS): Dilatasi
lambung serta “string sign” (benang)
pada waktu kontras melewati
pylorus yang menyempit &
“double tract” karena edema mukosa.
● Ultrasonografi adalah cara deteksi yang paling berhasil
kini.

Stenosis Hipertrofik Pilorik: Natalaksana

● Koreksi dihidrasi & alkalosis


metabolik dulu

● Operasi piloromyotomi

12
11/18/2008

Kolesistis
Inflamasi empedu, jarang
terjadi pada bayi dan anak.
Biasanya berhubungan
dengan kolelithiasis
(batu empedu) pada remaja
& dewasa
• Faktor Resiko:
Anak: penyakit hemolisis (Thallesemia), bekas
bedah abdomen,
Remaja: penyakit hemolisis, hamil, obesitas, bekas
bedah abdomen, puasa lama, dihidrasi.

Gejala Kolesistis
● Kolik empedu: RUQ intermitan & bervariasi
intensitas (bisa kronis) terkadang radiasi
ke skapula kanan
● Anak: gejala kurang jelas, mungkin
epigastrum, iritibel, jaundis,
tinja “acholic” (warna krem)
● Remaja (sperti dewasa): kolik empedu & bertambah
sesudah makan (postprandial) serta mual & muntah.
Triad Charcot (tanda obstruksi duktus (common bile) &
kolangitis akut) adalah indikasi operasi segera.
1. Nyeri RUQ (Tanda Murphy: tahan nafas & “guarding”
kalau RUQ dipalpasi dalam)
2. Demam
3. Jaundis

13
11/18/2008

Evaluasi & Natalaksna Kolesistis


● Laborat:
LD: Lukositosis dengan  SDP bentuk nutrofil & ban
Gamma-glutamyltransferase (GGT), Amylase, Alkalin
fosfitase & Bilirubin (1:1) semua 
● Imaging: KUB: mungkin ada kalsifikasi batu-batu empedu
Ultrasonografi paling berhasil & terpercaya
Natalaksana:
● Kalau ada kolesistis akut: NPO (nothing by mouth, puasa), Infus,
antibiotika IV,
● Operasi segera. Kini melalui Laproskopik kalau spesialis bedah
terlatih banyak dengan anak.

• Situs Kolesisits http://www.emedicine.com/PED/topic380.htm

Gejala Konstipasi
● Kebanyakan kasus konstipasi pada anak: fisiologis.
Konstipasai filiologis mulai ketika anak merasa sakit bila BAB.
Kemudian dia menahan agar tidak rasa sakit dan dororang
membuang feses menghilang. Ketika tinja yang besar dan
keras dibuang, memang sakit dan mengkomfirmasi ketakutan
anak. (“silklus setan”)
● Diagnosa Banding konstipasi:
 Kelainan Hirschprung (Megakolon Aganglionik)
 Kelainan otot/syaraf
 Hipothroidisme*
 Stenosis anus
 Alergi susu sapi
Secara praktis pada anak yang sehat, hanya kelainan
Hirschprung perlu dipertimbangkan.

14
11/18/2008

Evaluasi Konstipasi: Anamnesa


● Kapan sebagai bayi baru lahir pasien membuang feses
(mekonium) untuk pertama kalinya?
> 50% anak Hirschprungs BAB pertama > umur 36 jam.
Kebanyakan mulai kesulitan BAB sebelum umur 6 bulan.
● Apakah anak menangis karena sakit bila harus BAB?
● Adakah darah segar dari rektum atau pada feses?
● Adakah enkopresis (overflow yang dirangsang dari obat
yang melewati feces yang keras)? cocok dgn Fisioligis
● Bagaimana bayi ini minum?
Bayi di daerah tropis terkadang konstipasi karena kurang
minum ASI atau dari botol. Terkadang ibunya tidak
memberi banyak minum karena takut bayi akan pilek.

Evaluasi Konstipasi: Anamnesa (2)


● Kapan konstipasis mulai?
Konstipasi Fisiologis mulai pada 3 waktu/masa :

 Bayi yang bertransisi diet (dari ASI ke susu botol)


atau dari susu saja ke makanan yang padat atau
semi padat.
 Anak kecil dilatih tidak pakai popok / pakai WC.
 Anak baru mulai sekolah karena dia takut BAB di
WC sekolah.

15
11/18/2008

Konstipasi: Pemeriksaan (1)


● Tanda hipothiroidisme?
 Wajah, kulit, rambut kasar
 Kulit dingin, kering & pucat
 Lidah “terlalu besar”, tonjol
 Liur sulit dikontrol
 Suara parau / kasar
 Bradikardia
“Sluggish” / lembam
 Fontenel & hernia umbilicus
lambat tutup / masih lebar

Konstipasi: Pemeriksaan (1a)


Wajah bayi hipotiroidisme
bawaan.
Wajah, kulit, rambut kasar
 Kulit dingin, kering & pucat
 Lidah “terlalu besar”, tampak
menonjol
 Liur sulit dikontrol
 Lembam / sluggish

16
11/18/2008

Konstipasi: Pemeriksaan (2)


● Anak redardasi mental sering kena konstipasi, tetapi biasanya
status itu jelas pada pemeriksaan.
● Cawak sakrum mungkin ada kelainan pada syaraf spinalis bagian
distal.
● Anus: robek, fisur, fistula, hemoroid, refleks kerutan anus positif
(kalau negative mungkin ada kelainan syaraf)
● Rektum paling penting: (jari ke5 untuk bayi)
 Konstipasi fisiologik: banyak feces keras & besar
(impaction) memenuhi rektum yang besar
 Kelainan Hirschprung: rektum agak kecil & kosong. Ketika
jarum keluar ada semprotan feses encer.

Konstipasi: Evaluasi
● KUB: penuh feses
● Enema Barium: single kontras
(bukan kontras udara) & jangan
buat manipulasi rektum selama
48 jam sebelumnya karena
kaliber kolon & rektum akan
dilitasi sementara.
● Biopsi rektum mencari bagian
aganglionik adalah standar emas
untuk menentukan Kelainan
Hirschprung.

17
11/18/2008

Konstipasi Fisiologis: Natalaksana


1. Evakuasi rektum: a. Enema (“suntikan” urus2) b. Katartik
oral (Magnesium sitrat / polyethyen glikol) atau kombinasi
2. Eliminasi rasa sakit BAB:
a. Kalau rektum sudah kosong mulai laksitif & pelunak
feses dgn tujuan 1 - 2 BAB/hari selama beberapa bulan
b. Kalau ada luka, fisur mungkin perlu salep Xilokain atau
supositori Hidorkortison
3. Biasakan BAB secara terjadwal & teratur. Sesudah makan
pagi & makan malam (refleks gastro-kolik)
4. Diet: Tambah minum: air, karbohidrat kompleks (jus apel)
Tambah serat: sayuran & buahan (papaya baik sekali),
gandum utuh (beras soklat/merah)
5. Ada yang mengusul eliminasi susu sapi diganti dengan susu
kedelai selama beberapa bulan.

Konstipasi Fisiologis: Pengobatan


● Laksitif osmotic:
 PO: Lakulos, Sortibol, Magnesium hydroxide,
Magnesium citrate, Polyethylene Glycol

 Enema: Sodium phosphate

● Laksitif stimulant: (tidak sesuai anak < 2 tahun)


Senna, Bisacodyl (Dulcolax, PO atau Suppos)

● Pelunak feses: Ducosate sodium

● Lubrikant / Pelancar: Mineral oil

18
11/18/2008

Konstipasi Kelainana Hirshprung:


Natalaksana

• Kalau Kelainan Hirschprung


diduga, perlu dirujuk kepada
bedah untuk operasi

• Situs Hirshprungs Disease /


Aganglionic megacolon
http://www.emedicine.com/ped/topic1010.htm
• Situs Chronic constipation Megacolon idiopathic
http://www.emedicine.com/ped/topic471.htm

Nyeri Sakit Abdomen


yang Butuh Bedah

• Apendisitis

• Intususepsi

• Volvulus

19
11/18/2008

Apendisitis
• Keradangan vermiform appendix,
hampir selalu akut pada anak.

● Penyebab utama operasi abdomen


mendadak pada anak.

● Terjadi pada semua umur, tetapi


jarang pada anak < 2 tahun.

● Rata-rata insidens pada kaum anak: 6 – 10 tahun.

● Ratio: Laki-laki : Perumpuan 2 : 1

Apendisitis: Mekanisme
• Impaksi fekolit atau hyperplasia folikel-folikel
kelenjar limf submukosal.
• Ada tumbuhan bakteri yang menyebab tekanan
intraluminal meningkat. Rasa nyeri pertama ini
di periumbilikus
• Apendix membesar dan merangsang dinding
peritoneum. Rasa nyeri geser ke quadran kanan
bawah (RLQ).
• Kalau perforasi terjadi, gejala peritonitis umum
mulai dengan rasa nyeri di seluruh abdomen.

20
11/18/2008

Apendisitis: Gambaran Klinis


Klasik (“Dewasa”): <60% pada anak.
• Anoreksia & nyeri periumbilikal
• Muntah (pada dewasa: sesudah nyeri mulai)
• Lalu febris
• Nyeri menggeser ke Kwadran Kanan Bawah
(RLQ)
• Konstipasi & muntah.

Apendisitis: Gambaran Klinis


Anak balita (sulit dikenali)
• Lemah, malas, anoreksia
• Muntah 1 – 2 kali sebelum mulai nyeri abdomen
yang kurang terfokus & kurang tajam
• Kebanyakan anak tidak febris atau febris rendah.
Febris tinggi sampai 40°C menunjukkan perforasi
• BAB encer/semi cair pada 1/3 (appendix di pelvis)
atau konstipasi
• Gejala ISPA tidak jarang.

21
11/18/2008

Apendisitis: Gambaran Klinis


Anak sekolah (mirip dengan kasus dewasa)
• Pada mulanya nyeri perut kurang berfokus &
intermitan. Nyeri abdomen kurang tajam.

• Pada waktu tidak sakit, anak bisa main & lari.

• Biasanya nyeri dulu lalu muntah, kecuali pada


appendix dibelakang cecum.

• Biasanya tidak bisa BAB, tetapi bisa BAB encer/semi


cair bila appendix di pelvis.
• Febris bisa tinggi.

Apendisitis: Periksaan Fisik


• Umum:
 Anak merasa sakit: sulit diperiksa, iritibel, menangis &
melawan.
 Kalau perforasi & peritonititis: pucat, renjatan, lemah.
• Abdomen:
 Nyeri tekan (tender): Lokal bila awal; luas bila perforasi
“Guarding” (otot abdomen kontraksi diatas bagian
yang sakit agar dilindungi)
 Melawan tangan pemeriksa, meringis, menangis,
menjerit bila dipegang
 “Tanda batuk”. Disuruh batuk, merasa nyeri di RLQ

• Rektum: sisi kanan lebih sensitif daripada sisi kiri

22
11/18/2008

Apendisitis: Evaluasi
• Laborat: LD: secara klasik SDP mengingkat
dengan 15000 – 20000 PMN,
(10% kasus apendisitis SDP normal!)
Lebih tajam sensitiviti: adanya SDP band
Urinalysis: SDP < 20/hpf & SDM <20/hpf
• Imaging:
 KUB: Jarang membantu diagnosa
appendicitis, tetapi penyebab nyeri
abdomen lain dapat dievaluasi
 Ultrasonografi: paling sering terpakai
 Computerized Tomografi (CT) lebih sensitif

Apendisitis Mekanisme-Fekolit
pre-op post-op

23
11/18/2008

Apendisitis: Diagnosa Banding:


Keracunan makanan
Infeksi GEA Campylobakter
Konstipasi: Rektum lebar & penuh feses yang
keras.
Intususepsi (invaginasi) : 2/3 < 1 tahun, 
Serangan sakit perut mendadak 5 – 30 menit
 Lalu tenang/pulih kembali sampai tidur / main
 Lalu kambuh lagi mendadak
Jarang febris, KUB +

Apendisitis: Diagnosa Banding:


Penyakit Non-Gastrointestinal!
 Pielonefritis: > ♀, Nyeri kolik cenderung menetap.
Nyeri tekan di otot diatas ginjal, Hasil urinanalysis +
 Batu ureter: Nyeri kolik, tidak demam, anak tidak toksik,
Urinanalysis + SDM, KUB mungkin +
 Faringitis streptokokus: hasil periksaan farinks
 Pneumonia: paru kanan, rektum normal, febris,
takipnea, CXR +,
 Purpura Henoch Schonlein: sakit perut beberapa hari
sebelum timbul ruam & bengkak sendi, darah feses +

24
11/18/2008

Apendisitis: Natalaksana
 Puasa & Hidrasi dengan Infus
 Kalau perforasi diduga, mulai antibiotika IV: Amp
atau Amox plus Clavulate, Gentamycin dan ?
Clindamycin
 Operasi segera untuk menghindari perforasi

• Situs Appendicitis http://www.emedicine.com/PED/topic127.htm

Intususepsi
Segmen dari usus invaginasi masuk kedalam lumen (lubang)
bagian usus yg bersambungan & menyebabkan obstruksi

25
11/18/2008

Intususepsi: Etiologi
Surgical Lead Points: Kelaianan yang menarik usus
masuk invaginasi. Lebih sering pada anak > 3 tahun.

– Diverticulum Meckel
– Kelenjar limp besar (dari ISPA / infeksi virus lain)
– Tumor jinak atau ganas: limfoma, polip, harmatoma
(Sindroma Peutz-Jeghers.)
– Kista mesenteri atau duplikasi
– Hematoma submukosa (purpura Henock-Schonlien atau
kelainan koagulasi/pembekuan darah)
– Pankreas ektopik dan epithelium gaster ektopik
– Sisa operasi apendektomi

Intususepsi: Gambaran Klinis


Triad Klasik:
 Muntah mulai non-bil tetapi menjadi muntah bil
(indikasi langsung konsultasi bedah)
 Serangan nyeri perut (spasme) intermitan dan
sangat sakit sampai anak/bayi menarik kaki ke
abdomen.
(Habis diserang nyeri sakit abdomen yang keras, anak
menjadi capai dan ngantuk.)
 Berak darah campur lindir yang merupai selai
anggur merah (darah, mukus dan sel-sel epitelium
dari usus)

26
11/18/2008

Berak darah campur lindir yang merupai


selai anggur merah

Intususepsi: Periksaan Fisik


Cendurung terjadi pada anak gemuk
(“chubby”) lebih sering daripada anak langsing.
• Awal: masa panjang di abdomen bagian atas
(hypokontrium) serta abdomen RLQ kosong.
(Tanda Dance)
• Lambat: Distensi, pucat, tanda peritonitis umum,
febris

27
11/18/2008

Intususepsi: Faktor-faktor Umur


 2/3 anak intususepsi berumur kurang dari 1 tahun, paling
banyak diantara umur 5 – 10 bulan.
 Intususepsi adalah penyebab pertama obstruksi usus pada
anak yang berumur diantara 5 bulan dan 3 tahun
 25% bedah abdomen mendadak pada anak dibawa 5 tahun
karena intusesepsi.
 Intususepsi idiopatik (tidak ada “surgical lead point”)
biasanya terjadi pada anak berumur di anatara 5 bulan
dan 3 tahun, dan lebih mudah direduksi secara non-
bedah (e.g. Enema).
 Intususepsi pada pasien yang berumur lebih dari 3 tahun
sampai dewasa biasanya disebabkan “surgical lead
point” dan membutuh tindakan bedah untuk reduksi.

Intususepsi: Radiograf

28
11/18/2008

“Air-Fluid Levels” Posisi tidur samping


Left lateral decubitus

Natalaksana Reduksi Intususepsi


Kalau ada tanda Perforasi atau Peritonitis perlu
operasi segera. JANGAN COBA ENEMA DULU!
Reduksi Non-bedah: Enema
● Hidrostatic (dengan ketinggian air 100 cm diatas
daratan rektum) atau
● Pneumatik (udara dengan tekanan ≤120 cm H2O):
Lebih berhasil bila umur < 3 tahun
• Kalau berhasil reduksi, langsung anak menjadi tenang
& tidur nyenyak.
• Kalau kambu (≤10% biasanya dalam 72 jam),
coba enema lagi asalkan tidak ada tanda “surgical
lead point”.

29
11/18/2008

Intususepsi: Imaging

Natalaksana Intususepsi: Bedah


• Kalau tidak ada tanda perforasi, ujung segmen
intususepsi ditekan pelan-pelan dan lembut sampai
keluar dari invaginasi. Jangan ditarik karena bisa
menyebab perforasi.

• Kalau tidak dapat direduksi secara non-operatif,


harus kerjakan operasi reseksi segmental serta
anastomosis. Kalau anak berumur 3 tahun, cari
“surgical lead point”.

Situs Intususepsi: http://www.emedicine.com/ped/topic1208.htm

30
11/18/2008

Operasi: Intususepsi Ditarik

Volvulus
• Keadaan dimana usus terputar sehingga menyebabkan
obstruksi lumen. Kadang-kadang aliran darah juga tersumbat,
sehingga terjadi infark.
• Sering kali berhudungan dengan malrotasi usus karena
kelainan aturan usus pada kehidupan janin.
• Insidens: 75 – 90% pada bayi ≤ 1 tahun, dengan
50 – 64% pada bayi neonatus ≤ 1 bulan
• Gejala: tiada yang ciri khas:
Muntah bil (kuning kehijauan)
Nyeri abdomen yang kembung
Berak darah
Tanda Syok

Situs Volvulus: http://www.emedicine.com/PED/topic2415.htm

31

Anda mungkin juga menyukai