Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PENYUSUNAN PETA INVESTASI KOTA SURABAYA

1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan wilayah merupakan bagian dari perencanaan nasional yang diamanahkan dalam UU 25 tahun 2004 mengenai sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Secara umum, perencanaan pembangunan di Indonesia yang kemudian dijadikan pedoman dalam perencanaan pembangunan daerah yang terbagi menjadi perencanaan sektoral dan spasial. Perencanaan sektoral sebagaimana

diamanatkan UU 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Surabaya merupakan pintu gerbang bisnis dan industri di wilayah Indonesia Timur. Rencana pengelolaan wilayah, potensi dan sumber daya telah dikelola dengan baik oleh instansi terkait dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal. Kegiatan ini dibarengi dengan promosi yang kian gencar dilakukan oleh banyak instansi, demi menciptakan image yang baik bagi daerah agar menjadi wilayah yang menarik bagi tujuan investasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Keberadaan Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal (BKPPM) adalah sebagai instansi pendukung pengembangan wilayah Kota Surabaya dalam upaya menarik dan mengelola penanaman modal daerah. Salah satu upaya dalam memberikan gambaran akan peluang Investasi di Kota Surabaya adalah dengan menyediakan informasi tentang apa saja yang tersedia di Kota Surabaya baik Prasarana, Sarana dan Kebijakan.

2. Maksud dan Tujuan Maksud pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memberikan masukan dan arahan investasi yang kondusif bagi perkembangan ekonomi unit pengembangan XI dan XII khususnya dan perkembangan Kota Surabaya pada umumnya. Adapun tujuan dari kegiatan ini secara spesifik adalah: 1. Pemetaan potensi ekonomi, infrastruktur, Ketersediaan Tenaga kerja, dan para pelaku investasi pada wilayah studi yang dapat dimanfaatkan sebagai daya tarik investasi kota Surabaya. 2. Melakukan identifikasi, klasifikasi, dan inventarisasi terhadap potensi ekonomi, infrastruktur, Ketersediaan Tenaga kerja, dan para pelaku investasi di wilayah unit pembangunan XI dan XII. 3. Membuat basis data yang berisi informasi tantang potensi ekonomi, infrastruktur, Ketersediaan Tenaga kerja, dan para pelaku investasi di wilayah unit pembangunan XI dan XII.

KerangkaAcuanKerjaPetadanMasterPlanInvestasiKotaSurabaya2011

4. Terumuskannya pemetaan investasi pada unit pembangunan XI dan XII yang dapat menjadi pedoman bagi penyusunan master plan investasi (2012-2017) 5. Terumuskannya bentuk Strategi Promosi Investasi pada unit pembangunan XI dan XII yang menjadi wilayah studi.

3. Keluaran (Output) Keluaran yang diharapkan dari hasil kegiatan ini berupa: 1. Peta investasi Kota Surabaya dengan skala 1:5000, khususnya pada unit pengembangan XI dan XII. 2. Laporan pemetaan investasi pada unit pengembangan XI dan XII dalam bentuk buku. 3. Data dasar (Primer, sekunder, maupun GIS) penyusun peta investasi didalam DVD disk.

4. Ruang Lingkup Ruang lingkup dari kegiatan ini dibagi dalam ruang lingkup kegiatan dan ruang lingkup wilayah.

4.1.

Lingkup Kegiatan Kegiatan penelitian tentang Penyusunan Peta Investasi Kota Surabaya, meliputi: 1. Kegiatan pengumpulan literatur yang terkait, yang berupa kajian pustaka yang mencakup pengumpulan data-data, referensi, maupun buku-buku yang berkaitan dengan pemetaan potensi di kota Surabaya baik secara sektoral maupun spasial. 2. Kegiatan survey dan kunjungan lapangan yang dimaksudkan untuk dapat menggali permasalahan secara mendalam yang berkaitan dengan kondisi lapangan dimana kegiatan penelitian dilakukan. 3. Kegiatan tabulasi data, pengolahan data, klasifikasi data, dan analisis data yang berkaitan dengan pemetaan potensi di kota Surabaya baik secara sektoral maupun spasial. Kegiatan analisis permasalahan sehingga tersusun suatu program dan pemetaan potensi investasi di kota Surabaya.

4.2.

Lingkup Wilayah Dalam penelitian tentang Penyusunan Peta Investasi Kota Surabaya ini, mempunyai ruang lingkup di wilayah kota Surabaya, yang meliputi dua (2) unit pengembangan, yakni: 1. Unit Pengembangan XI yang meliputi : a. Kecamatan Benowo

KerangkaAcuanKerjaPetadanMasterPlanInvestasiKotaSurabaya2011

b. Kecamatan Tandes c. Kecamatan Asemrowo 2. Unit Pengembangan XII yang meliputi: a. Kecamatan Pakal b. Kecamatan Sambikerep Dengan unit analisis hingga tingkat kelurahan pada tiap-tiap kecamatan tersebut.

5. Metodologi Kegiatan Pada bab ini akan dibahas mengenai tahapan pelaksanaan kegiatan. Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa bahasan, yaitu tahap persiapan, tahapan pengumpulan data, tahap analisis data, dan perumusan konsep rencana investasi. Pelaksanaan Kegiatan ini, dibagi ke dalam beberapa tahapan yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Pelaksana pekerjaan, beberapa tahapan tersebut meliputi tahapan persiapan, pengumpulan data, analisis data dan perumusan konsep rencana investasi.

1. Tahapan Persiapan Tahapan persiapan merupakan tahapan awal dalam pelaksanaan kegiatan. Dalam tahapan ini konsultan merumuskan penajaman tujuan, sasaran pekerjaan, serta keluaran yang akan dihasilkan, dibahas dan disepakati bersama dengan pemberi pekerjaan, juga meliputi penyempurnaan metodologi yang digunakan dan rencana kerja konsultan yang akan dilakukan. Dalam tahapan ini juga dirumuskan rencana pengumpulan data yang akan dilakukan, baik yang berkaitan dengan data primer, maupun data sekunder yang bersumber dari dinas atau instansi terkait. Selain itu juga meliputi penentuan variabel yang dijadikan acuan dalam penyusunan peta investasi di kota surabaya. Penentuan variabel-variabel yang akan dijadikan sebagai tolak ukur analisis dalam penyusunan peta investasi yang terdapat pada wilayah pengembangan, sebagaimana tujuan dari adanya kegiatan ini. Adapun untuk komponen variabel tolak ukur yang dijadikan acuan terlihat pada tabel 1.1. di bawah ini.

KerangkaAcuanKerjaPetadanMasterPlanInvestasiKotaSurabaya2011

Tabel 1.1. Variabel Variabel Cakupan Bahasan

Penjelasan umum Variabel:

Ekonomi Daerah Variabel ekonomi daerah meliputi indikator potensi ekonomi dengan sub indikator ekonomi, yang terdiri dari tingkat daya beli masyarakat, tingkat pendapatan perkapita dan pertumbuhan ekonomi.

KerangkaAcuanKerjaPetadanMasterPlanInvestasiKotaSurabaya2011

Tenaga Kerja dan Produktivitas Variabel tenaga kerja dan produktivitas terdiri dari 2 indikator yaitu biaya tenaga kerja dan ketersediaan tenaga kerja. Indikator Biaya tenaga kerja diukur dengan tingkat upah dengan melihat standarisasi upah/gaji tenaga kerja. Sedangkan indikator ketersediaan tenaga kerja diukur dengan parameter penduduk dan tenaga kerja. Adapun parameter penduduk diklasifikasikan menjadi penduduk usia produktif, penduduk usia non produktif dan penduduk menurut jenis kelamin. Parameter tenaga kerja diklasifikasikan menjadi tenaga kerja berdasarkan tingkat pendidikan dan tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin.

Infrastruktur fisik Indikator Infrastruktur fisik adalah ketersediaan dan kondisi infrastruktur fisik, adapun ketersediaan dan kondisi infrastruktur fisik dapat dilihat dari kondisi jalan, listrik, air bersih, jalur distribusi, lahan dan fasilitas pendukung. Yang pertama Pengukuran kondisi jalan dapat diukur dengan kondisi lebar jalan, panjang jalan, tingkat kepadatan jalan,kondisi jalan maupun kelas jalan. Yang kedua pengukuran kondisi listrik dapat diukur dengan kapasitas terpasang dan kapasitas tersedia. Yang ketiga pengukuran Air bersih dapat diukur dengan kapasitas terpasang, kapasitas tersedia dan kondisi air. Yang keempat pengukuran jalur distribusi dapat diukur dengan jarak dan waktu tempuh pelabuhan maupun bandara. Yang kelima pengukuran lahan dapat diukur dengan struktur tanah, NJOP, Ketersediaan lahan dan kontur tanah. Dan yang terakhir adalah pengukuran fasilitas pendukung dapat diukur dengan ketersediaan sanitasi.

Pelaku Investasi Pelaku investasi dikelompokkan menjadi 17 sektor. Pengelompokkan sektor usaha berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha. Tiap tiap sektor memiliki sub sektor yang mengkalisifikan secara rinci jenis jenis usaha yang terjadi secara riil di dalam masyarakat. Peraturan Pemerintah Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 juga memberikan definisi detail untuk tiap tiap usaha, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam mengelompokkan jenis usaha.

2. Tahapan Pengumpulan Data Merupakan tahap pengumpulan data, adapun data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data sekunder dan primer. Data sekunder diperoleh dari beberapa literatur yang terkait, antara lain: Rencana Pembangunan Jangka Panjang;

KerangkaAcuanKerjaPetadanMasterPlanInvestasiKotaSurabaya2011

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah; Rencana Tata Ruang Wilayah meliputi dokumen RTRW Kota Surabaya, hingga kedalaman RDTR Per Unit Pengembangan beserta peta rencananya; SKPD terkait; Rencana Pengembangan Infrastruktur; Badan Pusat Statistik Kota Surabaya; PLN, PDAM, dan PN GAS Kecamatan dan Kelurahan unit pengembangan XI dan XII.

Sedangkan untuk data primer terkait pekerjaan ini berupa: Data pelaku investasi berdasarkan klasifikasi usaha dari BPS, pada unit pengembangan XI dan XII.

3. Tahapan Analisis Pemetaan investasi Kota Surabaya akan digunakan untuk mengetahui kondisi riil investasi unit pengembangan yang meliputi pelaku dan infrastruktur pendukung. Kajian pemetaan investasi merupakan kajian teknis mengenai : Sarana dan prasarana pendukung investasi yang dibutuhkan oleh masing-masing sektor ekonomi Kota Surabaya Strategi pengembangan masing-masing potensi ekonomi pada unit pengembangan XI dan XII . Analisis kecenderungan pertumbuhan ekonomi wilayah serta pengaruhnya terhadap unit pengembangan XI dan XII. Lokasi-lokasi investasi yang tepat untuk pengembangan Kota Surabaya pada unit pengembangan XI dan XII.

4. Tahapan Perumusan Konsep Rencana Investasi Hasil dari tahapan analisis kemudian disusun dalam Rencana investasi Kota Surabaya, di mana di dalamnya meliputi : Visi dan Misi Investasi Kota Surabaya; Tujuan, Sasaran, dan Strategi investasi Kota Surabaya; Kebijakan dan strategi pemenuhan investasi Kota Surabaya; Program dan Rencana Aksi Investasi kota Surabaya; Peta Persebaran Potensi Investasi Kota Surabaya; Peta Arahan Investasi Kota Surabaya.

Konsep rencana yang dihasilkan kemudian akan didiskusikan bersama pemberi pekerjaan, untuk kemudian direvisi menjadi Rencana Investasi Kota Surabaya.

KerangkaAcuanKerjaPetadanMasterPlanInvestasiKotaSurabaya2011

4.

Keluaran yang dihasilkan Keluaran yang diharapkan dihasilkan dari kegiatan ini adalah Peta Persebaran Investasi, Peta Persebaran Potensi Investasi, dan Peta Arahan Investasi Kota Surabaya yang akan menjadi panduan pemerintah Kota Surabaya dalam menyerap dana investasi dan menciptakan iklim investasi yang kondusif. Untuk laporan yang dihasilkan meliputi : Laporan Pendahuluan (Inception Report); Merupakan laporan awal yang dibuat dalam rangka persiapan pelaksanaan pekerjaan yang berisikan rencana kerja, ketersediaan data, metode kerja/pendekatan, mobilisasi tenaga ahli/pendukung, jadwal kegiatan, serta langkah-langkah lainnya yang akan dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan. Laporan Pendahuluan diserahkan dalam bentuk buku sebanyak 2 (dua) buku dan 4 (empat) buah CD berisi Soft Copy, diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan untuk selanjutnya akan dipresentasikan. Laporan Antara (Mid Term Report); Laporan ini memuat hasil pengumpulan dan analisis data yang menjadi masukan dalam penyusunan yakni pemetaan investasi. Laporan Antara diserahkan dalam bentuk buku sebanyak 2 (dua) buku dan 4 (empat) buah CD berisi Soft Copy, diserahkan selambatlambatnya 60 (enam puluh) hari kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan untuk selanjutnya akan dipresentasikan. Laporan Akhir (Final Report). Laporan Akhir merupakan hasil perbaikan dari Draft yang substansinya telah disajikan dalam presentasi laporan draft final dan memuat hasil akhir pelaksanaan kegiatan, yakni pemetaan investasi. Laporan ini diserahkan dalam bentuk buku sebanyak 3 (tiga) buku dan CD berisi Soft Copy, adapun data mentah baik data primer maupun sekunder di masukkan ke dalam DVD disk sebanyak 4(empat) keping , diserahkan selambatlambatnya 120 (seratus dua puluh) hari kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan. Disamping itu, beserta penyampaian laporan akhir, disertakan pula dokumen teknis yang berisi: Peta Persebaran Investasi eksisting di Kota Surabaya diserahkan sebanyak 4 (empat) dengan skala 1:5000. Peta Proyeksi dan Arahan Investasi Kota Surabaya, diserahkan sebanyak 4 (empat) buah dengan skala 1:5000

5.

Jangka Waktu Pelaksanaan Jangka waktu pelaksanaan dari kegiatan ini akan dilaksanakan selama kurun waktu 4 (empat) bulan atau 120 (seratus dua puluh) hari kalender. Selanjutnya konsultan

KerangkaAcuanKerjaPetadanMasterPlanInvestasiKotaSurabaya2011

mengajukan jadwal pelaksanaan kegiatan beserta jadwal penugasan personil pada saat pemasukan dokumen penawaran.

6.

Kualifikasi Tenaga Ahli NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. SPESIFIKASI TENAGA AHLI Ahli Planologi (Ketua Tim) Ahli Ekonomi Studi Pembangunan Ahli Prasarana Wilayah Ahli Pemetaan (GIS) Ahli Geologi Ahli Arsitektur Ahli Teknik Lingkungan Ahli Teknik Industri Ahli Manajemen Tenaga Surveyor PENDIDIKAN S-2/S1 S-2/S1 S-2/S1 S-2/S1 S-1 S-1 S-1 S-1 S-1 SLTA, D3 JUMLAH PENGALAMAN ORANG MINIMAL 1 2 1 1 1 1 1 1 1 20 12/16 th 5/9 th 5/9 th 5/9 th 5 th 5 th 5 th 5 th 5 th 1 th

Agar menghasilkan output yang optimal, pelaksanaan kegiatan ini diperlukan keahlian dengan tingkat disiplin ilmu sekurang-kurangnya setingkat Strata 2 (S2) untuk Team Leader dan Strata 1 (S1) untuk Tenaga Ahli. Tenaga yang disediakan oleh pelaksana (Konsultan) harus memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman sesuai dengan bidangnya. Tenaga Profesional yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

a. Ahli Planologi (Ketua Team) 1 Orang Ketua tim disyaratkan seorang Sarjana Teknik S-2 di bidang tehnik ilmu perencanaan kota lulusan universitas negeri/ swasta yang terakreditasi , berpengalaman

KerangkaAcuanKerjaPetadanMasterPlanInvestasiKotaSurabaya2011

dalam pelaksanaan di bidang tehnik ilmu perencanaan kota sekurang-kurangnya 12 (Dua belas. Selain pengalaman, ketua tim juga di syaratkan memiliki sertifikasi keahlian (SKA). Ketua Tim menjalankan tugasnya sebagai berikut: 1. Melakukan koordinasi terhadap seluruh pekerjaan yang dilakukan oleh seluruh anggota tim mulai dari awal hingga akhir pekerjaan; 2. Memberikan arahan terhadap anggota tim dan juga melakukan kajian kajian mengenai pendekatan dalam menyusun peta Investasi di Kota Surabaya; 3. Melakukan koordinasi dengan Pemberi Tugas (BKPPM); 4. Bertanggungjawab kepada Koordinator Tim dalam pelaksanaan pekerjaan khususnya di bidang penyusunan Peta dan arahan Investasi Kota Surabaya; 5. Mengidentifikasi permasalahan pengembangan potensi wilayah dan melakukan kajian yang didasarkan kondisi wilayah; 6. Mengkaji kebijakan-kebijakan yang telah ada yang berkaitan dengan penyusunan Peta dan arahan Investasi di Kota Surabaya;

b. Ahli Ekonomi Studi Pembangunan 2 Orang Ahli Ekonomi Pembangunan adalah seorang sarjana Ekonomi Studi Pembangunan lulusan perguruan tinggi negeri/ Swasta yang terakreditasi, dengan spesifikasi S1 berpengalaman minimal 9 tahun atau S2 berpengalaman minimal 5 tahun, di bidang perencanaan ekonomi wilayah. Ahli Ekonomi Studi Pembangunan memiliki tanggung jawab sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi potensi dan permasalahan pengembangan perekonomian di wilayah; 2. Melakukan survai dan pendataan kondisi perekonomian wilayah termasuk kondisi kegiatan ekonomi; 3. Melakukan analisis penentuan sektor-sektor unggulan dan komoditas andalan yang mempunyai prospek untuk dikembangkan di wilayah unit pengembangan; 4. Melakukan perkiraan potensi investasi dari setiap kegiatan sektor unggulan yang akan dikembangkan di unit pengembangan;

c. Ahli Prasarana Wilayah 1 Orang Ahli Prasarana Wilayah adalah seorang sarjana Teknik Sipil lulusan perguruan tinggi negeri/ Swasta yang telah disamakan, dengan spesifikasi S1 berpengalaman minimal 9 tahun atau S2 berpengalaman minimal 5 tahun, di bidang pengembangan prasarana wilayah. Selain pengalaman, ahli prasarana wilayah juga di syaratkan memiliki sertifikasi keahlian (SKA). Ahli Prasarana Wilayah memiliki tanggung jawab sebagai berikut: 1. Melakukan survey dan pendataan kondisi fisik wilayah yang menyangkut pengembangan transportasi;

KerangkaAcuanKerjaPetadanMasterPlanInvestasiKotaSurabaya2011

2. Melakukan survey dan pendataan kondisi prasarana wilayah dan transportasi yang mencakup ketersediaan dan tingkat pelayanannya; 3. Melakukan analisis dalam menetapkan program sektor pengembangan prasarana wilayah dan transportasi yang didasarkan pada potensi dan kendala yang ada; 4. Melakukan analisis manajemen transportasi dalam upaya pengembangan sistem transportasi dengan mempertimbangkan pola dan struktur ruang wilayah yang akan dibentuk.

d. Ahli Pemetaan (Remote Sensing dan GIS) Ahli Sistem Informasi Geografi adalah seorang Sarjana Geografi lulusan perguruan tinggi negeri/ Swasta yang telah disamakan, dengan spesifikasi S1 berpengalaman minimal 9 tahun atau S2 berpengalaman minimal 5 tahun, di bidang pemetaan dan pengembangan sistem informasi geografi suatu wilayah/ kawasan. Selain pengalaman, tenaga ahli pemetaan di syaratkan berposisi sebagai karyawan tetap. Ahli Pemetaan memiliki tanggung jawab sebagai berikut: 1. Melakukan potret wilayah denga perlengkapan GPS, potret wilayah meliputi bangunan dan infrastruktur fisik; 2. Pengelolaan data GIS untuk di aplikasikan ke dalam bentuk peta dasar; 3. Membentuk system pengelolaan data GIS sehingga dapat digunakan ke dalam berbagai aplikasi.

e. Ahli Manajemen 1 Orang Ahli manajemen adalah seorang sarjana manajemen lulusan perguruan tinggi negeri/ Swasta yang telah disamakan, dengan spesifikasi S1 berpengalaman minimal 9 tahun atau S2 berpengalaman minimal 5 tahun, di bidang manajemen. Selain

pengalaman, tenaga ahli manajemen di syaratkan berposisi sebagai karyawan tetap. Ahli Manajemen memiliki tanggung jawab sebagai berikut: 1. Melakukan analisa dan evaluasi mekanisme pelayanan perijinan kegiatan penanaman modal . 2. Merumuskan hasil analisa evaluatif serta menyusun rekomendasi alternatif mekanisme pelayanan perijinan penanaman modal.

f. Ahli Geologi 1 orang Ahli Geologi adalah seorang sarjana Sarjana Geologi lulusan perguruan tinggi negeri/ Swasta yang telah disamakan, dengan spesifikasi S1 berpengalaman minimal 9 tahun atau S2 berpengalaman minimal 5 tahun, di bidang geologi. Ahli Geologi memiliki tangung jawab sebagai berikut:

KerangkaAcuanKerjaPetadanMasterPlanInvestasiKotaSurabaya2011

10

1. Melakukan identifikasi struktur tanah untuk menentukan karakteristik tanah di wilayah unit pengembangan XI dan XII; 2. Melakukan analisis daya dukung struktur tanah terhadap upaya penataan wilayah pada unit pengembangan XI dan XII; 3. Merumuskan hasil analisa evaluatif serta menyusun rekomendasi alternatif antisipasi resiko geologi di unit pengembangan XI dan XII.

g. Ahli Informatika 1 Orang Ahli Informatika lulusan perguruan tinggi negeri/ Swasta yang telah disamakan, dengan spesifikasi S1 berpengalaman minimal 9 tahun atau S2 berpengalaman minimal 5 tahun, di bidang pengembangan sistem informasi. Ahli Informatika memiliki tanggung jawab sebagai berikut: 1. Menampilkan peta investasi ke dalam bentuk aplikasi software, sehingga informasi tersebut dapat digunakan BKPM untuk keperluan publikasi. 2. Membentuk sistem pengelolaan data penyusun peta investasi, sehingga memudahkan BKPPM dalam melakukan perubahan dan proteksi tampilan peta investasi.

h. Ahli Teknik Lingkungan 1 Orang Ahli Teknik Lingkungan adalah seorang Teknik Lingkungan lulusan perguruan tinggi negeri/ Swasta yang telah disamakan, dengan spesifikasi S1 berpengalaman minimal 9 tahun atau S2 berpengalaman minimal 5 tahun, di bidang lingkungan. Ahli Teknik Lingkungan memiliki tangung jawab sebagai berikut: 1. Melakukan analisa dan evaluasi dampak lingkungan di unit pengembangan XI dan XII; 2. Merumuskan hasil analisa evaluatif serta menyusun rekomendasi alternatif

pengendalian lingkungan di unit pengembangan XI dan XII.

i. Ahli Teknik Industri 1 Orang Ahli Teknik Industri adalah seorang Teknik Industri lulusan perguruan tinggi negeri/ Swasta yang telah disamakan, dengan spesifikasi S1 berpengalaman minimal 9 tahun atau S2 berpengalaman minimal 5 tahun, di bidang Industri. Ahli Teknik Industri memiliki tanggung jawab sebagai berikut: 1. Melakukan analisa dan evaluasi pengelompokan kegiatan industri di unit pengembangan XI dan XII; 2. Merumuskan hasil analisa evaluatif serta menyusun rekomendasi pengelompokan

kegiatan industri di unit pengembangan XI dan XII.

KerangkaAcuanKerjaPetadanMasterPlanInvestasiKotaSurabaya2011

11

Semua tenaga ahli di atas bekerja dalam satu kesatuan tim yang dipimpin dan di koordinir oleh Ketua Tim. Selain tenaga ahli di atas diperlukan tenaga pendukung. Tenaga pendukung tersebut adalah Tenaga Surveyor 20 Orang dengan jenjang pendidikan SLTA atau D3.

7.

Nama dan Organisasi Pengguna Jasa Nama pengguna jasa adalah Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal (BKPPM) Kota Surabaya.

8.

Rencana Anggaran Belanja (RAB) Anggaran yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan Rencana Penyusunan Peta Investasi yang bersumber dari APBD Kota Surabaya Tahun Anggaran 2011.

9.

PENUTUP Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai salah

satu pedoman operasional dalam pelaksanaan kegiatan Pembuatan Peta Investasi kota Surabaya.

Surabaya, Mengetahui

KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN POTENSI INVESTASI SELAKU PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

KEPALA BADAN KOORDINASI DAN PENANAMAN MODAL

Drs. TAMRIN MANULANG Pembina NIP. 19570312 198301 1 005

Drs. H. BROSOT SOEPRIYAMBODO, M.Si Pembina Utama Muda NIP 19560723 198003 1 013

KerangkaAcuanKerjaPetadanMasterPlanInvestasiKotaSurabaya2011

12

Anda mungkin juga menyukai