Anda di halaman 1dari 7

Ad by PromoteBurner.

com';

} ?>

Kebutuhan Protein Untuk Menunjang Proses Pembentukan Otot pada Latihan Beban
Untuk pembentukan badan, yang harus diperhatikan adalah jumlah protein yang kita makan sehari-hari. Secara umum dikatakan bahwa kebutuhan protein harian untuk rata-rata orang (yang tidak aktif berolahraga) adalah 1 gram / 1 kg berat badan. Berat badan yang dimaksud disini adalah berat badan minus lemak ya. Jadi misalkan kadar lemak seseorang adalah 10%, maka kebutuhan protein hariannya adalah: 59 - (59x 10%) = 54 gram. 54 gram protein ini nantinya dibagi lagi untuk beberapa kali makan dalam sehari. Misalkan makan sehari 3 kali, maka untuk 1 kali makan protein yang harus dikonsumsi adalah 54 : 3 = 18 gram. Nah protein sebanyak 18 gram ini nantinya tinggal di tentukan mau diperoleh dari sumber protein apa, tergantung selera ya, bisa dari telur, susu, daging, dada ayam, tempe dll. Misalkan mau diambil proteinnya dari telur utuh, maka paling tidak telur yang dimakan adalah 3 butir, karena 1 butir telur mengandung protein sekitar 6 gram. Misalkan yang mau dimakan putih telurnya aja, maka putih telur yang harus dimakan adalah 6 putih telur karena 1 putih telur mengandung protein sekitar 3 gram (separuhnya lagi ada di kuning telurnya), atau sekitar 180 gram putih telur (100 gram putih telur mengandung 10 gram protein). Yang dituliskan diatas adalah kebutuhan protein harian yang harus di penuhi dalam sehari dengan asumsi bahwa orang tersebut adalah seseorang dengan aktifitas yang biasa-biasa aja ya. Jika sekarang ini orang tersebut mulai rutin melakukan olahraga angkat beban untuk pembentukan tubuh, maka dikatakan bahwa kebutuhan protein yang harus dipenuhi adalah sekitar 1,5 - 2 gram / 1 kg berat badan (untuk atlit bisa mencapai 3 gram / 1 kg berat badan). Dalam sebuah literatur yang pernah aku baca, yang ditulis oleh Franco Columbu, binaragawan seangkatan dan teman latihan Arnold Swarzchenegger, dikatakan bahwa untuk setiap 1 jam latihan yang dilakukan, maka diperlukan penambahan 25 gram protein untuk menunjang proses pembentukan otot. Sementara untuk hari dimana tidak ada latihan, maka cukup kebutuhan protein harian saja yang harus dipenuhi. Catatan: * Karena suplai protein dari makanan biasanya cuma bisa bertahan 2-3 jam didalam tubuh, maka dianjurkan setiap 2-3 jam kita mengkonsumsi protein agar bila protein yang kita makan sebelumnya telah habis digunakan/diserap tubuh maka kebutuhan protein yang masih diperlukan tubuh tidak diambil dari otot kita sendiri, tetapi diperoleh dari konsumsi protein yang kita lakukan setiap 2-3 jam itu. Jadi misalkan kita makan 3 kali sehari, maka diantara makan pagi dan siang, diantara makan siang dan malam, dan sebelum tidur, kita bisa mengkonsumsi protein. Khusus untuk malam, karena saat malam hari metabolisme mulai melambat, maka yang ideal untuk dikonsumsi adalah protein dalam bentuk cair, misalkan susu, atau mungkin jus putih telur. * Protein yang bisa diserap badan untuk sekali konsumsi adalah sekitar 20-30 gram. Ada juga sih yang mengatakan bisa sampai 40-50 gram. Jadi kalau lebih dari itu mungkin penyerapannya jadi kurang maksimal, ada yang terbuang. * Untuk menghitung kadar lemak untuk mengetahui secara pasti kebutuhan protein harian mungkin agak merepotkan ya, jadi yang paling mudah adalah kita tentukan saja berapa berat badan yang ingin dicapai dan makanlah protein sebanyak kebutuhan berat badan yang ingin kita capai itu. Misalkan dari berat badan 60 kg ingin menaikan berat badan sampai 65 kg dulu, maka makanlah protein untuk memenuhi kebutuhan yang dianjurkan untuk berat badan 65 kg itu, jadi minimal sekitar 65 x 1.5 = 97,5 gram perhari. * Untuk konsumsi telur sebaiknya dalam keadaan matang ya. Jika mau dikonsumsi mentah, jangan lebih dari 20 butir putih telur mentah per hari, karena ada kandungan zat tertentu

dalam putih telur mentah yang bisa menghambat penyerapan zat nutrisi untuk kesehatan mata. Tetapi bila dalam keadaan matang, zat tersebut sudah ternetralisir efeknya ya. Jadi selama yang dikonsumsi adalah telur matang, tidak ada batasan mau berapa banyak, paling yang membatasi adalah dana di kantong kita.hehehe

berapa kamu butuh protein setiap harinya?


Diterbitkan November, 2, 2007 tentang peternakan 4 Komentar - komentar

setiap hari kita butuh kandungan nutrisi yang cukup. tentu saja hal tersebut berguna agar tubuh kita tidak terganggu kinerjanya.ngomongin soal protein, sudah banyak yang tau dong kalo protein itu peran utamanya dalam hal regenerasi sel sebagai zat pembangun. nah, kalo protein kita ga cukup, berarti pertumbuhan kita juga ikut terhambat dong? tapi darimana kita tahu kalau kebutuhan protein kita ini mencukupi atau tidak? nah ini permasalahannya. kadang kita lupa loh, kebanyakan makan eh tapi kebutuhan protein bagi tubuh dilupakan. ini sudah banyak kasus, dimana orang paling doyan mengemil makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak yang tinggi dibanding proteinnya hehehe. karbohidrat jelas saja diminati, karena dia itu memang sumber energi yang utama, juga punya rasa yang manis. gula adalah salah satu contoh yang mengandung karbohidrat. sedangkan lemak pasti diminati karena bikin kenyang yah? oke, sekarang kembali ke protein. ada cara simpel mengukur berapa protein yang kita butuhkan setiap harinya yaitu dengan menghitung berat badan yupz, berat badan kita diibaratkan 1kg sama dengan 1gr protein per hari. jadi jika kita berat badannya 60kg berarti kebutuhan proteinnya sebesar 60gram per hari loh untuk protein hewaninya, kita ibaratkan seperempat dari kebutuhan protein perharinya. jadi jika dengan contoh di atas, berarti kebutuhan protein hewaninya sebesar seperempatnya yaitu 15 gram per harinya. untuk kebutuhan protein ternaknya, kita ibaratkan sepertiga dari kebutuhan protein hewani per hari. jadi dengan contoh di atas, berarti kebutuhan protein ternaknya sebesar 5 gram per harinya. sedangkan untuk protein nabatinya, ya tinggal selisih antara kebutuhan protein per harinya dengan protein hewani per harinya saja.

hal tersebut nantinya bisa kita ukur seberapa banyak sih misalnya produk peternakan yang kita butuhkan agar protein kita tercukupi. contohnya saja nih, misalnya telur yang bobotnya 35 gram dengan kandungan protein telur sebesar 2,7% berapa butir telur yang kita perlukan dalam sehari agar kandungan protein kita tercukupi? berarti tinggal kita hitung besarnya kandungan protein telur dari 35 gram telur tersebut, yaitu dengan 2,7%nya dari 35 gram. maka akan didapatkan 0,945 gram. maka banyaknya butir telur yang kita perlukan adalah protein ternak yang dibutuhkan per hari dibagi besarnya kandungan protein telur dari 35 gram telur tersebut yaitu 5 gram dibagi 0,945 gram maka sebesar 5 6 butir telur setiap harinya deh nah gimana? hal tersebut juga berlaku bagi produk peternakan lainnya ^ ^ mari sejahterakan hidup kita ^ ^

Berapa Kebutuhan Protein Anda?


Tak ada gunanya mati-matian fitness membentuk tubuh ideal dan mengembangkan otot apabila masih kekurangan protein. Bagaikan membuang garam ke laut, its useless! Layaknya kita yang butuh makan untuk tumbuh, demikian pula otot. Otot butuh makan juga untuk tumbuh berkembang, dan protein adalah makanan utama untuk otot.

Menurut seorang spesialis olahraga dan metabolisme protein, Dr. Peter Lemon, olahraga memang akan meningkatkan kebutuhan tubuh kita akan protein. Yang jadi pertanyaan sekarang, berapa banyakkah protein yang sebenarnya kita butuhkan ?

Tersalahgunakan Masalahnya, kadang protein yang masuk ke dalam tubuh kita tersalahgunakan untuk keperluan lain. Tubuh kita sebenarnya sudah cukup pintar dalam memilih sumber kalori untuk memenuhi kebutuhan energi. Bila karbohidrat sedikit, tubuh akan mengambil lemak dan protein untuk energi. Oleh karena itu, jika protein dalam tubuh terus-terusan diambil untuk energi maka jatah untuk otot berkurang, sehingga ototpun kelaparan dan perkembangannya pun lambat.

Sebenarnya yang terjadi di dalam otot ialah suatu reaksi perubahan kontinyu, dimana protein-protein baru dalam otot dibentuk (sintesis protein) sementara yang lama dipecah. Untuk mengembangkan otot maka protein yang dibentuk haruslah lebih banyak daripada protein yang dipecah.

So, How

much do you need?

Kebutuhan standar protein manusia dewasa sehari-hari ialah sebanyak 0.8 g protein per kg berat badan. Apabila berat badan Anda 65 kg, maka Anda tiap hari membutuhkan sebanyak 65 x 0.8 g protein = 52 gr protein. Jumlah tersebut, sebenarnya lebih ditujukan pada mereka yang tidak aktif bergerak sepanjang hari. Sementara semakin tinggi aktivitas seseorang, semakin tinggi pula kebutuhan akan protein. Bagi Anda ingin intensif membentuk otot dan giat berolahraga, tentunya memerlukan protein lebih tinggi lagi, yaitu disarankan mencukupi 1.5-2 g protein / kg berat badan tiap hari.

Menu makanan sehari-hari di Asia terutama Indonesia, cenderung memiliki kandungan protein yang rendah, tetapi jangan khawatir karena sekarang Anda bisa mencukupinya dengan susu yang tinggi protein, namun rendah lemak.

Jangan agar

lupa, untuk mengiringi asupan protein Anda dengan rutin berolahraga, tubuh ideal dan atletis dapat segera Anda wujudkan.

Copyright

L-Men Institute

2007

Jangan Sampai Konsumsi Protein Turun


Jumat, 2 Februari, 2007 oleh: Siswono

Jangan Sampai Konsumsi Protein Turun Gizi.net - Kampanye flu burung yang begitu gencar, jangan sampai menurunkan tingkat konsumsi protein masyarakat. Kebutuhan protein memang bisa diperoleh dari nabati seperti tempe dan kacang-kacangan lainnya, tetapi protein hewani tetap dibutuhkan untuk memenuhi gizi tubuh. Demikian disampaikan ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Sukirman dan Ali Khomsan kepada Pembaruan di Jakarta, Rabu (31/1). Keduanya khawatir kampanye yang berlebihan soal flu burung berdampak negatif terhadap penurunan gizi masyarakat, karena menghindari konsumsi ayam. Dijelaskan Ali, sekarang ini kebutuhan gizi masyarakat untuk produk-produk hewani terutama terpenuhi dari telur, pangan yang murah dan paling mudah dijumpai. Kecenderungan turunnya konsumsi ayam dan telur yang menunjukkan bahwa ada yang salah dalam proses sosialisasi. "Masyarakat kita terlalu mudah menerima isu tersebut dan seharusnya pemerintah juga mensosialisasikan dengan benar dan terus-menerus. Kampanye yang sekarang dilakukan FAO dapat mendorong pemerintah untuk terus mensosialisasikan dengan baik," katanya. Dijelaskan, telur saat ini menjadi sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat, karena kandungan gizinya tinggi. Apalagi harganya relatif murah bila dibandingkan dengan daging, baik daging ayam maupun. Saat ini kontribusi protein hewani masyarakat ada tiga, yaitu daging, telur, dan susu. Ketiga jenis itu sekarang rata-rata dikonsumsi masyarakat per orang per hari mencapai 4,5-5 gram. Padahal, kebutuhan sebenarnya mencapai 6-7 gram. "Tanpa ada isu flu burung pun konsumsi protein hewani masyarakat kita tidak terpenuhi. Selain konsumsi protein hewani dari ternak, ada juga jarak antara konsumsi protein dari ikan. Ditargetkan, orang Indonesia mengkonsumsi ikan 15-20 gram per orang per hari, tetapi sekarang baru 10 gram," katanya. Selain kampanye yang benar mengenai konsumsi ayam dan turunannya, pemerintah juga sebaiknya melakukan kampanye terus-menerus mengenai nutrisi. Kebanyakan masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisinya adalah mereka yang berada di kalangan ekonomi bawah. Hal itu dipicu karena harga pangan hewani mahal sehingga tidak bisa diakses kalangan bawah. Selain antar golongan ekonomi, kesenjangan juga terjadi antar daerah. Seperti DKI Jakarta di mana setiap orang bisa minum susu hingga 7 liter per hari sementara di Kalimantan ada yang 0 liter per hari. ''Kita beruntung, karena sekarang sudah ada ayam boriler, ayam petelur sehingga ayam bisa lebih mudah didapat. Di bidang perikanan, harus ada upaya bagaimana meningkatkan daya tangkap nelayan, sehingga harga ikan bisa murah. Memang

untuk susu dan daging sapi agak sulit untuk ditingkatkan," jelasnya. Tahu Tempe Guru Besar Gizi dan Kesehatan Keluarga, Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Sukirman, mengatakan, kebutuhan protein dalam tubuh manusia yang didapat dari daging unggas pada kondisi minimum dapat digantikan dengan protein nabati, seperti tahu tempe. Hanya saja kebutuhan protein hewani tetap harus dipenuhi. "Tubuh pada dasarnya butuh dua jenis protein itu, meskipun pada orang dewasa kebutuhan protein hewani dapat digantikan oleh nabati," jelasnya. Kebutuhan protein hewani keluarga Indonesia sampai saat ini dipenuhi oleh makanan yang berasal dari unggas, telur, ikan, daging, dan terakhir susu. "Untuk daging dan susu, hanya bisa dijangkau oleh keluarga yang tergolong menengah ke atas. Sementara untuk keluarga menengah ke bawah umumnya menggunakan unggas untuk memenuhi kebutuhan protein hewaninya. Yang paling murah adalah tahu tempe, tetapi sekali lagi mereka juga butuh protein hewani," ujarnya. Menurut Sukirman, untuk mengatasi kebutuhan protein hewani yang biasa di suplai dari unggas, sebenarnya bisa diatasi dengan tetap menggunakan unggas selama sesuai dengan prosedur yang benar agar terhindar dari flu burung. Yakni dimasak dengan suhu yang memadai. [K-11/A-22] Sumber: http://www.suarapembaruan.com
Ad by PromoteBurner.com';

} ?>

Jangan Makan Terlalu Kenyang


Banyak atau sedikitnya makanan yang masuk ke dalam tubuh, ternyata dapat memengaruhi suasana hati. Dan pada saat kita makan terlalu kenyang, bukan hanya hati saja yang ikut naik tapi juga risiko terkena penyakit. Menurut Alphonse Dougan, PhD., ilmuwan biomedis yang juga menulis buku Time Management in the Life of the Prophet, semakin banyak makanan yang kita konsumsi maka waktu yang diperlukan untuk mengunyah, mengolah, dan mencernanya semakin panjang. Inilah yang kemudian menimbulkan efek samping pada hormon, organ pencernaan, otak, dan waktu tidur kita. Mari kita runut. Saat perut terlalu kenyang, kita akan mudah mengantuk. Jika kita terlalu banyak tidur, metabolisme tubuh menjadi lambat. Ini kemudian memengaruhi suasana hati karena tubuh dan pikiran kita menjadi lesu. Pada saat pekerjaan kita menumpuk, tubuh dan pikiran yang lesu akan kita lawan dengan minum kopi. Padahal kopi bisa meningkatkan level hormon kortisol dan mengatrol tekanan darah. Bagi kita yang memiliki penyakit tekanan darah tinggi, kondisi ini akan sangat berbahaya. Tidak hanya itu, banyak penelitian yang mengungkapkan, kopi mempertinggi risiko panik. Terutama pada orang yang jarang meminumnya. sumber: Prevention Indonesia

Makarizo anti frizz

Anda mungkin juga menyukai