Anda di halaman 1dari 22

Monumen Ronggolawe

Posted On Sunday, 04 Dec 2011 By admin. Under Monumen

Monumen Ronggolawe di Jalan Gunungsari didirikan sebagai kenangan bahwa Surabaya memiliki sosok pemberani dan berjiwa kepahlawanan tinggi. Area monumen itu pun dibuat menjadi Taman Ronggolawe. Setelah dilakukan pembenahan, taman itu kian sering dijadikan tempat bersuka ria warga kota Surabaya bersama keluarga, karena terdapat playground area untuk anak-anak. Kenyamanan di bawah rindangnya pepohonan juga kerap dimanfaaatkan anakanak sekolah untuk belajar dan bermain di sekitar taman. Area sisanya juga sering digunakan anak-anak muda untuk area bermain sepak bola.

Monumen Gubernur Suryo


Posted On Sunday, 04 Dec 2011 By admin. Under Monumen

Monumen ini merupakan monumen Patung Gubernur SURYO, gubernur pertama Jawa Timur yang gugur akibat pemberontakan PKI Madiun 1948. Monumen ini terletak di kompleks Taman Apsari jalan pemuda, didepan Gedung Grahadi jalan Pemuda Surabaya Pusat.

Monumen Mayangkara
Posted On Sunday, 04 Dec 2011 By admin. Under Monumen

Monumen Mayangkara yang terletak dalam wilayah Surabaya Selatan dekat dengan jembatan Wonokromo, merupakan monumen patung Kuda Mayangkara dengan penunggangnya Let. Kol. R. Djarot Soebijantoro ex Komandan Kompi Djarot Batalyon 503 Mayangkara. Batalyon ini berhasil menerobos pertahanan Belanda pada tanggal 12 Juli 1949 dan masuk Surabaya.

Patung Sura dan Buaya


Posted On Sunday, 04 Dec 2011 By admin. Under Patung

Dahulu, patung tersebut hanyalah sebagai penghias Kebun Binatang Surabaya. Namun karena gesekan dari cerita msyarakat akhirnya patung tersebut menjadi salah satu ikon kota Surabaya.

. Patung Dewa Wisnu Kencana

Tinggi : 70 m Lebar : 60 m Merupakan patung dewa wisnu yang sedang mengendarai burung garuda, dan bila selesai bakal bisa mengalahkan patung Liberty....

2. Monumen Jalesveva Jayamahe

Tinggi : 60,6 m Merupakan monumen yang terletak di ujung utara Surabaya. Patungnya berwujud sesosok perwira TNI-AL

3. Patung Yesus Memberkati

Tinggi : 30 m (patung) dan 20 m (penopang) Merupakan patung tertinggi di Asia dan Eropa dan tertinggi kedua di dunia setelah patung "Kristus Sang Penebus di Brazil

5. Patung Dewi Kwan In

Tinggi : 22,8 m Patung ini terletak di Pematang Siantar, Sumatra Utara..

Hendra Gunawan, Patung Jend. Sudirman, Diantara Jaman

Patung Jendral Sudirman sebagaimana kita ketahui tersebar di beberapa kota Indonesia, salah satunya yang berada di depan kantor DPRD Yogyakarta Jl. Marioboro hasil karya Hendra Gunawan, seorang pelukis dan sekaligus juga pematung kelahiran bandung 1918. Patung ini terbuat dari batu andesit yang dikerjakan oleh sanggar Pelukis rakyat yang dipimpin oleh Hendra Gunawan. Patung ini tepat berdiri di depan Kantor DPRD Yogyakarta, di tengah taman menghadap ke barat, sedangkan posisi Jendral Sudirman sedang memegang tongkat pada tangan kiri dan tangan kanannya memegang jubah. Dibawah kaki bagian belakang patung tertera tanggal pembuatan dan nama pembuatnya yaitu tertulis dengan ejaan waktu itu : 10 XI 1950 hendra, ada bagian tulisan yang sudah tidak jelas, karena mungkin penambalan semen untuk menambah kekuatan patungnya. Pusteknya terbuat dari semen berlapis keramik iternit, disitu ada tulisan yang merupakan kata-kata Jendral Sudirman yaitu berjuanglah terus, korban tjukup banjak ditulis dengan huruf sambung dan miring. Lalu dibawahnya ditulis BAPAK SUDIRMAN, PAHLWAN PANGLIMA BESAR. Bahan yang digunakan seperti yang telah disebutkan di atas yaitu menggunakan batu andesit, batu yang berasal dari kali, merupakan batu yang sering digunakan untuk pembuatan patung, seperti juga pada candi-candi atau stupa-stupa yang ada di beberapa daerah di Jawa. Tinggi patung ini diperkirakan kurang lebih sekitar 4 m, tentunya sudah dengan ukuran pusteknya.

Yang membedakan patung buatan Hendra Gunawan ini dengan patung Jendral Sudirman lainnya adalah , posisi tangan kanan yang memegang kerah jubah, tidak sedang dalam posisi menghormat, ini menunjukan keadaan terakhir kondisi Jendral Sudirman pada waktu itu dalam keadaan sakit, karena seringnya beliau bergerilya di hutan-hutan, sehingga mengakibatkan kondisi kesehatannya terganggu. Posisi tangan kanan sedang merapatkan jubah supaya tidak kedinginan, karena beliau tidak mau meninggalkan pasukannya yang berada di hutan, hanya karena beliau sakit-sakitan, bahkan tawaran Presiden Soekarno pada waktu itu pun untuk tidak meninggalkan kota Yogyakarta ditolaknya. Dan kalau kita perhatikan posisi kepala dan dagu patung ini agak mendongak keatas seakan-akan beliau ingin menunjukan rasa optimisme dalam dirinya, ditambah lagi sorot matanya yang tajam memandang kedepan. Jadi walaupun bertongkat dan tubuh yang kurus berselimut jubah tebal, beliau tidak melupakan kedisiplinannya akan tugas membela negara. Patung ini termasuk patung realis, secara anatomi, memang patung ini belum begitu sempurna, kalau kita perhatikan lebih seksama, patung ini terlihat cebol, karena memang pemakaian bahan dari batu tidak bisa ada kesalahan, tidak seperti kalau kita menggunakan bahan tanah lempung dapat dengan mudah untuk merubahnya kembali jika ada kekurangsempurnaan . Juga bahan batu yang keras dan peralatan yang belum memadai pada waktu itu membuat graperi jubah tampak kaku. Namun terlepas dari itu, patung Jendral Sudirman karya Hendra Gunawan mempunyai karakter tersendiri, dibandingkan dengan karya-karya patung sudirman lainnya. Pengungkapan kondisi terakhir Jendral Sudirman yang sedang sakit menjadikannya berbeda. Sayang pada saat ini tidak banyak yang tahu dengan patung ini karena posisinya yang berada di dalam pagar areal kantor DPRD, pandangan terganggu oleh padatnya orang berjualan di luar pagar sehingga memungkinkan orang untuk sulit memandang patung ini dari luar. Mata kita sudah di tahan oleh riuh rendahnya padat kota, mall-mall merubah wajah sejarah, kesementaraan sudah menjadi panglima, sedang panglima yang disana masih tertegun hadir sambil terus membaca zaman.

GWK ato Garuda Wisnu Kencana berupa patungDewa Wisnu yang sedang mengendarai garuda. Patung ini nantinya setelah selesai akan menjadi patung terbesar dunia dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter dan akan mengalahkan patung liberty. GWK ini merupakan mahakarya dari seniman Bali I Nyoman Nuarta yang berada di daerah Bali Selatan tepatnya di bukit Unggasan.

Saat ini progress keseluruhan patungnya masih dalam tahap penyelesaian dimana baru ada 2 patung yaitu kepalanya Dewa Wisnu dan Burung Garudanya yang posisinya masih terpisah.

Dan beberapa komponen lain pendukung keseluruhan patung ini juga lagi dikerjakan di kota Bandung. Dan di lokasi GWK ini juga terlihat bukit-bukit kapur yang telah dipotong-potong dan sudah menjadi seperti blok-blok kapur dengan ukuran besar.

Dengan posisi patung ini yang berada di puncak bukit sehingga dari lokasi patung GWK ini kita akan bisa melihat Bali yang indah dari atas.

Selain bisa melihat Bali dari atas, nantinya GWK ini akan bisa terlihat dari radius 20 km seperti bisa terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua.

Patung Garuda Wisnu Kencana (dalam skala kecil)

Lihatlah sosok burung garuda itu, benar-benar perkasa dan siap mencabik siapapun yang berani berhadapan dengannya. Bagaimana tidak,dengan bentangan sayapnya yang mencapai 66 meter dan ditungangi oleh dewa Wisnu, membuatnya menjadi penguasa angkasa yang tiada tanding dan tiada banding. Terlebih, ia berdiri kokoh di atas sebuah bangunan dengan tinggi 70 meter. Berdiri di atas bukit Ungasan, Jimbaran, Bali, patung Garuda Wisnu Kencana direncanakan akan menjadi patung tertinggi di dunia dan mengalahkan patung liberty di Amerika Serikat yang tingginya 93 meter (termasuk bangunan di bawahnya). Tinggi GWK yaitu 140 meter dengan rincian 70 meter untuk patungnya sendiri dan bangunan di bawahnya yang setinggi 70 meter pula. Sebagai gambaran, hanya untuk ukuran telinga burung garuda nya saja, sudah sedikit lebih besar dari tinggi orang dewasa. Saking besarnya, ia dapat dilihat dari jarak 20 kilometer dan terlihat hingga kuta, Sanur, Nusa Dua, hingga Tanah Lot. Lebih eksotis lagi, GWK akan menjadi pemandangan pertama saat pesawat turun di Bandara Ngurah Rai Denpasar.

Walau belum siap sepenuhnya, namun beberapa bagian telah diletakkan di kawasan GWK Park

Patung GWK terletak di dalam kawasan wisata spektakuler, GWK Cultural Park. Kawasan ini masih dalam tahap pembangunan, begitu juga dengan patung GWK. Patung yang menghabiskan 4.000 ton tembaga dan perunggu ini, nantinya akan dilapisi emas di bagian-bagian tertentu dan telah menghabiskan Rp 30 miliar. Saat ini, patung yang dibuat oleh I Nyoman Nuarta, seniman asal Bali yang tinggal di Bandung, baru menyelesaikan bagian kepala burung garuda, badan dan tangan dewa Wisnu.

Salah satu bagian dari burung garuda. Bandingkan dengan orang-orang disekitarnya

Selain itu, kawasan Bukit Ungasan yang sebenarnya merupakan wialayah gersang ini juga akan menjadi museum kebudayaan internasional. Bangunan penyangga patung merupakan gedung berlantai 14, akan digunakan sebagai plaza kebudayaan dari berbagai dunia. Kesan yan tertangkap saat memasuki kawasan GWK ialah terasa spektakuler. Bukit kapur yang gersang dibelah hingga membentuk lanskap ala Romawi. Dinding batu dari bukit-bukit yang terbelah seolah

mengepung pengunjung yang datang. Meski belum jadi, GWK sudah berhasil merebut hati banyak wisatawan.

Bagian badan dari dewa Wisnu

Walau diproyeksikan akan menjadi salah satu obyek wisata termegah dan menjadi kebanggaan Indonesia, pembangunan patung maupun kawasan wisata GWK Cultural Park sempat terkatung-katung dan hingga penghujung tahun 2011 ini belum sepenuhnya rampung. Semoga saja masyarakat Indonesia tak harus menunggu lebih lama lagi dan sekali lagi dapat membuktikan kepada dunia seberapa besarnya bangsa Indonesia. Berikut profil patung GWC: Lokasi : Bukit Unggasan, jimbaran, bali tinggi : 140 m (70 m bangunan penyangga & 70 m patung) Lebar : 60 m (pada sayap garuda) Berat : 4.000 ton. terbuat dari tembaga dan baja

Macan atau Harimau adalah jenis binatang liar yang sangat garang, sehingga ia dijuluki Si Raja Hutan. Binatang yang menakutkan ini memang hidup di hutan belantara. Menurut kabar keberadaan Harimau banyak yang mengalami kepunahan di berbagai hutan/wilayah belahan dunia. Entah mengapa penyebabnya, mungkin saja dikarenakan pertumbuhan manusia begitu cepat, sehingga membutuhkan lahan luas untuk kelangsungan hidupnya. Dari sini mungkin rame-rame menyingkirkan si Raja Hutan satu per satu, hingga mengalami kepunahan. Lewat karya seni saya mengabadikannya sebagai obyek lukisan. Ternyata macan/harimau itu banyak sekali jenisnya ada yang Hitam (Panther), Kuning Loreng, Putih Loreng, Merah Loreng dan Tutul (Citah)semua jenis tersebut telah saya lukis. Namun karena keterbatasan di sini saya tampilkan satu lukisan saja. Harimau itu menakutkan, tetapi kebanyakan para wanita yang menyukai lukisan harimau saya, padahal wanita identik dengan bunga. Mungkin saja ini

kesempatan bisa puas berlama-lama menatap harimau, karena ini cuma lukisan, jadi tidak takut

diterkam. Ah, Siapa Takut...!

Sebuah lukisan tua berusia lebih 500 tahun yang digantung di salah satu sudut dindingMuseum Louvre di kota Paris, Perancis terus menjadikan misteri yang membingungkan khalayak ramai hingga saat ini. Lukisan cat minyak tersebut menggambarkan seorang gadis yang tidak dinafikan lagi kecantikannya.

Dia kelihatan menghadap ke arah pelukis dengan kedua pergelangan tangannya dirapatkan antara satu sama lain. Sekitar 1503, lukisan itu dibuat oleh Da Vinci. Da Vinci itu tidak menyelesaikan dengan singkat lukisan tersebut, ketelitian serta berbagai penekanan dalam proses menghasilkan karya seni tinggi yang menyebabkan lukisan berjudul Mona Lisa itu rampung empat tahun kemudian. Kini, setelah lebih dari 500 tahun berlalu, lukisan agung dengan lebar 53 cm dan panjang 77 cm itu tergantung di balik cermin yang terlindungi. Sebelum dipindahkan ke suatu galeri khusus pada April 2005, jutaan wisatawan dari seluruh dunia mengunjungi MuseumLouvre semata-mata hanya ingin melihat potret yang penuh dengan misteri dan enigma itu. Selain kekaguman akan karya seni yang memukau, tanda tanya pasti ada dibenak orang-orang yang memerhatikan dengan teliti raut wajah pada lukisan tersebut. Banyak yang mengatakan, jarang sekali manusia yang memiliki senyuman "semisteri" senyuman Mona Lisa. Bentuk senyuman itu tampak berbeda apabila dilihat dari sudut yang berlainan berlainan.

Anda mungkin juga menyukai