Anda di halaman 1dari 3

Eksotisme Perpaduan Hindu dan Buddha

Oleh: Arzia Halida Tivany

Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan terbesar yang muncul sekitar tahun 732 Masehi. Mataram saat itu diperintah oleh seorang raja bernama Sanjaya, seorang bangsawan Hindu. Sekitar tahun 750 Masehi, kemunculan dinasti Syailendra memaksi Sanjaya beserta seluruh anggota keluarganya mengasingkan diri keluar dari wilayah kekuasaan Mataram. Satu abad kemudian, seorang keturunan Sanjaya bernama Rakai Pikatan menikah dengan seorang keturunan keluarga Syailendra, kemudian Rakai Pikatan kembali berkuasa dan melahirkan kembali kebudayaan Hindu, terutama dalam arsitektur pembangunan candi dalam komplek Candi Prambanan. Candi terbesar yang ada dalam komplek Candi Prambanan ini disebut Candi Roro Jonggrang, candi ini memiliki legenda seribu candi yang mengisahkan Bandung Bondowoso seorang pria yang ingin menikahi seorang putrid bernama Roro Jonggrang. Sang putrid menolaknya secara halus dengan cara mengajukan permintaan dimana Bandung Bondowoso harus membuatkan seribu patung dalam waktu satu malam. Bandung Bondowoso mengerjakan candi terakhir dibantu dengan kekuatan jin. Namun, karena khawatir candi terakhir akan dibangun, Roro Jonggrang mengarahkan para wanita untuk memukul-mukul alat-alat penumbuk padi yang menjadi tanda bahwa pagi telah datang. Hal ini membuat jin-jin yang membantu Bandung Bondowoso pergi. Roro Jonggrang kemudian membangunkan Bandung Bondowoso dari semedinya, kemudian Ia tahu bahwa Roro Jonggrang menipunya. Bandung Bondowoso sangat murka,

kemudian mengutuk Roro Jonggrang menjadi sebuah patung yang kemudian melengkapi permintaan Roro Jonggrang, yaitu genap seribu patung. Prambanan sendiri sering disebut-sebut sebagai candi Hindu tertinggi dan terindh di dunia. Dahulu Candi ini dibangun pada tahun 856 Masehi, dengan tujuan menghidpkan kembali napas Hindu kerajaan Sanjaya. Candi tersebut kemudian ditinggalkan dan hancur dalam sebuah gempa bumi dahsyat pada abad ke 16. Pembenahan terhadap candi tersebut pun terus dlakukan terutama saat terjadinya gempa beberapat tahun lalu di Yogyakarta, yang juga membuat sedikit kerusakan di beberapa bagian Candi. Candi Prambanan yang bernapaskan hindu pun memiliki relief yang sangat unik. Berkisah tentang tokoh Ramayana yang terukir dalam candi. Dengan relief yang sangat artistic, indah dan detail. Selain komplek candi yang luas, candi-candi lain di sekitar komplek Prambanan yang tak kalah indah pun menjadi daya tarik tersendiri, seperti Candi Sewu, Candi Bubrah, Candi Lumbung, dan Candi Ratu Boko. Candi Sewu misalnya, lokasi yang terletak sekitar 800 meter dar Candi Roro Jonggarng ini dapat ditempuh dengan berjalan kaki, atau dengan menyewa sepeda seharga Rp10 ribu per orang atau sepeda tandem Rp20 ribu per sepeda, dengan sepeda ini pengunjung dapat leluasa mengelilingi komplek Candi sekaligus berkunjung ke Candi Sewu yang tergolong sepi pengunjung. Candi Sewu ini merupakan Candi Buddha yang dibangun oleh Rakai Pikatan, karena Ia menikah dengan seorang wanita beragama Hindu. Ketika msuk ke dalam komplek Candi Sewu, pengunjung akan disambut oleh dua dwarapala yang memiliki sosok ubuh tambun sambil membawa alat pemukul. Patung tersebut menjadi symbol penjaga yang juga terdapat di bagian dalam kraton Yogyakarta. Fasilitas yang ditawarkan oleh komplek candi Hindu paling tinggi dan paling indah di dunia ini banyak sekali, meliputi museum arkeologi dan audio visual yang dapat menambah pengetahuan pengunjung yang didominasi oleh pelajar, mahasiswa, dan keluarga yang membawa serta anak-anak mereka. Selain museum, fasilitas lain yang dimiliki adalah restoran, Panggung Terbuka Ramayana yang menghadirkan Sendratari Ramayana Prambanan. Selain itu dilengkapi juga dengan arena bermain, toko cinderamata, dan area perkemahan, guide dalam berbagai bahasa pun disediakan bagi turis asing yang berkunjung agar dapat mengetahui lebih dalam mengenai sejarah yang dimiliki candi-candi tersebut. Dalam Komplek Candi Prambanan ini juga terdapat paket wisata lain yang menawarkan fasilitas lebih. Paket Taman Wisata Candi Ratu Boko terletak sekitar 2 kilometer arah selatan Candi Prambanan yang terletak di atas sebuh bukit yang merupakan kelanjutan pegunungan seibu. Luasnya sekitar 250.000 meter persegi. Awalnya pada tahun 1790, Van Boeckholtz yang menemukan adanya reruntuhan

purbakala di atas lokasi Candi Ratu Boko, kemudian seratus tahun kemudian dilakukan sebuah penelitian mengenai candi ini oleh FDK Bosch. Di dalam lokasi Candi ini, pengunjung juga dapat menemunkan beberapa lokasi seperti candi pembakaan, yang berfungsi sebagai tempat membakar mayat,. Lali, ada pula candi pembakaran yang konon di dalamnya terdapat air suci yang biasa digunakan dalm prosesi aday penganut agama Hindu. Lokasi wisata Candi Ratu Boko ini terbilang sangat lengkap, dalam kawasan wisata ini terdapat banyak paket, seperti paket Boko Minat Khusus Arkeologi, dimana menyajikan wisata edukasi dalam bidang arkeologi, seperti eskavasi (penggalian), rstorasi (perbaikan), dan konservasi (perawatan). Paket petualangan budaya pun disajikan yang memfasilitasi kegiatan berkemah, dan trekking. Selain itu fasilitas Plaza Andrawina yang merupakan panggung terbuka dan sering dijadikan tempat pesta pernikahan dan gathering. Memasuki kawasan Prambanan, pengunjung akan membayar harga tiket masuk yang menjulang tinggi dibandingkan dengan hari biasa di luar liburan tahun baru, Terakhir saya ke Prambanan itu enam bulan lalu dan tiketna masih sekitar Rp15 ribu, padahal sama-sama musim liburan, saat ini tiketnya melonjak dua kali lipat. Ujar Nicky, salah satu turis asal Jawa Barat. Kenaikan ini ditaksir lantaran liburan tahun baru yang berbarengan dengan masa liburan sekolah. Kenaikan harga menjadi hal yang sering kali menjadi primadona di musim liburan, meskipun harganya naik dua kali lipat tidak mengurangi antusiasme pengunjung. Menurut saya komplek candi Prambanan ini lebih bagus, daripada candi-candi lain yang pernah saya kunjungi sebelumnya ujar Lani salah satu pengunjung. Meskipun harga tiket masuk Candi Prambanan naik, tidak mengurangi antusiasme pengunjung. Pengunjung pun tidak berkurang meski cuaca tidak mendukung. Untuk cuaca yang tidak mendukung seperti panas atau hujan, terdapat beberapa tempat penyewaan paying yang berfungsi sebagai pelindung, selain itu bagi pengunjung yang tidak membawa kamera, dan ingin mendapatkan foto sebagai bukti fisik, maka para fotografer keliling pun siap melayani pengunjung. Wisata sejarah memang menjadi primadona Yogyakarta, meskipun Candi Borobudur di Magelang sudah tidak lagi menjadi satu dari tujuh keajaiban dunia, alangkah baiknya masyarakat beserta pihak-pihak berwenang bersama-sama merawat kekayaan alam bangsa yang tak ternilai harganya, yaitu Sejarah. Seperti ungkapan Soekarno, Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah . Jas Merah, Jangan sekali-kali melupakan sejarah.

Anda mungkin juga menyukai