Cerita pendirian candi Prambanan sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia yaitu tentang pendirian 1000 candi dalam satu malam sebagai bentuk persyaratan Roro Jonggang pada Bandung Bondowoso untuk dapat menikahinya. Walapupun sebenarnya keduanya memiliki perasaan yang sama, namun mengingat ayah Roro Jonggang dibunuh oleh Bandung Bondowoso sehingga dibalik rasa suka itu tersimpan dendam yang besar. Roro Jonggang pun menggagalkan pembangunan ini dengan memukul lesung dan membakar jerami, alhasil ayam pun berkokok melihat langit yang merah dan semua makhluk halus yang membantu mendirikan candi kembali ke asalnya, dan pendirian candi ini hanya sampai 999 buah. Dengan penuh kemarahan karena kecurangan Roro Jonggang, Bandung Bondowoso mengutuknya menjadi patung, jadilah Roro Jonggang arca yang kemudian menggenapi pendirian candi menjadi 1000 candi. Para arkeolog sering mengaitkan pembangunan kompleks candi ini dengan prasasti Siwagrha berangkatahun 778 Saka/856 M, yang menjelaskan peristiwa-peristiwa pada abad 9 M, menyebutkan rincian gugusan candi, dan peresmian bangunan suci untuk Dewa Siwa yang disebut Siwagrha/Siwalaya yang berarti Rumah Siwa/Kuil Siwa, pengalihan aliran sungai sehingga menelusuri sisi-sisi halaman candi. Keterangan ini kemudian diidentifikasikan sebagai kompleks candi Prambanan, gugusan candi Hindu di pusat bangunan dan candi perwara, dan sungai Opak yang ada di sebelah barat kompleks candi. Candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, pada masa kerajaan Medang Mataram. Daftar Pustaka: Aprilia. Dwi Vina. 2017. Karanantara. Skripsi. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia DIY, Balai Pelestarian Cagar Budaya. Tanpa tahun. Candi Prambanan. Buku Saku. Yogyakarta: BPCB DIY DIY, Balai Pelestarian Cagar Budaya. 2020. Kompleks Candi Prambanan. Diakses dari http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/kompleks-candi-prambanan/ pada 16 Desember 2020 Wijayani, Lilan Candra. 2018. Candi Prambanan Sebagai Objek Wisata Unggulan Kota Yogyakarta Kabupaten Sleman. Makalah. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo