Anda di halaman 1dari 4

Balon Ide: Pembelajaran dan Evaluasi Motivasi mengikuti pelatihan

Kesan Pesan Pelatihan

Materi Pelatihan

Perkenalan (Fasilitator, panitia, dan peserta)

Kerangka Ide Pengantar: Isu: Siapa fasilitatornya? Kemampuan Menulis Materi penulisan Motivasi mengikuti Pelatihan

Kajian: Perkenalan mendalam fasilitator, panitia dan peserta Menulis yang baik: menulis dengan ide orisinal, harus dipaksa untuk menulis dengan tenggat waktu, ada balon ide dan kerangka ide Keseriusan mengikuti pelatihan baik itu sebagai fasilitator maupun peserta Koreksi kesalahan peserta dengan lugas dan tegas

Penutup: Skala penilaian untuk pelatihan penulisan Pembelajaran, manfaat dan evaluasi pribadi

Menulis Ide Orisinal

Ide orisinal sangat dihargai dalam sebuah karya tulis, karena hal itu mencerminkan pemikiran dari penulis. Kita memiliki ide-ide orisinal, itu harus kita tuliskan dan jangan sampai ide tersebut dibawa ke liang lahat, Itulah pesan dari Samuel Tumanggor kepada peserta pelatihan penulisan kali ini. Saya memang tertarik mengikuti pelatihan penulisan ini. Terlebih lagi dilatih oleh penulis muda bernas yang telah menghasilkan karya tulis kebangsaan dengan cara pandang Kristen. Adalah Samuel Tumanggor, biasa dipanggil Bang Sam, fasilitator pelatihan penulisan yang telah menghasilkan beberapa buku bacaan yang bertemakan kebangsaan. Ia bukan lulusan sastra. Namun, profesinya berkaitan dengan tata bahasa, kepustakaan dan tulis-menulis. Orang-orang yang telah membaca bukunya mengatakan bahwa idenya orisinal. Penyampaiannya sedeharna tetapi isinya tajam. Kata demi kata yang dituliskan olehnya membakar semangat pembaca untuk bangkit bagi bangsa yang sedang terpuruk ini. Dalam pelatihan ini, Bang Sam bukan hanya teruji sebagai penulis tetapi ia menunjukkan keahliannyannya sebagai pengajar yang handal. Ia mampu menjelaskan dengan gamblang konsep penulisan yang baik. Seringkali ayat-ayat Alkitab diselipkannya untuk menguatkan materi pelajaran. Metode pengajarannya cukup variatif, diantaranya menghafal rumus penulisan1, mengulik kata dan memperhatikan buah pikiran tokoh-tokoh bangsa. Selain itu, Bang Sam memberikan pesan bahwa untuk membuat tulisan yang baik harus diawali dengan membuat balon dan kerangka ide. Hal ini membuat peserta pelatihan berpikir sistematis. Ditambah lagi, tugas praktek menulis yang disertai tenggat waktu yang ketat. Ini pun membuat kami berpikir keras untuk menyelesaikan tugas tersebut. Keseriusan dan disiplin mengikuti sesi demi sesi merupakan kunci agar dapat mencerna materi penulisan yang disampaikan oleh Bang Sam. Namun, ditengah keseriusan kami masih dapat menoles camilan berulang kali dan tertawa riang saat ada hal-hal yang layak ditertawakan. Ia pun mampu mencairkan suasana sehingga setiap peserta dapat dengan bebas mengutarakan pendapat. Satu hal yang perlu diteladani dari Bang Sam adalah kejeliannya dalam mengkoreksi kata demi kata, tanda baca dan alur rasa dari hasil karya kami. Tanpa jemu, ia mencoret hal-hal yang dianggap salah dan memberi masukan agar tulisan tersebut mendapatkan alur rasa yang sedap. Jika diberikan skala penilaian 1-10, maka saya memberikan nilai 9 untuk Bang Sam sebagai fasilitator beserta materi pelatihannya. Selain itu apreasiasi juga perlu ditujukan kepada Joki Marpaung sebagai panitia, karena ia telah berjerih lelah menghadirkan Bang Sam dan menyediakan perlengkapan pelatihan. Melalui pelatihan ini, saya menyadari kelemahan dalam menuliskan ide-ide yang kurang sistematis. Selain itu, alur rasa tulisan saya masih kaku. Berharap kedepannya saya dapat terus menulis agar kedua kelemahan itu bisa dihilangkan. Saya pun bermimpi untuk membuat buku seperti Bang Sam. Jika pun buku itu tidak disebarluaskan secara umum toh masih bisa diberikan kepada orang-orang terdekat dan anak-cucu. Semoga ide-ide orisinal terus dapat diasah dan dituliskan dengan harapan menjadi berkat bagi banyak orang. Terima kasih Bang Sam.

Rumus penulisan agar dapat menulis dengan baik adalah pengantar, isu, kajian dan penutup

Anda mungkin juga menyukai