Anda di halaman 1dari 1

ASRAMAKU Impianku

Membiasakan diri terhadap lingkungan yang heterogen adalah keinginanku. Pastilah banyak orang dari berbagai kalangan yang tinggal menetap disana. Kedatanganku membawa almamater IPB, sebab aku memang seorang Mahasiswa IPB. Memang aku baru memakai almamater ini. Namun telah aku mantapkan dalam hati bahwa almamater ini yang akan membawa kepada cita-citaku. Asrama ini merupakan sebuah asrama yang paling unik. Banyak orang bilang bahwa asrama ini merupakan asrama terkecil dibandingkan asama lain yang ada di IPB. Lokasi yang lumayan strategis juga membuatku semangat dalam menawarkan diri untuk tinggal ditempat itu. Disamping bentuk dan lokasi asrama yang cukup membuatku tertarik ada hal lain yang sampai saat ini aku pegang yaitu pesan Orang tuaku, beliau mengatakan, jika kamu di IPB nanti berkumpullah dengan orang-orang sholeh. Hal ini yang membuatku bimbang harus kemana aku jika di IPB nanti? Mungkin dengan aku tinggal di asrama aku dapat berkumpul dengan orangorang yang sholeh. Pikirku dalam hati. Dengan keyakinanku maka pertama kali aku melangkahkan kaki di Diploma IPB aku mencoba datang ke Asrama IPB Sukasari (sebelum datang ke Asrama Felicia). Subhanallah,, lingkungannya begitu damai disana namun seiring berjalannya waktu aku melupakan semuanya. Tugas-tugas yang berhamburan dikamarku dan juga berbagai tuntutan laporan inilah yang membuatku lupa untuk menikmati nuansa bersosialisasi. Akhirnya aku memutuskan mengakhiri tinggal disana dan mencoba hidup di kos. Hidup di diploma IPB awalnya kaget memang, hatiku bimbang dengan semua tuntutan yang ada. Akan tetapi setelah terbiasa disini aku baru menyadari betapa indahnya hidup dengan beralaskan tugas dan laporan. Manajemen keuangan dan penataan kos pun aku lakukan demi kelangsungan hidup sebagai Mahasiswa. Hal ini bertahan hanya setengah bulan. Penyesalanku tak hanya itu biaya kos yang tergolong mahal ini yang membuat orang tuaku merasa berat serta kondisi yang lumayan jauh (Bogor Baru) dari lokasi (Diploma IPB). Inilah beban yang harus aku jalani selama ini namun ketika aku berharap untuk tinggal di Asrama untuk yang ke 2 kalinya semoga saja harapan ini tak kosong belaka. Harapan untuk berkumpul dengan orang baik selalu aku nanti, apalagi dalam hal tukarmenukar ilmu. Pesan orang tuaku selalu teringat dengan baik dan semoga di Asrama inilah kutemukan harapan itu.

Created by: Muhammad Musyaddad Zaen

Anda mungkin juga menyukai