Anda di halaman 1dari 4

1 Kekurangan ms word

 Butuh penyesuaian apabila dibuka dengan format MS Word versi berbeda. Semisal file MS
Word 2003 hendak dibuka dengan aplikasi MS Word dengan versi 2010, maka menjadi
cukup tidak beraturan.

 Setap update pada versi terbaru mengharuskan seluruh penggunanya mengikuti update
tersebut. Atau akan berakibat pada poin pertama.

 Banyak fitur yang dirasa kurang bermanfaat dan tidak penting digunakan.

 Spesifikasi yang dicapai lebih berat, yaitu processor sebesar 500 MHz (kecepatannya), RAM
sebesar 256 MB (disarankan 512 MB), VGA 64 MB (agar pemrosesan gambar lebih cepat),
HDD yang disediakan minimal 600 MB (disarankan 1 GB).

 Tidak dapat mengkonversikan file PDF.

 Pada support pada Ubuntu atau Linux.

 Cenderung relatif berat pada mesin-mesin lawas dan processor tertentu.

2. pebedaan ms word 2007 dengan 2010

1. Pada Office Word 2010 Tampilan Interface serta button yang minimalis dari pada
Office Word 2007
2. Pada Office Word 2010 Mempunyai Screenshot Capture, fasilitas ini untuk meng-
capture gambar kedalam dokumen Word, fitur ini tidak ada pada Office Word 2007
3. Pada Office Word 2010 Mempunyai fitur Removal Background, dapat dengan mudah
menghapus background gambar pada dokumen. fitur ini tidak ada pada Office Word
2007
4. Pada Office Word 2010 Mempunyai fitur Corrections, yaitu menampilkan pilihan
gelap terang sebuah gambar yang ada di dokumen. fitur ini tidak ada pada Office
Word 2007
5. Pada Office Word 2010 Mempunyai fitur Color Saturationsdan Color Tone,
memudahkan untuk membuat gambar dokumen menjadi warna hitam, shepia dan
banyak pilihan lain. fitur ini tidak ada pada Office Word 2007
3.

BIODATA DIRI ARDI ALFATIH MAHASISWA


UNIVERSITAS INDRA PRASASTI JURUSAN
TEKNIK ARSITEKTUR
 Nama : Ardi alfatih
 Ttl : 30 Juli 2003
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Gol darah :O
 Alamat : Kp. cicadas
 RT/Rw : 02/05
 Kel / Desa : Sudamanik
 Kec : Cimarga
 Agama : Islam
 Status : Mahasiswa
 Riwayat Pendidikan :
SD : SDN 2 Sudamanik
SMP : SMPN 1 Cimagra
SMA : SMAT Daarusaadah

TABLE ANGGOTA KELUARGA

N JEMIS TEMPAT TANGGAL


NAMA LENGKAP AGAMA
O KELAMIN LAHIR
1 DEDI LAKI – LAKI BANDUNG, 01-01-1974 ISLAM
2 AMIH PEREMPUAN LEBAK, 03-07-1976 ISLAM
3 ARDI ALFATIH LAKI - LAKI LEBAK, 30-07-2003 ISLAM
4 ZAHRA ALMUZDALIFAH PEREMPUAN TANGERANG,12-10-2012 ISLAM
5 KHATIR LAKI - LAKI TANGERANG,09-11-2013 ISLAM
P ENGALAMAN HIDUP Alhamdulillah nya orang tua pun
mengabulkan keinginan saya untuk
SAYA MENJADI mondok setelah lulus dari Sekolah Dasar.
SANTRI Akhirnya saya dan orang tua saya
melakukan survei dari beberapa referensi
engalaman hidup menjadi seorang santri Pondok Pesantren, mulai yang terdekat
memiliki cerita dan kesan tersendiri bagi sampai yang jauh, dari mulai pondok
saya yang pernah tinggal di Pondok salafy hingga modern.
Pesantren, pengalaman yang mungkin gak
Setelah survei ke beberapa tempat saya
bisa dilupakan semasa hidup saya. Hiruk mendapatkan tempat Pondok Pesantren
pikuk perjalanan menjadi seorang santri modern yang saya pikir sepertinya saya
tentu memberikan warna yang berbeda, cocok di tempat ini dan saya akan nyaman
karena banyak sekali cerita yang ga bisa berada di tempat ini, tempatnya tidak jauh
saya dapatkan ketika hidup di luar dari rumah kok, jaraknya hanya berkisar 1
pesantren. jam dari rumah.
Semenjak lulus dari Sekolah Dasar saya Hingga harinya tiba saya berangkat ke
memang ingin sekali mondok (biar pinter Pesantren diantar oleh keluarga besar. Hari
ilmu agama katanya),walaupun banyak pertama ke dua hingga bertahun-tahun
sebagian orang yang menganggap pondok hidup di pesantren, saya sangat merasa
itu seperti penjara yang mengekang nyaman dan betah karena mondok
kebebasan dan banyak sekali peraturannya.
Bagi saya pondok memang penjara, tapi
penjara suci hehehe..

adalah kemauan saya sendiri tapi


sebenernya walaupun tekad saya
untuk mondok sangat tinggi tetap saja ada dilanjut ke masjid untuk salat berjemaah
sedikit hawa pengin pulang ke rumah, subuh, setalah itu bersiap-siap untuk ke
sekolah, kebetulan pondok pesantren yang
Saya berada di pesantren selama 6 tahun, saya tempati adalah pondok pesantren
mulai dari SMP hingga SMA. banyak modern jadinya ada sekolahnya, sepulang
sekali pengalaman serta kesan yang saya sekolah saya rapi-rapi untuk persiapan
dapat selama di pesantren, bagi saya mengaji sore.
pondok pesantren memberikan pelajaran
yang sangat berarti. Hidup di pesantren Ya sebenernya hidup di pondok itu enak,
mengajarkan saya bagaimana hidup cuma belajar, sekolah, ngaji, makan, tidur
mandiri, jauh dari orang tua, adik, saudara, hehe tapi banyak banget orang yang gak
bahkan kerabat yang selalu menemani. betah tinggal di pesantren termasuk saya
yang punya tekad tinggi.
Mungkin di pondok pesantren saya tidak
merasakan kasih sayang secara langsung Berbicara kebersamaan, di pesantren
dari orang tua, namun istimewanya di kebersamaan antara santri sangat kuat.
pondok pesantren kita begitu merasakan Saya ingat, jika waktu dijenguk tiba ketika
kasih sayang dan kebersamaan dengan ada orang tua santri yang datang untuk
teman-teman yang sudah seperti keluarga mengunjungi anaknya, pasti wali santri
sendiri. tersebut membawakan nasi untuk anaknya
serta santri lainnya yang tinggal sekamar.
Kegiatan di pondok sangat padat, mulai
dari jam 3 pagi bangun untuk salat malam,
Dari bungkusan itulah kebersamaan santri
sangat terlihat, sebelum makan kami
menyatukan bungkusan nasi itu menjadi
satu sehingga bisa makan sama-sama,
sampai berebut karena saking ramainya,
tapi itu sudah menjadi hal biasa sehingga
menjadikan sebuah kebersamaan semakin
erat.
Waktu terus berjalan hingga akhirnya saya
lulus dari pondok pesantren. Suka dan
duka, pahit manis sudah saya rasakan
selama mondok 6 tahun.
Saya bangga hidup di pesantren karena di
pesantren saya sedikit tahu ilmu agama.
Saya bangga hidup di pesantren karena di
pesantren saya diajarkan untuk hidup
sederhana.
Saya bangga hidup di pesantren karena
saya bisa merasakan nikmatnya
kebersamaan yang tidak bisa saya
dapatkan ketika hidup di luar.
Saya bangga hidup di pesantren karena
saya dididik untuk menjadi insan yang
islami. Dan saya bangga hidup di
pesantren karena dari pesantren saya tahu
bahwasanya ilmu dunia serta akhirat harus
seimbang agar tak salah melangkah.

Anda mungkin juga menyukai