Anda di halaman 1dari 9

M.

Nadarsyah Counseling September 12, 2011

1. 2. 3. 4.
M . N a d a r s ya h
Sept.11

Apa itu konseling? Mengapa Konseling? Siapa yang melaksanakan konseling? Bagaimana melaksanakan konseling?

Interaksi manusia dengan sesamanya dibangun melalui bahasa.

Konseling dibangun dengan landasan bahasa.

1. Kemampuan berwicara/berbahasa. 2. Kemampuan berwicara dalam konseling berangkat dari psychotherapy. 3. Wicara dalam konseling adalah wicara yang canggih an intelligent conversation (Bardler & Grinder, 1975, Dilts, 1999).

M. Nadarsyah Counseling September 12, 2011

Ada 3 kelompok dalam an intelligent conversation ini:

Konseling = Seni Wicara


Seni menggunakan kecanggihan bahasa/wicara.
.

1. Kecanggihan berwicara untuk memetik data dan kisah yang representatif. 2. Kecanggihan berwicara untuk mempengaruhi orang lain (Dilts, 1999). 3. Kecanggihan berwicara untuk mendorong seseorang going inside (Ericson).

Seni mengubah bahasa/wicara konseli.

Seni memperjelas gambar quality world konseli melalui bahasa/wicara.

Prinsip Konseling:
1. berbicaralah seperti wicara-nya klien, ikuti kemana arahnya, dan pada puncaknya klien akan mengikuti kita.
2.Untuk merubah seseorang, rubahlah cara wicara/berbahasa-nya.

M anusia&K ebutuhanD asar


Manusia dilahirkan dengan 5 kebutuhan genetik (kebutuhan dasar yang bersifat herediter) - [choice therapy] : 1. Survival 2. Love & Belonging 3. Power or Achievement 4. Freedom or Independence 5. Fun
menyebabkan

Setiap orang tanpa sadar selalu berusaha memenuhi kebutuhan dasarnya (5 genetical needs) Tidak terpenuhinya salah satu atau lebih :

5 Needs

primary needs

M. Nadarsyah Counseling September 12, 2011

Ketidaknyamanan

diungkapkan dalam : Sebaliknya, cenderung menolak

Zzzz glekkk bsknvzknj ??fgk !!!

Manusia selalu menginginkan KESENANGAN, dan akan melakukan segala upaya untuk mendapatkan dan mempertahankannya.

Kesenangan

KETIDAKNYAMANAN
serta akan melakukan segala upaya untuk membuangnya.

Bahasa atau Wicara yang tidak representatif

Ketidaknyamanan yang dirasakan konseli pada umumnya


diungkapkannya dalam bentuk bahasa/wicara yang kacau dan tidak

Manusia

representatif.

Mengubah wicara atau bahasa konseli menjadi representatif.


Zzzz glekkk bsknvzknj ??fgk !!!

mengubahnya menjadi : Wicara Konseli

Konseli

Ssstttt .bla bla bla ?!

Konselor
Ha ..ha..ha!

atau : Mengubah gambar dalam Quality world konseli.

menjadi

Gambar itu selalu ada dalam prioritas setiap orang, dan klien seringkali mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi prioritasnya.

Tugas terapis : membantu klien memperjelas gambar yang kabur

tersebut hingga secara mandiri dapat memprioritaskan keinginannya dan memutuskan apa yang terpenting baginya.

M. Nadarsyah Counseling September 12, 2011

Yang dapat melaksanakan konseling adalah:

Profesional (konselor, pekerja sosial, dll. yang memiliki keilmuan dan menguasai kompetensi dan teknik konseling.

Terapis harus memiliki: Continum personality 1. Congruence


(tanpa kepura-puraan/defense)

Dengan memiliki Continum personality memungkinkan konselor untuk:

2. Genuine
(penerimaan tanpa syarat)

3. Empaty (understanding empatic)


(pemahaman empati yang tepat)

1. Menyadari bahwa bahwa setiap pribadi/individu itu unik, dan memiliki potensi untuk menyelesaikan sendiri masalahnya. Hal ini didasarkan atas pemahaman bahwa yang memahami diri (self) konseli adalah konseli itu sendiri.

2. Menerima konseli tanpa syarat; 3. Memposisikan diri pada not knowing (tidak serba tahu semua jawaban atas masalah konseli); 4. Tidak mengobservasi; 5. Tidak menghakimi dan memberi label diagnosis; 6. Membangun kolaborasi dengan konseli.

M. Nadarsyah Counseling September 12, 2011

M. Nadarsyah Counseling September 12, 2011

M. Nadarsyah Counseling September 12, 2011

M. Nadarsyah Counseling September 12, 2011

M. Nadarsyah Counseling September 12, 2011

Anda mungkin juga menyukai