Anda di halaman 1dari 1

Ub Ohoifak, Rat dari Marga Talubun,Wakil Rat dari pihak Walten,Kapitan dari pihak Welerubun.

Batas tanah Ub Ohoifak,sebelah utara Soin Vot Ngelyau, selatan dengan Wear Babau, dena batas tanah Ub Ohoifak ditandai oleh Leo Talubun dan Herman Walten. Elralang terdiri dari Yalmo dan Sikrau dengan batas Hoat Samboer.Sikrau berbatas dengan Mar,bukan dengan Wer Ohoitel sebab mereka adalah masyarakat Rat Du yang oleh marga tuan tanah Walten ditarik dari Rat Du dan diberi tempat di Wer sekarang ini.Mar dengan pemegang kekuasaan pihak Hungan dan Uwat dipegang oleh pihak Welerubun,penjaga batas di selatan.Yelmo diatur oleh Talubun / Hemar dengan pilar Rahantel. Sikrau diatur Walten / Yanwarin dengan pilar Heatubun / Karubun. Sikrau memiliki 3 Ohoi yakni, Ohoilai yang dihuni oleh marga Walten dan Yanwarin,Ohoiko dihuni oleh marga Heatubun dan Karubun, Ohoiwadan dihuni oleh marga Ifat Ngaja.Pada tahun 1910 kampung Watsin sekarang merupakan perpindahan dari Ohoiko dan Ohoilai, sedangkan marga Ifat Ngaja pindah ke Wakol sebab sebagian orang tua memeluk agama kristen protestan,dan sebagian pindah ke Ngat dan yang memeluk agama katolik tetap di Watsin,Sirbante adalah alternatif kemudian.Dalam perkembangannya maka Ub Ohoifak diatur menjadi Enralang,Wer,Mar dan Uwat dan diatur dengan Rat pindah-pindah.Semasa pemerintahan Bupati Drs.D.C.Farfar, ditetapkan Raja tetap di Elralang di Yelmo, tetapi ketika itu Sikrau tidak setuju soal penetapan itu dan juga tidak disetujui oleh Mar. Jika saja ada pihak Sikrau yang menandatangani ketika itu hanyalah sebagai pribadi,tetapi bukan dari musyawarah adat dari 3 Ohoi asalnya. Semoga Implementasi Perda Kabupaten Maluku Tenggara Thn 2011 akan mengimplementasikan hasil dari Musyawarah adat dari Sikrau dan Yelmo agar Jati diri dan kesejatian Adat budaya didalam wilayah ini dapat berjalan langgeng dan dapat bersinergi baik dalam pemerintahan administratif yang baru.

Anda mungkin juga menyukai