Anda di halaman 1dari 3

BORANG LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

No. Dokumen Berlaku sejak Revisi Halaman

FO-UGM-BI-07-13 03 Maret 2008 00 1 dari 3

Nilai:
Diterima/diperbaiki

Tanggal: Nama NIM Gol/Nomor Sem/Thn

: Dharmajati P : 10/301405/BI/8465 : __________ : 4/2012

Topik Praktikum: 2. Mikroskopi Acara Praktikum: Pengenalan teknik pewarnaan mikrobia dan pengamatan
mikroskopi morfologi sel mikrobia

Tujuan praktikum: 1. Mengamati berbagai macam bentuk sel dan spora khamir 2. Menagmati berbagai macam bentuk sel dan spora jamur 3. Mempelajari cara pengecatan Gram positif dan Gram negatif 4. Mempelajari cara pmembuat preparat metode preparat apus
Hasil Pengamatan: No 1 Skema Gambar Keterangan & Spesifikasi Kultur : Aspergillus sp. Warna : aputih Bentuk sel: Keterangan: Dengan perbesaran 40x10, terlihat hifa yang memanjang. Foot cell dan konidia tidak Perbesaran: 40x10 2 terlihat. Kultur : Saccaromyces sp. Warna : putih Bentuk sel: coccus (bulat) Pewarnaan tunggal: pewarna Methylen Blue (Khamir) Jenis pewarnaan Pewarnaan Tunggal: Pewarna cactofenol (Jamur)

Keterangan: terlihat matting cell

BORANG LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

No. Dokumen Berlaku sejak Revisi Halaman

FO-UGM-BI-07-13 03 Maret 2008 00 2 dari 3

Perbesaran: 40x10 3 Kultur : Escherichia coli Warna : Bentuk sel: batang, pendek Pewarnaan: Gram negatif - Pengecatan dengan kristal ungu -> ungu - Pengecatan dengan yodium -> ungu - Pengecatan dengan alkohol -> tak berwarna - Pengecatan dengan Safranin -> merah Pewarnaan Preparat apus Menggunakan pewarna nigrosin.

Keterangan: bakteri terwarnai merah

Perbesaran: 40x10 4 Kultur : Escherichia coli Warna : Bentuk sel: batang, pendek

Perbesaran: 40x10 5

Keterangan: Bakteri yang didapatkan berwarna transparan karena telah mengalami kematian. Kultur : Warna : Bentuk sel:

Keterangan:

Perbesaran:

BORANG LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

No. Dokumen Berlaku sejak Revisi Halaman

FO-UGM-BI-07-13 03 Maret 2008 00 3 dari 3

Pembahasan: Pewarnaan sederhana merupakan metode pemberian warna pada bakeri atau jasad-jasad renik lain dengan menggunakan larutan tunggal suatu pewarna pada lapis tipis, atau olesan, yang sudah difiksasi. Pada percobaan ini, dilakukan pengecaran pada sel jamur Aspergillus sp. Mengunakan pewarna cactofenol yang khusus untuk jamur. Dalam perbesaran mikroskop 400x, dapat terlihat hifa yang memanjang, dan berwarna transparan. namun tak terlihat adanya konidia ataupun footcell. Dalam preparat terlihat adanya kontaminasi bakteri pada kulur dan turut terpreparasi. Percobaan berikutnya dilakukan pengecatan pada sel khamir Saccharomyces sp. Menggunakan pewarna methylen blue. Pada perbesaran 400x, dapat terlihat bentuk sel yang berwarana bulat (coccus) dengan adanya metting cell yang terlihat jelas. Teknik pewarnaan gram pertamakali diuraikan oleh ali bakteriologi asal Denmark, Christian Garam yang pertamakali diuraikan pada tahun 1884. Pewarnnan gram dibedakan atas pewarnaan gram positif dan pewarnaan gram negative, yang disebabkan adanya perbedaan dalam struktur kimiawi permukaannya. Pada pewarnnan gram, dilakukan penambahan Kristal violet, JkJ, Alkohol, dan Safranin. Pada penambahan Kristal Violet dan JKJ, Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif akan berwarna ungu. Namun saat penambahan Alkohol, Pewarna JKJ pada gram positif tak dapat merembes keluar dalam membrane karena adinding sel mengalami dehidrasi dan menciutan pori-pori dan membuat daya rembes dinding membrane menurun, sehingga pada gram positif sel akan berwarna ungu. Sedangkan dalam gram negative, lipid terekstraksidari dindingsel, pori-pori mengembang, sehingga kompleks JKJ keluar dari sel, sehingga sel tidak berwarna. Sedangkan saat penambahan safranin, gram positif tidak akan terpengaruhi, sedangkan pada gram negative akan menyerap pewarnasafranin, menjadi merah. Escherichia coli Merupakan kelompok bakteri batang anaerob fakultatif yang hidup diusus manusia. Merupakan bakteri gram negative yang terwarnai oleh pewarna Safranin. Pada pewarnaan dengan preparat apus, bakteri mengalami kelmatian, sehingga preparat berwarna transparan. Pewarnaan bakteri dengan metode preparat apus merupakan metode preparasi yang digunakan dengan tujuan untuk menyebarkan bakteri sehingga tidak menumpuk, pada kondisi tersebar, sehingga dapat diamati dengan jelas. Kesimpulan: Pewarnaan jamur dapat diwarnai dengan preparsi sederhana menggunakan pewarna cactofenol. Pewarnaan kapang dapat dilakukan dengan pewarna methylen blue. Pada pewarnaan Gram, Gram negative akan berwarna merah setelah pemberian safranin. Sedangkan Gram positif akan berwarna ungu. Pada preparat apus, bakteri telah mati, sehingga akan terwarnai transparan. Telah diperiksa Yogyakarta, Praktikan

..

Dharmajati P.

Anda mungkin juga menyukai