Anda di halaman 1dari 15

BAB I PENDAHULUAN Hipertensi atau tekanan darah tinggi termasuk penyakit dengan prevalensi terbesar di seluruh dunia.

Kondisi ini menjadi tantangan dalam kesehatan masyarakat, karena tingginya morbiditas dan mortalitas, serta biaya yang harus dikeluarkan pasien. Selama beberapa dekade, walaupun telah dilakukan berbagai penelitian, pelatihan serta edukasi pada masyarakat dan dokter, prevalensi penyakit ini tetap meningkat. Hal ini dikarenakan belum ada perubahan yang berarti dari gaya hidup di masyarakat saat ini.1 Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Riskesdas! "##$, prevalensi hipertensi di %ndonesia men&apai '1,$( dari populasi pada usia 1) tahun ke atas. Dari jumlah itu, *#( penderita hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. +ada orang dewasa, peningkatan tekanan darah sistolik sebesar "# mmHg menyebabkan peningkatan *#( risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler." Hipertensi urgensi merupakan salah satu kegawatan dibidang kardiovaskular yang sering dijumpai di instalasi gawat darurat. ' Hipertensi yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah se&ara akut dan sering berhubungan dengan gejala sistemik yang merupakan konsekuensi dari peningkatan darah tersebut. %ni merupakan komplikasi yang sering dari penderita dengan hipertensi dan menyebabkan penanganan segera untuk men&egah komplikasi yang mengan&am jiwa., Duapuluh persen pasien hipertensi yang datang ke -.D adalah pasien hipertensi krisis urgensi atau emergensi!. Dari *# juta penduduk /merika Serikat '#( diantaranya menderita hipertensi dan hampir 1 0 "( akan berlanjut menjadi hipertensi urgensi dan kemudian emergensi yang disertai kerusakan organ target. Data mengenai hipertensi krisis di %ndonesia masih belum banyak diteliti, namun studi Multinational Monitoring of Trends and Determinants in Cardiovacular Disease 1oni&a! yang dilakukan di 2akarta pada tahun 13)) menempatkan hipertensi sebagai 4aktor risiko utama kejadian kardiovaskular.,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Hipertensi urgensi mendesak! yaitu peningkatan tekanan darah se&ara mendadak tanpa disertai kerusakan organ target. +ada keadaan ini tekanan darah harus segera diturunkan dalam ", jam dengan memberikan obat 0 obatan anti hipertensi oral. Sedangkan hipertensi emergensi darurat! yaitu peningkatan tekanan darah sistolik 5 1)# mmHg atau diastoik 5 1"# mmHg se&ara mendadak disertai kerusakan organ terget. Hipertensi emergensi ini harus ditanggulangi sesegera mungkin dalam satu jam dengan memberikan obat 0 obatan anti hipertensi intravena.',6,* 1. Hipertensi re4rakter7 respons pengobatan tidak memuaskan dan 8ekanan darah 5 "##911# mmHg, walaupun telah diberikan pengobatan yang e4ekti4 triple drug! pada penderita dan kepatuhan pasien. ". Hipertensi akselerasi 7 8ekanan darah meningkat Diastolik! 5 1"# mmHg disertai dengan kelainan 4undudkopi K: %%%. Bila tidak diobati dapat berlanjut ke 4ase maligna. '. Hipertensi maligna7 penderita hipertensi akselerasi dengan 8ekanan darahdiastolik 5 1"#;1'# mmHg dan kelainan 4unduskopi K: %< disertai papiledema, peninggian tekanan intrakranial kerusakan yang &epat dari vaskular, gagal ginjal akut, ataupun kematian bila penderita tidak mendapat pengobatan. Hipertensi maligna, biasanya pada penderita dengan riwayat hipertensi essensial atupun sekunder dan jarang terjadi pada penderita yang sebelumnya mempunyai 8ekanan darah normal. ,. Hipertensi enselo4ati7 kenaikan 8ekanan darah dengan tiba;tiba disertai dengan keluhan sakit kepala yang sangat, perubahan kesadaran dan keadaan ini dapat menjadi teversible bila 8ekanan darah diturunkan.

2.2. Klasifikasi.6 a. Hipertensi urgensi b. Hipertensi emergensi +ada tahun "##', 2=> ;<%% membuat pembagian hipertensi berikut anjuran 4rekuensi pemeriksaan tekanan darah sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini Klasifikasi hipertensi men r t JN!"#II Kate$%ri =ormal +rehipertensi Hipertensi derajat 1 Hipertensi derajat " Sist%lik&mmH$' ?1"# 1"#;1'3 1,#;16# @1*# Diast%lik&mmH$' ?)# )#;3# 3#;33 @1##

2.(. )akt%r Pre*isp%sisi Krisis hipertensi dapat terjadi peda hipertensi primer atau hipertensi sekunder. Aaktor predisposisi tejadinya krisis hipertensi oleh karena 7 1. Hipertensi yang tidak terkontrol ". Hipertensi yang tidak terobati. +enderita hipertensi yang minum obat7 1/B inhibitor, dekongestan, kokain. '. Kenaikan 8ekanan darah tiba;tiba pada penderita hipertensi kronis essensial tersering! ,. Hipertensi renovaskular 6. .lomelurone4ritis akut 2.+. Pat%$enesis. 8ekanan darah terutama dikontrol oleh sistem sara4 simpatik kontrol jangka pendek! dan ginjal kontrol jangka panjang!. 1ekanisme yang berhubungan dengan penyebab hipertensi melibatkan perubahan 0 perubahan pada &urah jantung dan resistensi vaskular peri4er. +ada tahap awal hipertensi primer &urah jantung meninggi sedangkan tahanan peri4er normal. Keadaan ini disebabkan peningkatan aktivitas simpatik. Sara4 simpatik mengeluarkan
3

norepine4rin, sebuah vasokonstriktor yang mempengaruhi pembuluh arteri dan arteriol sehingga resistensi peri4er meningkat. +ada tahap selanjutnya &urah jantung kembali ke normal sedangkan tahanan peri4er meningkat yang disebabkan oleh re4leks autoregulasi. Cang dimaksud dengan re4leks autoregulasi adalah mekanisme tubuh untuk mempertahankan keadaan hemodinamik yang normal. Bleh karena &urah jantung yang meningkat terjadi konstriksi s4ingter pre;kapiler yang mengakibatkan penurunan &urah jantung dan peninggian tahanan peri4er. +ada stadium awal sebagian besar pasien hipertensi menunjukkan &urah jantung yang meningkat dan kemudian diikuti dengan kenaikan tahanan peri4er yang mengakibatkan kenaikan tekanan darah yang menetap.6 2.+. ,ekanisme A t%re$ lasi /utoregulasi merupakan penyesuaian 4isiologis organ tubuh terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontraksi9dilatasi pembuluh darah. Bila tekanan darah turun maka akan terjadi vasodilatasi dan jika tekanan darah naik akan terjadi vasokonstriksi. +ada individu normotensi, aliran darah orak masih tetap pada 4luktuasi Mean Atrial Pressure 1/+! *# 0 $# mmHg.* Bila 1/+ turun di bawah batas autoregulasi, maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari darah untuk kompensasi dari aliran darah yang menurun. Bila mekanisme ini gagal, maka akan terjadi iskemia otak dengan mani4estasi klinik seperti mual, menguap, pingsan dan sinkop.6 +ada penderita hipertensi kronis, penyakit serebrovaskuar dan usia tua, batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan bergeser ke kanan pada kurva, sehingga pengurangan aliran darah dapat terjadi pada tekanan darah yang lebih inggi lihat gambar #"!.6

Kurva autoregulasi pada tekanan darah Straagaard pada penelitiaanya mendapatkan 1/+ rata;rata 11' mmHg pada 1' penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan $' mmHg pada orang normotensi. +enderita hipertensi dengan pengobatan mempunyai nilai diantara group normotensi dan hipetensi tanpa pengobatan. Brang dengan hipertensi terkontrol &enderung menggeser autoregulasi ke arah normal.6 Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun hipertensi, diperkirakan bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira 0 kira "6( di bawah resting 1/+. Bleh karena itu dalam pengobatan hipertensi krisis, penurunan 1/+ sebanyak "# 0 "6( dalam beberapa menit atau jam, tergantung dari apakah emergensi atau urgensi. +enurunan tekanan darah pada penderita diseksi aorta akut ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 16 0 '# menit dan bisa lebih &epat lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainya. +enderita hipertensi ense4alopati, penurunan tekanan darah "6( dalam " 0 ' jam. -ntuk pasien dengan in4ak serebri akut ataupun perdarahn intrakranial, penurunan tekanan darah dilakukan lebih lambat * 0 1" jam! dan harus dijaga agar tekanan darah tidak lebih rendah dari 1$# 0 1)#91## mmHg.6

2.-. ,anifestasi Klinis.$ Tekanan *arah tin$$i Tekanan *arah .1/01120 .ejala Sakit kepala, ke&emasan, sering asimptomatik Ur$ensi .1/01210 Sakit kepala berat, sesak na4as Emer$ensi .22011+0 Sesak na4as, nyeri dada, nokturia, disartria, kelemahan umum sampai dengan penurunan kesadaran, Dn&e4alopati, edema pulmonum, insu4isiensi ginjal, &erebrovas&ular a&&ident, iskemik kardiak +emeriksaan lab dasar, in4us, pengawasan tekanan darah, mulai pengobatan awal di ruang emergensi Segera rawat di %>-, obati men&apai target tekanan darah, investigasi penyakit lain Keteran$an

+emeriksaan

8idak dijumpai kerusakan organ target, tidak ada penyakit kardio vaskular se&ara klinis Bbservasi 1;' jam, tentukan pengobatan awal, tingkatkan dosis yang sesuai

8idak ada kerusakan organ target, penyakit kardiovaskular yang stabil Bbservasi ';* jam, turunkan tekanan darah dengan obat oral, berikan terapi penyesuaian

8erapi

+eren&anaan

Ren&anakan pengawasan ? $" jam, jika tidak ada indikasi dapat rawat jalan

Ren&anakan pengawasan ? ", jam

Tipe hipertensi emer$ensi Stroke akut trombosis atau emboli! +erdarahan subaraknoid

2e3ala khas Kelemahan, gangguan kemampuan motorik Sakit kepala, delerium

Tan*a khas

De4isis neurologist Hipertensi tidak selalu 4okal diobati .angguan mental, tanda;tanda rangsang meningen +erdarahan terbuka, ekimosis, gangguan mental Aungsi lumbar menunjukkan santokromia atau sel darah merah >omputed tomographi& >8! s&an dapat menolong penjelasan
6

8rauma kepala akut

Sakit kepala, gangguan kemampuan

Dn&e4alopati hipertensi4 %skemik kardiak 9 in4ark +ayah jantung kiri akut 9 edema paru akut /orta diseksi

sensorik dan motorik Sakit kepala, gangguan mental =yeri dada, mual muntah, Sesak berat =yeri dada

gangguan intrakranial +apilledema DK. abnormal gelombang. 8; elevasi! Ronkhi E! +elebaran aorta knob pada 4oto polos dada D&ho&ardiogram, >8 dada, atau angiogram kadang;kadang diperlukan untuk kon4irmasi Sering membutuhkan operasi perbaikan pembuluh darah +hentolamine sangat berguna Riwayat penggunaan obat +erlu petunjuk pengobatan 9 proto&ol Biasanya sebagai diagnosa per ekslusionem

Bperasi pembuluh darah Aeokromositoma Bbat yang berhubungan dengan katekolamin +reeklamsi 9 eklamsia

+erdarahan, nyeri +erdarahan pada pada bekas operasi bekas operasi Sakit kepala, keringat dingin, palpiltasi Sakit kepala, palpiltasi Sakit kepala, uterus yang sensiti4 u&at, 4lushing, Aakomatosis 8akikardia

Ddema, hiperre4leksia

8ekanan darah yang sangat tinggi, terutama yang meningkat dalam waktu singkat, menyebabkan gangguan atau kerusakan pada organ target.
1. Jant n$

Kenaikan tekanan darah menyebabkan peningkatan preload pada ventrikel kiri, sehingga terjadi payah jantung sering dalam bentuk edema paru. +ada penderita yang sebelumnya sudah mempunyai gangguan sirkulasi koroner, maka peningkatan tekanan darah dapat menyebakan insu4isiensi koroner akut. Hal ini disebabkan karena meningkatnya preload menyebabkan kebutuhan oksigen oleh miokard meningkat, sehingga terjadi iskemia miokard akut.
2. Pem4 l h *arah

+ada arteri ke&il dan arteriol terjadi nekrosis 4ibrinoid, yang berperan penting dalam timbulnya kerusakan target organ. +enyulit berbahaya yang terjadi pada aorta adalah diseksi aorta. Di sini terjadi robekan pada intima aorta yang disertai masuknya darah ke dalam dinding aorta sehingga intima terlepas dari dindingnya.
3. 5etina

Kelainan retina merupakan penyulit penting pada krisis hipertensi. +ada umumnya terjadi eksudat, perdarahan, dan papil bentung yang bisa menyebabkan kebutaan.
4. 2in3al

+ada ginjal bisa terjadi kerusakan progresi4 karena atro4i iskemik daeri ne4ron. Hal ini disebabkan karena nekrosis 4ibrinoid arteriol dan proli4erasi sel;sel intima pada arteri interlobular. /kibatnya ialah menurunnya .AR dan aliran darah ginjal.
5. 6tak

Dnse4alopati hipertensi Biasanya ense4alopati hipertensi disertai kelainan retina yang berat. .ejala;gejala ense4alopati seperti nyeri kepala hebat, muntah, konvulsi, stupor, dan koma disebabkan karena spasme pembuluh darah otak dan edema otak. 8erdapat pula dilatasi arteri;arteri otak dan nekrosis 4ibrinoid dari arteriol yang luas. Dilatasi arteri ini disebabkan gagalnya sistem autoregulasi sirkulasi otak, sehingga aliran darah otak meningkat dan menyebabkan edema otak. +erdarahan otak +erdarahan otak biasanya disebabkan oleh karena tekanan darah yang tinggi dan disertai adanya mikroaneurisma pembuluh darah otak.

2.7. Dia$n%sis
8

+rinsip;prinsip penegakan diagnosis Hipertensi emergency dan Hipertensi Urgency tidak berbeda dengan penyakit lainnya 7' 1. /mamnesis 7 Riwayat hipertensi dan terapinya, kepatuhan minum obat, tekanan darah rata;rata, riwayat pemakaian obat;obat simpatomimetik dan steroid, kelainan hormonal, riwayat penyakit kronik lain, gejala;gejala serebral, jantung dan gangguan penglihatan. ". +emeriksaan Aisik a. +engukuran tekanan darah pada kedua lengan, perabaan denyut nadi peri4er raba nadi radialis kedua lengan dan kemungkinan adanya selisih dengan nadi 4emoral, radial-femoral pulse leg !, b. 1ata 7 Fihat adanya papil edema, pendarahan dan eksudat, penyempitan yang hebat arteriol. &. 2antung 7 +alpasi adanya pergeseran apeks, dengarkan adanya bunyi jantung S' dan S, serta adanya murmur. d. +aru G perhatikan adanya ronki basal yang mengindikasikan >HA. e. Status neurologik 7 pendekatan pada status mental dan perhatikan adanya de4isit neurologik 4okal. +eriksa tingkat kesadarannya dan re4leks 4isiologis dan patologis. '. +emeriksaan +enunjang 7 +emeriksaan dilakukan dengan memperhatikan penyakit dasarnya, penyakit penyerta, dan kerusakan target organ. Cang sering dilakukan antara lain 7 pemeriksaan elektrolit, B-=, glukosa darah, kreatinin, urinalisis., hitung jenis komponen darah dan S/D8. +emeriksaan lainnya antara lain 4oto rontgen toraks, DK. dan >8 S&an. 2.8. Penatalaksanaan Hipertensi Ur$ensi a. +enatalaksanaan -mum 1anajenem penurunan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi urgensi tidak membutukan obat;obatan parenteral. +emberan obat;obatan oral aksi &epat akan memberi man4aat untuk menurunkan tekanan darah dalam ", jam awal Mean Arterial Pressure 1/+! dapat diturunkan tidak
9

lebih dari "6(!. +ada 4ase awal goal standar penurunan tekanan darah dapat diturunkan sampai 1*#911# mmHg.',* +enggunaan obat;obatan anti;hipertensi parenteral mau oral bukan tanpa resiko dalam menurunkan tekanan darah. +emberian loading dose obat oral anti hipertensi dapat menimbulkan e4ek akumulasi dan pasien akan mengalami hipotensi saat pulang ke rumah. Bptimalisasi penggunaan kombinasi obat oral merupakan pilihan terapi untuk pasien dengan hipertensi urgensi.',* b. Bbat 0 obatan spesi4ik untuk hipertensi urgensi.* >aptopril adalah golongan angiotensin-converting enzyme />D! inhibitor dengan onset mulai 16 0 '# menit. >aptopril dapat diberikan "6 mg sebagai dosis awal kemudian tingkatkan dosisnya 6# 0 1## mg setelah 3# 0 1"# menit kemudian. D4ek yang sering terjadi yaitu batuk, hipotensi, hiperkalemia, angioedema, dan gagal ginjal khusus pada pasien dengan stenosis pada arteri renal bilateral!. =i&ardipine adalah golongan calcium channel bloc er yang sering digunakan pada pasien dengan hipertensi urgensi. +enggunaan dosis oral biasanya '# mg dan dapat diulang setiap ) jam hingga ter&apai tekanan darah yang diinginkan. D4ek samping yang sering terjadi seperti palpitasi, berkeringat dan sakit kepala. Fabetolol adalah gabungan antara H1 dan I;adrenergi& blo&king dan memiliki waktu kerja mulai antara 1 0 " jam. Dalam penelitian labetolol memiliki dose range yang sangat lebar sehingga menyulitkan dalam penentuan dosis. +enelitian se&ara random pada '* pasien, setiap group ada yang diberikan dosis 1##, "## dan '## mg se&ara oral dan menghasilkan penurunan tekan darah sistolik dan diastolik se&ara signi4ikan. Se&ara umum labetolol dapat diberikan mulai dari dosi "## mg se&ara oral dan dapat diulangi setiap ' 0 , jam kemudian. D4ek samping yang sering mun&ul adalah mual dan sakit kepala. >lonidin adalah obat;obatan golongan simpatolitik sentral H";

adrenergi& re&eptor agonist! yang memiliki onset kerja antara 16 0 '# menit dan pun&aknya antara " 0 , jam. Doasi awal bisa diberikan #,1 0
10

#," mg kemudian berikan #,#6 0 #,1 setiap jam sampai ter&apainya tekanan darah yang diinginkan, dosis maksimal adalah #,$ mg. e4ek samping yang sering terjadi adalah sedasi, mulut kering dan hipotensi ortostatik. =i4edipine adalah golongan calcium channel bloc er yang memiliki pu&ak kerja antara 1# 0 "# menit. =i4edipine kerja &epat tidak dianjurkan oleh AD/ untuk terapi hipertensi urgensi kerana dapat menurunkan tekanan darah yang mendadak dan tidak dapat diperidisikan sehingga berhungan dengan kejadian strok. +ada tahun 1336 =ational Heart, Fung, and Blood %nstitute meninjau kembali bukti keamanan tentang penggunaan obat golongan >a &hannel blo&ker terutama ni4edipine kerja &epat harus digunakan se&ara hati;hati terutama pada penggunaan dosis besar untuk terapi hipertensi. Hipertensi Emer$ensi a. +enatalaksanaan -mum.* 8erapi hipertensi emergensi harus disesuaikan setiap individu tergantung pada kerusakan organ target. 1anagemen tekanan darah dilakukan dengan obat;obatan parenteral se&ara tepat dan &epat. +asien harus berada di dalam ruangan %>- agar monitoring tekanan darah bisa dikonrol dengan pemantauan yang tepat. 8ingkat ideal penurunan tekanan darah masih belum jelas, tetapi Penurunan Mean Arterial Pressure 1/+! 1#( selama 1 jam awal dan 16( pada " 0 ' jam berikutnya. +enurunan tekanan darah se&ara &epat dan berlebihan akan mengakibatkan jantung dan pembuluh darah orak mengalami hipoper4usi. b. +enatalaksanaan khusus untuk hipertensi emergensi.* !eurologic emergency. Kegawat daruratan neurologi sering terjadi pada hipertensi emergensi seperti hypertensive encephalopathy, perdarahan intrakranial dan strok iskemik akut. American Heart Association merekomendasikan penurunan tekanan darah 5 1)#91#6 mmHg pada hepertensi dengan perdarahan intrakranial dan 1/+ harus dipertahankan di bawah 1'# mmHg. +ada pasien dengan strok iskemik

11

tekanan darah harus dipantau se&ara hati;hati 1 0 " jam awal untuk menentukan apakah tekanan darah akan menurun se&ara sepontan. Se&ara terus;menerus 1/+ dipertahakan 5 1'# mmHg. Cardiac emergency. Kegawat daruratan yang utama pada jantung seperti iskemik akut pada otot jantung, edema paru dan diseksi aorta. +asien dengan hipertensi emergensi yang melibatkan iskemik pada otot jantung dapat diberikan terapi dengan nitrogly&erin. +ada studi yang telah dilakukan, bahwa nitrogly&erin terbukti dapat meningkatkan aliran darah pada arteri koroner. +ada keadaan diseksi aorta akut pemberian obat;obatan I;blo&ker labetalol dan esmolol! se&ara %< dapat diberikan pada terapi awal, kemudian dapat dilanjutkan dengan obat;obatan vasodilatasi seperti nitroprusside. Bbat;obatan tersebut dapat menurunkan tekanan darah sampai target tekan darah yang diinginkan 8D sistolik 5 1"# mmHg! dalam waktu "# menit. "idney failure. Acute idney in#ury bisa disebabkan oleh atau

merupakan konsekuensi dari hipertensi emergensi. Acute idney in#ury ditandai dengan proteinuria, hematuria, oligouria dan atau anuria. 8erapi yang diberikan masih kontroversi, namun nitroprusside %< telah digunakan se&ara luas namun nitroprusside sendiri dapat menyebabkan kera&unan sianida atau tiosianat. +emberian 4enoldopam se&ara parenteral dapat menghindari petensi kera&unan sianida akibat dari pemberian nitroprusside dalam terapi gagal ginjal. Hyperadrenergic states. Hipertensi emergensi dapat disebabkan karena pengaruh obat 0 obatan seperti katekolamin, klonidin dan penghambat monoamin oksidase. +asien dengan kelebihan Jat;Jat katekolamin seperti pheochromocytoma, timbulnya kokain atau atau amphetamine klonidin yang dapat dapat menyebabkan over dosis. +enghambat monoamin oksidase dapat men&etuskan hipertensi menimbukan sindrom withdrawal. +ada orang 0 orang dengan kelebihan Jat seperti pheochromocytoma, tekanan darah dapat dikontrol dengan pemberian sodium nitroprussid vasodilator arteri! atau phentolamine %< ganglion-bloc ing agent!. .olongan I;blo&kers dapat
12

diberikan sebagai tambahan sampai tekanan darah yang diinginkan ter&apai. Hipertensi yang di&etuskan oleh klonidin terapi yang terbaik adalah dengan memberikan kembali klonidin sebagai dosis inisial dan dengan penambahan obat;obatan anti;hipertensi yang telah dijelaskan di atas.

2./. Pemeriksaan Pen n3an$ +emeriksaan penunjang dilakukan dua &ara yaitu 7 1. +emeriksaan yang segera seperti 7 Darah 7 rutin, B-=, &reatirine, elektrolik, K.D. -rine 7 -rinelisa dan kultur urine. DK. 7 1" Fead, melihat tanda iskemi. Aoto dada 7 apakah ada oedema paru pengobatan terlaksana! ". +emeriksaan lanjutan tergantung dari keadaan klinis dan hasil kasus tertentu !, pemeriksaan yang pertama! 7 Sangkaan kelainan renal 7 %<+, Renald angiography biopsi renald kasus tertentu !. 1enyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi 7 Spinal tab, >/8 S&an. Bila disangsikan Aeokhromositoma 7 urine ", jam untuk dapat ditunggu setelah

Katekholamine, metame4rin, venumandeli& /&id <1/ !. 2.9. Pr%$n%sis Dubia

13

BAB III PENUTUP (.1. Simp lan Hipertensi urgensi merupakan salah satu kegawatan dibidang kardiovaskular yang sering dijumpai di instalasi gawat darurat. Hipertensi urgensi mendesak! yaitu peningkatan tekanan darah sistolik 5 1)# mmHg atau diastoik 5 1"# mmHg se&ara mendadak tanpa disertai kerusakan organ target. +ada keadaan ini tekanan darah harus segera diturunkan dalam ", jam dengan memberikan obat 0 obatan anti hipertensi oral. Sedangkan hipertensi emergensi darurat! yaitu peningkatan tekanan darah sistolik 5 1)# mmHg atau diastoik 5 1"# mmHg se&ara mendadak disertai kerusakan organ terget Aaktor penyebab hipertensi urgensi dan emergensi masih belum jelas. +eningkatan tekanan darah yang mendadak ini akan menyebabkan jejas endotel dan nekrosis 4ibrinoid arteriol kemudian berdampak pada kerusakan vaskular, deposisi platelet, 4ibrin dan kerusakan 4ungsi autoregulasi. 1anajenem penurunan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi urgensi tidak membutukan obat;obatan parenteral. +emberian obat;obatan oral aksi &epat akan memberi man4aat untuk menurunkan tekanan darah dalam ", jam awal Mean Arterial Pressure 1/+! dapat diturunkan tidak lebih dari "6(!. 8erapi hipertensi emergensi harus disesuaikan setiap individu tergantung pada kerusakan organ target. 1anagemen tekanan darah dilakukan dengan obat;obatan parenteral se&ara tepat dan &epat. +asien harus berada di dalam ruangan %>- agar monitoring tekanan darah bisa dikonrol dengan pemantauan yang tepat. 8ingkat ideal penurunan tekanan darah masih belum jelas, tetapi Penurunan Mean Arterial Pressure 1/+! 1#( selama 1 jam awal dan 16( pada " 0 ' jam berikutnya.

14

DA)TA5 PUSTAKA 1. RiaJ K. Hypertension. Dmedi&ine "#1". Diunduh pada "3 2anuari "#1,. http799emedi&ine.meds&ape.&om9arti&le9",1')1;medi&ationKshowall ". Departemen kesehatan R%. Riskesdas "##$. 2akarta7 Departemen kesehatan R%G "##) '. Rampengan SH. Krisis Hipertensi. Hipertensi Dmergensi dan Hipertensi -rgensi. B%K Biomed."##$. <ol.', =o., 71*';). ,. Saguner /1, DLr S, +errig 1, S&hiemann -, Stu&k /D, et al. Risk Aa&tors +romoting Hypertensive >rises7 Dviden&e Arom a Fongitudinal Study. /m 2 Hipertensi "#1#. "'7$$6;$)# 6. 1ajid /. Krisis Hipertensi /spek Klinis dan +engobatan. -S- Digital Fibrary "##,. http799repository.usu.a&.id9bitstream91"',6*$)391333919 4isiologi;abdul ( "# majid.pd4. *. <aidya >K, Buellette 2R. Hypertensive -rgen&y and Dmergen&y. Hospital +hysi&ian /rti&le. "##$. http799www.turner;white.&om9member4ile. phpM +ub>odeNhpOmar#$Ohypertensive.pd4. $. <aron 2, 1arik +D. >lini&al Review7 8he 1anagement o4 Hypertensive &rises. >riti&al >are 2ournals. "##'. Http799www.n&bi.nlm.nih.gov9pm&9 arti&les9+1>"$#$1)9pd49&&"'61.pd4.

15

Anda mungkin juga menyukai