Anda di halaman 1dari 13

PROSTATITIS

DEFINISI.
Prostatitis adalah infeksi atau perdangan pada kelenjar prostat yang
memperlihatkan beragam sindrom klinis dengan berbagi bentuk. Isitilah prostattitis
didifinisikan sebagai peradangan mikroskopik dari jaringan kelenjar prostat, yang
menacakup berbagai kondisi klinis.
1,2,7
Klasifikasi
National Institutes of Health NIH ! telah mengakui dan menetapkan sebuah
kalisifikasi untuk prostatitis pada tahun 1""", antara lain#
2,$,%
&'I()(*I.
Prostatitis Bakteri Akut.
1,2
o Infeksi secara +sending melalui ,retra.
o -efluks ,rin kesaluran Prostat.
o &kstension lansung atau limfatik yang menyebar dari dubur.
o Penyabab ./0 Prostatitis adalah bakteri geram negatif Escherichia coli,
Enterobacter, Serratia, Pseudomonas, Enterococcus, and Proteus species!.
1edangkan untuk infeksi campuran jarang terjadi. 1alah satu laporan terjadinya
Prostatitis yang disebabkan oleh 1taphylococcus aureus yang resisten 2
methicillin yang terdapat pada pasien diabetes.
Prostatitis Bakteri Kronis.
2
o 3isfungis berkemih, baik secara structural atau fungsional.
o E. coli bertanggung ja4ab atas 7% 2 ./ 0 penyebeb dari kasus Prostatitis
5akteri 6ronis.
o C trachomatis, Ureaplasma species, Trichomonas vaginalis
o (rganism yang jarang seperti M tuberculosis dan Coccidioides, Histoplasma,
dan Candida species juga harus diperhatikan. 'uberculosis Prostatitis dapat juga
ditemukan pada pasien dengan tuberculosis ginjal.
o Human Imunodeficiensy 7irus HI7 !
o 1itomegalo8irus.
o 6ondisi Inflamasi seperti sarkoidosis.
Prostatitis Kronis dan Sindro N!eri Pel"is Kronis.
2,
o 1ekitar % 2 . 0 pria dengan sindrom ini memiliki bakteri pathogen yang
diisolasi dari air seni atau cairan prostat.
o &tiologi belum dipahami dengan baik tetapi mungkin akibat dari infeksi yang
menginisiasi inflamasi yang menyebabkan cedera neurologis dan akhirnya
menghasilkan disfungsi dasar panggul.
o 9ungsional atau structural kadung kemih yang patologis, seperti obstruksi leher
8esikalis primer, pseudodyssynergia kegagalan sfringter eksternal untuk
relaksasi saat berkemih !, gangguan kontraktilitas otot detruksor acontractile
detrusor muscle !
o (bstruksi saluran ejakulasi.
o Peningkatan tekanan di sisi sampaing ! dinding panggul.
o Inflamasi prostat yang nonspesifik.
As!toati# Prostatitis Inflaasi.
2
Penyebab hampir mirip dengan Inflamsi Prostatitis 6ronis tetapi tanpa gejala.
EPIDE$IO%O&I
Prostatitis adalah salah satu penyakit yang paling umum dalam praktek urologi
di +merika 1erikat, hampir 2 juta kunujungan serta ra4at jalan pertahun, terdapat
prostatitis bakteri kronis dan sindrom nyeri pinggang kronis yang paling terdiagnosis.
3ari hasil diagnosis prostatitis terdapat sekitar 2% 0 dari pasien laki 2 laki menunjukkan
gejala genitourinary.
Insidensi prostatitis bakteri, menyebar bersamaan dengan penyakit, meningkat di
negara 2 negara terbelakang. 3aerah dengan tingkat penyakit seksual yang tinggi
memiliki insidensi terkena prostatitis yang lebih tinggi dengan prostatitis bakteri
akut.
1,2,$,%

1. $ortalitas ' $orfi(ilitas.
Prostatitis sangat rentan pada Pasien yang memiliki keadaan khusus diantaranya
mereka yang memiliki ri4ayat 3iabetes :illitus, pasien 3ialysis untuk *agal *injal
6ronis, pasien yang Immunocompromised, dan pasien pasca oprasi yang memiliki
instrumentasi uretra. Pada pasien ini, prostatitis dapat meyebabkan ,rosepsis dengan
kematian terkait signifikan.
2
2. Seks.
Prostatitis hanya menyerang laki 2 laki saja.
2
). *sia.
Pada pasien yang usianya ; $% tahun, 8arian yang paling umum dari sindrom ini
adalah prostatitis bakteri akut.
Pasien usia muda sering terkait dengan Penyakit HI7
2,<
Pato+enesis.
Patogenesis Prostatitis secara umum belum bisa ditentukan. Pada Prostatitis
5akteri, biasanya la=im terjadi penyebaran bakteri secara se>ual, tetapi biasa juga secara
hematogen, limfogen dan penyebaran infeksi secara lansung dari anatomi sekitar harus
dipertimbangkan. :eskipun beberapa teori yang telah dikemukan, tetapi belum ada
yang secara lansung dapat dibuktikan. -i4ayat penyakit menular seksual berkaitan
dengan peningkatan resiko untuk terjadinya gejala prostatitis.
2,<
6ehadiaran sel 2 sel inflamsi akut pada epitel kelenjar prostat dan lumens,
dengan sel inflamsi kronis di jaringan periglandular, yang merupakan ciri dari
prostatitis. Namun kehadiaran dan peningkatan jumlah sel 2 sel inflamasi di urine atau
cairan prostat tidak berkorelasi dengan keparahan dari gejala fisik pada pasien.
2


$anifestasi Klinis.
1,2,),,,-,.
A. Ananesis.
1. Prostatitis 5akteri +kut.
o 3emam.
o Panas 3ingin.
o -asa 'idak &nak.
o +rthralgias.
o :ialgia.
o Nyeri perirenal Prostat.
o 3isuria.
o *ejala (bstruksi saluran kencing, termasuk frekuensi, urgensi,
disuria, nokturia, aliran lemah, dan rasa tidak puas berkemih.
o Nyeri Pinggang dan Nyeri perut sedikit.
Pada pemeriksaan fisis dengan colok dubur, prostat teraba bengkak,
hangat dan nyeri pada keadaan ini tidak diperkenankan melakukan masase
prostat untuk mengeluarkan getah kelenjar prostat karena dapat manimbulkan
rasa sakit dan akan memacu terjadinya bakteremia, bahkan bila tidak tertangani
secara tepat dapat menimbulkan abses prostat atau menimbulkan urosepsis!
2. Prostatitis 6ronis 5akteri
o Intermiten disuria
o Infeksi saluran kemih berulang.
o 5iasanya tidak ada gejala sistemik.
o *ejala (bstruksi intermiten dari saluran kencing.
o Nyeri saat ejakulasi atau hematospermi.
Pada pemeriksaan colok dubur 3-& ! mungkin teraba krepitasi yang
merupakan tanda dari suatu kalkulosa prostat.
$. Prostatatitis 6ronis dan 1indrom Nyeri Pel8ik 6ronis.
o Panggul terasa sakit dan ketidak nyamanan di daerah perineum,
suprapubik, coccygeal, uretra, dan testis selama lebih dari $ 2 ?
bulan sebelumnya.
o *ejala obstruksi saluran kencing, termasuk frekuensi, disuria, dan
rasa tidak puas berkemih.
o 1akit saat ejakulasi
o 3isfungsi ereksi.
<. +symtomatic Prostatitis Inflamsi.
o 'idak terdapat gejala dan tanda dari suatu prostatitis.
o +danya proses inflamasi pada prostat diketahui dari spesimen
yang kemungkinan didapat dari cairan semen pada saat analisis
semen dan jaringan prostat yang didapatkan pada biopsy maupun
pada saat operasi prostat
o 1ebagian besar prostatitis yang tanpa menunjukkan gejala seperti
pada kategori ini tidak memerlukan terapi, tetapi didapatkannya
sel@sel inflamasi pada analisis semen seorang pria yang mandul
perlu mendapatkan terapi antibiotik
Peeriksaan %a(oratoriu.
2
1. Hitung 3arah )engkap, cultur darah merupakan indikasi untuk casus dari pasien
keracunan akut atau curigai septicemia.
2. ,rine, untuk mendapatkan nilai kuantitatif untuk menghitung jumlah sel darah
putih dan bakteri, kehadiran lemak tubuh, dan makrofag.
$. 6ultur ,rine, untuk mengidentifikasi jika ada organisme kausatif dalam urine.
<. 6imia, menetukan kandungan elektrolit, termasuk nilai 5,N dan kreatinin pada
pasien dengan retansi urine atau obstruksi.
%. P1+ Prostate specific antigen !, peradangan prostat dapat menyebabkan ele8asi
prostat spesifik antigen serum P1+ !, dimana digunakan terutama sebagai alat
skrining dari kanker dan tidak secara rutin digunakan dalam diagnosis
prostatitis.
Ia+in+ Stud!.
1,2,-
1. ,ltrasonography 'rans 2 abdominal untuk menilai 8olume urin yang tertahan.
2. ,ltrasonografi transrectal.
6rakteristik fitur dari penebalan kapsul dan kalkuli prostat.
:elihat penebalan dan pembesaran dari septa dari 8esikula seminalis.
Interpretasi sangat subyektif dan oleh karenanya diperlukan tenaga ahli,
diagnosis klinis memerlukan korelasi dari pemeriksaan colok dubur
3-& !
$. Pada prostatitis akut, yang ditandai dengan peningkatan 4arna di daareh uretra
prostat, sekitar saluran ejakulasi, dan dekat dengan 8esika seminalis yang dapat
dilakukan dengan ,1* 3oppler 4arna.
<. Aomputed tomography A' 2 scan ! di daerah pel8is mengkin berguna dalam
e8aluasi abses prostat atau curiga adanya neoplasma.
%. Aystoscopy berguna dalam tindak lanjut dari kasus 2 kasus refrakter untuk
menyingkirkan neoplasma yang ada di 8esika urinaria atau sistitis interstisial.
Peeriksaan %ainn!a.
2,),.
9ractional ,rine &>amination.
o Penggunaan sebagaian specimen urine mungkin dapat berguna dalam
mendiagnosis prostatitis. :eskipun tidak praktis dibagian unit ga4at
darat, biasanya teknik ini digunakan oleh urolog jika diagnosis
prostatitis belum bisa ditegakkan dan masih belum jelas.
o ,ntuk menentukan penyebab suatu prostatitis, diambil contoh urine dan
getah kelenjar prostat yang dianalisis secara mikroskopik dan dilakukan
kultur guna mencari kuman penyebab infeksi. ,ji < tabung itu sendiri
terdiri atas#
1. 1/ cc pertama adalah urine yang dikemihkan pertama kali 75
1
!
yang dimasukkan, guna menilai keadaan mukosa uretra
2. ,rine porsi tengah 75
2
! yang dimaksudkan untuk menilai keadaan
mukosa kandung kemih
$. *etah postat yang dikeluarkan melalui masase prostat atau
expressed prostatic secretion &P1!, guna menilai keadaan kelenjar
prostat
<. ,rine yang dikemihkan setelah masase prostat.
%. 6eempat contoh ini dianalisis secara mikroskopik dan dilakukan
kultur untuk mencarai kuman penyebab infeksi.
o Prostatitis 5akteri 6ronis dapat didiagnosis jika kultur dari &P1 dan
sempel 7$ menghasilkan bakteri yang sama dengan specimen pertama
kosong dan jumlah koloni dari kultur paling tidak 1/ kali lebih besar
dari specimen pertama yang kosong.
Tindakan.
2
6eteterisasi 1uprapubik, mungkin diperlukan pada obstruksi parah dan harus
ditempatkan dengan konsultasi ahli urologi.
5iopsi jarum atau aspirasi, biasnya dalam kasus abses prostat, tempat yang
berfluktuasi dapat dikeringkan diba4ah anestesi local melalui rute pemberian
secara perirenal, serta diikuti masuknya kateter pigtail.
3apat dilakukan pengujian urodinamik.
Aystoscopy mungkin dapat dilakukan untuk mengesampingkan 6anker 7esika
,rinaria dan 1istitis Intertisial.
Tatalaksana
1. Prostatitis Bakteria Akut
,
9luoroBuinolones digunakan untuk pengobatan pada pasien prostatitis bakteri
akut, dimana pengobatan a4al diberikan melalui intara8ena. +ntibiotic alternati8e lain
yang dapat diberikan pada pasien ini antara lain ampicilliC gentemycin yang digunakan
secara kombinasi, doksisiklin, dan trimethoprim@sulfat. Pengobatan diberikan selama < @
? minggu dan pengobatan diselesaikan dengan pemberian obat secara oral setelah gejala
akut berkurang dimana tujuannya untuk mencegah timbulnya prostatitis bakteri kronis
atau abses prostat. )aki 2 laki dengan retensi urine, penggunaan kateter uretral dapat
meningkatkan resiko dari kemungkinan pembentukan dari abses prostat, oleh karena itu,
perlu suatu pertimbangan pemasangan catetar suprapubic pada pasien.
2. Prostatitis Bakteri Kronis.
,,/

:eskipun dengan terapi, dasar pengobatan untuk Prostatitis 5akteri 6ronis
masih kurang optimal. +ntibiotic yang diberikan tidak dapat mencapai konsentrasi dan
menembus barier plasma epithelium dan masuk kedalam sel kelenjar prostat. Pemberian
9luoroBuinolones memberikan hasil yang baik dalam hal tersebut. +ntibiotic alternati8e
lain yang dapat diberikan carbenicillin, doksisiklin, minoksiklin dan sefaleksin. Dangka
4aktu pera4atan dapat diberikan minimal < minggu sampai < bulan.
). Prostatitis 0 Sindro N!eri Pel"is Kronis 1
,
1edikit bukti untuk mendukung pemakain antibiotic atau alpha 2 bloker dalam
mengontrol, bagaimanapun praktisi menetukan pengobatan selalu dengan pengalaman.
,saha pengobatan yang diberikan biasanya bersifat pengobatan symtomatis selagi
menunggu hasil diagnosis ditegakkan.
O(at
2,,,/
'erapi antibiotic sangat penting dalam pengobatan perostatitis bakteri akut. Dika
pasien mengalami gejala sistemik maka diberikan masukan untuk antibiotic intra8ena,
hidrasi, dan analgesia. Dika pasien memeiliki tanda 2 tanda retensi urine atau gejala
obstruksi, maka diindikasikan untuk pemasangan kateter 9oley.
'erapi untuk Prostatitis 6ronis 5akteri ber8ariasi dalam hal jenisdan durasi obat
antibiotic yang digunakan serta obat adjuncti8edari pengobatan biasanya. Pera4atan
terdiri dari < 2 . minggu untuk antibiotic yang dapat menembus prostat, seperti
fluoroBuinolone atau trimetroprim 2 sulfametoksa=ol.
Prostatitis 6roni, sindrom nyeri pel8is kronis, dan protatitis inflamasi
asimtomatik dapat diobati dengan alpha 2 bloker atau dia=epam dengan tirah baring.

Anti(iotik.
2,,,/
+ntibiotic empiris harus disesuaikan dalam mengobati pathogen gram negatif,
dimana N gonorrhoeae dan C trachomatis adalah diduga marupakan pathogen primer,
juga harus diperhatikan, terutama pada pasien muda dari $% tahun.
,ntuk pengobatan prostatitis bakteri kronis, dimana &nterobacteriaceae,
enterococci, dan P aeruginosa adalah pathogen umum, pertimbangkan pemberian
trimethoprimCsulfametho>a=ole 5actrim! atau fluoroBuinolones selama 2. hari atau
lebih sebagai agen empiris.
,ntuk prostatitis nonbacterial disebabkan oleh Ahlamydia dan spesies
,reaplasma, yang sulit untuk dikultur, pecobaan empiris dari doksisiklin atau
eritromisin harus sesuai institusi.
(bat +ntibiotik yang bisa diberiakan antara lain#
a. )e8oflo>acin )e8aBuin !
3itunjukkan untuk mengobati prostatitis bakteri kronis dan akut yang
disebabkan oleh &. coli, faecalis &, atau epidermidis 1. dimana memiliki
konsentrasi yang baik dalam prostat. Ini adalah stereoisomer ) dari oflaksasin C
induk 3 senya4a ), 3 bentuk yang tidak aktif. Penggunaan baik monoterapi
memiliki cakupan yang luas terhadap spesies Pseudomonas, serta akti8itasnya
sangat baik terhadap pneumococcus. 3imana obat ini akan menghambat akti8asi
grainase. 3imana obat ini akan menghambat akti8asi grainase 3N+. 3osis yang
diberikan untuk de4asa biasanya %// mg P( selama 1< 2 2. hari dan untuk
anak 2 anak diba4ah 1. tahun tidak dinajurkan.
b. (floksasin 9lo>in !
6uinolon yang merupakan turunan asam karboksilat piridin dengan spectrum
luas dan memiliki efek bakterisidal. 3osis de4asa yang diberikan <// mg P(
sekali, kemudian $// mg P( selama 1< 2 2. hari dan dosis untuk anak 2 anak
usia diba4ah 1. tahun tidak dianjurkan.
c. Aiproflo>acin cipro, cipro E- !
9luoBuinolon berkerja mengahambat sintesis 3N+ bakteri sehingga
mengakibatkan pertumbuhan dengan girase 3N+ dan tropoisomerase, yang
dibutuhkan untuk replikasi, transkripsi, dan translasi bahan genetic terhambat.
6uinolon mempunyai akti8itas luas terhadap organisme aerobic gram positif dan
gram negatif, tetapi tidak memiliki aktifitas terhadap bakteri anaerob.
Pengobatan dilanjutkan selama minimal 2 hari setelah tanda dan gejala telah
menghilang. 3osis de4asa yang diberikan antara lainnya %// mg P( untuk 1< 2
2. hari dan dosis untuk anak 2 anak usia diba4ah 1. tahun tidak dianjurkan.
d. 'rimetoprim C 1ulfametoksa=ol 31 5actrim !
'rimetoprim menghambat pertumbuhan bakteri dengan menghambat sintesis
asam dihydrofilic. 3osis de4asa sekitar 1 dosis tablet 1?/ mg ':P selama 1/ 2
2. hari dan dosis untuk anak 2 anak usia diba4ah 2 tahun tidak dianjurkan.
e. 1eftriakson -ocephin !
1efalosporin generasi ketiga dengan spectrum luas, akti8itas terhadap garam
negatif, efikasi lebih rendah terhadap organism gram 2 positif, kemajuran lebih
tinggi pada organism resisten. 3osis de4asa diberikan I: dengan dosis 2%/ mg
sekali dalam hubungannya dengan doksisiklin 1// mg P( selama 1/ hari !.
f. 3o>ycycline 5io 2 'ab, 3ory>, 7ibramycin !
:enghambat sintesis protein dan dengan demikian menghambat pertumbuhan
bakteri yang berikatan dengan cara mengikat $/ 1 dan kemungkinan %/ 1
subunit ribosom bekteri yang rentan. :embelok pemisahan t-N+ peptidil dari
ribosom. 3osis de4asa sekitar 1// mg P( selama 1/ hari dan digunakan
bersama dengan ceftria>one 2%/ mg I: sekali dan dosis untuk anak 2 anak usia
diba4ah . tahun tidak dianjurkan.
Anta+onis Al23a 4 Adrener+ik
2,),/

(bat ini digunakan dalam pengobatan 5PH, penelitian menunjukkan bah4a
kombinasi alpha 2 bloker dengan antibiotic dapat mengurangi resiko kekambuhan
prostatitis pada prostatitis kronis. +lpha 2 bloker memperbaikai obstruksi bladder outlet
dan dengan demikian memperbaiki disfungsi dari proses miksi yang mungkin terkait
dari patogenesis prostatitis.
a. 'era=osin hytrin !
1enya4a Fuina=oline berperan menetralkan alpha1@ yang diinduksi kontraksi
adrenergic leher 8esika urinaria, memfasilitasi aliran urine yang sebelumnya
dihambat oleh peradangan prostat. 3osis de4asa biasnya 1 mg Pos dan efeknya
ditingkatkan perlahan tetapi tidak melebihi 1/ mg C hari, dan untuk anak 2 anak
tidak dianjurkan.
b. 'amsulosin 9loma> !
1ebuah adrenergic alpha 2 bloker, yang target khususnya reseptor a1. 3osis
de4asa yang diberikan /,< 2 /,. mg.
PEN5E&A6AN.
2
o Pencegahan terhadapa penyakit menular seksual P:1 ! juga dapat memberikan
perlindungan terhadap penyebaran organism yang terkait bakteri akut,
perkembangan Prostatitis 6ronis, dan kecurigaan penyebaran Prostatitis non
bacterial.
o 3ari sebuah laporan laki 2 laki terdapat hubungan antara stress psikologis
dengan timbulnya gejala prostatitis krosis. Pengenalan gejala mendasar dari
penyakit psikomotirik dalam kasus 2 kasus kronis dan menyediakan tempat
rujukan keji4aan yang tepat, dan mengurangi pera4atan dari angka
kekambuahan.
KO$P%IKASI.
2,-
o Prostatitis 6ronis.
1ekitar sepertiga pasien akan memperlihatkan kekambuhan Prostatitis 5akteri
6ronis setelah pengobatan a4al.
o (bstruksi kandung kemih atau retensi urine.
o +bses, biasnya pada pasien yang memiliki ri4ayat immunocompromised.
o Infertilitas kerena terdapatnya jaringan parut pada uretra.
o Aystitis berulang.
o Pielonefritis.
o 6erusakan ginjal.
o 1epsis.
PRO&NOSIS.
2,-
o Prognosis baik pada Prostatitis 5akteri +kut yang pertama dengan terapai
antibiotic yang agresif dan kepatuhan berobat pasien yang baik.
o 3alam kasus Prostatitis 6ronis berulang yang disertai dengan eksaserbasi akut,
factor penyebab dasarnya harus ditentukan untuk mempengaruhi hasil.
DAFTAR P*STAKA.
1. 'anagho, &.+, et al. 2//<. ange! Smith"s #eneral Urolog$. Sixteenth edition.
Penerbit :c *ra4 Hill # 1an 9ransisco
2. Hedayati, 'arlan, :3. Prostatitis, 2/ :ei 2/1/ 8ie4ed at ? (ktober 2/1/
+8ailable in . http#CCemedicine.medscape.comCarticleC7.%<1.@o8er8ie4
$. 1chaeffer, +nthony D, :.3. Chronic Prostatitis and the Chronic Pelvic Pain
1yndrome. 2$ :arch 2//7 8ie4ed at ? (ktober 2/1/.
+8ailable in# http#CCser8er.fk@unram.eduCinde>.phpG
optionHcomIremositoryJItemidH72JfuncHstartdo4nJidH.%/<
<. Potts, Deannette :, :3. 2//<. Essential Urolog$ % #uide to Clinical Practice.
Human Press, 'oto4a# Ne4 Dersey
%. :cPhee, 1tephen D, dkk. 2//". Curren Medical &iagnosis and Traatment. Penerbit
:c *ra4 Hill # 1an 9ransisco
?. &ardley, Ian.dkk. 2//?. &rug Treatment 'n Urolog$. Penerbit 5lack4ell Publishing
)td# ,1+.
+8ailable in. http#CC444.black4ellpublishing.com
7. Purnomo, basuki 5., 2//". dasar(dasar Urologi ed ). 1agung seto# Dakarta

Anda mungkin juga menyukai