Anda di halaman 1dari 14

RSUD NGUDI WALUYO, WLINGI

STROKE INFARK
Presentasi Portofolio Kasus Medis




Disusun Oleh: dr. Vita Widyasari
Pendamping: dr. Denny Christianto




November, 2012

1
Nama Peserta: dr. Vita Widyasari
Nama Wahana: RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi
Topik: Stroke Infark
Tanggal (kasus): 20 November 2012
Nama Pasien: Ny. S No. RM: -
Tanggal Presentasi: November 2012 Nama Pendamping: dr. Denny Christianto
Tempat Presentasi: RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi
Obyektif presentasi:
Keilmuan Ketrampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Managemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi: Wanita, 40 th, datang dengan tangan kanan dan kaki kanan berat bila digerakkan dan pelo
saat bicara.
Tujuan: mengetahui etiologi, gambaran klinis, diagnostic, diagnosis banding, dan penanganan stroke
infark
Bahan bahasan: Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara membahas: Diskusi Presentasi dan
diskusi
E-mail Pos
Data pasien: Nama: Ny. S Nomor registrasi: -
Nama klinik: RS Ngudi Waluyo, Wlingi Telp: - Terdaftar sejak: -
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis/Gambaran klinis: Wanita, 40 th, datang dengan tangan kanan dan kaki kanan berat bila
digerakkan dan pelo saat bicara.
2. Riwayat pengobatan: belum mendapat pengobatan
3. Riwayat kesehatan/Penyakit: belum pernah menderita penyakit serupa

2
4. Riwayat keluarga: kakak laki-laki pasien juga pernah menderita keluhan yang sama.
5. Riwayat pekerjaan: pegawai negeri
6. Lain-lain: -
Daftar Pustaka:
1. Edward C. Jauch, Brett Cucchiara, Opeolu Adeoye, William Meurer, Jane Brice, Yvonne (Yu-Feng)
Chan, Nina Gentile and Mary Fran Hazinski. 2010. Part 11: Adult Stroke : 2010 American Heart
Association Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care.
Circulation. 2010;122:S818-S828.
2. Harold P. Adams, Jr, Gregory del Zoppo, Mark J. Alberts, Deepak L. Bhatt, Lawrence Brass, Anthony
Furlan, Robert L. Grubb, Randall T. Higashida, Edward C. Jauch, Chelsea Kidwell, Patrick D. Lyden,
Lewis B. Morgenstern, Adnan I. Qureshi, Robert H. Rosenwasser, Phillip A. Scott and Eelco F.M.
Wijdicks. 2007. Guidelines for the Early Management of Adults With Ischemic Stroke : A Guideline
From the American Heart Association/ American Stroke Association Stroke Council, Clinical
Cardiology Council, Cardiovascular Radiology and Intervention Council, and the Atherosclerotic
Peripheral Vascular Disease and Quality of Care Outcomes in Research Interdisciplinary Working
Groups: The American Academy of Neurology affirms the value of this guideline as an educational
tool for neurologists. Stroke. 2007;38:1655-1711.
3. Israr, Yayan A. 2008. Stroke. Diunduh dari : www.yayanakhyar.wordpress.com
Hasil Pembelajaran:
1. Tanda dan Gejala Stroke Infark
2. Diagnosis Stroke Infark
3. Pemeriksaan Penunjang Stroke Infark
4. Penatalaksanaan Stroke Infark
5. Komplikasi Stroke Infark


3
PEMBAHASAN
STROKE INFARK

DEFINISI
Menurut World Health Organization (WHO), stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang
cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global), dengan gejala-gejala yang berlangsung selama
24 jam atau lebih, dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain selain vaskuler.

ETIOLOGI
Etiologi yang dapat menyebabkan terjadinya stroke antara lain adalah:
1. Trombosis
Merupakan penyebab utama terjadinya stroke. Trombosis akan menyebabkan kerusakan lokal
pada dinding pembuluh darah karena atherosklerosis. Pembuluh darah yang berisiko terjadinya
atherosklerosis adalah arteri karotis interna, arteri vertebralis, serta arteri basilaris.
2. Embolisme
Embolisme serebri muncul pada pasien dengan usia yang lebih muda daripada trombosis. Emboli
serebri kebanyakan muncul dari suatu trombus dari jantung, sehingga masalah sebenarnya
adalah penyakit jantung pada pasien. Tempat yang paling sering mengalami emboli serebri
adalah arteri serebri media.
3. Perdarahan serebri
Merupakan 10% penyebab utama stroke. Perdarahan intrakranial biasanya disebabkan oleh
ruptur arteri serebri.

KLASIFIKASI
1. Berdasarkan penyebabnya dapat oleh karena :
a. Trombosit otak
b. Emboli otak
2. Berdasarkan perjalanan klinisnya, dapat dikelompokkan :
a. TIA (Transient Ischemik Attack)
Gangguan perdarahan otak sepintas terjadi kurang dari 24 jam, dapat hanya beberapa menit
saja. Terjadi perbaikan yang reversible dan penderita pulih seperti semula dalam waktu
kurang dari 24 jam.
b. RIND (Reversible Ischemic Neurologic Deficit)

4
Merupakan stroke komplet yang terjadi perbaikan dalam waktu beberapa hari tetapi tidak
lebih dari satu minggu.
c. Stroke in evolution (SIE) atau Progressing stroke
Stroke dimana defisit neurologinya terus bertambah berat.
d. Completed stroke
Stroke dimana defisit neurologinya sudah menetap.

FAKTOR RESIKO
Menurut American Heart Association, faktor resiko stroke dapat dibagi menjadi tiga golongan besar,
yaitu:
1. Faktor resiko utama
Faktor ini merupakan faktor yang secara langsung meningkatkan resiko timbulnya stroke. Faktor
ini termasuk faktor yang dapat dikendalikan atau dapat diperbaiki. Yang termasuk dalam faktor
ini antara lain:
a. tekanan darah tinggi atau hipertensi
b. merokok
c. kadar kolesterol darah yang abnormal
2. Faktor resiko tidak langsung (contributing risk factor)
Faktor ini merupakan faktor yang dapat diasosiasikan dengan timbulnya stroke. Hubungan
antara faktor ini dengan stroke sering kali bersifat tidak langsung. Faktor ini juga termasuk faktor
yang dapat dikendalikan. Yang termasuk dalam faktor ini antara lain:
a. diabetes mellitus
b. kegemukan atau obesitas
c. penyakit jantung
d. faktor resiko lain yang merupakan faktor resiko terjadinya atherosklerosis
3. Faktor resiko alami
Faktor ini merupakan faktor alami yang tidak dapat diubah atau diperbaiki karena timbulnya
secara alami. Yang termasuk dalam faktor ini antara lain:
a. usia
Para penderita stroke iskemik biasanya berusia lanjut dan resiko terjadinya stroke meningkat
seiring dengan bertambahnya usia.
b. jenis kelamin
Stroke lebih sering terjadi pada pria dibandingkan dengan wanita.
c. faktor genetik

5
GAMBARAN KLINIS
Gejala neurologi yang timbul tergantung berat ringannya gangguan pembuluh darah dan lokasinya.
Hal ini dapat terjadi pada :
1. Sistem karotis
a. gangguan penglihatan (Amaurosis fugaks / buta mendadak)
b. gangguan bicara (afasia atau disfasia)
c. gangguan motorik (hemiparese / hemiplegi kontralateral)
d. gangguan sensorik pada tungkai yang lumpuh
2. Sistem vertebrobasiler
a. gangguan penglihatan (hemianopsia / pandangan kabur)
b. gangguan nervi kraniales
c. gangguan motorik
d. gangguan sensorik
e. koordinasi
f. gangguan kesadaran

Perbedaan Gambaran Klinis Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragic
Gejala Klinis PIS PSA SNH
1. Gejal Deficit Fokal
2. Permulaan
3. Nyeri kepala
4. Muntah pada awalnya
5. Hipertensi
6. Kesadaran
7. Kaku kuduk
8. Hemiparesis
9. Deviasi mata
10. Gangguan bicara
11. Licuor
12. Perdarahan subhioloid
13. Paresis N.III
Berat
Menit/jam
Hebat
Sering
Hampir selalu
Biasa hilang
Jarang
Sering sejak awal
Biasa ada
Sering
Berdarah
Berdarah
Tidak ada
Ringan
1-2 menit
Sangat hebat
Sering
Biasanya tidak
Bisa hilang
Biasa ada
Permulaan tidak ada
Jarang
Selalu
Berdarah
Biasa ada
Mungkin
Berat/ringan
Pelan (jam/hari)
Ringan/tak ada
Tidak muntah
Sering sekali
Dapat hilang
Tidak ada
Sering dari awal
Mungkin ada
Sering
Jernih
Tak ada
-




6
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamneses dan pemeriksaan yang memberikan gejala dan tanda
yang sesuai dengan daerah fokal diotak, disertai dengan pemeriksaan penunjang seperti cairan
serebrospinal, CT scan kepala atau MRI serta arteriografi bila perlu. Untuk mengetahui faktor resiko
yang ada dilakukan pemeriksaan laboratorium darah yang dapat mendukung kearah tersebut.
Untuk membedakan antara stroke hemorragis dan stroke non hemorragis adalah sangat mudah
seandainya tersedia alat pemeriksaan pencitraan CT-scan (Computerized Tomography) yang
merupakan pemeriksaan baku (gold standard). Dalam menghadapi kasus dengan kelumpuhan
anggota badan sesisi misalnya, langkah pertama yang harus ditempuh adalah menentukan terlebih
dahulu apakah benar kasus tersebut kasus stroke, karena abses otak, tumor otak, infeksi otak,
trauma kepala, juga dapat memberikan kelainan neurologist yang sama.
Bila sarana CT-scan tidak ada maka untuk membantu diagnosis secara praktis telah dikembangkan
suatu patokan / algoritma stroke, yaitu :
1. Siriraj Stroke Score
2. Djunaedi Skore
3. Algoritma Gajah Mada

1. Siriraj Stroke Score
SS = (2,5 x C) + (2 x V) + (2 x H) + (0,1 x BPD) (3 x A) 12
C= Kesadaran
V= Vomitus/ muntah
H= Nyeri kepala
BPD= Tekanan diastolic
A= Atherom (DM, penyakit jantung)
12= Konstanta
Bila SS > 1 : Stroke Hemoragik
SS < -1 : Stroke Non Hemoragik.
Penilaian Derajat kesadaran :
- Sadar penuh : 0
- Somnolen : 1
- Koma : 2
Nyeri Kepala :
- Ada : 1.
- Tidak ada : 0

7
Vomitus :
- Ada : 1
- Tidak ada : 0
Arteroma :
- Terdapat penyakit jantung dan DM : 1
-Tidak terdapat penyakit jantung dan DM : 0

2. Djoenadedi stroke skore
Gejala klinis Onset Nilai
1. TIA sebelum serangan 1
2. permulaan serangan Sangat mendadak(1-2 menit) 6,5
Mendadak (menit- 1 jam) 6,5
Pelan-pelan (beberapa jam) 1
3. waktu serangan Bekerja (aktivitas) 6,5
Istirahat/duduk/tidur 1
Bangun tidur 1
4. sakit kepala Sangat hebat 10
hebat 7,5
Ringan 1
Tidak ada 0
5. muntah Langsung sehabis serangan 10
Mendadak (menit-jam) 7,5
Pelan-pelan (1 hari / >) 1
Tidak ada 0
6. kesadaran Menurun langsung waktu serangan 10
Menurun mendadak (menit-jam) 10
Menurun pelan-pelan (1 hari/ >) 1
Menurun sementara lalu sadar lagi 1
Tidak ada gangguan 0
7. tekanan darah sistolik Waktu serangan sangat tinggi (>200/110) 7,5
Waktu MRS sangat tinggi (>200/110) 7,5
Waktu serangan tinggi (>140/100) 1
Waktu MRS tinggi (>140/100) 1

8
8.tanda rangsangan selaput
otak
Kaku kduk hebat 10
Kaku kuduk ringan 5
Kaku kuduk tidak ada 0
9. pupil Isokor 5
Anisokor 10
Pinpoint kanan/kiri 10
Medriasis kanan/kiri 10
Kecil dan reaksi lambat 10
Kecil dan reaktif 10
10. fundus okuli Perdarahan subhialoid 10
Perdarahan retina(flame shaped) 7,5
normal 0

TOTAL SCORE : > 20 Stroke Hemoragik
< 20 Stroke Non hemoragik

3. Algoritma Stroke Gajah Mada



9
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. EKG (Elektrokardiogram ) : Untuk menegakkan adanya miokard infark, disritmia ( terutama
atrium fibrilasi ) yang berpotensi menimbulkan stroke iskemik atau TIA.
2. TCD ( Transcranial Doppler ) : Untuk melihat setatus sirkulasi intra kranial ( kecepatan aliran
darah ).
3. LP ( Lumbal Pungsi ) : Untuk PSA dan Maningitis.
4. Laboratorium : Bila curiga perdarahan tes koagulasi ( HT, HB, PTT, Protrombin Time,
Trombosit,Fibrinogen, GDS, Cholesterol, Ureum dan Kreatinin.
5. Sken Resonansi Magnetik (MRI) lebih sensitif dari CT Scan dalam mendeteksi infark dini dan
infark batang otak.



10
PENATALAKSANAAN
Berdasarkan American Heart Association tahun 2010, manajemen pasien yang terduga
stroke adalah sebagai berikut:


11



12



13


PROGNOSIS
Pasien dengan stroke iskemik mempunyai prognosis yang lebih baik dibandingkan dengan pasien
dengan stroke hemoragik. Berdasarkan penelitian pada pasien di RSCM menunjukkan angka
kematian karena stroke iskemik pada pasien yang sadar sebanyak 10%, pada somnolen 23%
meninggal, pada stupor 53% meninggal, dan pada pasien koma 79% meninggal.

Anda mungkin juga menyukai